Anda di halaman 1dari 1

Kisah Setangkai Anggur untuk Pendidikan keempat

Maka inilah kesimpulan dari kisah setangkai anggur ini,

1. Ada dua peristiwa yang berbeda, menurut Al Mizzi


2. Kisah pertama terjadi pada Abdullah bin Busr yang diamanahi ibunya untuk memberikan
anggur kepada Rasulullah
3. Kisah kedua terjadi pada An Numan bin Basyir yang diamanahi Rasulullah untuk
memberikan anggur Thaif kepada ibunya
4. Kedua kisah tersebut sama-sama terjadi pada anak yang masih kecil
5. Kedua kisah tersebut sama-sama tidak sampai amanahnya
6. Tapi terdapat pernyikapan yang sama: Teguran
7. Teguran itu berupa: Pertama, kalimat (Hai pelanggar amanah), melihat teks-teks di atas
maka kalimat itu tidak hanya disebutkan sekali. Tetapi beberapa kali di beberapa
pertemuan, beliau mengingatkan dengan teguran kalimat tegas ini. Kedua, tindakan
menjewer telinga. Ketiga, tindakan mengusap kepala

Kisah setangkai anggur tersebut memberikan inspirasi mahal. Pertama, mari kita
belajar menggali lebih dalam ketika ada kisah yang dirasa sama namun berbeda.
Bagaimana menelusuri riwayat-riwayat yang telah disebutkan para ulama. Khilafiyah
mungkin saja terjadi. Yang terpenting bukan klaim siapa yang benar dan siapa yang
salah. Tapi bagaimana proses menggali dan menelusuri ilmu hingga sampai pada
kesimpulan yang akan menjadi hujjah argumen ataupun tindakan kita.

Kedua, dari sisi aplikasi dan penerimaan, mungkin berat bagi kita yang terbiasa
mendapat ilmu parenting bukan dari sumber Islam untuk menerima panggilan yang
diberikan Rasul kepada anak-anak yang tidak memegang amanah yang diberikan
pada mereka. Tapi justru di sinilah ada pelajaran luar biasa: bahwa Islam
menempatkan amanah di tempat yang sangat penting hingga Rasul sampai perlu
memanggil anak-anak tersebut dengan panggilan yang tidak nyaman bagi mereka.
Anak-anak dengan fitrah yang baik tidak akan nyaman dengan panggilan itu dan akan
membuktikan dirinya tidak seperti itu.

Bila ada yang berpendapat sebaliknya, mungkinkah kita yang tidak meyakini fitrah
baik yang ada di anak-anak kita.

Anda mungkin juga menyukai