Anda di halaman 1dari 140

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS

PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI VIRUS KELAS X SMA

skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Aida Fariroh
4401410034

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto
Allah tidak membebani seseorang, melainkan sesuai dengan
kesanggupannya.
(QS. Al-Baqarah: 286)
Setiap kesulitan itu selalu disertai dengan kemudahan.
(QS. Al-Insyirah: 5-6)

Persembahan
Skripsi ini dipersembahkan kepada:
Kedua orang tua tercinta, Ibu Sukiswati dan Bapak Tohari alm, yang
senantiasa memberikan doa, dukungan, semangat, cinta, dan pengorbanan
yang tiada henti;
Kakak adikku tersayang, mba Nurul dan Ririn yang selalu memberi
dukungan;
Dosen pembimbing yang sangat saya hormati, Bapak Yustinus Ulung
Anggraito, M.Si, yang senantiasa sabar membimbing saya dalam
pembuatan skripsi ini;
Sahabat dan teman-teman tersayang: Umam, Fitri, Etika, Ovita, serta
semua yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuan,
dukungan, dan semangat yang kalian berikan sehingga menguatkanku dan
membuatku semangat menyelesaikan skripsi ini.

iv
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat, nikmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Problem Based
Learning pada Materi Virus Kelas X SMA. Pada kesempatan yang baik ini,
penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam proses penelitian dan penyusunan
skripsi ini, antara lain:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan
menyelesaikan studi strata 1 Jurusan Biologi FMIPA UNNES.
2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin
melaksanakan penelitian.
3. Ketua jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan kemudahan dalam hal administrasi.
4. Bapak Dr. Yustinus Ulung Anggraito, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang
telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam
penyusunan skripsi.
5. Ibu Dr. Siti Harnina Bintari, M.Si, selaku Dosen Penguji Utama dan ahli
materi yang telah mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi dan
memberikan masukan untuk pengembangan perangkat pembelajaran.
6. Ibu Ir. Tuti Widianti, M.Biomed, selaku Dosen Penguji kedua yang telah
memberikan masukan serta mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi.
7. Bapak Ir. Tyas Agung Pribadi, M.Sc.St, selaku dosen wali yang telah
memberikan arahan kepada penulis selama menempuh studi.
8. Bapak Dr. Saiful Ridlo, M.Si selaku ahli media yang telah memberikan
arahan dan masukan untuk pengembangan perangkat pembelajaran.
9. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bandar yang telah memberikan izin
pelaksanaan penelitian.
10. Bapak Agus Sulistyo, S.Pd, guru biologi kelas X SMA N 1 Bandar yang telah
memberi masukan dan kerjasama selama penelitian.

v
11. Seluruh dosen Jurusan Biologi yang telah memberikan bekal ilmu kepada
penulis selama menempuh studi.
12. Kedua orang tuaku Bapak Tohari alm. dan Ibu Sukiswati, kakakku Nurul
Aristin, serta adikku Arinta Setyani yang selalu mendoakan dan memberi
semangat demi terselesaikan studi ini.
13. Teman-teman tercinta, sahabat terbaikku Fitri, Etika, Ovita, Suyati, Umam
yang selalu memberi dukungan, semangat untuk penulis.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
memberikan bantuan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan
para pembaca.

Semarang, 11 Februari 2015

Penulis

vi
ABSTRAK

Fariroh, Aida. 2015. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis


Problem Based Learning pada Materi Virus Kelas X SMA. Skripsi,
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Dr. Yustinus
Ulung Anggraito, M.Si

Keterampilan berpikir kritis merupakan salah satu kemampuan yang


diperlukan dalam abad ini agar mampu bersaing, oleh karena itu pembelajaran
harus mampu memfasilitasi pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa.
Namun hasil observasi di SMA N 1 Bandar menunjukkan bahwa pembelajaran
maupun bahan ajar yang digunakan belum mampu mendukung perkembangan
keterampilan berpikir kritis siswa. Keterampilan berpikir kritis siswa SMA
cenderung masih rendah, khususnya siswa kelas X. Oleh karena itu dibutuhkan
perangkat pembelajaran yang mampu memfasilitasi pengembangan
keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kelayakan perangkat pembelajaran berbasis Problem Based Learning (PBL)
pada materi virus, dan mengetahui efektivitas perangkat pembelajaran berbasis
PBL pada materi virus untuk melatih keterampilan berpikir kritis siswa.
Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Research and Development
(R&D), dengan dua uji coba lapangan, yaitu uji coba skala kecil dan uji coba
skala besar yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bandar, pada kelas X MIA 1
dan X MIA 4 Semester Gasal tahun 2014/2015. Sampel uji coba skala besar
diambil dengan metode random sampling dengan desain penelitian One Group
Pretest Posttest Design.
Hasil penilaian ahli terhadap perangkat pembelajaran berbasis PBL
menunjukkan perangkat pembelajaran hasil pengembangan layak digunakan
dalam pembelajaran dengan presentase aspek kelayakan silabus memperoleh
92,25%, kelayakan RPP 88,75%, dan kelayakan LKS 87,7%. Hasil uji coba
skala besar menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis PBL efektif
dalam pembelajaran. Rata-rata persentase keterampilan berpikir kritis siswa
yaitu 74,9% dengan nilai N-gain ternormalisasi sebesar 0,63 menunjukkan
adanya peningkatan keterampilan berpikir kritis dengan kategori sedang. Hasil
belajar meningkat sebesar 0,58 dengan kategori sedang berdasarkan analisis N-
gain, rata-rata ketuntasan klasikal siswa mencapai 81,25% dan rata-rata sikap
siswa mencapai 83%.
Berdasarkan hasil penelitian, pengembangan perangkat pembelajaran
berbasis Problem Based Learning layak dan efektif diterapkan dalam
pembelajaran Virus untuk melatih keterampilan berpikir kritis siswa.

Kata kunci: perangkat pembelajaran berbasis Problem Based


Learning, keterampilan berpikir kritis, virus

vii
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... ii
PENGESAHAN .............................................................................................. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C. Penegasan Istilah .................................................................................. 4
D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6
E. Manfaat Penelitian ................................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR


A. Tinjaun Pustaka .................................................................................... 7
1. Pengembangan Perangkat Pembelajaran ........................................ 7
2. Problem Based Learning ................................................................ 10
3. Keterampilan Berpikir Kritis .......................................................... 12
4. Materi Virus ................................................................................... 15
5. Penelitian yang Relevan ................................................................. 15
B. Kerangka Berpikir ................................................................................ 18

BAB III METODE PENELITIAN


A. Prosedur Penelitian ............................................................................... 19
B. Data dan Metode Pengumpulan Data ................................................... 24
C. Metode Analisis Data ........................................................................... 25
D. Indikator Kelayakan ............................................................................. 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian .................................................................................... 31
B. Pembahasan .......................................................................................... 49

BAB V PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................... 73
B. Saran ..................................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 74
LAMPIRANLAMPIRAN ............................................................................ 79

viii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
2.1 Sintaks pembelajaran PBL ...........................................................................................11
2.2 Indikator keterampilan berpikir kritis ......................................................................14
3.1 Jenis, sumber, metode pengumpulan dan metode analisis data ........................24
3.2 Kriteria penilaian perangkat pembelajaran dengan deskriptif persentase ......25
4.1 Perbandingan desain dan strategi pembelajaran yang digunakan guru
dengan perangkat pembelajaran berbasis PBL ......................................................34
4.2 Analisis kelayakan perangkat pembelajaran ...........................................................39
4.3 Saran validator dan perbaikan yang dilakukan ......................................................40
4.4 Saran hasil uji coba skala kecil dan perbaikan yang dilakukan ........................44
4.5 Peningkatan hasil pre-test dan post-test ..................................................................46
4.6 Data ketuntasan belajar peserta didik .......................................................................46
4.7 Data pencapaian keterampilan berpikir kritis peserta didik ...............................47
4.8 Data keterampilan berpikir kritis peserta didik tiap indikator ...........................47
4.9 Data analisis hasil LKS .................................................................................................48
4.10 Data sikap ilmiah peserta didik ..................................................................................48
4.11 Kesesuaian antara indikator berpikir kritis dan keterampilan dalam
pendekatan saintifik .......................................................................................................63

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
2.1 Diagram alir langkah-langkah penyusunan LKS ................................................... 9
2.2 Diagram alir kerangka berpikir ..................................................................................18
3.1 Langkah-langkah penelitian research and development (R&D) ......................19
4.1 Data keterampilan berpikir kritis siswa....................................................................32
4.2 Perbedaan silabus dari Kemendikbud dengan silabus yang dikembangkan 36
4.3 Bagian indikator dan tujuan belajar ..........................................................................37
4.4 Bagian kegiatan pembelajaran ....................................................................................37
4.5 Sampul ...............................................................................................................................38
4.6 Petunjuk belajar ..............................................................................................................38
4.7 Pertanyaan berpikir kritis pada rangkuman materi ...............................................38
4.8 Kasus PBL ........................................................................................................................38
4.9 Revisi bagian indikator pembelajaran ......................................................................40
4.10 Revisi bagian penilaian ................................................................................................41
4.11 Revisi bagian gambar kasus dan kalimat pengantar ............................................41
4.12 Revisi penggunaan data dalam kasus .......................................................................42
4.13 Revisi penambahan aspek nilai religi .......................................................................42
4.14 Revisi penambahan sumber pada gambar ...............................................................43
4.15 Grafik peningkatan hasil belajar ................................................................................46

x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Hasil Wawancara Pembelajaran Biologi ............................................................... 80
2. Hasil Angket Tanggapan Siswa (Observasi) ........................................................ 83
3. Rekapitulasi Hasil Angket Tanggapan Siswa ...................................................... 85
4. Rekapituasi Hasil Angket Observasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa 87
5. Hasil Wawancara Siswa ............................................................................................. 89
6. Silabus dari Kemendikbud 2013 materi virus kelas X ...................................... 90
7. Hasil Validasi Silabus dan RPP ............................................................................... 93
8. Rekapitulasi Hasil Validasi Silabus dan RPP ...................................................... 99
9. Kisi-kisi Validasi LKS Pakar Materi ...................................................................... 101
10. Rubrik Penskoran Validasi Materi LKS Berbasis PBL .................................... 102
11. Hasil Validasi LKS Oleh Pakar Materi ................................................................. 106
12. Kisi-kisi Validasi LKS Pakar Media ...................................................................... 108
13. Rubrik Penskoran Validasi Media LKS Berbasis PBL..................................... 109
14. Hasil Validasi LKS Oleh Pakar Media .................................................................. 113
15. Rekapitulasi Hasil Validasi Kelayakan LKS ....................................................... 115
16. Hasil Angket Tanggapan Peserta Didik pada Uji Coba Skala Kecil ............ 117
17. Rekapitulasi Hasil Angket Tanggapan Peserta Didik ....................................... 119
18. Hasil Tanggapan Guru pada Uji Coba Skala Kecil ............................................ 120
19. Rekapitulasi Hasil Tanggapan Guru terhadap Silabus dan RPP .................... 122
20. Kisi-Kisi Soal Uji Coba dan Pre-test dan Post-test ........................................... 124
21. Soal Uji Coba ................................................................................................................ 125
22. Hasil Analisis Uji Coba Soal .................................................................................... 128
23. Data Hasil Analisis N-gain Hasil Belajar ............................................................. 133
24. Data Hasil Analisis Nilai Akhir Peserta Didik .................................................... 134
25. Contoh Hasil Post-test ................................................................................................ 135
26. Analisis Hasil Lembar Kerja Siswa ........................................................................ 137
27. Rekapitulasi Analisis Hasil Lembar Kerja Siswa.............................................. 138
28. Contoh Hasil Diskusi LKS Siswa ........................................................................... 140
29. Rekapitulasi Pencapaian Berpikir Kritis Siswa (Analisis N-gain) ...............147
30. Hasil Angket Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis ......................................148

