Anda di halaman 1dari 37

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Program studi Diploma III khususnya jurusan Teknik Mesin dibentuk


dengan tujuan menghasilkan sumber daya manusia yang siap kerja terutama
di bidang keteknikan dan perindustrian. Semakin ketatnya persaingan dalam
dunia kerja memaksa seorang lulusan Diploma III dapat dengan cepat
beradaptasi terhadap lingkungan dan perkembangan teknologi serta dibekali
kemampuan dan keterampilan yang mumpuni.

Pada kenyataannya, sering kita jumpai lulusan perguruan tinggi


mengalami kesulitan beradaptasi dengan dunia kerja. Hal ini dikarenakan
lulusan dari perguruan tinggi kurang siap menghadapi situasi dan kondisi
yang ada di lapangan. Kondisi di dunia kerja sangatlah jauh berbeda dengan
apa yang didapat di bangku kuliah. Minimnya bekal keteknikan yang
dimiliki oleh seorang mahasiswa dapat mengakibatkan lulusan perguruan
tinggi yang dihasilkan kurang mempunyai pengalaman, kualifikasi, dan
kompetensi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh perusahaan pada
umumnya.

Sedangkan perubahan yang cepat dan dinamis dalam segala bidang


kehidupan yang meliputi bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, ilmu
pengetahuan dan teknologi di era globalisasai ini mendorong masyarakat
untuk mengembangkan kualitas dan kemapuan yang maju dan mandiri.
Dalam hal ini perguruan tinggi diharapkan dapat menghasilkan lulusan-
lulusan yang memiliki keunggulan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi
dan keterampilan. Oleh karena itu, selama proses pendidikan, mahasiswa
perlu meningkatkan pemahaman atas disiplin ilmu yang ditekuni melalui
penambahan dan pengembangan wawasan, pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan bermasyarakat yang salah satunya didapat dengan adanya
kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
2

Berdasarkan paparan di atas, penulis selaku mahasiswa Diploma-3


Teknik Mesin program konsentrasi Mesin Otomotif, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Jakarta, merasa diadakannya Praktek Kerja Lapangan
sangat diperlukan. Selain untuk melengkapi salah satu syarat kelulusan
akademik, hal ini juga merupakan salah satu cara demi terwujudnya sumber
daya manusia yang berkualitas, berkompeten dan siap kerja.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis memilih PT. Buanasakti


Aneka Motor yang bertepat di Jl. Warung Buncit Raya No.109 Pancoran,
Jakarta Selatan, DKI Jakarta yang bergerak dalam bidang jasa perawatan
dan pemeliharaan kendaraan roda 4, sebagai tempat untuk melaksanakan
kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan harapan agar PT.
Buanasakti Aneka Motor bersedia memberikan arahan, bimbingan, dan
pengetahuan agar kami dapat mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah kami
dapat di bangku kuliah sesuai dengan konsentrasi yang sedang kami tekuni
saat ini di bidang mesin otomotif. Khususnya ilmu dalam perawatan dan
pemeliharaan system pengereman pada kendaraan roda 4.Perawatan pada
system pengereman sangat penting, karna system pengereman berfungsi
untuk mengurangi kecepatan pada kendaraan. Hal inilah yang melatar
belakangi penulis untuk membuat laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
ini.

1.2. Tujuan

Tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan di PT. Buanasakti


Aneka Motor yang penulis laksanakan adalah untuk mendapatkan manfaat
yang sebesar-besarnya bagi semua pihak, baik pihak perusahaan maupun
bagi pihak mahasiswa sendiri. Dengan praktek kerja lapangan ini
diharapkan mahasiswa mampu menjadi tenaga kerja yang berkualitas,
berkompeten dan siap kerja.
3

1.3. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Dapat mengenal lebih jauh realitas ilmu yang telah diterima di
perkuliahan dengan kenyataan yang ada di lapangan atau dunia
kerja.
b. Dapat menguji kemampuan pribadi dalam berkreasi pada bidang
ilmu yang dimiliki serta dalam tata cara hubungan masyarakat di
lingkungan kerja.
c. Memperdalam dan meningkatkan keterampilan dan kreatifitas di
dalam lingkungan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang
dimilikinya.
d. Dapat menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk
menyesuaikan diri dalam lingkungan kerjanya di masa mendatang.
e. Menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman selaku
generasi yang dididik untuk siap terjun langsung di masyarakat
khususnya lingkungan kerja.
2. Bagi Pihak Universitas
a. Sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana
program yang teah diterapkan sesuai kebutuhan masyarakat
sebagai pengguna dari lulusan.
b. Untuk memperkenalkan Universitas Negeri Jakarta terutama
program studi D-III Teknik Mesin kepada instansi atau perusahaan
yang membutuhkan lulusan atau tenaga kerja yang dihasilkan oleh
Unversitas Negeri Jakarta khususnya Program Studi D-III teknik
Mesin.
3. Bagi Instansi atau Perusahaan Yang bersangkutan
a. Merupakan sarana penghubung antara instansi atau perusahaan dan
lembaga pendidikan tinggi.
b. Sebagai saran untuk memberikan pertimbangan untuk menentukan
kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan oleh instansi atau perusahaan
yang bersangkutan, dilihat dari sumber daya manusia yang
dihasilkan lembaga pendidikan tinggi.
4

c. Membantu tugas dari karyawan instansi atau perusahaan dalam


bidang yang berhubungan dengan pekerjaan yang bersangkutan.
d. Sebagai sarana peningkatan dan pengembangan kualitas dan
sumber daya manusia, terutama calon tenaga kerja sehingga
memudahkan dalam proses pencarian tenaga kerja profesional.
e. Memperoleh sumbangan pemikiran dan tenaga dalam rangka
meningkatkan kinerja perusahaan.

1.4. Identifikasi Masalah

Bertitik tolak pada sub bab berikutnya, dapat dirumuskan masalah


sebagai berikut :

1. Bagaimana cara kerja system pengereman pada mobil BMW?


2. Bagaimana perawatan dan pemeliharaan yang dilakukan secara
berkala terhadap system pengereman mobil BMW?

1.5. Pembatasan Masalah

Mengingat masalah yang akan diangkat sebagai laporan Praktek Kerja


Lapangan ini mempunyai ruang lingkup yang relatif luas maka penulis
membatasi laporan Praktek Kerja Lapangan ini hanya pada melakukan
penggantian kampas rem mobil BMW.

1.6. Metode Pengumpulan Data


1. Metode Pengamatan ( Observasi )
Metode pengamatan adalah pengamatan secara langsung pada suatu
proses pekerjaan yang diteliti. Dari metode ini penulis mengetahui
secara langsung bagaimana suatu proses kerja dilaksanakan.
5

2. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah metode pengumpulan data melalui tanya
jawab secara langsung kepada ahlinya mengenai hal-hal yang
bersangkutan dengan karya tulis ini.
3. Metode Diskusi
Penulis melakukan diskusi bersama rekan-rekan kerja di perusahaan
maupun staff-staff di PT. Buanasakti Aneka Motor
4. Metode Penelitian kepustakaan ( Library Research )
Penulis mencari buku-buku atau sumber pustaka yang berhubungan
dengan masalah yang sedang dibahas. Tujuannya tidak lain adalah untuk
mendapatkan informasi yang akurat. Keakuratan data ini sangat
diperlukan sebagai bahan masukan dalam penulisan Laporan PKL ini.

1.7. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan PKL

Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan terhitung mulai tanggal 15


Maret 2017 sampai 15 April 2017. Lokasi pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) berada di PT. Buanasakti Aneka Motor bertempat di Jl.
Warung Buncit Raya No.109, Pancoran, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.

Berikut ini merupakan aktivitas praktek kerja lapangan saya di PT.


Buanasakti Aneka Motor yang dibuat oleh instruktur PKL di PT. Buanasakti
Aneka Motor :
a. 07.30 11.30 WIB ( Tugas Kampus )
1. Belajar Mengenali dan menganalisa kerusakan pada sebuah
mesin dan cara menanganinya.
2. Pemahaman teknik pemeliharaan mesin.

b. 12.30 16.00 (Tugas PT. Buanasakti Aneka Motor)


1. Membantu menyelesaikan tugas dan pekerjaan pemeliharaan
mesin kendaraan bermotor.
2. Diskusi dan bertukar pemikiran dalam menyelesaikan suatu
masalah dengan para pegawai PT. Buanasakti Aneka Motor.
6

1.8. Perencanaan Pekerjaan

Perencanaan proses kegiatan yang dilakukan di PT. Buanasakti Aneka


Motor, tata tertib yang harus dipatuhi adalah sebagai berikut:

a. Jam kerja dimulai pukul 08.30 WIB.


b. Saat dilingkungan perusahaan semua karyawan wajib menggunakan
seragam PT. Buanasakti Aneka Motor dan alat-alat pelindung sesuai
dengan standar kemanan yang diterapkan oleh perusahaan.
c. Istirahat pukul 12.00 WIB sampai 13.00 WIB (makan siang dan sholat
zuhur).
d. Sebelum dan sesudah bekerja wajib absen sebagai bukti hadir di
tempat yang telah ditentukan.
e. Pulang pukul 16.30 WIB

1.9. Sistematika Penulisan

Pada sistematika penulisan ini, penulis membagi laporan PKL menjadi


bebebrapa bagian yang sitematis agar memperoleh laporan yang mudah
dipahami. Sistematika ini bertujuan untuk menguraikan isi laporan secara
singkat mulai dari bab satu sampai dengan bab terakhir. Untuk melengkapi
laporan ini penulis juga memberikan gambar-gambar yang dapat
memudahkan dalam memahami prinsip kerja alat timbang kereta api serta
proses pemeliharaan dan perawatannya.

BAB I : Pendahuluan, meliputi : Latar Belakang, Tujuan,


Manfaat, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah,
Metode Pengumpulan Data, Waktu dan Tempat
pelaksanaan PKL, Perencanaan Pekerjaan, Sistematika
Penulisan.
7

BAB II : Data Umum Perusahaan, meliputi : sejarah dan profil


perusahaan, lokasi dan gambaran wilayah perusahaan,
dan struktur organisasi.

BAB III : Analisa Pekerjaan, system pengereman BMW, cara


perawatan atau perbaiki system pengereman pada BMW.

BAB IV : Kesimpulan dan Saran.

1.10.ProfilUmum Perusahaan

PT. Buanasakti Aneka Motor adalah bengkel spesialis yang khusus


menangani mobil Mercedes-Benz, BMW, Chevrolet, Opel, Peugeot yang
berkiprah sejak tahun 1987. Didukung dengan peralatan yang lengkap dan alat
diagnosa yang canggih serta mekanik yang berpengalaman dalam bidangnya.

1.11.Lokasi Perusahaan

PT. Buanasakti Aneka Motor berkedudukan dan berlokasi di Jl.


Warung Buncit Raya No.109, Pancoran, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

1.12.Visi Perusahaan

Menjadi pilihan pertama customer dalam proses body repair


kendaraan

1.13.Misi Perusahaan

Dapat menjalin kepercayaan dan kerjasama yang baik dengan asuransi


dengan satu tujuan melayani dan memberikan service terbaik untuk semua
customer.
8

1.14. Kegiatan Utama

1. Jasa perawatan besar (overhaul) kendaraan roda 4.


2. Perdagangan suku cadang.
3. Perawatan body repair

1.15. KegiatanBisnis

1. Pemeliharaan dan perawatan kendaraan roda 4.


2. Perbaikan body repair.
3. Penjualan suku cadang.

1.16. Ruang Lingkup PKL


Praktek Kerja Lapangan merupakan program yang dibuat untuk menambah
pengetahuan dan potensi bagi para pesertanya, dalam hal ini adalah mahasiswa.
Ruang lingkup PKL yang saya lakukan di PT. Buanasakti Aneka Motor adalah
observasi, analisa dan terjun langsung di divisi BMW- Service.Hal yang saya
lakukan disana adalah melakukan pengamatan dilapangan dan ikut dalam
perawatan, mengumpulkan berbagai data yang ada di perusahaan mengenai
perawatan dan proses tersebut.

1.17. Jadwal Pelaksanaan PKL


Lamanya penulis melaksanakan PKL di PT. Buanasakti Aneka Motor
adalah satu bulan terhitung dari tanggal 15 Maret 15 April 2017. Masuk setiap
hari Senin Sabtu. Perencanaan proses kegiatan yang dilakukan di PT.
Buanasakti Aneka Motor, tata tertib yang harus dipatuhi adalah sebagai berikut:
a. Jam kerja dimulai pukul 08.30 WIB.
b. Saat di lapangan semua karyawan wajib menggunakan seragam dan alat-alat
pelindung lainannya.
c. Untuk hari senin sampai kamis istirahat pukul 12.00 WIB s.d 13.00 WIB.
d. Hari jumat istirahat pukul 11.30 WIB s.d 13.00 WIB.
e. Selesai bekerja pukul 16.30 WIB.
9

BAB II

PELAKSANAAN PKL

2.1. Departemen BMW-Service

Pemeliharaan dan perawatan merupakan kegiatan pendukung utama

yang menjamin kelangsungan peranan fungsional suatu sistem perawatan

dan pemeliharaan. Selain itu, perawatan juga merupakan suatu kombinasi

dari berbagai tindakan yang ditunjukan untuk mempertahankan suatu sistem

pada kondisi yang dikehendaki.

PT.Buanasakti Aneka Motor merupakan sebuah badan usaha

perseorangan yang berorientasi dalam perbaikan, perawatan dan

pemeliharaan kendaraan roda 4. Beberapa jenis kendaraan yang diterima

PT. Buanasakti Aneka Motor antara lain Mercedes-Benz, BMW, Chevrolet,

Peugeot. Dalam menunjang kegiatan perawatan dan pemeliharaan supaya

berjalan lancar, diperlukan sebuah departemen khusus untuk melakukan

pemeliharaan dan perawatan.

Berdasarkan pemaparan tersebut, dibentuklah sebuah departemen

yang secara khusus melakukan perawatan dan pemeliharaann terhadap

seluruh kerusakan pada kendaraan roda 4. Departemen Quick Service

merupakan nama departemen yang melakukan tugas-tugas tersebut.

