PENDAHULUAN
1. Dapat memenuhi kebutuhan air untuk tanaman padi secara teratur sehingga
produksi padi atau beras semakin meningkat.
2. Dapat meningkatkan potensi air sungai guna mengairi areal sawah pada Daerah
Irigasi.
3. Untuk mengetahui seberapa besar ketersediaan air Bendung Sawah Laweh saat
ini .
4. Untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan air untuk areal sawah yang masih
ada sekarang ini.
5. Hasil kesimpulan dapat digunakan untuk membuat suatu alternatif solusi yang
akan diambil berkaitan dengan ketersediaan air dan kebutuhan air irigasi.
1.3 Batasan Masalah
Cakupan dari perhitungan Perencanaan Bendung sangatlah luas, maka dalam
penulisan Tugas Akhir ini penulis hanya membatasi masalah perhitungan Bendung
dengan dasar-dasar Perencanaan Bendung yang meliputi :
1. Analisa Hidrodinamis
2. Analisa Stabilitas Bendung
3. Analisa Tubuh Bendung
1.4 SistematikaPenulisan
Sistematika penyusunan laporan penelitian ini secaragaris besar dibagi dalam
enam bagian sebagai berikut:
BABIPENDAHULUAN
Berisikan penjelasan secara umum mengenai latar belakang penelitian ini
dilakukan,tujuan dan manfaat dari penelitianini dan sistematika penulisan.
BABIITINJAUANPUSTAKA
Berisikan kajian pustaka yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan
sebagai pedoman dalam melakukan penelitian.
BABIIIMETODOLOGIPENELITIAN
Berisikan penguraian parameter,metoda penelitian, tahap pelaksanaan dan
pengerjaan penelitian.
BABV PENUTUP
Berisikan kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bendung
2.1.1 Pengertian Bendung
Bendung adalah bangunan melintang sungai yang berfungsi meninggikan muka
air sungai agar bisa disadap. Bendung merupakan salah satu dari bagian bangunan
utama. Bangunan utama adalah bangunan air (hydraulic structure)yang terdiri dari
bagian-bagian: Bendung (weir structure), bangunan pengelak (diversion structure),
bangunan pengambilan (intake structure), bangunan pembilas(flushing structure),
dan bangunan kantong lumpur(sediment trapstructure).
Definisi bendung menurut analisa upah dan bahan BOW (Burgerlijke Openbare
Werken), bendung adalah bangunan air (beserta kelengkapan nya) yang dibangun
melintang sungai untuk meninggikan taraf muka air sehingga dapat dialirkan secara
gravitasi ketempat yang membutuhkan nya.
Fungsi utama dari bending adalah untuk meninggikan elevasi muka air dari
sungai yang dibendung sehingga air bias disadap dan dialirkan kesaluran lewat
bangunan pengambilan (intake structure), dan untuk mengendalikan aliran, angkutan
sedimen dan geometri sungai sehingga air dapat dimanfaatkan secara aman, efisien, dan
optimal, (Mawardi &Memet,2010).
4. Bangunan pelengkap lain yang harus ada pada bendung antara lain yaitu
tembok pangkal, sayap bendung, lantai udik dan dinding tirai, pengarah arus
tanggul banjir dan tanggul penutup atau tanpa tanggul, penangkap sedimen
atau tanpa penangkap sedimen, tangga, penduga muka air, dan sebagainya.
(Mawardi dan Memet 2010).
Wu =w[h2+ (h2+h2)].A(2.1)
Dengan :
C : proposi dimana tekanan hidrostatik bekerja(c=1untuk semua tipe pondasi),
Gambar 2.1Gaya Angkat untuk Bangunan yang Dibangun pada Pondasi Buatan
Gaya hidrostatis adalah gaya-gaya yang bekerja terhadap tubuh bendung
akibat tinggi muka air diudik dan di hilir bendung pada saat muka air banjir dan pada
saat muka air normal. Gaya hidrostatis pada saat kondisi air normal, dan pada saat
kondisi air banjir ditunjukkan oleh Gambar 2.2 dan Gambar 2.3.
Dalam bentuk rumus, ini berarti bahwa gaya angkat pada titik x disepanjang
dasar bendungdapat dirumuskan sebagai berikut:
Lx
Px =Hx- . H..................................................................................... (2.2)
L
dengan:
Px : gayaangkat padax(kg/m2),
L : panjang total bidang kontak bending dan tanah bawah (m),
Lx : jarak sepanjang bidang kontak dari hulu sampai kex(m),
H : beda tinggi energi (m),
Hx : tinggienergi dihulu bendung(m).
L dan Lx adalah jarak relatif yang dihitung menurut cara Lane, bergantung
kepada arah bidang tersebut. Bidang yang membentuk sudut 45 atau lebih terhadap
bidang horisontal, dianggap vertikal.
2.3.3 Gaya Gempa
Gaya-gaya akibat gempa adalah gaya-gaya yang terjadi terhadap tubuh bending
akibat terjadinya gempa, sedangkan prinsip perhitungan gaya-gayanya adalah berat
sendiri dari setiap segmen yang diperhitungkan dikalikan dengan koefisien gempa yang
nilai koefisiennya sesuai dengan posisi bendung terletak pada zona gempa berapa.
Harga-harga gaya gempa diberikan dalam bagian parameter bangunan (KP-06).
Harga-harga tersebut didasarkan pada peta Indonesia yang menunjukkan berbagai
daerah dan resiko.Faktor minimum yang akan dipertimbangkan adalah 0,1g percepatan
gavitasi sebagai percepatan. Faktor ini hendaknya sebagai gaya horizontal menuju
kearah yang paling tidak aman yakni arah hilir,untuk daerah-daerah yang banyak
gunung berapinya seperti di Indonesia, maka gaya gempa harus diperhitungkan
terhadap kontruksi.
K =fxG...................................................................................(2.6)
dengan:
K : gaya gempa komponen horisontal (kn),
F : koefisien gempa (E),
G : berat kontruksi (kn).
Jenis n M
Batu 2,76 0,71
Periode Ulang ac
(Tahun) (gal = cm/det2)
20 85
100 160
500 225
1000 27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Survey lapangan
Mulai
Survey Pendahuluan
Pemeilihan Lokasi Survey
Pengumpulan Data