Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan
harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh diantaranya kebudayaan,
ocial,keluarga, pendidikan. Persepsi seseorang terhadap kesehatan,serta perkembangan
(dalam Tarwoto & Wartonah 2006).
Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan implementasi tindakan
hygiene pasien atau membantu anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu dalam
lingkungan rumah sakit, perawat menambah tingkat kesembuhan pasien. Dengan
mengajarkan cara hygiene pada keluarga pasien, keluarga pasien akan berperan aktif
dalam meningkatkan kesehatan dan partisipan dalam merawat pasien ketika
memungkinkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi perawatan mata dan mulut pada pasien tidak sadar?
2. Apasaja indikasi dan kontraindikasi dilakukannya perawatan mata dan mulut pada
pasien tidak sadar?
3. Bagaimana persiapan alat dan bahan pada prosedur perawatan mata dan mulut pada
pasien tidak sadar?
4. Bagaimana persiapan pasien pada prosedur perawatan mata dan mulut pada pasien
tidak sadar?
5. Hal hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam melakukan prosedur perawatan
mata dan mulut pada pasien tidak sadar?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi perawatan mata dan mulut pada pasien tidak sadar
2. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi dilakukannya perawatan mata dan mulut
pada pasien tidak sadar
3. Mengetahui persiapan alat dan bahan pada prosedur perawatan mata dan mulut pada
pasien tidak sadar
4. Mengetahui persiapan pasien pada prosedur perawatan mata dan mulut pada pasien
tidak sadar
5. Mengetahui Hal hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan prosedur perawatan
mata dan mulut pada pasien tidak sadar

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep perawatan Mata


1. Pengertian
Mata merupakan indra penglihatan yang sangat dibutuhkan untuk
melakukanaktivitas. Oleh sebab itu, individu harus membersihkan matanya
supaya aktivitastidak menjadi terganggu. Kebersihan mata adalah suatu keadaan
atau upaya dimana mata bebas dari kotoran, misalnya kotoran debu, asap, dan
lain-lain. Kebersihan mata merupakan salah satu komponen dari kebersihan diri
(personal hygiene). Jadi,seseorang harus membersihkan matanya agar bisa
memenuhi kebersihan diri dantidak mengalami gangguan penglihatan.

2. Tujuan
a. Agar mata bisa tetap sehat sehingga terhindar dari penyakit.
b. Untuk membersihkan kotoran mata sehingga mata tampak lebih bersih.
3. Macam-macam Perawatan mata
a. Perawatan mata rutin
1) Persiapan Alat
a) Baskom kecil
b) Air atau normal saline
c) Lap mandi atau bola kapas
d) Handscoon bersih
2) Persiapan
a) Tentukan kebutuhan perawatan mata klien, sesuai dengan perintah
dokter.
b) Jelaskan kebutuhan dan metode perawatan mata terhadap klien.
Diskusikan untuk dapat bekerjasama
c) Siapkan peralatan yang dibutuhkan
d) Cuci tangan dan gunakan handscoon

3
3) Prosedur
a) Siapkan air bersih atau normal saline pada suhu kamar
b) Siapkan kain lap atau bola kapas yang dibasahi air atau normal
saline.
c) Bersihkan setiap mata dari kantung bagian dalam ke luar. Gunakan
bola kapas atau sudut kain lap terpisah untuk setiap mata
Rasional : mencegah kontaminasi silang dari satu mata ke mata
lainnya
d) Jika terdapat kotoran yang kering/keras letakkan kompres panas dan
basahi di atas mata sampai bisa diangkat dan dibersihkan
b. Perawatan mata untuk klien koma
1) Persiapan alat
a) Air atau normal saline
b) Lembaran kain, bola kapas, tisu.
c) Obat tetes mata atau aseptobulb syring
d) Siapkan polyethylene film
e) Handscoon
2) Prosedur:
a) Cuci tangan dan gunakan handscoon bersih
b) Bersihkan mata dengan menggunakan bola kapas yang dilembabkan
dalam air.Perlahan bersihkan setiap mata dari canthus bagian dalam
ke luar. Gunakan bola kapas atau kain lap terpisah untuk setiap
mata.
Rasional : menyeka dari canthus bagian dalam hingga bagian luar
mencegah partikel dan cairan masuk ke saluran nasolakrimal
c) Berikan obat tetes mata setiap 3 sampai 4 jam sesuai dengan
perintah dokter.
d) Jaga agar mata klien tetap tertutup jika tidak ada reflek kedip. Jika
polyethylene film digunakan untuk menutup mata jelaskan tujuan
penggunaanya ke keluarga klien. Jangan tutup mata. Rasionale:
untuk mencegah lecet kornea dan mata menjadi kering karena mata
kehilangan refleks berkedip.
e) Lepaskan handscoon dan cuci tangan

4
3. Perawatan mata bagi klien yang tidak sadar
Pasien yang reflek kedipnya berkurang atau tidak ada dan pasien yang
kelopak matanya terus terbuka ini memerlukan perawatan yang sering
(minimal tiap 4 jam). Jika mata tersebut tidak terjaga kelembabannya akan
terjadi Corneal Ulceration yang disebabkan oleh keringnya mata. Menurut teori
keperawatan harus menggunakan saline atau air mata buatan/tiruan, untuk
melumasi mata dan melindungi mata agar tetap bisa tertutup.