xi
Lampiran Halaman
31. Rekapitulasi Pencapaian Berpikir Kritis Siswa (Analisis N-gain) ...............147
32. Hasil Angket Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis ......................................148
33. Data Hasil Analisis Angket Keterampilan Berpikir Kritis ..............................150
34. Rekapitulasi Skor Keterampilan Berpikir Kritis Siswa....................................153
35. Hasil Angket Penilaian Sikap ..................................................................................154
36. Rekapitulasi Skor Sikap Siswa ................................................................................155
37. Rubrik Penilaian Poster .............................................................................................156
38. Hasil Penilaian Keterampilan dalam Membuat Poster .....................................157
39. Rekapitulasi Nilai Keterampilan dalam Pembuatan Poster ............................158
40. Hasil Angket Tanggapan Peserta Didik pada Uji Skala Besar ......................159
41. Rekapitulasi Hasil Tanggapan Peserta Didik pada Uji Skala Besar .............161
42. Hasil Angket Tanggapan Guru pada Uji Coba Skala Besar ...........................163
43. Rekapitulasi Hasil Tanggapan Guru pada Uji Skala Besar .............................166
44. Surat Keterangan Penelitian .....................................................................................167
45. Dokumentasi Penelitian .............................................................................................168

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Abad ke-21 sebagai era globalisasi merupakan masa pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendorong manusia ke
dalam era persaingan global yang semakin ketat. Hal tersebut berimbas pada
diperlukannya sumber daya manusia (SDM) dengan kualitas tinggi yang menuntut
pola berpikir dan bersikap terhadap berbagai informasi dan tantangan. Trilling and
Hood (1999), mengemukakan bahwa ada tujuh kemampuan yang diperlukan
untuk sukses menghadapi tantangan pada abad ini yaitu mampu berpikir kritis dan
bertindak, kreatif, kolaboratif, memahami berbagai budaya, kemampuan
komunikasi, kemampuan komputer, dan mampu belajar mandiri. Kurikulum 2013
menekankan pendekatan saintifik yang dalam proses pembelajarannya harus
memenuhi beberapa kriteria, salah satunya adalah mendorong dan menginspirasi
siswa berpikir kritis dalam memecahkan masalah dan mengaplikasikan materi
pembelajaran (Kemendikbud 2013a). Berdasarkan hal tersebut seharusnya
pembelajaran dapat mengarahkan siswa untuk berpikir kritis.
Berdasarkan hasil observasi awal di beberapa sekolah di Kabupaten Batang,
yaitu SMA N 1 Wonotunggal, SMA N 1 Batang, SMA N 2 Batang, dan SMA N 1
Bandar diperoleh informasi bahwa kemampuan berpikir kritis siswa untuk kelas X
cenderung masih kurang. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan guru dalam
wawancara, hasil angket siswa, dan observasi kelas. Berdasarkan hasil angket
pada Lampiran 2 diketahui hanya 12,9% siswa yang terbiasa mengajukan
pertanyaan dan 9,7% yang terbiasa menyampaikan pendapat. Hanya 9,7% siswa
yang senang mencari informasi sendiri, selebihnya lebih senang bila dijelaskan
oleh guru, padahal seharusnya siswa diarahkan untuk dapat mencari dan
membangun pengetahuannya sendiri terutama di era teknologi informasi sekarang
ini. Hanya 32,2% siswa yang berani mengemukakan alasan dari jawaban yang
diberikan dan hanya 22,6% siswa yang mampu membuat kesimpulan dari
kegiatan pembelajaran dengan baik. Kemampuan-kemampuan tersebut termasuk
dalam keterampilan berpikir kritis.

1
2

Keterampilan berpikir kritis dapat terlatih bila didukung dengan pembelajaran


yang dapat mendorong siswa untuk berpikir kritis. Pembelajaran akan terlaksana
dengan baik bila disertai dengan rencana pembelajaran yang baik, oleh karena itu
diperlukan perangkat pembelajaran yang mendukung dalam melatihkan keterampilan
berpikir kritis siswa. Berdasarkan analisis perangkat pembelajaran yang digunakan
guru dan hasil wawancara guru, perangkat pembelajaran yang digunakan guru sudah
lengkap meliputi silabus, RPP, bahan ajar, dan alat evaluasi. Dalam kegiatan
pembelajaran guru sudah menerapkan pembelajaran aktif, namun belum mengarahkan
pengembangan keterampilan berpikir kritis peserta didik, dan masih cenderung sering
menggunakan metode ceramah. Selain itu bahan ajar yang digunakan di beberapa
sekolah di Kabupaten Batang berupa buku paket dan LKS, seperti di SMA N 1
Bandar dan SMA N 1 Wonotunggal menggunakan lembar kerja siswa (LKS) Biologi
untuk SMA/MA kelas X dari MGMP yang berisi materi dan latihan soal. Pertanyaan
lebih bersifat teoritis yang menguji konsep/teori, sangat sedikit pertanyaan dan
kegiatan yang melatih siswa berpikir kritis. Hal tersebut menjadikan siswa tidak
terdorong untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritisnya dalam menemukan
gagasan/konsep materi secara mandiri dan lebih sering menghafal materi tanpa
mengetahui proses menemukan konsep.
Keterampilan berpikir kritis merupakan suatu keterampilan yang harus
dilatihkan melalui pemberian stimulus yang menuntut seseorang untuk berpikir
kritis. Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan berpikir secara logis dan
reflektif dalam memecahkan masalah sehingga menghasilkan keputusan yang
tepat tentang apa yang harus dipercayai dan dilakukan (Ennis 2011). Berpikir
kritis memungkinkan seseorang dapat menganalisis pemikiran sendiri untuk
memastikan bahwa ia telah menentukan pilihan yang cerdas. Sedangkan orang
yang tidak berpikir kritis akan cenderung meniru orang lain, percaya dan
menerima kesimpulan orang lain dengan pasif (Lambertus 2009). Oleh karena itu
keterampilan berpikir kritis harus dilatihkan kepada siswa sehingga kelak mereka
dapat menentukan pilihan cerdas dalam hidupnya.
Materi virus berkaitan erat dengan kehidupan dan permasalahan sehari-hari
yang dihadapi siswa. Virus dikenal merugikan tapi juga mempunyai peran penting
dalam kehidupan. Saat mempelajari materi virus siswa diharapkan dapat
3

memahami konsep virus, sehingga siswa dapat berpartisipasi dalam


menanggulangi permasalahan yang disebabkan oleh virus. Namun pada
pembelajaran materi virus guru belum menerapkan model yang memungkinkan
siswa aktif dan mandiri mencari informasi untuk memecahkan masalah dan
menemukan konsep. Padahal berdasarkan hasil angket pada Lampiran 2, 100%
siswa menyatakan lebih tertarik dan termotivasi bila pembelajaran menyuguhkan
permasalahan nyata. Adanya fasilitas yang memadai seperti laboratorium,
perpustakaan, LCD, dan Wi-Fi memungkinkan siswa belajar secara aktif dan
mandiri mencari informasi untuk menemukan konsep dan memecahkan masalah.
Salah satu model pembelajaran yang memberikan peluang bagi siswa untuk
memiliki pengalaman menemukan suatu konsep dan mengembangkan
keterampilan berpikir kritis adalah model Problem-Based Learning (PBL).
Menurut John Dewey (Trianto 2011), PBL merupakan model pengajaran yang
menggunakan masalah dari lingkungan sebagai stimulus bagi siswa untuk belajar
dengan menganalisis dan memecahkan masalah, sehingga siswa memperoleh
pengetahuan dan konsep yang mendalam dari materi pelajaran.
Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik yang lebih
mengutamakan sikap yang diperoleh melalui belajar aktif daripada pengetahuan,
dengan penekanan pada struktur capaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan (Kemendikbud 2013a). Dalam kegiatannya PBL juga
mengedepankan sikap melalui pembelajaran aktif untuk memperoleh
pengetahuan. Pembelajaran berbasis PBL menyuguhkan masalah nyata dalam
kehidupan yang menuntut siswa untuk aktif berpikir dan bekerjasama dalam
mengidentifikasi dan memecahkan masalah sehingga siswa dapat menemukan
konsep. Ketika siswa mempelajari sesuatu dengan diberikan masalah, hal tersebut
memberikan tantangan untuk berfikir lebih dalam. Dengan begitu model PBL
diaharapkan akan sesuai diterapkan dalam pembelajaran berdasarkan Kurikulum
2013 dalam upaya mencapai kompetensi yang diharapkan.
Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui efektivitas
penerapan PBL dalam pembelajaran. Saeed & Sarah (2013) menunjukkan bahwa
penerapan PBL dapat meningkatkan keaktifan dan keterampilan berpikir kreatif
dan kritis siswa. Setyorini (2011), menunjukkan bahwa penerapan PBL dapat
4

meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Arnyana (2007), juga


menunjukkan bahwa penerapan PBL pada pelajaran biologi dapat meningkatkan
kompetensi dan kemampuan berpikir kritis siswa.
Berdasarkan uraian di atas diperlukan suatu rancangan kegiatan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran efektif dengan menyajikan permasalahan nyata
yang menuntut keaktifan dan mendorong keterampilan berpikir kritis siswa untuk
memecahkan masalah. Oleh karena itu berdasarkan permasalahan tersebut dan
keberhasilan yang dicapai penelitian sebelumnya, menjadi titik acuan untuk
melakukan penelitian dengan judul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis
Problem Based Learning pada Materi Virus Kelas X SMA.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dirumuskan masalah dalam penelitian ini
yaitu,
1. Apakah perangkat pembelajaran berbasis Problem Based Learning yang
dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran?
2. Apakah perangkat pembelajaran berbasis Problem Based Learning yang
dikembangkan efektif digunakan dalam pembelajaran materi virus, khususnya
untuk melatih keterampilan berpikir kritis siswa?

