Serangan Asma adalah episode perburukan secara progresif dari sesak napas,
Pengertian batuk , mengi, rasa berat di dada atau kombinasi dari gejala gejala ini disertai
dengan penurunan fungsi paru (volume ekspirasi paksa detik pertama / VEP1
atau Arus Puncak Ekspirasi/APE)
Anamnesis Sesak napas meningkat, menciut/ terdengar mengi, rasa berat di dada, batuk
Pemeriksaan Pemeriksaan APE dengan Peak Flow Meter atau VEP 1 dengan spirometri
Penunjang Darah rutin
AGDA ( analisa Gas Darah Arteri)
Foto torak PA ( postero anterior) jika diperlukan ( jika di curigai adanya
komplikasi atau infeksi paru )
Penilaian awal
- Anamnesis dan pemeriksaan fisik
- Bila mungkin faal paru ( APE atau VEP1, saturasi O2 )
- AGDA
- Pemeriksaan lain atas indikasi
oral
Serangan Asma Ringan Serangan Asma sedang / Berat Serangan Asma mengancam jiwa
Pengobatan awal
- Oksigen dengan kanul nasal
- Inhalasi agonis beta-2 kerja singkat (nebulisasi), setiap 20 menit dalam satu jam, atau agonis
beta-2 injeksi (Terbutalin 0,5 ml subkutan atau Adrenalin 1/1000 0,3 ml subkutan)
- Kortikosteroid sistemik:
Serangan asma berat
Tidak ada respon segera dengan pengobatan bronkodilator
Dalam terapi kortikosteroid oral
Perbaikan Perbaikan
Edukasi
Prognosis
Tingkat Evidens Terapi eksaserbasi
Terapi B 2 angonis inhalasi evidence A
Gabungan dengan antikolinergi evidence based B
Glucokortikoid sistemik evidance A
Inhalasi glukocorticoid + SABA evidace B
Tingkat
Rekomendasi
Penalaah Kritis
Indikator Medis
Kepustakaan GINA 2012
Panduan Praktek Klinik
ASMA SERANGAN AKUT MENGANCAM JIWA
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD
Suradadi
Kab. Tegal
Tanggal Ditetapkan,
Terbit/ revisi Direktur Utama
Standar
Prosedur
Operasional dr. JOKO WANTORO, MMR
Kedokteran NIP. 19670902 200212 1 003
Pengertian Serangan Asma adalah episode perburukan secara progresif dari sesak napas,
batuk , mengi, rasa berat di dada atau kombinasi dari gejala gejala ini disertai
dengan penurunan fungsi paru (volume ekspirasi paksa detik pertama / VEP1 atau
Arus Puncak Ekspirasi/APE)
Anamnesis Sesak napas meningkat, menciut/ terdengar mengi, rasa berat di dada, batuk
Pemeriksaan Pemeriksaan APE dengan Peak Flow Meter atau VEP 1 dengan spirometri
Penunjang Darah rutin
AGDA ( analisa Gas Darah Arteri)
Foto torak PA ( postero anterior) jika diperlukan ( jika di curigai adanya
komplikasi atau infeksi paru )
Penilaian awal
- Anamnesis dan pemeriksaan fisik (auskultasi, penggunaan otot bantu napas, nadi, napas, APE atau VEP1,
saturasi O2, analisa gas darah arteri bila pasien dalam kondisi berat.
Pengobatan awal
- Oksigen untuk mencapai saturasi 90 % ( 95% pada anak)
- Inhalasi agonis beta-2 kerja singkat terus menerus selama 1 jam.
- Glukokortikoid sistemik jika tida ada respon langsung, atau jika pasien sudah mendapatkan obat glukokortikoit
oral , atau jika serangan berat
- Obat sedasi kontra indikasi pada pengobatan serangan akut
Penilaian berkala
Rawat di ICU
Perbaiakn : Kriteria untuk pulang Pulang
APE > 60 % prediksi / nilai terbaik individu Respon tidak sempurna dalam 6-12
Dilanjutkan obat oral/ inhalasi jam
Edukasi
Prognosis
Tingkat Terapi eksaserbasi
Evidens Terapi B 2 angonis inhalasi evidence A
Gabungan dengan antikolinergi evidence based B
Glucokortikoid sistemik evidance A
Inhalasi glukocorticoid + SABA evidace B
Tingkat
Rekomendas
i
Penalaah
Kritis
Indikator
Medis
Kepustakaan GINA 2012
Panduan Praktek Klinik
AVIAN INFLUENZA ( H5N1)
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD Suradadi
Kab. Tegal
Tanggal Ditetapkan,
Terbit/ revisi Direktur Utama
Standar Prosedur
Operasional Kedokteran
dr. JOKO WANTORO, MMR
NIP. 19670902 200212 1 003
Pengertian Adalah penyakit infeksi menular pada unggas yang disebabkan oleh
virusinfluenza strain tipe A sub tipe H5N1
Anamnesis - Demam
- Sakit tenggorokan, sesak nafas
- Batuk, pilek (beringus)
- Nyeri otot, sakit kepala.
