TERAPI CAIRAN
menurut umur, berat badan, jenis kelamin. Jumlah cairan tergantung dengan
jumlah lemak tubuh. Lemak tubuh tidak mengandung air, semakin banyak
lemak semakin sedikit mengandung air. Laki laki normal dewasa berlemak
dewasa lebih banyak lemak dan mengandung caira kira-kira 54% BB.1
Tubuh manusia terdiri dari zat padat dan zat cair. Distribusi cairan tubuh
manusia dewasa: 1
1. Zat padat : 40% dari berat badan
2. Zat cair : 60% dari berat badan
Zat cair (60% BB), terdiri dari:
a. Cairan intrasel : 40% dari BB
b. Cairan ekstrasel : 20% dari BB, terdiri dari:
- cairan intravaskuler : 5% dari BB
- cairan interstisial : 15% dari BB
c. Cairan transselular (1-3% BB), terdiri dari:
- LCS, sinovial, gastrointestinal dan intraorbital
Pertukaran cairan antara intrasel dan ekstrasel berlangsung melalui
Jika terjadi kehilangan darah atau plasma secara signifikan, curah jantung dan
dalam keseimbangan dan cairan intersisial dapat berpindah secara cepat. Akan
cepat.1
Tabel 2.2 Estimasi Masukan dan Keluaran Cairan Harian pada Dewasa Sehat6
B. Jenis Cairan
1. Cairan Kristaloid
5
Cairan kristaloid dapat pindah menembus membran semipermeabel secara
isotonik dengan cairan ekstrasel. Kristaloid yang berbahan dasar salin akan
intersisial.
0,9% (salin normal), 0,45% serta 0,18%. Penggunaan cairan ini tidak
kandungan natrium dan klorida yang lebih sedikit serta adanya kalium,
diresusitasi.6
6
c. Glukosa 5%. Pemberian glukosa 5% sama seperti memberikan air
2. Cairan Koloid
Aktifitas osmotic dari molekul dengan berat jenis besar dari cairan koloid
untuk menjaga cairan ini ada di intravascular. Walaupun waktu paruh dari
7
1. Resusitasi cairan pada pasien dengan deficit cairan intravascular yang
Kehilangan protein dalam jumlah besar seperti luka bakar. Pada pasien
luka bakar, koloid diberikan jika luka bakar >30% dari luas permukaan
tubuh atau jika > 3-4 L larutan kristaloid telah diberikan lebih dari 18-
Cairan koloid tidak bercampur menjadi larutan sejati dan tidak dapat
koloid tinggal dalam pembuluh darah bergantung pada berat dan ukuran
molekul koloid. Jenis cairan koloid yang tersedia antara lain Gelofusine,
8
3. Produk darah
trombosit, dan plasma. Satu kantong WB terdiri dari 250 mL darah dan
pada pasien yang hanya membutuhkan sel darah saja. Satu unit WB
300 mL) terdiri dari eritrosit sebanyak 100-200 mL. Produk darah ini
merah saja. Washed PRC adalah PRC khusus yang sudah dicuci,
9
d. Fresh frozen plasma (FFP) mengandung semua protein plasma dan
sirkulasi resipien.2,6,9
cairan yang berbeda. Dalam praktis klinis, penggunaan cairan intravena dapat
redistribusi cairan.6,10
10
mengembalikan volume intravaskular mengembalikan perfusi ke jaringan
(MAP) <60mmHg,
menit.
ginjal/jantung.
Ringer laktat/asetat,
NaCl 0,9% hanya untuk rumatan pada kehilangan cairan yang tinggi
jantung, ginjal, maupun hepar. Banyak pasien seperti ini mengalami edema
12
kedua kondisi ini, seorang dokter umum disarankan berkonsultasi dengan
ahlinya.4,6
berikut:
nyata. Pada kondisi ini, cairan kristaloid isotonik yang dipilih untuk
menggantikan cairan.6
tubuh, syok tidak mudah terjadi pada kondisi ini. Cairan glukosa 5%
13
d. Overload cairan. Salah satu hal yang dikhawatirkan dalam pemberian
cairan adalah pemberian cairan yang terlalu banyak atau terlalu cepat,
14
Penilaian adalah faktor yang sangat penting saat hendak memulai terapi
adanya dehidrasi. Tekanan darah tidak dapat dijadikan sebagai tanda awal
tekanan darah tetap stabil sehingga hipotensi tidak muncul pada 30%
D. Dehidrasi
dehidrasi ringan, pemberian cairan oral lebih dipilih. Larutan rehidrasi oral
yang dapat dibuat di rumah adalah 8 sendok teh gula, sendok teh garam,
dan 1 liter air. ORS efektif karena mengandung gula dan garam yang
minum, namun pada kasus muntah, diare, dan penurunan kesadaran, ORS
tidak dapat digunakan. Untuk orang dewasa, cairan dapat aman diberikan
sebanyak mungkin yang dapat ditoleransi dan dipandu oleh rasa hausnya,
15
selama ia tidak memiliki gangguan ginjal atau gagal jantung. ORS dapat
Ada berbagai jenis cairan yang dapat digunakan, dengan cara yang
Salah satu tujuan dari evaluasi status volume adalah untuk menentukan
Pasien dengan syok septik, orang-orang yang telah menjalani persiapan usus
16
Tabel 2.7 Tanda dan Gejala Hipervolemia2
atau plasma [Na +] mungkin menunjukkan defisit air tubuh total. Kadar urea
nitrogen darah yang tinggi, defisit basa, campuran vena PO2, atau output urine
yang rendah menunjukkan curah jantung tidak memadai. Tekanan vena sentral
atau arteri pulmonalis yang rendah, dan denyut nadi cepat menunjukkan
seperti respon tekanan darah terhadap perubahan posisi pasien atau ventilasi
tekanan positif, perubahan stroke volume untuk ventilasi tekanan positif atau
vasodilatasi atau efek inotropik negatif dari anestesi, dapat membantu dalam
17
lain, harus diingat bahwa mereka tidak spesifik dan dapat berubah oleh obat
yang digunakan dalam periode perioperatif dan efek fisiologis dari stres
bedah. 2,4
Dengan tidak adanya asupan oral, cairan dan elektrolit defisit dapat
18
70-kg puasa selama 8 jam, jumlah ini (40 + 20 + 50) mL / h 8 jam, atau
trauma atau terinfeksi atau dengan asites juga sangat besar. Peningkatan
yang hilang.2,5
Kehilangan darah
Salah satu tugas yang paling penting, namun sulit, personil anestesi
bawah tirai bedah, akurasi adalah penting untuk memandu terapi cairan
19
Pemilihan jenis larutan intravena tergantung pada prosedur
20
terhadap kebutuhan cairan intraoperatif dan overhidrasi. Percobaan
ke dalam ruang anatomi, seperti lumen usus. Hal ini terjadi pada luka
bakar, luka yang luas, pembedahan, atau peritonitis tetapi juga berbanding
lurus dengan jumlah cairan infus. Terakhir, kerugian yang signifikan dari
21