Anda di halaman 1dari 3

Abu Bakar As Shiddiq

A. Karakter Abu Bakar As Shiddiq


Abu Bakar adalah seorang yang bertubuh kurus, berkulit putih. Aisyah menerangkan
karakter bapaknya, Beliau berkulit putih, kurus, tipis kedua pelipisnya, kecil pinggang
(sehingga kainnya selalu turun dari pinggangnya), wajahnya selalu berkeringat, hitam
matanya, berkening lebar, tidak bisa bersaja dan selalu mewarnai jenggotnya dengan
memakai hinai maupun katam.21 Begitulah karakter fisik beliau.
Adapun akhlaknya, beliau terkenal dengan kebaikan, keberanian, kokoh pendirian,
selalu memiliki ide-ide yang cemerlang dalam keadaan genting, banyak toleransi,
penyabar, memiliki azimah (keinginan keras), faqih, paling mengerti dengan garis
keturunan Arab dan berita-berita mereka, sangat bertawakkal kepada Allah dan yakin
dengan segala janjiNya, bersifat wara dan jauh dari segala syubhat, zuhud terhadap
dunia, selalu mengharapkan apa-apa yang lebih baik di sisi Allah, serta lembut dan
ramah, semoga Allah meridhainya. Akan diterangkan kelak secara rinci hal-hal yang
membuktikan sifat-sifat dan akhlaknya yang mulia ini.

B. Kepemimpinan Abu Bakar As Shidiq


Pemerintahan Abu Bakar adalah pemerintahan pertama yang mengobarkan
peperangan dan memepersenjatai bala tentara untuk membela hak-hak kaum kafir yang
lemah. Dalam hal ini Abu Bakar sangat di kenal dengan sebuah ungkapannya sekaligus
yang menjadi komitmennya : Demi Allah jika mereka tidak mau membayar zakat dari
harta yang mampu mereka bayar , padahal (dahulu) mereka membayarkannya kepada
Rasulullah SAW. Maka niscaya aku akan memerangi mereka. Abu Bakar yang memulai
penakhlukan dan perluasan Islam pada masanya, Islam mampu menakhlukan Persia dan
Romawi, bahkan beliau meninggal pada saat perang yarmuk melawan imperium Romawi.
Dalam setiap peperangan yang diperintahkan beliau adalah selalu menanamkan nilai-nilai
etika yang berdasar al Quran dan as sunnah. Beliau mewasiatkan pada kaum Muslimin :
Janganlah sekali-kali membunuh pendeta biarlah mereka melaksanakan peribadatan
sesuai keyakinan mereka.
Kekuasaan yang dijalankan pada masa khalifah Abu bakar, sebagaimana pada masa
rasulullah, bersifat sentral. Kekuasaan legislative, eksekutif, dan yudikatif terpusat
ditangan khalifah. Selain menjalankan roda pemerintahan, khalifah juga menjalankan
hukum. Abu bakar selalu mengajak sahabat-sahabatnya untuk bermusyawarah seperti
nabi Muhammad dulu.
Setelah menyelesaikan perang dalam negeri, barulah Abu bakar mengirim kekuatan
ke luar arabiah. Khalid bin walid dikirim ke irak dan dapat menguasai Al-Hirah ditahun
634 M ke Syiriah dikirim ekspedisi dibawah pimpinan 4 jendral yaitu Abu Ubaida, Amr
ibnAsh, yazid ibn Abi Sufian dan Syurahbil. Sebelumnya pasukan di pimpin oleh
Usamah yang masih berusia18 tahun. Untuk memperkuat tentara ini, Khalid ibn Walid
diperintahkan meninggalkan Irak untuk pergi ke Syiria.
Abu bakar meninggal dunia, sementara barisan pasukan depan sedang mengancam
palestina, irak dan kerajaan Hirah. Ia digantikan oleh tangan kanannya yaitu Umar bin
Khatab.
Dimasa pemerintahan khalifah pertama yaitu Abu Bakar Asidik masih terdapat
pertentangan dan perselisihan antara Negara islam dan sisa-sisa tabilah arab yang masih
berpegang teguh pada warisan jahiliyah. Namun demikian, kegiatan (proses) pengaturan
menejemen pemerintahan khalifah Abu Bakar telah dimulai.
Dalam menejemen pemerintahan yang terpusat, kekuasaan khalifah dibatasi pada
penegakan keadilan diantara manusia, penciptaan stabilitas keamanan, system pertahanan,
dan pemilihan pegawaidan pendelegasian tugas diantara sahabat dan kegiatan
musyawarah dengan mereka. Khalifah Abu Bakar senantiasa melakukan infestigasi dan
pengawasan terhadap kinerja pegawainya. Abu Bakar ash Sidiq juga berperan dalam
pelestarian teks-teks tertulis al Quran. Dikatakan bahwa setelah kemenangan yang sangat
sulit saat melawan Musailamah dalam perang Ridda, banyak penghafal al Quran yang
ikut tewas dalam pertempuran. Abu Bakar ash Sidiq lantas meminta Umar bin
Khattab untuk mengumpulkan koleksi dari al Quran. Setelah lengkap koleksi ini, yang
dikumpulkan dari para penghafal al Quran dan tulisan-tulisan yang terdapat pada media
tulis seperti tulang, kulit dan lain sebagainya, oleh sebuah tim yang diketuai oleh sahabat
Zaid bin Tsabit, kemudian disimpan oleh Hafsah, anak dari Umar bin Khattab dan juga
istri dari Nabi Muhammad saw. Kemudian pada masa pemerintahan Ustman bin
Affan koleksi ini menjadi dasar penulisan teks al Quran hingga yang dikenal hingga saat
ini.

C. Kemajuan yang telah dicapai


Pada masa pemerintahan Abu Bakar selama kurang lebih dua tahun di dalam
pengembangan Islam, antara lain :
a. Perbaikan sosial (masyarakat)
b. Perluasan dan pengembangan wilayah Islam
c. Mengumpulkan ayat-ayat al Quran
d. Sebagai kepala negara dan pemimpin umat Islam
e. Meningkatkan kesejahteraan umat
perbaikan sosial yang dilakukan Abu Bakar, ialah usaha untuk menciptakan stabilitas
wilayah Islam dengan berhasilnya mengamankan Tanah Arab dari para
penyelewengan (orang murtad, nabi palsu dan orang yang enggan membayar zakat).
Adapun usaha yang ditempuh untuk perluasan dan pengembangan wilayah Islam Abu
Bakar melakukan perluasan wilayah luar jazirah Arab. Daerah yang dituju adalah Iraq
dan Syria yamg berbatasan langsung dengan wilayah kekuasan Islam.

D. Prestasi atau keberhasilan yang telah dilakukan Khalifah Abu Bakar ash Shidiq,
sebagai berikut :
a. Perbaikan Sosial Masyarakat
1) Memerangi kaum murtad
2) Mengatasi orang yang tidak mau membayar zakat
3) Memberantas Nabi-nabi palsu
b. Pengumpulan Ayat-ayat al Quran
c. Perluasan wilayah Islam

Anda mungkin juga menyukai