Departemen ini secara umum bertugas untuk melakukan perawatan dan

pemeliharaan pada kendaraan roda 4 di PT. Buanasakti Aneka Motor

khususnya pemeliharaan dan perbaikan kendaraan roda 4 Mercedes-Benz


10

2.2. ArahanKerjaDepartemen

Berikut ini penjelasan arahan kerja dari masing-masing bagian dari

Departemen Pemeliharaan.

2.2.1 Bagian pemeliharaan mesin

Adapun bagian pemeliharaan mesin dibagi menjadi dua yaitu:

2.2.1.1 Quick Service

Pada bagian ini secara umum bertugas untuk melakukan

pemeliharaan-pemeliharaan pada kendaraan roda 4 antara lain:

- Tune-up

- Diagnosis

- Overhaul

- Spooring dan Balancing

2.2.1.2 Pemeliharaan II

Pada bagian ini secara umum bertugas untuk melakukan

pemeliharaan dan perbaikan pada panel body dan sasis antara lain:

- Pengecatan

- Body repair

- Coating

2.2.2 Bagian fasilitas

Adapun bagian fasilitas dibagi menjadi dua yaitu:

2.2.2.1 Fasilitas dan peralatan pendukung

- 2 unit spray booths oven blow therm (double blow)

- Colour mixer spies hecker (Jerman) dan sickens (Belanda)


11

- Screw compressor atlas copco + tabungudara 1500 liter

- Mesintarik plat multi spot

- Mesintarik plat pro spot

- Mesinlas CO2

2.2.2.2 Fasilitas II

- Body check black hawk

- Spot Welding

- Genset (100KVA)

- 2 unir scissor lift

- Lampuinfra red

2.3 Struktur Organisasi Bengkel PT. Buanasakti Aneka Motor

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Bengkel PT. Buanasakti Aneka Motor


12

2.4 Pelaksanaan PKL

Praktek kerja lapangan yang penulis laksanakan di PT. Buanasakti Aneka

Motor adalah satu bulan lamanya, terhitung dari tanggal 15 Maret-15 April

2017.Penulis ditempatkan pada bagian BMW-service. Pada bagian BMW-service

ini secara umum bertuga suntuk melakukan perawatan dan pemeliharaan terhadap

semua jenis kendaraan BMW.

Adapun kegiatan yang dilakukan penulis selama menjalani praktek kerja lapangan

adalah sebagai berikut :

No. Waktu Pelaksanaan Kegiatan

1 15 Maret 2017 Pengenalan lingkungan perusahaan

2 16 Maret 2017 Penggantian shock breaker

3 20 Maret 2017 Penggantian filter danoli

4 21 Maret 2017 Penggantian preon pada ac

5 27 Maret 2017 Penggantian lidah keteng

6 4 April 2017 Service radiator

7 5 April 2017 Tune up

8 6 April 2017 Penggantian kampas rem dan sensor rem

9 8 April 2017 Overhoul penggantian paking

10 11 April 2017 Overhaul skir klep

11 12 April 2017 Penggantian power window

12 13 April 2017 Pengumpulan data laporan

13 15 April 2017 Penutupan praktek kerja lapangan


13

BAB III

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem Pengereman

Pengertian rem secara umum adalah suatu sistem yang bekerja

untukmemperlambat atau menghentikan perputaran. Prinsip kerja sistem

rem adalah mengubah tenaga kinetik menjadi panas dengan cara

menggesekan dua buah logam pada benda yang berputar sehingga

putarannya akan melambat, dengan demikian laju kendaraan menjadi

pelan atau berhenti dikarenakan adanya kerja rem.Sistem rem pada

kendaraan merupakan suatu komponen penting sebagai keamanan dalam

berkendara, tidak berfungsinya rem dapat menimbulkan bahaya dan

keamanan berkendara jadi terganggu. Oleh sebab itu komponen rem yang

bergesekan ini harus tahan terhadap gesekan (tidak mudah aus), tahan

panas dan tidak mudah berubah bentuk pada saat bekerja dalam suhu

tinggi.

2.2 Fungsi sistem rem

Adapun fungsi dari sistem rem , sebagai berikut :

a. Mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan.

b. Memungkinkan parkir pada tempat yang menurun.

c. Sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan yang aman.

d. Untuk memperlambat kecepatan atau menghentikan gerakan roda

kendaraan.

e. Mengatur kecepatan selama berkendara.


14

f. Untuk menahan kendaraan saat parkir dan berhenti pada jalan yang

menurun atau menanjak.

2.3 Prinsip dasar pengereman

Sistem rem dalam teknik otomotif adalah suatu sistem yang berfungsi

untuk:

1. Mengurangi kecepatan kendaraan.

2. Menghentikan kendaraan yang sedang berjalan.

3. Menjaga agar kendaraan tetap berhenti.

2.4 Prinsip sistem rem

Prinsip rem adalah merubah energi panas menjadi energi gerak.Umumnya,

rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan

sistem gerak putar. Efek pengereman (breaking effect) diperoleh dari

adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek / benda.

2.5 Klasifikasi sistem rem

Adapun klasifikasi dalam sistem rem , sebagai berikut dalam susunan

diagram :
15

Rem
Mekanik
Rem
Hidroulik

Mekanisme Rem Udara

Rem Vakum

Rem
Booster
Rem
Propeller
Letak
Rem Roda

Leading
Trailing
Two
Leading
REM
Rem Dual Two
Tromol Leading

Uni Servo

Konstruksi
Duo Servo

Fixed
Rem Caliper
Cakram Floating
Caliper

Stick
Rem
Tangan Tuas
Pelayanan
Dorong
Rem Kaki

Gambar 2.1 : Diagram susunan sistem rem


16

2.5.1 Rem Menurut Mekanismenya :

a. Rem mekanik

Rem mekanik yaitu mekanisme rem yang menggunakan kawat

sebagai pemindah tenaganya, biasanya rem jenis ini dipada pada

rotor propeller.

Gambar 2.2 : Rem mekanik

b. Rem Hidrolik

Rem hidrolik yaitu jenis mekanisme rem yang menggunakan

minyak sebagai peindah tenaganya, jenis remini menggunakan

hokum pascal yaitu meneruskan tekanan ke segala arah sama

besar. Jenis ini banyak digunakan karena efektif dan efisien.

Gambar 2.3 : Rem hidrolik


17

c. Rem udara

Rem udara juga bias disebut dengan rem angin, karena

menggunakan udara dalam menghantarkan tenaga. Jenis

ini biasanya dipakai pada kendaraan besar seperti bus, truk

dan kendaraan kendaraan besar lainnya.

Gambar 2.4 : Rem udara

d. Rem vakum

Sistem rem yang menggunakan vakum dibentuk pada pipa rem

dan silinder untuk efek rilis rem dan penggantian vakum oleh

tekanan atmosfer menyebabkan sebuah aplikasi.Otomatis vakum

rem pertama kali digunakan di Inggris pada 1878.

e. Rem booster.

2.5.2 Rem Menurut Letaknya :

a. Rem roda

Rem roda yaitu rem yang terletak di roda, biasanya berupa rem

cakram atau rem tromol.


18

b. Rem propeller

Rem propeller yaitu rem yang berada di propeller, biasanya remini

membantu pengendara dalam memarkirkan kendaraannya.

2.5.3 Rem Menurut Pelayanannya :

a. Rem tangan

Yaitu rem yang dilayani oleh tangan, biasanya digunakan untuk

rem parker, rem tangan juga terbagi menjadi 2 yaitu jenis stick dan

tuas dorong.

Gambar 2.5 Rem tangan

b. Rem kaki

Yaitu rem yang pelayanannya untuk kaki.

Gambar 2.6 Rem kaki


19

2.5.4 Rem Menurut Konstruksinya :

A. Sistem Rem tromol adalah salah satu konstruksi rem yang cara

pengereman kendaraan dengan menggunakan tromol rem (brake

drum), sepatu rem (brake shoe), dan silider roda (wheel cylinder).

Pada dasarnya jenis rem tromol yang digunakan roda depan dan

belakang tidak sama, hal ini dimaksudkan supaya system rem

dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan persyaratan.Rem

tromol pada dasarnya terbagi dalam 5 model, tiap model

prinsipnya berada satu sama lain.

a. Model leading trailing

Konstruksi konstruksi sepatu primer dan sekunder dijamin oleh

silinder yang mempunyai dua buah piston dan bagian bawahnya

dijamin oleh pin. Pada saat tromol berputar, sepatu rem trailing

cenderung menahan putaran tromol.Pada sepatu leading

mengerem dengan baik, sedangkan sepatu trailing cendrung

menahan putaran tromo. Sepatu kiri disebut leading, dan sepatu

kanan disebut trailing. Keda leading menahan pengereman yang

sama dimana saat tromol berputar kearah berlawanan, maka

leading shoe menjadi trailing shoe dan sebaliknya.

Gambar2.7 :Tipe Leading Trailing


20

b. Model Two Leading

Kontruksi model ini pada bagian atas sepatu primer dan sekunder

dipasang sebuah silinder roda dengan sebuah penyetel rem. Pada

saat tromol berputar, kedua sepatu rem menjadi leading jika

berputrar sebaliknya, maka keduanya akan menjadi trailing.

Gambar 2.8 : Tipe Two Leading

c. Model dual two leading

Konstruksi model ini dilengkapi dengan dua buah silinder roda

yang dipasang di atas dan di bawah sepatu primer dan sekunder.

Pada model ini baik maju maupun mundur kedua sepatu rem

menjadi trailing.

Gambar2.9 : Tipe Dual Two Leading

d. Model uni servo

Konstruksi model ini dilengkapi dengan dua buah silinder

diabagian atas sepatu primer dan sekunder. Bila pedal rem


21

ditekan, maka piston bergerak mendorong sepatu rem searah

putaran tromol. Akibatnya timbul gesekan dan diteruskan ke

sepatu sekunder.Gerakan sepatu trailing dijaga silinder roda dan

tenaga yang dihasilkan besar. Bila putaran tromol terbalik, maka

kedua sepatu rem akan menjadi trailing, maka kedua sepatu rem

akan menjadi trailing dan efek pengereman jelek.

Gambar2.10 : Tipe Uni Servo

e. Model duo servo

Konstruksi model ini dilengkapi sebuah silinder roda dengan dua

buah piston.Tekanan dari silinder rem di seimbangkan oleh

penyetel sepatu rem sehingga distribusi tekanan merata dan

sepatu rem berfungsi sebagai leading walaupun gerakan tromol

maju mundur.
22

Gambar2.11 : Tipe Duo Servo

2.6 Komponen sistem rem tromol

Gambar 2.12 : Komponen sistem rem tromol


23

2.6.1 Silinder roda ( Wheel cylinder) terdiri dari body dan piston.

fungsi dari wheel cylinder adalah untuk mendorong sepatu rem (

brake shoe ), ketika pedal rem diinjak maka fluida akan mengalir

mengakibatkan tekanan hidrolik yg mengakibatkan piston

terdorong sehingga akan membuat spatu rem ( brake shoe )

terangkat dan bergesekan dg tromol. dan didalam silinder roda ada

yg menggunakan 1 - 2 piston tergantung dari jenis kendaraan dan

penggunaanya.

Gambar 2.13 : Silinder roda

2.6.2 Backing plate

Backing plate terbuat dari baja press, karena sepatu rem terkait

pada backing plate, maka aksi daya pengereman tertumpu pada

backing plate.

Gambar 2.14 : Backing plate


24

2.6.3 Sepatu rem dan kamvas rem

Sepatu rem terbuat dari plat baja Kanvas rem dipasang dengancara

dikeling atau dilem. Kanvas terbuat dari campuran fibermetalic,

brass, lead, plastic dan sebagainya.Kanvas harus mempunyai

koefisien gesek yang tinggi dan harus dapat menahan panas dan

aus.

Gambar 2.15 : Sepatu rem dan kamvas rem

2.6.4 Tromol rem

Tromol rem (brake drum) ter-buat dari besi tuang (gray cast

iron).Ketika kanvas menekan bagian dalam dari tromol akan terjadi

gesekan yang menimbulkan pa-nas yang mencapai suhu 200 -

300C.

Gambar 2.16: Tromol rem


25

2.6.5 Cara kerja sistem rem tromol

Cara kerja sistem tromol ini adalah saat peda diinjak batang saluran

pipa besi yang terhubung di antara roda kanan dan roda kiri tertarik

bersamaan, lalu kemudian pegas menahan selama pedal kaki di

injak menahan batang rem kaki yang tertarik ke depan lalu

berhenti. Sistem rem ini bisa tergolong sistem rem hidrolik yang

mana kedua sisi menahan / tertarik bersamaan saat pedal rem kaki

di injak dan terjadi pengereman.

Gambar 2.17 : Cara kerja rem tromol

B. Sistem Rem cakram adalah sistem rem yang seringkali digunakan

untuk sepeda motor dengan kapasitas cc besar, sehingga mampu

mengurangi kecepatan kendaraan dari kecepatan tinggi sekalipun.

Karena itu sistem rem jenis ini juga digunakan pada kereta api,

mobil, dan sepeda. Namun penggunaan rem cakram saat ini sudah

digunakan pula pada sepeda motor dengan kapasitas cc kecil,

karena dianggap lebih efektif dan lebih trendy.


26

2.7 Komponen sistem rem cakram

Gambar 2.18 : Komponen sistem rem cakram

2.7.1 Cakram/piringanTerbuat dari besi tuang kelabu berbentuk

lingkaran yg dipasang ato disatukan dg roda sehimgga apabila roda

berputar maka cakram juga ikut berputar.

Gambar 2.19 : Cakram / piringan


27

2.7.2 Pad/bantalanrem/diskbrakeTerbuat dari metalik fiber dicampur dg

sedikit serbuk besi ,fungsinya adalah untuk memberikan gesekan

pada piringan saat mendapatkan tekanan hidraulik dari master

silinder.

Gambar 2.20 : Pad / bantalan rem

2.7.3 Caliper rem merupakan bagian sistem rem yang tugasnya

mencengkram disc motor adatu piringan cakram yang menyatu

roda sehingga putaran roda bisa berhenti.

Gambar 2.21 : Caliperrem


28

A. Kelebihanaplikasicalipercakram

Kelebihan aplikasi kaliper cakram dapat bekerja di berbagai suhu,

sehinggahampir semua kendaraan menerapkan sistem rem cakram

sebagai andalannya.Selain itu kaliper cakram tahan terhadap

genangan air sehingga pada kendaraan yang telah menggunakan

rem cakram dapat menerjang banjir dengan aman.Memiliki sistem

pendingin luar (terbuka) sehinggapendinginanterbilang lebih

efektif.

B. Kekurangan aplikasi caliper cakram

Kekurangan aplikasi caliper cakram sifatnya yang terbuka

memudahkan debu dan lumpur menempel, lama kelamaan lumpu/

kotoran tersebut dapat menghambat kinerja pengereman sampai

merusak pada bagian komponen pada bagian kaliper seperti

piston bila dibiarkan lama.Oleh sebab itu perlu dilakukan

pembersihan sesering mungkin.

2.7.4 Selang rem

Selang rem berfungsi sebagai alat penyalur dari minyak rem yang

telah ditekan oleh piston ke caliper rem.

Gambar 2.22 : Selang rem cakram


29

2.7.5 Master rem cakram

Master rem merupakan komponen yang paling penting dari rem

cakram yaitu berfungsi sebagai penekan minyak rem. Hal tersebut

dikarenakan sistem kerja dari rem cakram adalah tekanan dari

minyak rem terhadap kaliper rem.

Terdapat beberapa bagian yang menempel pada master rem, yaitu

bak penampung minyak rem, handle rem sebagai penekan piston,

dan pegas untuk memantulkan kembali handle rem agar kembali ke

posisi semula.

Gambar 2.23 : Master rem cakram

2.7.6 Kanvas rem

Bahan dasar kanvas secara umum adalah asbestos dilengkapi

dengan bahaninorganic seperti: logam oksida, sulphat, Mn atau

Co dan silikat. Semuanya dilekatkan bersama dengan berbagai

resin organik, karet dan lain-lain. kampas rem dari bahan asbestos

hanya memiliki I jenis fiber yaitu asbes yang merupakan komponen


30

yang menimbulkan karsinogenik, sehingga kampas rem ini

memiliki kelemahan pada saat kondisi basah yang mengakibatkan

efek licin waktu pengereman.

Gambar 2.24: Kamvas rem

2.7.7 Cara kerja sistem rem cakram

Cara kerja rem cakram adalah pada saat anda menginjak pedal rem,

maka piston pada master rem akan tertekan dan terdorong ke

depan. Hal tersebut memberikan tekanan pada minyak rem dan

diteruskan melalui selang rem ke piston yang menyebabkan

kampas rem terdorong, sehingga kampas rem tersebut

mencengkram piringan cakram.Hal tersebutlah yang menyebabkan

terjadinya pengereman sehingga laju motor semakin lambat dan

berhenti.Kemudian, pada saat anda melepaskan pedal rem akan

menyebabkan adanya peregangan sehingga tidak adanya gesekan

antara kampas rem dan piringan cakram. Oleh karena itu rem bebas

dan tidak terjadi pengereman. Selain itu, ada banyak keuntungan

menggunakan rem cakram dari pada menggunakan rem tromol.


31

Gambar 2.25 : Cara kerja kerja sistem rem cakram

2.8 Kelebihan dan kerugian rem tromol

1. Kelebihan sistem rem tromol

adapun kelebihan dari sisrem rem tromol , sebagai berikut:

a. Karena yang berada didalam, maka rem Tromol tidak mudah

disusupi debu ataupun kotoran sehingga kinerjanya tidak akan

terganggu.
32

b. Sistem Rem yang mudah dan harganya yang murahPada intinya

sistem rem tromol ini sangat mudah dan simpel sekali, namun

dengan kinerja yang powerful menghentikan laju kendaraan. selain

mudah, rem tromol juga murah pada setiap komponenya (kampas),

motor yang menggunakan rem tromol juga lebih murah

dibandingkan yang menggunakan rem cakram.

c. Kinerja pengerman yang Lembut. Berbeda dengan rem cakram

yang ganas karena akurasinya tinggi, rem tromol menghasilkan

pergerakan penghentian/perlambatan yang lebih perlahan atau

lembut.

d. Mampu menahan beban Besar. Sistem rem ini dikenal bisa

menahan beban berat dan besar, terbukti kendaraan roda empat

seperti Bus dan Truk juga menggunakan rem tromol.

2. Kekurangan sistem rem tromol

Adapun kekurangannya sistem rem tromol , sebagai berikut :

a. Rem tidak terlalu pakemKarena penghetinya yang hanya

menggunakan sistem gesekan dan bukan cengkraman (cakram)

tentu hasil pengeremanya tidak terlalu pakem dan instan, tidak

seperti rem cakram.

b. Tidak enak dipandangAspek keindahan berkurang jika

menggunakan rem tromol (relatif), disana ada tuas yang

mengganggu objek mata melihat bulatnya ban, berbeda dengan rem

cakram yang pastinya lebih enak dipandang.


