Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hidrosefalus merupakan gangguan yang terjadi akibat kelebihan

cairan serebrospinal pada sistem saraf pusat. Kasus ini merupakan salah satu

masalah yang sering ditemui di bidang bedah saraf, yaitu sekitar 40% hingga

50%. Hidrosefalus pada anak dapat diagnosis dan diterapi sejak dini .

diagnosis dapat ditegakan dengan pemeriksaan penunjang. Terapi pada kasus

ini sebaiknua dilakukan secepat mungkin.


Menurut WHO (2012), insiden hidrosefalus pada anak antara 0,2-4

kasus setiap 1000 kelahiran. Insiden hidrosefalus obstruktif adalah 0,5-1,8

kasus pada setiap 1000 kelahiran dan 11%-43% disebabkan stenosis

aquaductus serebri. Data hidrosefalus dari Kemenkes RI (2013), jumlah

penderita hidrosefalus obstruktif sebanyak 14.216-18.955. Menurut data yang

didapatkan dari ruang bedah anak gedung kemuning Rumah Sakit Umum

Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung penderita hidrosefalus pada anak dari

tanggal 01 Januari 2017 sampai tanggal 09 Mei 2017 sebanyak 16 kasus.


Kasus hidrosefalus bila tidak segera ditangani dapat menimbulkan

Malformasi Arnold Chiari sehingga gejala yang akan timbul pada bayi

apabila tidak segera di tangani bayi dapat mengalami sakit kepala, kesadaran

menurun, kejang, kelemahan saraf, inkontenensia urine, sulit menahan buang

air kecil, muntah, gangguan penglihatan, kesulitan menelan, bunyi napas

stridor, kesulitan bernapas, apnea, aspirasi, dan pupil edema, strabismus,


2

ataxia, mudah terstimulasi, letargi, apatis, bingung, dan bicara inkoheren.

Sehingga perlu dilakukan perawatan serta penanganan yang dini dan khusus

pada klien dengan hidrosefalus. Salah satu perawatan yang dapat dilakukan

pada pasien dengan hidrosefalus yaitu tindakan pemasangan Ventriculo

Peritoneal Shunt untuk mengurangi penumpukan cairan pada rongga

intracranial.
Berdasarkan data diatas, sehingga penulis tertarik untuk mengangkat

kasus seminar dengan Judul Asuhan Keperawatan Pada Bayi.R.A.K Usia 5

Bulan 29 Hari Dengan Post Ventriculo Peritoneal Shunt Atas Indikasi

Hidrosefalus Obstruktif Di Ruang Bedah Anak Gedung Kemuning Lantai 2A

Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung dan dapat di

simpulkan masalah keperawatan yang bisa timbul dari asuhan keperawatan

adalah Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi

sekret dan dampak dari asuhan keperawatan yang di angkat adalah sesak

napas.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Diharapkan penulis dapat melakukan asuhan keperawatan secara

nyata pada pasien Post Ventriculo Peritoneal Shunt Atas Indikasi

Hidrosefalus Obstruktif.

2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada By. R.A.K Usia 5

Bulan 29 Hari Dengan Post Ventriculo Peritoneal Shunt Atas Indikasi

Hidrosefalus Obstruktif
3

b. Mahasiswa mampu melakukan intervensi pada By. R.A.K Usia 5

Bulan 29 Hari Dengan Post Ventriculo Peritoneal Shunt Atas Indikasi

Hidrosefalus Obstruktif
c. Mahasiswa mampu melakukan implementasi pada By. R.A.K Usia 5

Bulan 29 Hari Dengan Post Ventriculo Peritoneal Shunt Atas Indikasi

Hidrosefalus Obstruktif
d. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi pada By. R.A.K Usia 5 Bulan

29 Hari Dengan Post Ventriculo Peritoneal Shunt Atas Indikasi

Hidrosefalus Obstruktif
e. Mahasiswa mampu melakukan dokumentasi pada By. R.A.K Usia 5

Bulan 29 Hari Dengan Post Ventriculo Peritoneal Shunt Atas Indikasi

Hidrosefalus Obstruktif.

C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan referensi di perpustakaan, sehingga menambah bahan

pustaka guna meningkatkan pengetahuan dibidang kesehatan khususnya

keperawatan anak terkait post ventriculo peritoneal atas indikasi

hidrosefalus obstruktif
2. Bagi Rumah Sakit
Dapat menjadi masukan bagi perawat-perawat yang ada di rumah

sakit untuk mengambil langkah-langkah dalam mempertahankan mutu

pelayanan keperawatan pada klien dengan post ventriculo peritoneal atas

indikasi hidrosefalus obstruktif.


3. Bagi Keluarga
Dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman sekurang-

kurangnya menolong diri sendiri dan keluarga dapat merawat anggota

keluarganya yang menderita hidrosefalus di rumah.


4. Bagi Penulis
4

Dapat menjadi suatu pembelajaran dan pengalaman baru dalam

perawatan penderita hidrosefalus bagi mahasiswa prodi D III keperawatan

merauke.

D. Metode Penulisan
Metode penyusun yang digunakan dalam kasus seminar adalah

metode deskriptif dalam bentuk studi kasus yaitu:


1. Studi Pustaka
Memperoleh data dengan menggunakan referensi dari beberapa sumber

buku yang ada kaitannya dengan masalah keperawatan yang diangkat

penyusun.
2. Studi kasus
Untuk mencapai tahap diatas, maka penulis dalam pengumpulan data

menggunakan beberapa cara, antara lain :


a. Wawancara
Penulis melakukan wawancara dengan keluarga pasien mengenai

kondisi kesehatan pasien.


b. Observasi
Mengamati secara langsung pola pemenuhan kebutuhan pasien selama

sakit.
c. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mendapatkan data agar dapat

menunjang penegakkan diagnosa sesuai dengan keadaan pasien.


d. Diskusi
Penulis berdiskusi dengan pembimbing institusi maupun pembimbing

dilahan praktek.
e. Metode dokumentasi
Dengan menggunakan catatan keperawatan, status kesehatan pasien

dan pemeriksaan diagnostik lainnya.

E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan,

manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.


5

BAB II : Tinjauan teori terdiri dari anatomi fisiologis sistem persarafan,

konsep dasar hidrosefalus, teori ventriculo peritonial shunt,

tindakan ventriculo peritonial shunt pada pasien hidrosefalus,

konsep pertumbuhan dan perkembangan anak, konsep dasar

keluarga, konsep dasar asuhan keperawatan pada pasien dengan

post ventriculo peritonial shunt.


BAB III : Tinjauan Kasus terdiri dari pengkajian, analisa data, klasifikasi

data, diagnosa keperawatan, rencana asuhan keperawatan dan

catatan perkembangan.
BAB IV :Pembahasan terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan,

intervensi, implementasi, evaluasi serta faktor penghambat dan

faktor pendukung.
BAB V : Penutup terdiri dari simpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai