Anda di halaman 1dari 16

12/12/2016

Prinsip Dasar Epidemiologi Dalam


Keadaan Darurat
Epidemiologi adalah studi tentang penyebab
Basic principles of epidemiology dan distribusi penyakit pada populasi
manusia.
in emergencies
Pendekatan epidemiologi
Prinsip Dasar Epidemiologi Dalam membantu perencana untuk fokus pada
Keadaan Darurat masalah utama dari komunitas daripada
pasien individu
dan untuk mengidentifikasi langkah-2 untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat secara
keseluruhan.

PRINSIP EPIDEMIOLOGI TUJUAN EPIDEMIOLOGI


Dapat meningkatkan pemahaman Identifikasi suatu penduduk yg
umum tentang penyakit berisiko sakit intervensi khusus.
dan khususnya bagaimana Informasi dipakai untuk kembangkan
penularannya bahkan ketika strategi pencegahan menurut:
penyebabnya tidak diketahui. Waktu (puncak pada musim ttt);
penyakit tidak terjadi secara acak, Tempat (pd daerah geografis ttt);
tapi ikuti pola diprediksi Orang (kelompok beresiko).

1
12/12/2016

Dalam Keadaan Darurat, Epidemiologi Dalam Keadaan Darurat, Epidemiologi


Memiliki Tiga Unsur Memiliki Tiga Unsur
1. Epidemiologi Deskriptif 2.Epidemiologi analitik
Contoh: Bandingkan yang sakit dgn yang tidak dalam
Pantau status kesehatan untuk mendeteksi rangka untuk mengidentifikasi risiko penyakit
kasus kolera, seperti, usia, jenis kelamin, atau faktor pelindung (penentu penyakit).
lokasi, sumber air dan durasi tinggal di Mengkaji faktor resiko (mis faktor lingkungan
populasi tersebar atau kamp-kamp. dan perilaku) dan mengapa hal itu terus.
Melakukan survei gizi untuk menentukan Prosedur mtk & statistik standar yang dipakai.
prevalensi kekurangan gizi akut pada anak Contoh: Investigasi wabah penyakit yang tidak
balita. diketahui di pemukiman penduduk
mengungsi.

Dalam Keadaan Darurat, Epidemiologi


Memiliki Tiga Unsur
3. Evaluasi epidemiologi mengkaji relevansi,
efektivitas dan dampak kegiatan program yang
berbeda dalam kaitannya dengan kesehatan
masyarakat.
Contoh: Mengevaluasi program pengendalian
malaria untuk pengungsi

2
12/12/2016

3
12/12/2016

Peran epidemiologi Epidemiologi memiliki banyak


dalam keadaan darurat kegunaan dalam situasi darurat
Untuk memahami keberadaan dan penyebaran Penilaian Cepat kebutuhan;
penyakit Studi demografi;
Program bantuan lebih baik jika keputusan Survei populasi untuk menentukan status
kesehatan (angka kematian, kejadian / prevalensi
didasar pada hasil temuan epidemiologi. penyakit, gizi dan status imunisasi) dan menilai
Melalui pelatihan petugas pengumpul informasi cakupan program;
akan lebih handal Menyelidiki wabah penyakit;
Selama tanggap darurat, epidemiologi Surveilans kesehatan masyarakat dan sistem
informasi manajemen;
diterapkan untuk kebutuhan jangka panjang.
monitoring Program dan evaluasi

4
12/12/2016

Tujuan epidemiologi
Indikator Kunci Epidemiologi
dalam keadaan darurat
Mengidentifikasi masalah kesehatan prioritas di
masyarakat yang terkena dampak;
KUANTITATIF
Menentukan luasnya penyakit; MORBIDITY RATE
Mengidentifikasi penyebab penyakit dan faktor
risiko; INCIDENT
Menentukan intervensi kesehatan prioritas;
Menentukan tingkat kerusakan dan kapasitas PREVALENSi
infrastruktur daerah;
Pemantauan tren kesehatan masyarakat; MORTALITY RATE
Mengevaluasi dampak dari program kesehatan

Memperkirakan Ukuran Populasi,


Indikator Kunci Epidemiologi
berguna untuk :
Meyakinkan beresiko kematian dan penyakit ttt
KUALITITATIF, lebih sulit untuk diukur
Jumlah kebutuhan dasar yang diperlukan
(makanan, air, tempat tinggal, sumber daya
Kesadaran akan nilai imunisasi kesehatan);
Menggambar anggaran estimasi dalam fase
Kepatuhan terhadap intervensi pemulihan
pencegahan terhadap HIV menghitung nilai indikator untuk monitoring
dan evaluasi program
merencanakan solusi jangka panjang termasuk
kontinjensi dan mitigasi masa depan

