Balance Cairan :
Input:
Balance cairan: Input-output
Input : 1. Minum : 200cc
2. RL : 2.500 cc
3. Injeksi Ceftriaxone : 1000 mg (5cc)
4. Injeksi ranitidin: 2 cc
5. Injeksi Metylpred : 2cc
6 Injeksi norepineprine : 50 cc
AM = 5cc/KgBB
= 5 cc x 50 kg = 250 cc/hari
Input = 3009 cc
Output :
Urine : 2.500 cc
IWL : 15 cc x cc/KgBB/hari
: 15 cc x 50 kg = 750
Output=3.250
Balance cairan = intake-output = 3009 cc - 3.250 = -241
IMT : BB : 50 Kg, TB : 167 cm
BB/TB2 : 50/2,56 = 19,5 (Normal)
Pengkajian Dx. Kep Jam Intervensi Keperawatan Paraf
Airways (Jalan Nafas) Selasa
Sumbatan ; 18/04/2
- Tidak ada 017
16.00
Breathing (Pernafasan) Pola nafas tidak 1. Monitor respirasi dan
sesak dengan : efektif b.d status O2
- Tanpa aktifitas penurunan 2. Posisikan semifowler
- Menggunakan otot 3. Monitor RR
energi/kelelahan
tambahan 4. Berikan oksigen
5. Anjurkan klien mengatur
inspirasi dan ekspirasi
Frekuensi : 30 x/menit
Irama : Tidak teratur
Kedalaman : Dangkal
Batuk ; Produktif
Sputum : Konsistensi
Bunyi nafas : vesikuler
Circulation (Sirkulasi) Defisit volume 1. Observasi vital sign tiap 3
Sirkulasi perifer : cairan b.d output jam / lebih sering.
Nadi : 108 yang berlebihan
2. Observasi capillary Refill.
Irama : Teratur
Denyut : Lemah 3. Observasi intake dan output.
TD : 137/70 mmHg Catat jumlah, warna,
Ekstremitas : Hangat
konsentrasi, BJ urine.
Warna kulit ; Pucat
Pengisian kapiler : > 2 4. Anjurkan untuk minum
detik. 1500-2000 ml /hari (sesuai
Edema : Tidak
toleransi).
Integumen (Kulit)
Tidak terdapat luka
Tidak ada perdarahan
Balance cairan : -241
IMT : 19,5 (Normal)
Dissability :
Tingkat kesadaran :
Composmentis
Pupil : Isokor
Reaksi terhadap cahaya :
Ka : Positif,
Ki : Positif
GCS : E : 4, M : 5,
V:6
Nilai kekuatan otot :
Baik
Implementasi
5. Menganjurkan klien
16.45 DS : Klien bersedia
mengatur inspirasi
dan ekspirasi DO : Klien
kooperatif
18.45 DS : Klien
2. Mengobservasi dan
mengatakan
catat masukan makanan yang
makanan pasien. masuk terakhir
adalah bubur
setelah
memakannya klien
langsung muntah,
padahal makanan
yang disukai klien
adalah bubur
DO : Klien
kooperatif
DS : Klien bersedia
3. Memberikan /
19.00 DO : Klien
Anjurkan pada klien kooperatif
untuk makanan
sedikit namun sering
dan atau makan
diantara waktu
makan.
DS : Klien bersedia
4. Mengkolaborasi DO : Obat masuk :
pemberian obat injek ranitidin
Metylpred
Norepineprine
Evaluasi Keperawatan
Selasa Defisit volume cairan b.d S : Klien mengatakan jarang minum, klien
18 April output yang berlebihan mengatakan sudah muntah selama 5 kali di
2017 rumah
20.00 O : 17.30 = 71/39
18.00 = 69/40
18.30 = 76/42
19.00= 78/33
19.30= 82/39
20.00 = 88/37
Klien tampak pucat dan lemas
Balance cairan : -241 kurang dari kebutuhan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Observasi vital sign tiap 3 jam / lebih
sering.
2. Observasi capillary Refill.
3. Observasi intake dan output. Catat
jumlah, warna, konsentrasi, BJ urine.
4. Anjurkan untuk minum 1500-2000 ml
/hari (sesuai toleransi).
5. Kolaborasi : Pemberian cairan intravena
Selasa Resiko ketidakseimbangan S : Klien mengatakan belum makan, makan
18 April nutrisi kurang dari terakhir adalah pagi kemudian muntah
2017 kebutuhan tubuh b.d lagi.klien mengatakan suka bubur
20.00 anoreksia Klien mengatakan muntah selama di rumah
sebanyak 5 x
O : IMT : BB : 50, TB : 167
19,5 (Normal)
Obat masuk : injek ranitidin
Metylpred
Norepineprine
A : Masalah belum teratasi
P : Hentikan intervensi
1. Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan
yang disukai.
2. Observasi dan catat masukan makanan
pasien.
3. Berikan / Anjurkan pada klien untuk
makanan sedikit namun sering dan atau
makan diantara waktu makan
4. Kolaborasi pemberian obat