33

2.9 Keuntungan dan kerugian sistem rem cakram

1. Kelebihan sistem rem cakram

adapun kelebihan dari sisrem rem tromol , sebagai berikut:

a. Pengereman tetap stabil walaupun dilakukan berkali kali pada

kecepatan tinggi.

b. Piringan dapat meradiasi panas dengan baik.

c. Ekspansi paanas dan pemuaian panas yg terjadi karena gesekan

tidak menyebabkan perubahan renggang antara cakram dan pad.

d. Konstruksi sederhana.

e. Jika piringan terkena air maka efek pengereman tetap konstan ,hal

ini disebabkan air yang menempel pada piringan akan terlempar

keluar karena gaya sentrifugal.

f. Tidak berisik.

A. Kerugian sistem rem cakram

adapun kerugian dari sistem rem tromol , sebagai berikut:

a. Diperlukan tenaga pengereman yg lebih besar.

b. Debu dan kotoran akan lebih mudah masuk karena system remnya

terbuka.
34

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Banyak sekali sistem pada kendaraan yang telah penulis praktekan

dibengkel Buanasakti Aneka Motor antara lain adalah sistem transmisi,

sistem suspensi, sistem rem, sistem pengapian, sistem pendinginan,

perbaikan body, kelistrikan dan masih banyak yang lainnya. Penulis

mengambil salah satu sistem yang telah di praktekan yaitu

PERAWATAN SISTEM PENGEREMAN MOBIL BMW .

Kegiatan praktek kerja lapangan sangat membantu memperdalam

pengetahuan mahasiswa mengenai otomotif dan dunia kerja khususnya.

Kegiatan praktek kerja lapangan juga sangat tepat untuk meningkatkan

keterampilan mahasiswa dan sebagai sarana perbandingan antara praktek

dikampus dengan didunia kerja secara nyata.

4.1.1 Relevensi pelajaran dikampus dengan dunia kerja

Selama melaksanakan praktek kerja lapangan. Penulis sedikit

mengalami perbedaan pendapat, teori, dan praktek. Dilihat dari beberapa

segi antara lain :

a) Segi bahasa

Dalam pemaikian bahasa dikampus masih asli dari pabriknya

atau bahsa teknik, sedangkan dibengkel memakai bahasa umum yang

sering dipakai pada bengkel-bengkel lainnya agar hubungan antara


35

bengkel dan karyawan lancar karena penggunaan bahasa yang

digunakan sama.

b) Segi pelayanan

Dalam teori dikampus saat memperbaiki kendaraan harus

sesuai dengan ketentuan dari pabriknya, sedangkan dibengkel belum

tentu sesuai dengan ketentuan dari pabriknya dan terkadang

mengganti komponen dari suatu kendaraan bukan komponen aslinya,

hal itulah yang patut menjadi acuan dari para pelajar untuk

menyesuaikan diri dengan keadaan didunia kerja yang sesungguhnya.

4.1.2 Sikap kerja yang harus dimiliki para mekanik pemula pada saat

dibengkel

Sabar dan teliti.

Harus bisa menggunakan alat sesuai fungsinya.

Harus bisa mengerti dan biasa mengerjakan setiap masalah

yang dihadapi

Harus senantiasa menjaga keselamatan kerja.

Efisiensi terhadap waktu

4.2 Saran

4.2.1 Saran untuk kampus

a. Melengkapi sarana dan prasarana untuk praktek dikampus.


36

b. Menyediakan perlengkapan praktek yang sesuai dengan

perkembangan teknologi terbaru.

c. Mengutamakan dosen-dosen pengajar yang lebih handal.

d. Pihak kampus mengadakan kerjasama dengan pihak

bengkel/industri untuk memepermudah mahasiswanya dalam

melaksanakan praktek kerja lapangan.

e. Pihak kampus memberikan penambahan teori mengenai teknologi

terbaru yang selama ini sudah berkembang.

4.2.2 Saran untuk perusahaan :

a. Meningkatakn jalinan komunikasi antara siswa praktek kerja industri

dan mekanik.

b. Kerjasama antara pembimbing dengan mahasiswa praktek kerja

industri senantiasa harus diperhatikan.

c. Kelengkapan alat masing-masing mekanik perlu ditambahkan untuk

meningkatkan kemudahan dalam memperbaiki kendaraan dan

mahasiswa yang sedang melaksanakan praktek kerja lapangan juga

bisa mempelajarinya.
37

DAFTAR PUSTAKA

Toyota Astra Motor 1995, New Step I Training Manual, Jakarta PT. TAM
Training Center.
Astra Motor New Step 1 Training ManualSararta PT. TAM Training Center,
1995.
Angkasa Bandung, Chasis dan Pemindah TenagaBandung, 1999.

Anda mungkin juga menyukai