5
12/12/2016

Metode Yang digunakan


RHA
Untuk Estimasi:
Metode yang ideal sensus atau sistem
pendaftaran
Profesional yang berpengalaman
Metode Pengambilan Sampel
Membuat Peta yang terkana dampak

Beberapa saat setelah kejadian (situasi


Rapid Health Needs Assessment Emergency), informasi hasil RHA akan
dimanfaatkan untuk :
Dilakukan sesaat/sesegera mungkin setelah
Bahan untuk menetapkan & menyesuaikan strategi&
bencana perencanaan penanggulangan.
Serangkaian kegiatan pengkajian :
Pengumpulan Data Penyajian Informasi
Mengukur besarnya masalah yg berkaitan
dgn kesehatan akibat bencana PERENCANAAN DARURAT
Identifikasi kebutuhan penanggulangan
Tetapi bbrp kegiatan tanggap darurat tidak
Dilakukan secara cepat
selalu harus menunggu hasil RHA, terutama
kegiatan spesifik yang dapat diperkirakan.

6
12/12/2016

LINGKUP ASSESSMENT
ASPEK MEDIS, LANGKAH-2 : R HA
untuk menilai dampak pelayanan medis terhadap
korban & potensi pelayanan kesehatan.

ASPEK EPIDEMIOLOGI, APA ?


untuk menilai potensi munculnya KLB penyakit
menular pada periode pasca kejadian / bencana. SIAPA ?
DIMANA ?
ASPEK KESEHATAN LINGKUNGAN,
untuk menilai masalah yang terkait dengan sarana KAPAN ?
kesehatan lingkungan yang diperlukan bagi
pengungsi & potensi yang dapat dimanfaatkan
BAGAIMANA ?

SIAPA / ORGANISASI
PELAKSANA ? Dalam pengumpulan data/informasi, harus diingat
keterbatasan informasi dan sumber-2 nya
Petugas Puskesmas.
Dinas Kesehatan Kabupaten.
CARA PENGUMPULAN DATA / INFORMASI:
Dibantu :
1. Mengkaji data / informasi yang ada.
Dinas Kesehatan Propinsi dan Depkes.
2. Observasi lapangan di daerah bencana
TIM RHA??? dan sekitarnya.
Petugas Medis. 3. Wawancara
Epidemiologist.
4. Survei cepat (bila perlu).
Sanitarian (kesehatan lingkungan).

7
12/12/2016

1. Kaji informasi yang ada 2. OBSERVASI LAPANGAN :


1. LUASNYA DAERAH BENCANA
2. LOKASI PERPINDAHAN PENDUDUK/PENGUNGSI.
Yankes dan program kesehatan yang
3. FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN.
sedang berjalan sebelum keadaan
kedaruratan.
Endemisitas penyakit
SDM kesehatan yang bisa bekerja saat ini.
Sarana pelayanan kesehatan yang masih
berfungsi.
Pengungsian (jumlah, lokasi, dll) HASIL ?

HASIL ? 3. WAWANCARA
BUAT PETA SECARA KASAR, YANG MEMUAT:
1. Luas daerah bencana. Pejabat daerah.
2. Persebaran penduduk yang mengungsi
Petugas kesehatan, termasuk di
3. Tempat pengungsian, dll
rumah sakit
4. Lokasi sarana pelayanan kesehatan (puskesmas,
rumah sakit, dll). Perorangan (toma, toga, guru,
5. Sumber-sumber air bersih. dll)
6. Akses jalan ke sarana pelayanan kesehatan
7. Persebaran faktor risiko lingkungan , al.Breeding
places vector.

8
12/12/2016

INFORMASI YANG DIJARING : 4. SURVAI CEPAT :


UNTUK MENJARING INFORMASI YANG TIDAK DAPAT
1. KEADAAN SEBELUM BENCANA. DIPEROLEH DARI SUMBER YANG ADA :
2. DATA-DATA KORBAN (meninggal, luka, pengungsi) Distribusi umur, sex,
3. SDM KESEHATAN YANG BISA DIMANFAATKAN,
Jumlah orang kelompok rentan.
4. POTENSI YANG TERSEDIA DI RUMAH SAKIT
Angka kematian saat ini.
5. KETERSEDIAAN AIR BERSIH DAN SANITASI.
6. ENDEMISITAS PENYAKIT Angka-angka kasus penyakit menular potensial wabah.

7. MASALAH GIZI. Status gizi.


8. KETERSEDIAAN OBAT, BAHAN DAN ALAT YANG MASIH BISA Cakupan vaksinasi.
DIPAKAI.
Akses ke pelayanan kesehatan, makanan, air bersih,
9. POTENSI KEMAMPUAN RESPONSE KESEHATAN
tempat pengungsian, dll.
10. DLL.