- Gangguan saluran cerna , diare
Skor :
- 6 7 = evaluasi ketat, apabila meningkat (>7) diberikan
Oseltamivir
- 7 = diberi oseltamivir.
Dosis :
- Dewasa atau anak 13 tahun Oseltamivir 2x75 mg per hari
selama 5 hari.
- Anak > 1 tahun dosis oseltamivir 2 mg/kgBB, 2 kali sehari
selama 5 hari.
- Dosis oseltamivir dapat diberikan sesuai dengan berat badan
sbb :
> 40 kg : 75 mg 2x/hari
> 23 40 kg : 60 mg 2x/hari
> 15 23 kg : 45 mg 2x/hari
15 kg : 30 mg 2x/hari
- Terapi suportif, oksigen, cairan
- Antibiotik spektrum luas yang mencakup kuman tipikal dan
atipikal
- Metilprednisolon 1-2 mg/kgBB IV diberikan pada
pneumoniaberat, ARDS atau pada syok sepsis yang tidak
respons terhadap
- obat-obat vasopresor.
- Terapi lain seperti terapi simptomatik, vitamin, dan
makananbergizi.
- Rawat di ICU sesuai indikasi.
Edukasi
Prognosis
Tingkat Evidens
Tingkat Rekomendasi
Penalaah Kritis
Indikator Medis
Kepustakaan Pedoman Penatalaksanaan Flu Burung di Rumah Sakit. Departemen
Kesehatan RI. 2006
Panduan Praktek Klinik
BRONKITIS AKUT
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD Suradadi
Kab. Tegal
Tanggal Ditetapkan,
Terbit/ revisi Direktur Utama
Standar Prosedur
Operasional Kedokteran
dr. JOKO WANTORO, MMR
NIP. 19670902 200212 1 003
Tanggal Ditetapkan,
Terbit/ revisi Direktur Utama
Standar Prosedur
Operasional Kedokteran
dr. JOKO WANTORO, MMR
NIP. 19670902 200212 1 003
Injeksi :
Ciprofloksasin 2 x 200-400 mg IV
Levofloksasin 1 x 500 mg IV
Ceftriakson 1 x 2 gr IV
- Mukolitik/Ekspektoran :
Ambroksol 3x1 tablet atau sirup : 3x1 cth
Bromheksin 3x1 tablet atau sirup 3x1 cth
N-asetilsistein 3x1 kapsul atau sirup 3 x 1 cth
Erdostein 3x1 kapsul atau sirup 3x 1cth
3. Terapi khusus
- Bronkodilator
Drip aminophilin 0,5-0,6 mg/kg BB/jam
Inhalasi salbutamol 4-6 respules/hari
Injeksi terbutalin 0,3-0,5 cc 3-4 kali/hari
- Antiperdarahan
Asam traneksamat 3x 500mg oral/IV
Vitamin K 3x1 tablet oral atau 3x1 ampul IV
Vitamin C 3x1 tablet oral atau 3x1 ampul IV
Drip adona 1 ampul dalam dextrose 5% 8 jam
perkolf
- Pembedahan
Lobektomi atau pneumonektomi bila kelainan
unilateral disertai keluhan infeksi berulang atau batuk
darah masif
Tanggal Ditetapkan,
Terbit/ revisi Direktur Utama
Standar Prosedur
Operasional
Kedokteran
Keadaan patologi dimana cairan intravaskuler keluar ke ruang
Pengertian ekstravaskuler, jaringan interstisial dan alveoli
Tanggal Ditetapkan,
Terbit/ revisi Direktur Utama
Standar Prosedur
Operasional Kedokteran
Pengertian Efusi Pleura adalah terbentuknya cairan dalam rongga pleura lebih
dari normal oleh berbagai sebab
Anamnesis Gambaran klinis / anamnesis dari efusi pleura berupa:
- Sesak nafas, bila efusi sedikit sesak (-), bila efusi banyak
sesak (+) terutama bila tidur miring ke sisi paru sehat
- Batuk -batuk
- Rasa penuh/tak enak didada/ nyeri +/-
- Demam +/-
- Gejala klinis tergantung dari penyakit dasarnya
Kriteria Diagnosis
Diagnosis Kerja Berdasarkan anamnesa , pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang
Diagnosis Banding Tumor paru
Pneumonia
Abses Paru
Atelektasis
Edukasi
Prognosis Tergantung penyakit yang mendasari
Tingkat Evidens I
Tingkat Rekomendasi
Penalaah Kritis Saat tindakan punksi bisa komplikasi: perdarahan, pneumotoraks,
Re-expansi Pulmonary edema
Indikator Medis
Kepustakaan Light , Richard W. Pleural Diseases; Fifth Edition. Lippincott
Williams &Wilkins.Philadelphia.2007
Panduan Praktek Klinik
HEMOPTISIS
No.Dokumen No. Revisi Halaman
Tanggal Ditetapkan,
Terbit/ revisi Direktur Utama
Standar Prosedur
Operasional Kedokteran
dr. JOKO WANTORO, MMR
