1. Tahap Perencanaan
a. Perancangan awal memuat gambar ide dari bangunan yang akan dibuat.
Gambar ide tersebut meliputi gambar situasi, denah, dan potongan, serta
estimasi cost secara global.
b. Pengembangan rancangan merupakan tahap pengembangan dari
perancangan awal yang lebih mendetail, mencakup :
Standart gambar yang digunakan.
Perhitungan detail (struktural maupun non struktural)
Gambar akhir dengan hasil rancangan secara detail (arsitektur,
struktur, dan MEP).
Spesifikasi teknis seperti material yang digunakan.
Estimasi cost secara terperinci.
c. Desain Akhir dan Penyiapan Dokumen Pelaksanaan, merupakan tahap
akhir dari perencanaan dan persiapan, yang mencakup :
Gambar-gambar detail.
RKS (Rencana Kerja dan Syarat)
Bill of Quantity
Rincian perhitungan volume
RAB (Rencana Anggaran Biaya)
Dokumen administrasi kontrak proyek
3. Tahap Pengadaan / Pelelangan (procurement)
Tahap pengadaan merupakan tahapan untuk menunjuk kontraktor sebagai
pelaksana atau sejumlah kontraktor sebagai sub-kontraktor yang akan
melaksanakan konstruksi di lapangan. Pada proyek pembangunan Amartha
View Apartment, cara pemilihan penyedia barang / jasa yang digunakan yaitu
metode pemilihan penyedia barang / jasa lainnya untuk semua pekerjaan yang
dapat diikuti oleh semua penyedia barang / pekerjaan konstruksi / jasa lainnya
yang memenuhi syarat.
4. Tahap Pelaksanaan (construction)
PT. FREYSSINET
Bagan 2.1 Bagan Hubungan Koordinasi dan Kontrak antar Unsur Unsur
Pelaksana Proyek
Pemilik proyek atau owner adalah pihak yang memiliki proyek dan
memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa serta membayarkan biaya
pekerjaan tersebut. Pemilik proyek ini menerima jasa dari konsultan sebagai
perencana dan pengawas proyek serta kontraktor sebagai pelaksana proyek di
lapangan, untuk dapat menghasilkan hasil akhir berupa bangunan yang
diinginkan. Pemilik proyek pada pembangunan Tower Caspian ini adalah PT. PP
Properti, Tbk.
1. Mendapat imbalan jasa dari owner sesuai dengan kontrak yang berlaku.
2. Menolak pekerjaan dari kontraktor yang tidak sesuai dengan spesifikasi
pada shop drawing, ijin pelaksanaan, persetujuan material, dan
memerintahkan kontraktor untuk mengadakan pemeriksaan khusus
terhadap bagian pekerjaan tertentu yang dianggap menyimpang dari
perencanaan.
3. Mengusulkan kepada pemilik proyek untuk menghentikan sementara
proyek atau mengganti kontraktor yang ditunjuk, karena kontraktor
tersebut tidak memenuhi perjanjian kontrak yang telah disetujui.
4. Konsultan MK dapat mengadakan perubahan atas bentuk, kualitas atau
kuantitas pekerjaan ataupun bagian dari pekerjaan atas persetujuan owner
dan konsultan perencana.
Seluruh bagian dalam organisasi proyek adalah satu kesatuan secara utuh
yang apabila salah satu tidak bekerja dengan baik maka dapat mempengaruhi
kelancaran proses pelaksanaan proyek.
1) Project Manager
1.5. QC Officer
1.6. Surveyor
2) Finence Manager
3) Legal Affair
(2) Mereview legal contract, perjanjian kerjasama dan dokumen legal lain yang
berhubungan dengan project perusahaan dimana ditempatkan
(5) Melakukan tugas clerical secara umum termasuk, tetapi tidak terbatas pada
fotocopy, faks, surat menyurat dan filling dokumen.
4) Marketing Manager
3. Laporan Bulanan
Laporan bulanan merupakan akumulasi dari laporan mingguan. Laporan
bulanan ini ditanda-tangani oleh MK (team leader) dan kontraktor
(Project Manager / Deputy Project Manager) yang kemudian diserahkan
kepada owner. Laporan bulanan diserahkan setiap awal bulan.
Laporan bulanan berisi hal-hal sebagai berikut :
Laporan progress.
Kurva S.
Laporan ijin pelaksanaan (Struktur dan MEP).
Laporan cuaca.
Hasil tes material.
Dokumentasi.
Shop drawing yang telah disetujui oleh MK.
Approval material dari Sub Kontraktor ke MK (sesuai dengan
RKS)