C. Penegasan Istilah
Penegasan istilah dimaksudkan agar tidak terjadi salah penafsiran istilah-
istilah dalam penelitian ini. Istilah-istilah terkait adalah:
1. Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis Problem Based Learning
(PBL).
Perangkat pembelajaran merupakan seperangkat alat yang harus
dipersiapkan sebelum melaksanakan proses belajar mengajar, yang meliputi
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, penyiapan media dan sumber
belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran
(Kemendikbud 2013b). Pengembangan dalam penelitian ini adalah
mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis PBL berupa silabus
(menggunakan silabus dari kemendikbud yang disesuaikan dengan
5

pembelajaran yang akan dilakukan), RPP, bahan ajar berupa Lembar Kerja
Siswa berbasis PBL yang dalam penggunaannya disertai buku paket dan alat
evaluasi berupa soal-soal tes tertulis yang dibuat mengacu pada indikator
berpikir kritis untuk mengukur penguasaan materi dan keterampilan berpikir
kritis siswa.
2. Problem Based Learning (PBL)
Problem Based Learning adalah suatu pembelajaran yang menggunakan
masalah sebagai titik awal dari proses pembelajaran (Graff and Kolmos 2005).
Biasanya masalah yang disajikan didasarkan pada masalah dalam kehidupan
nyata yang berfungsi penting sebagai dasar untuk proses pembelajaran. PBL
merupakan suatu pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata
sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar melalui pemecahan
masalah, sehingga memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari
materi pelajaran.
3. Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan/logis dan reflektif dengan
menekankan pada pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai
atau dilakukan (Ennis 2011). Berdasarkan indikator berpikir kritis yang
diuraikan oleh Robert Ennis, indikator berpikir kritis yang digunakan dalam
penelitian ini ada lima yaitu kemampuan bertanya dan menjawab pertanyaan
tentang suatu penjelasan, mengobservasi dan mempertimbangkan suatu laporan
hasil observasi, membuat dan menentukan hasil pertimbangan,
mengidentifikasi asumsi, dan menentukan suatu tindakan.
4. Materi Virus
Materi yang akan dikembangkan dalam perangkat pembelajaran ini
adalah virus yang diajarkan pada kelas X semester gasal. Materi virus ini
membahas mengenai ciri-ciri, struktur, dan perkembangbiakan virus, serta
kasus-kasus penyakit yang disebabkan virus, peran virus, dan partisipasi
remaja dalam menanggulangi permasalahan yang disebabkan virus.
6

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, penelitian ini bertujuan
untuk,
1. Menganalisis kelayakan perangkat pembelajaran berbasis PBL pada materi
virus yang dikembangkan.
2. Menganalisis efektivitas perangkat pembelajaran berbasis PBL pada materi
virus, khususnya dalam melatih keterampilan berpikir ktitis siswa.

E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk:
1. Mendorong siswa belajar secara aktif dan berpikir kritis dalam menemukan
gagasa-gagasan pemecahan masalah dan pemahaman terhadap konsep dari
materi virus.
2. Menghasilkan inovasi perangkat pembelajaran yang telah tervalidasi.
3. Memberi sumbangan perangkat pembelajaran yang baik untuk melatihkan
keterampilan berpikir kritis.
4. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
optimalisasi kualitas pembelajaran Biologi di sekolah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Tinjauan Pustaka
1. Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran merupakan pegangan bagi guru dalam
melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk
setiap kompetensi dasar (Devi dkk. 2009). Menurut Kemp J.E (Trianto 2011),
dalam pengembangan perangkat pembelajaran terdapat sepuluh unsur rencana
perancangan pembelajaran, yaitu identifikasi masalah, analisis siswa, analisis
tugas, perumusan indikator, penyusunan evaluasi, strategi pembelajaran, media
atau sumber belajar, merinci pelayanan penunjang, menyiapkan evaluasi hasil
belajar, dan revisi perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang
dikembangkan dalam penelitian ini adalah silabus, RPP, LKS, dan alat evaluasi. a.
Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk
setiap bahan kajian mata pelajaran dengan tema tertentu yang mencakup
kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), materi pokok, kegiatan
pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang
dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk
setiap satuan pendidikan (Kemendikbud 2013b). Pada Kurikulum 2013 silabus
sudah disiapkan oleh pemerintah. Kurikulum 2013 yang dikembangkan saat ini
adalah desain minimum, sekolah dapat mengembangkan lebih bagus lagi, guru
dapat menyalurkan kreativitasnya dalam proses belajar mengajar
(Kemendikbud 2013b).
b. Rencana proses pembelajaran (RPP)
Rencana proses pembelajaran merupakan rencana kegiatan pembelajaran
tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih untuk mencapai kompetensi dasar
yang dikembangkan dari silabus (Kemendikbud 2013b). Menurut Majid (2009),
unsur-unsur penting yang harus ada pada suatu RPP adalah apa yang akan
diajarkan, bagaimana mengajarkannya, dan bagaimana mengevaluasi hasil

7
8

kerjanya, yaitu dengan merancang jenis evaluasi untuk mengukur daya serap
siswa terhadap materi yang mereka pelajari.
c. Lembar kerja siswa (LKS) sebagai sumber pembelajaran
Sumber belajar adalah segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan
orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi
peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku (Depdiknas
2008a). Sumber belajar dikategorikan menjadi enam yaitu lingkungan, benda,
orang, bahan, buku, dan peristiwa (Direktorat Pembinaan SMA 2010).
Menurut Prastowo (2012), bahan ajar merupakan segala bahan, baik
informasi, alat, maupun teks yang disusun secara sistematis yang menampilkan
secara utuh kompetensi yang akan dikuasai siswa dan digunakan dalam proses
pembelajaran. Bahan ajar dapat berupa bahan ajar cetak yang meliputi
handout, buku, modul, poster, lembar kerja siswa, dll, serta dapat berupa bahan
ajar audio, audio visual, multimedia interaktif, dan bahan ajar berbasis web
(Direktorat Pembinaan SMA 2010). Sumber maupun bahan ajar sebagai
komponen sistem pembelajaran perlu dikembangkan dalam kegiatan
pembelajaran. Jenis bahan ajar yang akan dikembangkan dalam penelitian ini
adalah LKS yang berbasis problem based learning (PBL).
Lembar kerja siswa merupakan salah satu sumber belajar yang dapat
dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran.
Lembar kerja siswa yang disusun dapat dirancang dan dikembangkan sesuai
dengan kondisi dan situasi kegiatan pembelajaran yang akan dihadapi.
Berdasarkan teknologi yang digunakan, LKS termasuk dalam bahan ajar
kategori bahan cetak. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat
mempelajari suatu kompetensi atau KD secara runtut dan sistematis sehingga
siswa mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu (Majid
2009).
Lembar kerja siswa adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk,
langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang
diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas KD yang akan dicapainya
(Depdiknas 2008a).
9

Manfaat LKS bagi guru yaitu memudahkan guru dalam melaksanakan


pembelajaran, sedangkan bagi siswa yaitu siswa dapat belajar secara mandiri
dan mampu memahami maupun menjalankan suatu tugas tertulis. Pemanfaatan
LKS dapat menciptakan interaksi antara guru dan siswa sehingga pembelajaran
menjadi lebih efektif.
Adapun langkah-langkah dalam penyusunan LKS sebagai berikut.

Analisis Kurikulum
(untuk menentukan materi yang memerlukan alat bantu)

Menyusun Peta Kebutuhan LKS

Menentukan Judul LKS

Penulisan LKS

Prinsip relevansi/keterkaitan
Merumuskan KD
Prinsip konsistensi/keajegan
Prinsip kecukupan
Menentukan Alat
Penilaian

Menyusun Materi

Memperhatikan Struktur LKS

Gambar 2.1. Diagram alir langkah-langkah penyusunan LKS (Depdiknas


2008a)

Penyusunan LKS juga harus memenuhi berbagai persyaratan yaitu syarat


didaktik yang mengatur tentang penggunaan LKS yang bersifat universal, syarat
konstruksi yang mengatur tentang penggunaan bahasa dalam LKS, dan syarat
teknik yang mengatur tentang penyajian LKS (Darmodjo & Kaligis 1992).
Agar LKS dapat dikatakan layak, maka LKS harus dinilai oleh para ahli.
Adapun penilaian unsur-unsur dalam penyusunan sebuah bahan ajar mengacu
pada tiga komponen yaitu kelayakan isi, kebahasaan, dan penyajian (BSNP
2013).
10

d. Alat evaluasi
Menurut Kemendikbud (2013c), penilaian hasil belajar peserta didik
mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan
secara berimbang. Penilaian dapat berupa tes tertulis, observasi, tes praktik,
projek, penugasan, tes lisan, penilaian portofolio, jurnal, penilaian diri, dan
penilaian antar teman. Teknik penilaian dapat berupa teknik tes dan nontes,
baik dalam bentuk tertulis maupun lisan, tergantung dari guru yang akan
mengevaluasi. Teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur kompetensi
pengetahuan dalam penelitian ini yaitu teknik tes yang berupa nilai hasil
pretest dan posttest materi virus dan penugasan dalam LKS. Untuk mengukur
kompetensi sikap digunakan penilaian diri dan untuk kompetensi keterampilan
digunakan skala penilaian.

2. Problem Based Learning (PBL)


Problem based learning didasarkan pada hasil penelitian Barrow dan
Tamblyn (Barret 2005) yang pertama kali diimplementasikan pada sekolah
kedokteran di McMaster University Kanada pada tahun 60-an. Problem based
learning sangat efektif untuk sekolah kedokteran karena mahasiswa
dihadapkan pada permasalahan kemudian dituntut untuk memecahkannya. Hal
tersebut diterapkan karena pada kenyataannya dokter selalu dihadapkan pada
permasalahan pasien sehingga harus mampu menyelesaikannya.
Menurut Graff dan Kolmos (2005), PBL adalah suatu pendekatan
pendidikan dengan menggunakan masalah sebagai sebuah titik awal dari
proses pembelajaran. Biasanya masalah yang disajikan didasarkan pada
masalah dalam kehidupan nyata yang berfungsi penting sebagai dasar untuk
proses pembelajaran, karena akan menentukan arah proses pembelajaran yang
menekankan pada perumusan pertanyaan daripada jawaban sehingga
memungkinkan mendorong motivasi dan pemahaman siswa. Sedangkan
Barrow (Huda 2013), mendefinisikan PBL sebagai pembelajaran yang
dihasilkan melalui proses bekerja menuju pemahaman dari suatu masalah yang
ditetapkan pada awal proses pembelajaran.
11