B. Konsep perawatan mulut


1. Pengertian
Oral hygiene adalah tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan
mulut, gigi dan gusi (Clark, dalam Shocker, 2008). Dan menurut Taylor, et al
(dalam Shocker, 2008), oral hygiene adalah tindakan yang ditujukan untuk
menjaga kontinuitas bibir, lidah dan mukosa mulut, mencegah infeksi dan
melembabkan membran mulut dan bibir. Sedangkan menurut Hidayat dan Uliyah
(2005), oral hygiene merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada
pasien yang dihospitalisasi. Tindakan ini dapat dilakukan oleh pasien yang sadar
secara mandiri atau dengan bantuan perawat. Untuk pasien yang tidak mampu
mempertahankan kebersihan mulut dan gigi secara mandiri harus dipantau
sepenuhnya oleh perawat. Menurut Perry, ddk (2005), pemberian asuhan
keperawatan untuk membersihkan mulut pasien sedikitnya dua kali sehari.

2. Tujuan
Menurut Clark (dalam Shocker, 2008), tujuan dari tindakan oral
hygiene adalah sebagai berikut:
a. Mencegah penyakit gigi dan mulut
b. Mencegah penyakit yang penularannya melalui mulut.
c. Mempertinggi daya tahan tubuh
d. Memperbaiki fungsi mulut untuk meningkatkan nafsu makan.
Sedangkan menurut Hidayat dan Uliyah (2005), tujuan dari tindakan
oral hygiene, adalah:
a. Mencegah infeksi gusi dan gigi.
b. Mempertahankan kenyamanan rongga mulut.

5
3. Indikasi
Pasien yang memiliki maslah mulut seperti carries,plak,halitosis,keliosis,gusi
berdarah,dan radang pada gusi

4. Kontra indikasi
Perhatikan perawatan mulut pada Klien yang menderita penyakit diabetes dan
beresiko stomatitis (penyakit yang di sebabkan oleh kemoterapi,radiasi dan
intubasi selang nasogatrik).

5. Persiapan Pasien
Posisikan pasien senyaman mungkin, idealnya posisi telentang.

6. Persiapan alat
a. Sikat gigi
b. Pasta gigi
c. Segelas air
d. handuk
e. Mouthwash jika diinginkan
f. handscoon
7. Persiapan
a. Cuci tangan
b. Persiapkan peralatan yang dibutuhkan.
c. Pertahankan privasi klien dengan menutup sampiran.
d. Bantu klien dengan posisi semi-fowler yang nyaman atau posisi duduk
e. Jika klien menggunakan gigi palsu maka gigi palsu dilepas terlebih dahulu.
f. Periksa permukaan mulut untuk mengetahui ada kelainan atau tidak dan
tanyakan kepada klien tentang rutinitas perawatan mulut yang biasa
dilakukan klien.
8. Prosedur
a. Cuci tangan dan gunakan handscoon.
b. Minta agar klien membuka mulut lebar dan tahan cekungan emesis di bawah
dagu
c. Sikat gigi ke arah garis gusi agar semua area disikat.

6
Rasional : tindakan tersebut menghilangkan partikel makanan dari gusi
dan sela sela gigi
d. Bersihkan permukaan bagian gigi belakang dengan gerakan mundur dan
mundur.
e. Untuk membersihkan permukaan bagian dalam gigi depan gunakan bulu di
ujung sikat gigi dan putar sikat bolak-balik melintasi gigi.
f. Sikat bagian lidah agar bersih.
g. Bilas mulut klien secara menyeluruh dengan air
h. Periksa rongga mulut dan ulangi menyikat gigi jika perlu
i. Cuci sikat gigi klien bilas dan kembalikan peralatan pada tempatnya.
j. Lepaskan handscoon
k. Cuci tangan
l. Periksalah agar klien merasa nyaman

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mata dan mulut merupakan organ pengelihatan dan pengecapan yang memiliki
fungsi penting dalam tubuh. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan mata dan mulut
adalah dengan melakukan perawatan mata dan mulut. Perawatan mata dan mulut perlu
dilakukan seorang perawat kepada pasien sadar dan tidak sadar untuk mencegah
terjadinya infeksi pada mata dan mulut. Perawatan mata dan mulut hendaknya dilakukan
dua kali sehari.

B. Saran
Untuk para perawat dan mahasiswa hendaknya menerapkan perawatan mata dan
mulut pada pasien tidak sadar. Dalam menerapkan perawatan mata dan mulut hendaknya
kita memperhatikan prosedur dan melibatkan keluarga supaya ketika pasien sudah
pulang dari Rumah sakit bisa melanjtkan perawatan mata dan mulut dirumah dengan
mandiri.

8
DAFTAR PUSTAKA

Smith,Donna and Barbara .2000.Clinical Nursing Skills,Basic to Advanced Skill Vol 1.New

Jersey:Prentice Hall Health

Anda mungkin juga menyukai