ANALISIS HASIL LAPANGAN, ANALISIS HASIL LAPANGAN (2)


terhadap (1) :
Menilai dampak segera terhadap , kesehatan,
Menilai kebutuhan pelayanan seperti resiko KLB penyakit menular.
kesehatan di rumah sakit dibanding Data endemisitas PM wabah yg selama ini ada.
dengan korban yang harus dilayani. Kerusakan sarana lain yang berpotensi
menimbulkan masalah kesehatan (air bersih,
listrik, jalan, sarana komunikasi, dll).
Menilai kecukupan obat-obatan, Mengidentifikasi ketersediaan air bersih yang ada
bahan dan alat dan potensi yang masih dapat dimanfaatkan.
Menilai potensi kesehatan yang ada di sekitar
daerah bencana
Menilai kecukupan SDM kesehatan. Potensi kemampuan response setempat,
termasuk kemampuan operasional.

9
12/12/2016

HASIL RHA .???


REKOMENDASI, a.l. memuat:
KESIMPULAN ANALISIS
Bantuan obat-obatan, bahan dan alat.
Bantuan tenaga medis/paramedis, survailans & keslingk
Diarahkan secara spesifik pada:
Penyakit menular yang perlu diwaspadai.
1. Kebutuhan pelayanan medis korban Sarana kesehatan lingkungan yg memerlukan pengawasan
bencana / kejadian. & perbaikan serta yang perlu dibuat.

2. Epidemiologi penyakit potensial wabah. Makanan bagi kelompok risti.


Bantuan lain yang diperlukan baik dari tingkat diatasnya
3. Masalah dan potensi sarana kesehatan maupun dari sumber lain.
lingkungan. UNTUK MEMULIHKAN FUNGSI PELAYANAN
KESEHATAN

Jangan terlalu ambisius untuk kumpulkan


data: waktu sangat terbatas .....

Data-data kasar tapi diperlukan lebih baik


dari pada data detail tetapi tak berguna

Berdasarkan data dan informasi yang ada


dapat diambil dibuat suatu rekomendasi
untuk pengambilan keputusan.

10
12/12/2016

Perbandingan Angka Kematian dua


Lokasi Bencana Yogya & Aceh

Uraian Yogya Aceh


Jml mati 70.200 9.900
Jml Pddk 9.000.000 1.000.000
AK Kasar per 1.000 7,8 9,9
Ratio = Yogya : Aceh 0,79 1
Ratio = Aceh : Yogya 1 1,27

11
12/12/2016

YOGYA Yogya
AK Sp. AK Sp. Per AK
Jml Penddk Mati Penduduk Ratio Jml Penddk Pddk Standar Ratio
Per mil mil Harapan
0-29 th 452 410.000 1,10 0,21 1 0-29 th 6.200.000 1,10 6.835 0,21 1
30 - 59 th 1.489 413.000 3,61 0,69 1 30 - 59 th 2.300.000 3,61 8.292 0,69 1
60 + 7.959 177.000 44,97 0,88 1 60 + 500.000 44,97 22.483 0,88 1
Total 9.900 1.000.000 9,90 1,27 1 Total 9.000.000 37.610 0,54 1
ACEH Aceh
AK Sp. AK Sp. Per AK
Jml Penddk Mati Penduduk Ratio Jml Penddk Pddk Standar Ratio
Per mil mil harapan
0-29 th 32.740 6.200.000 5,28 1 4,8 0-29 th 6.200.000 5,28 32.740 1 4,8
30 - 59 th 11.960 2.300.000 5,20 1 1,4 30 - 59 th 2.300.000 5,20 11.960 1 1,4
60 + 25.500 500.000 51,00 1 1,1 60 + 500.000 51,00 25.500 1 1,1
Total 70.200 9.000.000 7,80 1 0,8 Total 9.000.000 70.200 1 1,9

Permasalahan yang dihadapi dalam


Peran Petugas Kesehatan dalam
penanganan krisis kesehatan akibat
bencana Bencana
Sistem informasi yang belum baik Koordinasi : POSKO TRC
Perlindungan & Pendataan : evakuasi korban-
Mekanisme koordinasi belum berfungsi pertolongan yg selamat penampungan pendataan
Penyediaan Pangan mengatur menu gizi, Hygine
Mobilisasi bantuan dari luar lokasi sanitasi makanan
bencana masih terhambat masalah Distribusi LOG merata SEGERA (Obat nakes)
transportasi Tempat Penampungan
Air Bersih , Hari 1 (5L/Or/h), selanjutnya .. 15.20
Sistem kewaspadaan dini belum baik
Bebas bakteri coli tinja
Keterbatasan logistik. Perbaikan Kualitas AIR

12
12/12/2016

SANITASI (Jurnal KESMAS) Standar minimal mencakup:


Penyediaan AIR Bersih yang cukup Pelayanan kesehatan
Jamban Rasio 1:20 1 (satu) Pusat Kesehatan Pengungsi untuk 20.000
Bak sampah, 50-100 utk 25-50 org/hr orang
Kantong sampah 1bh/klrg/3hr
1 (satu) Rumah Sakit untuk 200.000 orang
Kesehatan reproduksi
Penanganan vektor (lalat-nyamuk, kecoa dll)
Keluarga Berencana (KB)
PAL > 30m dari penampungan
Kesehatan Ibu dan Anak: pelayanan kehamilan,
Logistik sanitasi darurat : persalinan, nifas dan pasca keguguran
Kaporit Deteksi dini dan penanggulangan IMS dan HIV
PAC Agua tab Kesehatan Reproduksi remaja
Kantong plastik sampah
insectisida

Pencegahan dan pemberantasan


Standar minimal mencakup:
penyakit menular
Kesehatan jiwa Vaksinasi
semua anak usia 6 bulan 15 tahun
Bentuk kegiatan berupa penyuluhan, menerima vaksin campak dan vitamin A
bimbingan dan dengan dosis yang tepat.
konseling yang dilakukan pada Perlukan tindakan pencegahan,
kelompok besar (>20 orang), diare, cacar, pernafasan, malaria, meningitis,
kelompok kecil (5-20 orang) dan TB , tifoid, cacingan, scabies, xeropthalmia,
anemia, tetanus, hepatitis, IMS/HIV-AIDS
Konseling perorangan.

13
12/12/2016

Pencegahan dan pemberantasan Pengawasan dan Pengendalian


penyakit menular Penyakit
Manajemen kasus PM perlu mdapat perhatian besar,
Semua anak terkena penyakit menular potensi munculnya KLB
selayaknya dirawat agar terhindar dari Periode paska bencana ,risiko
risiko penularan termasuk kematian.
terjadinya penularan PM bahkan KLB
Surveilans penyakit.
Pada penyakit menular dan
Perlu pemberantasan PM untuk
bila menemukan kasus penyakit menular, mencegah KLB PM
semua pihak harus melaporkan ke PKM

Jenis penyakit yang diamati Potensi munculnya penyakit menular

1. Diare berdarah 6. Lumpuh layuh Penyakit Campak


akut (AFP)
2. Campak Penyakit Diare
7. ISPA non-
3. Diare pneumonia Penyakit Pnemonia
4. Demam 8. Tersangka Penyakit Malaria
berdarah dengue hepatitis
5. Pnemonia 9. Malaria klinis Penyakit Menular Lain Spesifik Lokal
10. Gizi buruk, dsb

14
12/12/2016

Permasalahan penyakit menular ini


Pencegahan penyakit diare
terutama disebabkan
1. Kerusakan lingkungan dan pencemaran. Penyediaan air bersih yang cukup dan
2. Jumlah pengungsi yg banyak, ruangan sanitasi lingkungan tindakan
yang sempit, sehingga harus berdesakan. pencegahan p. diare,
3. Umumnya tempat penampungan tidak Pencegahan kematian diare dilakukan
memenuhi syarat kesehatan. melalui penatalaksanaan kasus secara
4. Air bersih yang seringkali tidak tepat
mencukupi dan kesiapsiagaan akan kemungkinan
timbulnya KLB diare

Pencegahan dan Penanggulangan


Penyakit ISPA Penjernihan Air Cepat
Kematian Pneumonia berat yang tidak Alumunium Sulfat (Tawas)
sempat terdeteksi secara dini
Pencegahan dan Penanggulangan P. Malaria
Poly Alumunium Chlorida (PAC)
penampungan pengungsi terletak pada Desinfeksi Air
daerah yang endemis malaria Kaporit (Ca(OCl)2)
Pencegahandan Penanggulangan P. Campak Aquatabs (Aqua tablet)
kerawanan terhadap penyakit ini meningkat

15
12/12/2016

Pembuangan Kotoran REFERENSI


Pada awal pengungsian: The Johns Hopkins - and Red Cross - Red
Crescent; Public health guide for emergencie;
1 (satu) jamban dipakai oleh 50 100 org Johns Hopkins Bloomberg School Publich Health,
2008.
diawasi secara ketat dan lakukan
Depkes RI, Pedoman Teknis Penanggulanganj
desinfeksi di area sekitar jamban dengan Krisis Kesehatan Akibat Bencana, 2007.
menggunakan kapur, lisol Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2009
Tahap Selanjutnya 1 (satu) jamban Maret 2010, Vol. 4, No, 1
dipakai oleh 20 orang Bisma Murti, Prinsip dan Metode Riset
Epidemiologi, Gajah Mada Press, 1997.

16

Anda mungkin juga menyukai