Pengalamam belajar merupakan bagian penting dari proses pembelajaran


menggunakan PBL. Peserta didik diarahkan untuk membangun konsep dari
pengalamannya sendiri. Hal ini dapat memotivasi dan memberikan siswa
kesempatan untuk mendapatkan pembelajaran yang lebih dalam. Berdasarkan
teori yang dikembangkan Barrow, Liu (2005) menjelaskan karakteristik dari
PBL, yaitu: pembelajaran berpusat pada siswa, masalah otentik mengorganisir
fokus belajar, informasi baru diperoleh melalui self-directed learning, belajar
terjadi dalam kelompok kecil, dan guru bertindak sebagai fasilitator
Pelaksanaan PBL memiliki ciri tersendiri berkaitan dengan langkah
pembelajarannya. Adapun langkah-langkah pelaksanaan PBL sebagai berikut
(Chin & Chia 2008)
Tabel 2.1. Sintaks pembelajaran PBL
Tahap Perilaku Guru Perilaku Siswa
Identifikasi Menjelaskan tujuan Membaca dan mencermati kasus
masalah pembelajaran, menjelaskan permasalahan yang diberikan
logistik yang dibutuhkan, Menulis pokok permasalahan pada
memotivasi siswa untuk terlibat problem logs
dalam pemecahan masalah yang
dipilih
Mengeksplor Membantu siswa Mengorganisasikan pertanyaan
permasalahan mendefinisikan dan mengenai permasalahan yang
mengorganisasikan tugas belajar berfokus pada Apa yang kamu
yang berhubungan dengan ketahui?, Apa yang perlu kamu
masalah tersebut ketahui?, dan Bagaimana kamu
bisa mengetahui apa yang perlu
kamu tahu?
Mengidentifikasi sumber dan
tugas untuk memecahkan masalah
Melakukan Mendorong dan mengarahkan Mengumpulkan data untuk
penyelidikan siswa dalam mengumpulkan menjawab pertanyaan dari
ilmiah informasi untuk mendapatkan berbagai sumber
penjelasan dan pemecahan
masalah
Mengumpulkan Membantu siswa dalam Melakukan tukar informasi dan
informasi merencanakan dan menyiapkan diskusi tentang apa yang telah
bersama karya yang sesuai seperti dipelajari dan menyelesaikan
laporan, model dan berbagi tugas
tugas dengan teman
Menyampaikan Mengevaluasi hasil belajar Menyajikan/ mempresentasikan
penemuan, tentang meteri yang telah penyelesaian masalah
evaluasi guru, dipelajari/meminta kelompok Mengisi lembar penilaian diri
dan evaluasi diri presentasi hasil kerja
12

Dalam pelaksanaannya, PBL memiliki beberapa kelebihan yaitu dapat


mendorong siswa untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam
situasi nyata, membangun pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar,
menilai kemajuan belajarnya, dan melakukan komunikasi ilmiah dalam
kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka. Dengan menggunakan
pendekatan PBL juga akan terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja
kelompok, siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan baik dari
perpustakaan, internet, wawancara dan observasi, dan kesulitan belajar siswa
secara individual dapat diatasi melalui kerja kelompok dalam bentuk peer
teaching.
Selain memiliki kelebihan, PBL juga memiliki kekurangan, yaitu dalam
suatu kelas yang memiki tingkat keragaman siswa yang tinggi akan terjadi
kesulitan dalam pembagian tugas. Model PBL biasanya membutuhkan waktu
yang tidak sedikit, guru harus mampu mendorong motivasi kerja siswa dalam
kelompok secara efektif, dan adakalanya sumber yang dibutuhkan tidak
tersedia dengan lengkap.

3. Keterampilan Berpikir Kritis


Keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan yang tidak bisa
berkembang dengan sendirinya, namun perlu adanya upaya yang dapat
mendorong pengembangan berpikir kritis. Keterampilan berpikir kritis akan
terbentuk bila seseorang didorong untuk menggunakan pemikirannya dalam
memecahkan masalah (Huda 2013). Salah satu model pembelajaran yang
memfasilitasi pengembangan keterampilan berpikir kritis melalui kegiatan
pemecahan masalah adalah model PBL. Pembelajaran PBL berisi kegiatan
yang berorientasi pada masalah. Ketika siswa dihadapkan dengan suatu
masalah saat kegiatan pembelajaran, maka ia akan berpikir secara mendalam
atau menggunakan kemampuan berpikir kritisnya untuk dapat memecahkan
masalah. Oleh karena itu model PBL sangat tepat digunakan dalam upaya
pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa.
Ada berbagai definisi mengenai berpikir kritis menurut para ahli seperti
menurut Edward Glaser (Fisher 2009), mendefinisikan berpikir kritis sebagai
13

suatu sikap mau berpikir secara mendalam tentang masalah-masalah dan hal-
hal yang berada dalam jangkauan pengalaman seseorang dengan menerapkan
metode-metode pemeriksaan dan penalaran logis. Sedangkan Ennis (2011),
mendefinisikan bahwa berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan
reflektif sehingga menghasilkan keputusan tentang apa yang harus dipercayai
atau dilakukan. Berpikir kritis menuntut upaya keras untuk memeriksa setiap
keyakinan atau pengetahuan asumtif dengan menggunakan keterampilan
berpikir tertentu berdasarkan bukti pendukungnya dan kesimpulan yang akan
didapatkan.
Menurut Edward Glaser terdapat keterampilan-keterampilan berpikir
sebagai landasan untuk berpikir kritis yaitu, mengenal masalah dan
menemukan cara-cara dan informasi yang dapat dipakai untuk menangani
permasalahan, mengenal asumsi dan nilai, memahami dan menggunakan
bahasa yang tepat, menganalisis data, menilai dan mengevaluasi pernyataan,
mengenal adanya hubungan yang logis antara masalah-masalah, menarik dan
menguji kesimpulan, menyusun kembali pola-pola keyakinan berdasarkan
pengalaman yang lebih luas, dan membuat penilaian yang tepat.
Penemuan indikator keterampilan berpikir kritis dapat diungkapkan
melalui aspek-aspek perilaku yang diungkapkan dalam definisi berpikir kritis.
Menurut Ennis (2011), terdapat lima aspek keterampilan berpikir kritis yang
diuraikan menjadi 12 indikator.
14

Tabel 2.2. Indikator keterampilan berpikir kritis


No. Aspek Indikator
1. Memberikan Memfokuskan pertanyaan
penjelasan sederhana Menganalisis pertanyaan
Bertanya dan menjawab pertanyaan
tentang suatu penjelasan
2. Membangun Mempertimbangkan apakah sumber
keterampilan dasar dapat dipercaya atau tidak
Mengobservasi dan mempertimbangkan
suatu laporan hasil observasi
3. Menyimpulkan Mendeduksi dan menganalisis
mempertimbangkan hasil deduksi
Menginduksi dan mempertimbangkan
hasil induksi
Membuat dan menentukan hasil
pertimbangan
4. Memberikan Mendefinisikan istilah dan
penjelasan lanjut mempertimbangkan suatu definisi dalam
tiga dimensi
Mengidentifikasi asumsi
5. Mengatur strategi dan Menentukan suatu tindakan
taktik Berinteraksi dengan orang lain

Kemampuan berpikir kritis dapat diukur dengan menggunakan instrument


yang dikembangkan melalui aspek dan indikator berpikir kritis. Instrumen
berpikir kritis dapat bertujuan untuk mengukur satu aspek atau lebih dari satu
aspek berpikir kritis (Ennis 2001).
Berdasarkan pada uraian-uraian yang telah dikemukakan, dari 12 indikator
berpikir kritis yang dikemukakan oleh Robert Ennis, dirumuskan lima indikator
kemampuan berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu (1)
kemampuan bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan, yang
dilatihkan melalui kegiatan mengidentifikasi masalah dan membuat pertanyaan
permasalahan kelompok, (2) Mengobservasi dan mempertimbangkan suatu
laporan hasil observasi, yang dilatihkan dengan mencermati dan mengkaji
kasus yang disajikan, (3) membuat dan menentukan hasil pertimbangan, yang
dilatihkan melalui kegiatan diskusi dalam menyelesaikan soal-soal
permasalahan dan membuat kesimpulan, (4) mengidentifikasi asumsi, yang
dilatihkan dengan cara mencari sumber-sumber informasi untuk mengasosiasi
15

antara pengetahuan awal siswa dengan teori saat mengerjakan soal


permasalahan dan menyampaikan hasil diskusi dan, (5) menentukan suatu
tindakan, yang dilatihkan dengan mendiskusikan peran generasi muda dalam
upaya menanggulangi infeksi virus dan membuat poster pencegahan/
penanggulangan virus.

4. Materi Virus
Materi yang akan dikembangkan dalam perangkat pembelajaran ini adalah
virus yang diajarkan pada kelas X semester gasal. Materi virus ini termasuk dalam
Kompetensi Dasar (KD) 3. 3 yaitu menerapkan pemahaman tentang virus
berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan
masyarakat dan KD 4. 3 yaitu menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran
virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk model/charta. Materi virus meliputi
ciri-ciri, struktur, replikasi virus secara litik dan lisogenik, peran virus dalam
kehidupan baik peran positif maupun peran negatif, dan jenis-jenis partisipasi
remaja dalam menanggulangi persebaran infeksi suatu virus.
Materi virus berkaitan dengan kehidupan dan permasalahan sehari-hari
yang dihadapi siswa, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna bila
menyajikan permasalahan dalam kehidupan nyata mengenai virus. Dalam
pembelajaran menggunakan PBL siswa akan dihadapkan pada permasalahan
tentang virus pada kehidupan nyata yang akan mengarahkan siswa untuk
berpikir kritis dalam memecahkan masalah sehingga menemukan konsep
tentang virus.