NIP. 19670902 200212 1 003
Tanggal Ditetapkan,
Terbit/ revisi Direktur Utama
Standar Prosedur
Operasional Kedokteran
Tanggal Ditetapkan,
Terbit/ revisi Direktur Utama
Standar Prosedur
Operasional Kedokteran
dr. JOKO WANTORO, MMR
NIP. 19670902 200212 1 003
Medikamentosa
Oseltamivir diberikan secepat mungkin 48 jam pertama
Dewasa atau anak 14 tahun diberikan oseltamivir 2 x 75 mg
selama 5 hari
Anak (umur,12 bulan atau lebih), BB
< 15 kg 60mg/ hari terbagi 2 dosis
15-23 kg 90mg hari terbagi 2 dosis
24-40 kg 120mg hari terbagi 2 dosis
> 40 kg 150mg hari terbagi 2 dosis
Semua pasien dengan gejala klinis sedang dan berat di rawat di rumah
sakit
Datang sendiri
atau rujukan
Triase suspek
H1N1
Dipulangkan:
pengobatan Ruang
simptomatis KIE Ruang isolasi
isolasi ICU
Memburuk
Membaik
Panduan Praktek Klinik
PPOK STABIL
No.Dokumen No. Revisi Halaman
Tanggal Ditetapkan,
Terbit/ revisi Direktur Utama
Standar Prosedur
Operasional Kedokteran
dr. JOKO WANTORO, MMR
NIP. 19670902 200212 1 003
Gejala Keterangan
Tanggal Ditetapkan,
Terbit/ revisi Direktur Utama
Standar Prosedur
Operasional Kedokteran
dr. JOKO WANTORO, MMR
NIP. 19670902 200212 1 003
Tanggal Ditetapkan,
Terbit/ revisi Direktur Utama
Standar Prosedur
Operasional Kedokteran
Pengertian Tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus atau karsinoma
bronkus (bronchogenic carcinoma)
Anamnesis Gambaran klinis kanker paru tidak banyak berbeda dengan
penyakit paru lain. Keluhan utama dapat berupa:
- Batuk-batuk dengan atau tanpa dahak
- Batuk darah
- Sesak nafas
- Suara serak
- Sakit dada
- Sulit/ sakit menelan
- Benjolan dipangkal leher
- Sembab muka dan leher, kadang-kadang disertai sembab
lengan dengan rasa nyeri yang hebat
- Gejala dan keluhan yang tidak khas seperti: berat badan
berkurang, nafsu makan hilang, demam hilang timbul dan
sindroma paraneoplastik.
2. RADIOTERAPI:
- kuratif : Bagian dari kemoradioterapi neoadjuvan pd
KPKBSK stage IIIA
- Paliatif : Meringankan keluhan pd SVKS, nyeri tulang
akibat invasi tumor kedinding dada dan metastase tumor di
tulang atau otak.
Syarat untuk radioterapi
Hb > 10 gr%
Trombosit > 100.000 / dl
Leukosit > 3.000/ dl
3. KEMOTERAPI: Dapat diberikan pada semua kasus kanker paru
Prinsip pemilihan kemoterapi adalah:
1. Platinum based therapy (sisplatin / karboplatin)
2. Respon obyektif satu obat anti kanker 15%
3. Toksisiti obat tidak melebihi grade 3 skala WHO
4. Harus dihentikan atau diganti bila setelah pemberian 3
siklus pada penilaian terjadi progresifiti tumor.
Syarat sebelum kemoterapi:
PS 70-80 atau < 2 skala WHO. Bila tampilan < 70 atau
usia lanjut, dapat diberikan obat anti kanker dg regimen
tertentu dan atau jadwal tertentu.
Hb 10 gr%, pada penderita anemia ringan tanpa
perdarahan akut, meski Hb< 10 gr% tidak perlu transfusi
darah segera, cukup diberi terapi sesuai dengan penyebab
anemia.
Granulosit 1500/ mm3.
Trombosit 100.000/ mm3
Fungsi hati baik
Fungsi ginjal baik (CCT > 70 ml/menit)
Edukasi
Prognosis
Tingkat Evidens
Tingkat Rekomendasi
Penalaah Kritis
Indikator Medis
Kepustakaan PDPI. Kanker Paru (Kanker Paru Jenis Karsinoma Bukan Sel
Kecil) Pedoman Diagnosis Dan Penatalaksanaan di Indonesia
Edisi Revisi III. Jakarta, 2011: 1-48.
Panduan Praktek Klinik
TB PARU KASUS KAMBUH
No.Dokumen No. Revisi Halaman
Tanggal Ditetapkan,
Terbit/ revisi Direktur Utama
Standar Prosedur
Operasional Kedokteran
dr. JOKO WANTORO, MMR
NIP. 19670902 200212 1 003
2. Gejala sistemik
Demam terutama sore/malam hari
Gejala sistemik lainnya: malaise, keringat malam, anoreksia,
berat badan menurun.