5. Penelitian yang Relevan


Chin and Chia (2006), melakukan penelitian pada siswa kelas IX dengan
materi makanan dan nutrisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa
siswa awalnya mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi masalah, namun
setelah dilakukan diskusi siswa mampu mengatasi hambatan tersebut dan
kemudian dirumuskan masalah untuk penyelidikan. Masalah yang terstruktur
merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mengarahkan pada
penyelidikan independen.
16

Hasil penelitian Arnyana (2007), menunjukkan bahwa model PBL dapat


meningkatkan pemahaman konsep biologi siswa, kemampuan memecahkan
masalah biologi, kemampuan menerapkan konsep-konsep biologi, sikap positif
siswa terhadap pelajaran biologi, dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa.
Penelitian Chin and Chia (2008), menjelaskan bagaimana menggunakan
PBL pada kelas sembilan kelas biologi di Singapura. Dalam pembelajaran
siswa diberikan beberapa kasus atau isu-isu mengenai gizi dan makanan untuk
mengembangkan ide-ide permasalahan yang akan diangkat dan dipecahkan.
Dalam penyelesaian masalah siswa mengacu pada pertanyaan Apa yang anda
ketahui?, Apa yang perlu anda ketahui?, dan Bagaimana anda bisa
mengetahui apa yang anda perlu tahu?. Dengan menggunakan PBL membuat
kelas menjadi lingkungan belajar aktif. Dalam hal tersebut guru memainkan
peran penting dalam membantu siswa untuk merumuskan masalah yang layak,
merencanakan tindakan, mengevaluasi, dan mensintesis.
Hasil penelitian Setyorini (2011), menunjukkan bahwa model problem
based learning berpengaruh positif terhadap keterampilan berpikir kritis siswa.
Pengukuran keterampilan berpikir kritis dilakukan dengan tes dan praktikum, pada
kelas eksperimen diperoleh hasil 83% siswa memiliki kemampuan berpikir kritis
yang baik dan sangat baik, nilai prikomotorik 82,75% siswa memiliki kategori
sangat baik, dan nilai afektif 73,38% dengan kategori baik. Sedangkan pada kelas
kontrol juga mengalami peningkatan namun tidak signifikan.
Penelitian Saeed and Sarah (2013), bertujuan untuk mengetahui pengaruh
PBL terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penerapan PBL berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan
berpikir kritis siswa. Pada kelas eksperimen terjadi peningkatan yang signifikan
antara skor pretest dan posttest. Saat diukur menggunakan rumus N-gain
menunjukkan hasil perbedaan yang sangat signifikan pada kemampuan berpikir
kritis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal tersebut menunjukkan bahwa
PBL membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Penelitian Gokhale (1995), bertujuan untuk menguji efektivitas
pembelajaran individu dibandingkan pembelajaran kolaboratif dalam
17

meningkatkan keterampilan praktek dan keterampilan berpikir kritis siswa.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kolaboratif mendorong
pengembangan berpikir kritis melalui diskusi, klarifikasi ide, dan evaluasi ide.
Pembelajaran kolaboratif lebih efektif digunakan untuk meningkatkan berpikir
kritis dan kemampuan memecahkan masalah.
Snyder L.G and Snyder M.J (2008), dalam penelitiannya menjelaskan
bahwa pendidikan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa
melalui penggunaan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dalam
proses belajar daripada mengandalkan ceramah dan hafalan, memfokuskan
instruksi pada proses belajar daripada hanya pada konten, dan menggunakan
teknik penilaian yang memberikan tantangan intelektual pada siswa, bukan
mengingat memori. Lingkungan yang secara aktif melibatkan para siswa dalam
belajar penyelidikan informasi dan penerapan pengetahuan akan mendorong
keterampilan berpikir kritis siswa. Siswa yang kritis dapat berpikir sendiri dan
memecahkan masalah di dunia nyata.
18

B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan latar belakang dan uraian tinjauan pustaka di atas, kerangka berpikir
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Guru lebih sering menggunakan metode


ceramah
Keterampilan berpikir
kritis diperlukan siswa LKS yang digunakan berisi ringkasan materi
untuk menghadapi abad-21 dan latihan soal
Kurikulum 2013 menggunakan
Siswa kurang Siswa terbiasa menghafal
pendekatan saintifik yang dalam
terdorong materi, cenderung menerima
proses pembelajarannya dituntut
berpikir kritis materi saja tanpa mengetahui
dapat mendorong dan
proses menemukan konsep
menginspirasi peserta didik
berpikir secara kritis, analistis,
dan tepat dalam mengidentifikasi, Keterampilan berpikir kritis siswa masih
memahami, memecahkan kurang (tidak terbiasa bertanya, berpendapat,
masalah, dan mengaplikasikan memberikan penjelasan, dan menyimpulkan)
substansi atau materi
pembelajaran Materi virus berkaitan dengan kehidupan dan
permasalahan sehari-hari yang dihadapi siswa

Model Problem Based Learning Saeed & Sarah (2013), menunjukkan


merupakan pembelajaran dengan penerapan PBL dapat meningkatkan
menggunakan masalah sebagai keaktifan dan keterampilan berpikir
sebuah titik awal dari proses kreatif dan kritis siswa
pembelajaran (Graff and Kolmos Setyorini (2011), menunjukkan
2005) penerapan PBL dapat meningkatkan
Dengan berorientasi pada masalah keterampilan berpikir kritis siswa.
siswa akan terdorong untuk berpikir Arnyana (2007), juga menunjukkan
kritis dalam memecahan masalah penerapan PBL pada pelajaran biologi
dalam situasi nyata sehingga siswa dapat meningkatkan kompetensi dan
dapat membangun dan menemukan kemampuan berpikir kritis siswa
konsep materi yang diajarkan
.

Perlu dikembangkan perangkat pembelajaran berbasis Problem Based


Learning pada materi virus

Menarik minat siswa untuk belajar


Siswa aktif dan berpikir kritis

Gambar 2.2. Diagram alir kerangka berpikir


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Research and Development
(R&D) yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu (Sugiyono, 2012). Pelaksanaan penelitian sesuai dengan langkah-langkah
penelitian R&D menurut sebagai berikut.

Potensi dan Pengumpulan Desain produk


masalah data

Uji coba Revisi desain Validasi


produk desain

Revisi Uji coba Revisi produk


produk pemakaian

Produk jadi

Gambar 3.1. Langkah-langkah penelitian Research and Development (Sugiyono 2012)

Langkah-langkah penelitian ditempuh sesuai alur jalur kerja pada Research


and Development adalah sebagai berikut.
1. Potensi dan Masalah
Tahap ini merupakan tahap awal penelitian, dengan melakukan observasi
pada beberapa sekolah di Kabupaten Batang untuk mengetahui potensi dan
masalah, dengan cara pengumpulan data berupa wawancara guru, observasi
kelas, dan angket siswa. Wawancara dilakukan pada Februari-Mei 2014 di
SMA N 1 Bandar, SMA N 1 Batang, SMA N 2 Batang, dan SMA N 1
Wonotunggal dengan responden adalah Nurhayati, S.Pd, Ning Rahayu, S.Pd
Yati Suharti, S.Pd, dan Yuli Eko Prasetyawan, S.Pd. Wawancara dilakukan
untuk mengetahui permasalahan tentang pembelajaran.

19
20

Masalah yang ditemukan adalah keterampilan berpikir kritis siswa masih


kurang. Pembelajaran di sekolah kurang memberikan kesempatan pada siswa
untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Pembelajaran yang sering
dilakukan guru adalah melalui tanya jawab dan ceramah, terkadang diskusi. Di
sisi lain, sekolah memiliki potensi untuk dapat mendukung terjadinya
pembelajaran yang mendorong keterampilan berpikir kritis siswa. Sekolah
memiliki fasilitas berupa laboratorium, charta struktur dan replikasi virus, Wi-
Fi, serta buku-buku penunjang pembelajaran Biologi di perpustakaan.
Berdasarkan hasil angket siswa menyatakan lebih tertarik jika pembelajaran
menyuguhkan permasalahan pada dunia nyata. Namun pada materi virus guru
belum menggunakan model pembelajaran pemecahan masalah.
2. Pengumpulan Data
Setelah mengetahui potensi dan masalah yang ada di beberapa sekolah di
Kabupaten Batang, selanjutnya pengumpulan data dilakukan lebih mendalam
pada salah satu sekolah yang akan digunakan dalam penelitian yaitu SMA N 1
Bandar. Berikut pengumpulan data yang dilakukan.
a. Melakukan wawancara dengan guru Biologi dan siswa untuk memperoleh
data tentang permasalahan pembelajaran. Diperoleh data sebagai berikut.
1) Siswa kurang terbiasa mengajukan pertanyaan dan pendapat, meskipun
guru sering memberikan kesempatan, namun siswa cenderung menerima
apa yang diberikan guru dan cenderung pasif, siswa kurang berani
mengemukakan alasan terhadap alternatif jawaban, serta kesulitan untuk
membuat kesimpulan.
2) Bahan ajar yang digunakan hanya berupa LKS yang menurut siswa
tampilannya kurang menarik. Perangkat yang digunakan guru dalam
materi virus terdiri dari silabus dan RPP dengan model pembelajaran
gallery walk (pembelajaran berbentuk pameran karya siswa yang
menimbulkan interaksi antar kelompok untuk saling memberi tanggapan)
yang menurut guru pelaksanaannya masih kurang efektif.
b. Mencatat kekurangan yang ada pada perangkat pembelajaran dan LKS yang
digunakan siswa yaitu kegiatan dalam LKS kurang mengarahkan siswa untuk
21

berpikir kritis. Lembar kerja siswa hanya berisi ringkasan teori dan latihan
soal saja. Guru belum menggunakan model pemecahan masalah.
c. Mengumpulkan materi tentang virus dari buku mata pelajaran, buku yang
relevan, dan referensi internet. Melakukan analisis KI, KD, dan indikator
pencapaian, serta karakteristik, kelebihan, dan kekurangan PBL untuk
dijadikan bahan kajian dalam pengembangan perangkat pembelajaran.
Materi virus berkaitan dengan kehidupan dan permasalahan yang dihadapi
siswa, sehingga akan tepat bila dalam pembelajaran disuguhkan
permasalahan yang menuntut siswa untuk dapat memecahkannya
3. Desain Produk
Mendesain produk yang berupa perangkat pembelajaran meliputi silabus,
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), LKS berbasis PBL, dan soal
evaluasi berupa tes tertulis pada materi virus yang dibuat berdasarkan indikator
berpikir kritis.
Perangkat tersebut disusun dengan menyajikan permasalahan-permasalah
dalam kehidupan nyata terkait materi virus, serta mengarahkan siswa untuk
mengidentifikasi masalah dan membuat pertanyaan permasalahan agar
terampil berpikir dalam memecahkan masalah sehingga siswa dapat menguasai
konsep-konsep serta melatih keterampilan bepikir kritis. Penyajian LKS dibuat
semenarik mungkin dari segi tampilan dan bahasa yang digunakan lebih
bersifat komunikatif sehingga dapat membangkitkan minat siswa untuk belajar.
4. Validasi Desain
Validasi dilakukan dengan cara menyerahkan produk awal untuk divalidasi.
Desain perangkat pembelajaran berbasis PBL dievaluasi dan divalidasi oleh ahli
media dan ahli materi. Ahli media yaitu dosen Jurusan Biologi, Dr. Saiful Ridlo,
M.Si sedangkan ahli materi yaitu dosen Jurusan Biologi, Dr. Siti Harnina Bintari,
M.S. Untuk menilai produk ini digunakan angket penilaian kelayakan perangakat
pembelajaran PBL dan untuk menilai LKS digunakan standar kelayakan bahan
ajar dari BSNP yang meliputi tiga aspek yaitu komponen kelayakan isi,
kebahasaan, dan penyajian. Hasil penilaian terhadap produk perangkat
pembelajaran berbasis PBL digunakan untuk
22

merevisi kekurangan agar perangkat yang dihasilkan layak dipakai dalam


pembelajaran.
5. Revisi Desain
Revisi dilakukan berdasarkan hasil validasi dari pakar. Kekurangan
produk dapat diketahui dari hasil validasi dan saran-saran dari pakar ketika
validasi. Setelah desain produk divalidasi dan mendapat masukan dari
validator, langkah selanjutnya adalah revisi atau perbaikan produk perangkat
pembelajaran. Berdasarkan hasil validasi, diketahui perangkat pembelajaran
yang dikembangkan memenuhi kriteria kelayakan, maka selanjutnya perangkat
pembelajaran siap diujicobakan pada skala kecil.
6. Uji Coba Skala Kecil
Uji coba skala kecil melibatkan satu guru biologi kelas X dan 10 siswa
kelas X MIA 1 di SMA Negeri 1 Bandar pada September 2014 yang diambil
secara acak. Tujuan dari uji coba skala kecil adalah untuk menguji produk
yang telah divalidasi dan direvisi untuk mengetahui tingkat keterbacaan LKS
yang dikembangkan dari segi bahasa, penulisan, dan tampilan LKS, serta
tanggapan guru mengenai silabus dan RPP yang dikembangkan. Dengan
dilakukan uji coba skala kecil akan dapat diketahui kekurangan dari produk
sehingga dapat dilakukan perbaikan sesuai tanggapan dan masukan dari siswa
dan guru (Sugiyono 2012). Instrumen yang digunakan adalah angket. Dalam
pengambilan data tanggapan siswa terhadap LKS yang dikembangkan
dilakukan dengan dipandu oleh peneliti selama dua jam pelajaran (2x45
menit). Pada uji coba skala kecil siswa tidak diminta memberikan tanggapan
mengenai silabus dan RPP, namun hanya diminta untuk memberikan
tanggapan mengenai LKS, hal tersebut dikarenakan siswa belum mengenal
tentang silabus dan RPP sehingga tanggapan terhadap silabus dan RPP yang
dikembangkan diambil dari guru biologi kelas X.
Pada tahap ini juga dilakukan uji coba soal yang berupa tes tertulis
bentuk uraian untuk menentukan soal-soal yang memenuhi syarat berdasarkan
analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal dan daya beda soal.
23

7. Revisi Produk tahap 1 (ke-1)


Perangkat pembelajaran direvisi dengan mempertimbangkan hasil
tanggapan guru dan siswa pada uji coba skala kecil beserta kritik dan saran
yang diberikan. Bagian LKS yang masih kurang dapat dipahami siswa
diperbaiki sebelum LKS diterapkan dalam pembelajaran serta silabus dan RPP
yang kurang sesuai diperbaiki sesuai masukan dari guru.
8. Uji Coba Pemakaian Produk
Uji coba pemakaian perangkat pembelajaran berbasis PBL dilakukan di
SMA Negeri 1 Bandar pada tanggal 1 Oktober29 Oktober 2014. Populasi
pada penelitian ini adalah kelas X Semester Ganjil tahun 2014/2015 yang
terdiri dari enam kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode random
sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara acak. Sampel pada penelitian
ini adalah kelas X MIA 4. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menerapkan
perangkat pembelajaran berbasis PBL yang telah divalidasi dan direvisi dalam
kegiatan belajar mengajar pada materi virus. Dengan uji coba pemakaian
produk dapat diketahui kekurangan atau hambatan yang muncul selama
penggunaan perangkat pembelajaran yang dikembangkan untuk perbaikan
lebih lanjut. Penerapan menggunakan bentuk penelitian Pre-Experimental
Design dengan jenis One group pretest-posttest design.
Desain eksperimen yang digunakan dapat ditunjukkan sebagai berikut
(Sugiyono 2012).

O1 X O2

Keterangan:
X : perlakuan (pembelajaran dengan
BPL) O1 : skor pre-test
O2 : skor post-test
Pengambilan data hasil belajar sebanyak dua kali yaitu sebelum (pre-test)
dan sesudah (post-test) dilakukan pembelajaran menggunakan perangkat
pembelajaran yang dikembangkan. Soal tes berupa soal uraian yang mengacu pada
indikator berpikir kritis. Perbedaan antara nilai pre-test dan post-test diasumsikan
sebagai efek dari penerapan perangkat pembelajaran berbasis PBL dalam
pembelajaran. Data pendukung yang diambil saat pembelajaran dalam uji coba
skala besar adalah data keterampilan siswa dalam membuat poster. Setelah
24

pelaksanaan pembelajaran selesai, siswa diberikan lembar penilaian


kemampuan berpikir kritis siswa untuk mengetahui kemajuan keterampilan
berpikir kritis siswa setelah mengikuti pembelajaran berbasis PBL. Selain itu
siswa juga diberikan angket tanggapan terhadap pembelajaran berbasis PBL
untuk mengetahui produk perangkat pembelajaran masih perlu diperbaiki atau
tidak. Guru juga diberikan angket tanggapan terhadap pembelajaran
menggunakan perangkat berbasis PBL.
9. Revisi Produk Tahap II (ke-2)
Berdasarkan hasil tanggapan guru dan siswa beserta saran yang diperoleh
pada uji coba skala besar, perangkat pembelajaran berbasis PBL sudah baik
sehingga revisi tahap ke-2 hanya dilakukan dengan mengecek struktur, tata lis,
dan tampilan perangkat pembelajaran yang perlu diperbaiki lagi.
10. Produk Jadi
Produk jadi berupa perangkat pembelajaran berbasis PBL yang telah
disempurnakan dari revisi hasil uji coba pemakaian dan dinyatakan layak serta
efektif digunakan dalam pembelajaran.

B. Data dan Metode Pengumpulan Data


Tabel 3.1. Jenis, sumber, metode pengumpulan dan analisis data
Jenis Data Sumber Data Metode Metode Analisis
Pengumpulan
Kelayakan perangkat 1. Ahli media Angket Deskriptif persentase
pembelajaran 2. Ahli materi

Tanggapan siswa 1. Uji coba skala


kecil: 10 siswa Angket Deskriptif persentase
2. Uji coba skala
besar: 32 siswa

Tanggapan guru 1. Uji coba skala


kecil: 1 guru Angket Deskriptif persentase
2. Uji coba skala
besar: 1 guru
Hasil Belajar 32 siswa Tes Deskriptif kuantitatif

Keterampilan 32 siswa 1. Tes (Uraian) Deskriptif kuantitatif


berpikir kritis 2. Penilaian diri Deskriptif persentase

Sikap 32 siswa Penilaian diri Deskriptif persentase


25

C. Metode Analisis Data


1. Analisis Uji Kelayakan Perangkat Pembelajaran dan Tanggapan Siswa
terhadap LKS yang Dikembangkan.
Data tentang instrumen penilaian kelayakan perangkat pembelajaran dan
tanggapan siswa terhadap LKS dianalisis secara deskriptif persentase dengan
rumus sebagai berikut (Sudijono, 2006).
= 100 %

Keterangan:
P : skor yang diharapkan
f : jumlah skor yang diperoleh
N : jumlah skor maksimum
Persentase kelayakan perangkat pembelajaran yang diperoleh dikonversikan
dengan persentase sesuai kriteria penerapan.
Cara menentukan kriteria penerapan adalah dengan menentukan persentase
tertinggi dan terendah terlebih dahulu dengan menggunakan rumus sebagai
berikut.
Persentase tertinggi:
item x responden x skor nilai tertinggi
item x responden x skor nilai tertinggi 100 %

Persentase terendah:
item x responden x skor nilai terendah
item x responden x skor nilai tertinggi 100 %

Setelah diperoleh persentase tertinggi dan terendah langkah selanjutnya adalah


menentukan interval kelas dengan rumus:
% tertinggi % terendah
Interval kelas = kelas yang diinginkan

Tabel 3.2. Kriteria penilaian perangkat pembelajaran dengan deskriptif


persentase
Interval Kriteria
25 % < skor 43,75 % Tidak layak
43,75 % < skor 62,50 % Cukup layak
62,50 % < skor 81,25 % Layak
81,25 % < skor 100 % Sangat layak
26

2. Data tentang tanggapan guru dan siswa tentang penggunaan perangkat


pembelajaran dianalisis dengan uji deskriptif persentase dengan rumus berikut
(Sudijono, 2006).
= 100 %

Keterangan:
P : skor yang diharapkan
f : jumlah skor yang diperoleh
N : jumlah skor maksimum
Kriteria penskoran sebagai berikut.
Sangat baik = 81,25% < P 100%
Baik = 62,5% < P 81,25%
Cukup baik = 43,75% < P 62,5%
Tidak baik = 25% < P 43,75%

3. Analisis kelayakan soal


3.1. Analisis validitas soal
Sebuah soal dikatakan valid bila soal tersebut dapat mengukur apa yang
hendak diukur (Arikunto, 2006). Butir soal yang valid atau sahih mempunyai
validitas yang tinggi. Validitas dihitung dengan menggunakan rumus product
moment sebagai berikut.
N XY (X )(Y )
rXY
N X 2 (X )2 N Y 2 (Y )2
Keterangan:
rXY : koefisien korelasi antara X dan Y
N : jumlah peserta tes x
: jumlah skor butir soal
x2 : jumlah kuadrat skor butir soal
y: jumlah skor total
y2 : jumlah kuadrat skor total
xy : jumlah perkalian skor butir soal dengan skor total
Kemudian hasil rXY dibandingkan dengan r tabel product moment dengan =
5%, jika rXY > rtabel maka butir soal valid (Arikunto 2006).
Kriteria koefisien korelasi adalah:
0,81-1,00 = sangat tinggi
0,61-0,80 = tinggi
27

0,41-0,60 = cukup
0,21-0,40 = rendah
0,00-0,20 = sangat rendah
3.2. Analisis Reliabilitas
Suatu soal dikatakan mempunyai nilai reliabilitas tinggi apabila tes
tersebut mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur
(Sukardi 2010). Reliabilitas soal bentuk uraian dihitung dengan menggunakan
rumus Alfa Cronbach.
Rumus:
2

= [1 ]

11 1 2

Keterangan:
11 : reliabilitas yang dicari
n : jumlah soal dalam tes
2 : varians total
2: jumlah varians butir tes

Harga r yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan harga r tabel


dengan taraf signifikan 5%. Bila rhitung > rtabel maka soal tersebut reliabel
(Arikunto 2009).
Kriteria koefisien reliabilitas:
0,00 0,20 = sangat rendah
0,21 0,40 = rendah
0,41 0,60 = sedang
0,61 0,80 = tinggi
0,81 1,00 = sangat tinggi
3.3. Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu
sukar (Arikunto 2009). Rumus mencari tingkat kesukaran soal adalah
B
P
JS
Keterangan:
P : indeks Kesukaran
B : banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS : jumlah seluruh siswa peserta tes
28

Kriteria tingkkat kesukaran soal:


0,00 0,30 = soal tergolong sukar
0,31 0,70 = soal tergolong sedang
0,71 1,00 = soal tergolong mudah
3.4. Indeks pembeda soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk dapat
membedakan antara siswa yang telah menguasai materi dan siswa yang belum
menguasai materi. Rumus untuk menentukan daya pembeda soal adalah
Ba Bb
DP
Ja Jb
Keterangan:
DP : daya pembeda
Ba : jumlah siswa kelompok atas yang menjawab benar soal
Bb : jumlah siswa kelompok atas yang menjawab salah soal
Ja : jumlah siswa pada kelompok atas
Jb : jumlah siswa pada kelompok bawah
Kriteria daya pembeda soal adalah
0,00 0,20 = jelek
0,21 0,40 = cukup
0,41 0,70 = baik
0,71 1,00 = sangat baik
(Arikunto, 2009)

4. Data efektivitas
a. Kemampuan berpikir kritis, sikap, dan keterampilan siswa
Data kemampuan berpikir kritis, sikap, dan keterampilan siswa dianalisis
dengan uji deskriptif persentase dengan rumus sebagai berikut (Arikunto,
2006).
= 100 %

Keterangan:
P : skor yang diharapkan
n : jumlah skor yang diperoleh
N : jumlah skor maksimal
Kriteria penskoran sebagai berikut,
81.25< x <100 = sangat baik
29

62.5< x <81.25 = baik


43.75< x <62.5 = kurang baik
25< x <43.75 = tidak baik
b. Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa
Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa dilihat dari
perbedaan antara nilai pretest dan posttest yang dihitung dengan menggunakan
rumus N-gain sebagai berikut.
= S S
S maksimal S

Untuk mengintepretasikan N-gain yang diperoleh menggunakan kriteria


sebagai berikut.
0,00 - 0,29 = rendah
0,30 - 0,69 = sedang
0,70 - 1,00 = tinggi
(Hake, 1999)
c. Ketuntasan klasikal siswa dihitung dari rata-rata nilai tugas (LKS) dan nilai
posttest yang dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Akumulasi nilai akhir
sebagai nilai hasil belajar siswa dinilai dengan rumus sebagai berikut
(Arikunto, 2009).
A + 2B
NA =

Keterangan:
NA : nilai akhir
A : rata-rata nilai LKS
B : nilai posttest
Setelah didapatkan data nilai hasil belajar, data dianalisis untuk mengetahui
ketuntasan belajar secara klasikal. Persentase ketuntasan belajar secara
klasikal dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

= 100 %

Keterangan:
P : ketuntasan belajar
klasikal ni : jumlah siswa yang
tuntas n : jumlah total siswa
30

Penilaian kualitas hasil belajar dilakukan dengan mengkonfirmasikan


persentase ketuntasan klasikal dengan parameter sebagai berikut.
0% - 20% = jelek
21% - 40% = kurang
41% - 60% = cukup
61% - 80% = baik
81% - 100% = sangat baik
Ketuntasan klasikal kelas dicapai jika 75 % siswa mencapai nilai KKM.

D. Indikator Kelayakan
1. Perangkat pembelajaran dikatakan layak digunakan apabila rata-rata validasi
pakar mencapai >62,50% dengan kategori layak sesuai dengan instrumen
penilaian yang digunakan.
2. Perangkat pembelajaran dikatakan dapat diterapkan dalam pembelajaran jika
tanggapan guru dan siswa minimal baik dengan skor >62,50%.
3. Perangkat pembelajaran dikatakan efektif apabila terdapat peningkatan hasil
belajar dan keterampilan berpikir kritis dengan kategori sedang berdasarkan
kriteria N-gain, ketuntasan klasikal minimal dengan kategori baik, yaitu
75% siswa mencapai nilai KKM 75, nilai sikap dan keterampilan berpikir
kritis siswa mencapai > 62, 50% dengan kategori baik sampai sangat baik.
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Perangkat pembelajaran berbasis Problem Based Learning (PBL) yang
dikembangkan layak diterapkan dalam pembelajaran materi Virus. Skor
kelayakan silabus mencapai 92,25%, kelayakan RPP mencapai 88,75%, dan
kelayakan lembar kerja siswa mencapai 87,7% dengan kategori sangat layak.
2. Perangkat pembelajaran berbasis PBL berpengaruh positif terhadap
keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran, dengan rata-rata
persentase keterampilan berpikir kritis secara klasikal mencapai 74,9%
dengan peningkatan sebesar 0,63 berdasarkan analisis N-gain.
3. Perangkat pembelajaran berbasis PBL efektif digunakan dalam
pembelajaran materi virus, dengan rata-rata nilai N-gain sebesar 0,58 yang
menunjukkan peningkatan hasil belajar sedang, ketuntasan klasikal
mencapai 81,25%, rata-rata sikap ilmiah siswa mencapai 83%.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, diberikan beberapa saran sebagai berikut.
1. Pengembangan kegiatan pada LKS berbasis PBL selain menyajikan
permasalahan terkini juga perlu diselingi dengan kegiatan yang lebih
menarik seperti game kompetisi agar siswa tidak jenuh.
2. Frekuensi alokasi waktu pada pembelajaran menggunakan model PBL perlu
dimaksimalkan agar hasil pencapaian tujuan pembelajaran maksimal.
3. Sebagian besar siswa dalam pembelajaran mengalami kesulitan dikarenakan
siswa belum terbiasa memecahkan masalah, sehingga pembelajaran berbasis
masalah masih perlu dilanjutkan.

73
DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z. 2013. Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual


(Inovatif). Bandung: Yrama Widya.

Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka


Cipta.

. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arnyana I.B.P. 2007. Penerapan model PBL pada pelajaran biologi untuk
meningkatkan kompetensi dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas X
SMA Negeri Singaraja. J Pendidikan dan Pengajaran. On line at
http://www.pasca.undiksha.ac.id [diakses 19 Mei 2014].

Azwar S. 2013. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

[BSNP] Badan Standar Nasional Pendidikan. 2013. Deskripsi Instrumen I


Penilaian Buku Teks Pelajaran Biologi SMA/MA. Jakarta: Badan Standar
Nasional Pendidikan.

Barret T. 2005. Understanding Problem Based Learning. Galway: CELT. On line


at http://www.aishe.org/readings/2005-2/chapter2.pdf [diakses 22 Januari
2014].

Berley D.E. 2000. A theory of human curiosity. British J of Psy 45(3): 180-190.

Bledsoe K.E dan Flick L. 2012. Concept development and meaningful learning
among electrical enginering students enganged a problem based laboratoris
experience. J Sci Edu Tech 2: 226-245.

Carlgren T. 2013. Communication, critical thinking, problem solving: a suggested


course for all high school students in the 21st century. J Interch 44: 63-81.

Chin C and Chia L.G. 2004. Problem Based Learning: using students questions to
drive knowledge construction. J. Sci Ed 88 (5): 707-727.

Chin C and Chia L.G. 2006. Problem Based Learning: using ill structured problems
in biology projek work. J. Sci Ed 90: 44-67.

74
75

Chin C and Chia L.G. 2008. Problem Based Learning tools: Problem Based
Learning pedagogy and strategies are used to implement project-based
science. On line at http://www.sites.uci.edu [diakses 19 Mei 2014].

Corte .D, Verschaffel L, dan Masui C. 2004. The CLIA-model: a framework for
designing powerful learning environments for thinking and problem
solving. Eu J of Psy of Edu 19 (4): 365-384.

Darmodjo H & Kaligis J.R.E. 1992. Pendidikan IPA II. Jakarta: Depdikbud.

[Depdiknas] Departemen Pendidikan Nasional. 2008a. Panduan Pengembangan


Bahan Ajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

. 2008b. Panduan Umum Pengembangan Silabus. Jakarta: Departemen


Pendidikan Nasional.

Devi K.P, Sofiraeni R, dan Khairuddin. 2009. Pengembangan Perangkat


Pembelajaran untuk Guru SMP. Bandung: PPPPTK IPA.

Direktorat Pembinaan SMA. 2010. Juknis Pengembangan Bahan Ajar SMA.


Direktorat Pembinaan SMA.

Ennis R.H. 2001. Critical thinking assessment. Jo Theory Practice 32 (3): 179-186.

Ennis R.H. 2011. The nature of critical thinking: An outline of ctitical thinking
dispositions and abilities. Disampaikan pada Sixth International Conference
on Thinking at MIT, Cambridge, MA, July 1994 (Last revised May, 2011).
On line at
http://faculty.education.illinois.edu/rhennis/documents/TheNatureofCritical
Thinking 51711000.pdf. [diakses 23 Januari 2014].

Fisher A. 2009. Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Terjemahan Benyemin


Hadinata. Jakarta: Erlangga.

Graff E.D & Komlos A. 2003. Characteristics of Problem Based Learning. Int. J.
Eng Ed 19 (5):657-662.

Gokhale A.A. 1995. Collaborative Learning Enhances Critical Thinking. J of


Tech Ed 7 (1).

Hager P, Sleet R, Logan P, dan Hooper M. 2003. Teaching critical thinking ni


undergraduate science courses. J Sci & edu 12: 303-313.
76

Hake R.R. 1999. Analyzing change/Gain scores. On line at


http://www.physics.indiana.edu/~sdi/Analyzingchange-Gain.pdf [diakses 18
Januari 2014].

Howard L.W, Tang T. L, dan Austin M. J. 2014. Teaching critical thinking skills:
ability, motivation, intervention, and the pygmalion. J Bus Ethics.

Huda M. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isi-isu Metodis dan


Paragdimatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jufri W A. 2013. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta

[Kemendikbud] Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013a. Analisis Materi


Ajar Jenjang SD/SMP/SMA: Konsep Pendekatan Scientific. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

. 2013b. Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:


Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

. 2013c. Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan


Kebudayaan.

. 2013d. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMA


Matematika. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kim J.S. 2005. The effect of constructivist teaching approach on student academic
achievement, self Condet, and learning strategis. J Pacific Edu 6 (1): 7-19.

Kim K, Sharma P, Land S.M, dan Furlong K.P. 2013. Effects of active learning
on enhancing student critical thinking in an undergraduate general science
course. J Innov High Edu 38: 223-235.

Kurniasih I dan Sani B. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan


Penerapan. Surabaya: Kata Pena.

Laird T. F. N. 2005. College students experiences with diversity and their effects
on academic self-confidence, social agency, and disposition toward critical
thinking. J Res Ni High Edu 46 (4): 365-387.

Lambertus. 2009. Pentingnya melatih keterampilan berpikir kritis dalam


pembelajaran Matematika di SD. Artikel Forum Kependidikan 28 (2): 136-
142.
77

Liu M. 2005. Motivating students through Problem-based Learning. Austin. On


line at http://www.ie.sullivan.edu [diakses 8 Februari 2014].

Majid A. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mayer R.E. 1996. Integration of informatif during problem solving due to a


meaningful context of learning. J Memory & Cognitif 4 (5): 603-608.

Masek A dan Yamin S. 2011. The effect of problem based learning on critical
thinking ability: a teoritical and empirical review. Int Rev of Soc and
Human. 2 (1): 215-221.

Miri B, David B, Uri Z. 2007. Purposely teaching for the promotion of higher-
order thinking skills: a case of critical thinking. J Res Sci Edu 37: 353-369.

Mulyani, D. 2013. Hubungan Kesiapan Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar.


Jurnal Ilmiah Konseling 2 (1): 27-31.

Oostendorp H.V dan Mul S.D. 1999. Learning by exploration: thinking aloud while
exploring an information system. J Instr Sci 27: 269-284.

Prastowo A. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta:


DIVA Press.

Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.

Rifai, Achmad & C.T. Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press.

Rosdiana, Neneng. 2008. Motivasi belajar siswa ditinjau dari kecemasan akan
kegagalan dalam belajar dan peran orang tua. Skripsi. Tersedia di
http://eprints.unika.ac.id/2073/1/ [diakses 31-05-2014].

Savery R.J. 2006. Overview of problem based learning: definition and distinctions.
the interdisciplinary J of Problem-Based Learning 1 (1): 9-20.

Saeed S.J.G.M and Sarah N.R. 2013. The effect of Problem Based Learning on
critical thinking ability. J Acade ed Studies 3(7):1-14.

Setyorini U. 2011. Penerapan model Problem Based Learning untuk meningkatkan


kemampuan berpikir kritis siswa. J Pendidikan Fisika Indonesia 2 (7):52-56.
78

Slavin, R.E. 2009. Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik. Translated by Samosir,
M. 2011. Jakarta: Permata Puri Media.

Snyder L.G and Snyder M.J. 2008. Teaching criticl thinking and problem solving
skills. The Delta Pi Epsilon J 1 (2): 90-99.

Song H. D, Barabara L. G, Tiffany A. K, dan Harkness. 2006. Petterns of


instructional-design factors prompting reflective thinking in middle-school and
college level problem-based learning environment. J Instr Sci 34: 63-87.

Soyomukti N. 2010. Teori-teori Pendidikan. Yogyakarta: AR-Ruzz Media.

Sudijono A. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sukardi. 2010. Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnnya. Jakarta: Bumi


Aksara

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:


Kencana

Trilling B & Hood P. 1999. Learning, technology, and education reform in the
knowledge age or were wired, webbed, and windowed, now what? J Edu
Technol. On line at http://www.wested.org/....pdf [diakses 8 Februari
2014].

Widjajanti, E. 2008. Kualitas Lembar Kerja Siswa. Makalah disampaikan pada


Kegiatan Pelatihan Penyusunan LKS Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan
KTSP bagi Guru SMK/MK. Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY:
Yogyakarta 22 Agustus 2008.

Widyatmoko, A. 2008. Mengenal Laboratorium Biologi. Semarang: PT.


Bengawan Ilmu.

Yu K.C, Fan.S.C, dan Lin K.Y. 2014. Enhancing strudents problem solving skills
through context based learning. J of Sci and Math Edu.

Zain A.N, Samsudin M.A, Rohandi R, & Jusoh A. 2010. Improving students
attitude toward Science pusing instructional congruence. J of Sci and Math
Edu 33 (1): 39-64.
79

Lampiran 1.

Wawancara Pembelajaran Biologi di Beberapa SMA di Kabupaten Batang

A. Masalah Belajar di Sekolah


1. Bagaimana keaktifan siswa dalam pembelajaran biologi?
2. Bagaimana kemampuan siswa menggunakan media online dalam
pembelajaran Biologi?
3. Bagaimana rasa ingin tahu siswa tentang fenomena Biologi?
4. Bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran menurut
Bapak/Ibu?
5. Bagaimana kemampuan siswa dalam memecahkan masalah terkait materi
pembelajaran?
6. Pembelajaran Virus:
a. Kesulitan apa yang dialami siswa saat pembelajaran virus?
b. Saat pembelajaran materi virus, model/metode apa yang biasa
digunakan?
c. Media pembelajaran apa yang biasa digunakan?
d. Sumber belajar apa yang biasa digunakan?
e. Bagaimana hasil belajar untuk materi virus?
B. Desain dan Strategi Pembelajaran di Kelas
1. Perangkat pembelajaran apa saja yang dipersiapkan guru sebelum
pelaksanaan kegiatan pembelajaran?
2. Metode/model apakah yang sering digunakan guru dalam pembelajaran
Biologi?
3. Media pembelajaran apakah yang digunakan guru?
4. Pernahkah menggunakan model PBL
C. Fasilitas Belajar
Bagaimana fasilitas pembelajaran di sekolah?
80

Hasil Wawancara Pembelajaran Biologi di SMA Negeri 1 Wonotunggal

Waktu pelaksanaan : Mei 2014


Responden : Bpk Yuli Eko Prasetyawan, S.Pd. (guru Biologi)
A. Masalah belajar di sekolah
1. Keaktifan kelas X memang masih kurang, kalaupun ada hanya 1 atau 2 orang
saja. Yang lainnya kalau ditanya belum berani mengajukan pendapat, sehingga
guru kesulitan mengetahui apakah siswa sudah paham atau belum.
2. Guru sering memberi tugas ke siswa dan sebagian besar siswa sering
memanfaatkan fasilitas internet, disekolah pun ada fasilitas internet.
3. Siswa cukup antusias jika diberi contoh mengenai fenomena biologi, mereka
sangat memperhatikan dan membuat siswa mau bertanya mengenai fenomena
tersebut.
4. Kemampuan berpikir kritis siswa untuk kelas X memang masih kurang,
kebanyakan disuruh bertanya tidak ada yang bertanya, di tanya tidak
menjawab. Tapi untuk kelas XI sudah mulai bagus, apa lagi untuk kelas XII,
terkadang apa yang mereka tanyakan saya tidak bisa menjawab.
5. Sama halnya seperti kemampuan berpikir kritis siswa, kemampuan
memecahkan masalah pun masih kurang.
6. Pada pembelajaran Virus,
a. Metode yang digunakan sepenuhnya masih ceramah
b. Kesulitan dalam pembelajaran hampir tidak ada karena di jelaskan
semuanya, tapi memang jadi membuat siswa cenderung menghafal materi
c. Yang biasa digunakan adalah media Power Point
d. LKS dari MGMP dan buku-buku paket Biologi dari beberapa penerbit
e. Untuk hasil belajar sudah cukup, meski masih ada yang mendapat nilai
kurang dari KKM
B. Desain dan strategi pembelajaran di kelas
1. Silabus, RPP, alat evaluasi berupa tugas yang akan diberikan siswa dan soal
evaluasi
2. Metode yang digunakan adalah ceramah, praktikum, dan diskusi.
81

3. Media yang digunakan Power Point, video. Di Laboratorium Biologi ada


beberapa torso seperti kerangka manusia, sistem pencernaan, charta-charta dan
sebagainya.
4. Untuk model PBL belum pernah menggunakannya, tapi secara tidak langsung
dalam pembelajaran juga menyampaikan masalah-masalah.
C. Fasilitas belajar
Terdapat perpustakaan dengan koleksi buku yang sudah cukup banyak,
Laboratorium Biologi juga ada namum masih menjadi satu dengan kimia. Di
laboratorium ada beberapa torso seperti torso sistem pencernaan, kerangka
manusia, torso mata, dll, ada beberapa Charta, LCD,dan fasilitas Wi-Fi di sekolah.

Hasil Wawancara Pembelajaran Biologi di SMA Negeri 1 Batang

Waktu pelaksanaan : Mei 2014


Responden : Ibu Yati Suharti, S.Pd. (guru Biologi)
A. Masalah belajar di sekolah
1. Keaktifan kelas X sudah cukup, walau hanya siswa itu-itu saja yang aktif,
masih banyak yang belum aktif, seperi saat ditanya atau di suruh berpendapat
jarang yang mau menjawab tau berpendapat, harus ditunjuk dulu
2. Guru sering memberi tugas ke siswa seperti presentasi, jadi siswa sering
mencari informasi melalui internet, siswa juga diperbolehkan menggunakan
smartphone atau laptop saat diskusi.
3. Siswa antusias jika diberi contoh mengenai fenomena biologi, mereka sangat
memperhatikan dan cukup banyak siswa yang mau bertanya mengenai
fenomena tersebut.
4. Kemampuan berpikir kritis siswa untuk kelas X cukup tapi masih perlu di
dorong agar lebih berkembang lagi, kadang jika harus menyampaikan pendapat
secara langsung siswa masih kesulitan
5. Kemampuan memecahkan masalah selama ini hanya dilatihkan melalui
diskusi, misal saat membahas mengenai materi, kemudian guru memberikan
pertanyaan dan siswa disuruh berdiskusi, jadi spontan saja saat pembelajaran.
Jadi kalo untuk memecahkan masalah yang sederhana sudah cukup.
82

6. Pada pembelajaran Virus,


a. Metode yang digunakan pada materi virus biasanya disuruh browsing
macam-macam bentuk virus dan peran virus, atau menggunakan metode
Role Play
b. Kesulitan dalam pembelajaran materi virus biasanya siswa kesulitan
mengingat nama-nama latinnya
c. Yang biasa digunakan adalah media Power Point
d. Buku paket dari penerbit Erlangga, untuk LKS belum menggunakan tapi
kalau praktikum ada LKS yang bisa dibuat sendiri atau mengambil dari
buku-buku
e. Untuk hasil belajar kalau dikatakan baik ya belum tapi jelek juga tidak,
jadi masih cukup, karena ada yang dapat nilai sangat bagus tapi masih ada
beberapa yang remidi
B. Desain dan strategi pembelajaran di kelas
1. Silabus, RPP, alat evaluasi, bahan ajar berupa buku paket dari penerbit
Erlangga jadi guru tidak mempersiapkannya
2. Metode yang digunakan adalah ceramah, praktikum, ,diskusi, presentasi,
observasi.
3. Media yang digunakan Power Point, video. Di Laboratorium Biologi ada
beberapa torso seperti kerangka manusia, sistem pencernaan, charta-charta
dan sebagainya.
4. Untuk model PBL belum pernah menggunakannya, tapi secara tidak langsung
dalam pembelajaran juga menyampaikan masalah-masalah tepi belum
sepenuhnya mengikuti prosedur PBL
C. Fasilitas belajar
Terdapat perpustakaan dengan koleksi buku yang sudah cukup banyak, ada buku
paket dari beberapa penerbit seperti Erlangga, Yudhistira, Intan Pariwara. Buku-
buka tentang Biologi juga cukup banyak dan bagus-bagus. Tinggal siswa mau
memanfaatkannya atau tidak. Laboratorium Biologi juga ada. Di laboratorium ada
beberapa torso seperti torso sistem pencernaan, kerangka manusia, ada beberapa
Charta, LCD,dan fasilitas Wi-Fi di sekolah.
83

Lampiran 2.
Hasil Angket Tanggapan Siswa (Observasi)
84
85

Lampiran 3.
Rekapitulasi Hasil Angket Tanggapan Siswa (Observasi)

No. Nama Pertanyaan Total


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Agus Setiawan 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 7
2. Andina Widhayanti 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
3. Asti Ramandani 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 5
4. Atika A 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 6
5. Bayu Widyanto 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8
6. Bella Wandai 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7
7. Budi Utomo 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 7
8. Ela Marsela 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 6
9. Erma Septianingrum 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 7
10. Eva Yusriyanah 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 7
11. Feni Fadzilah 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7
12. Getha Yuliana 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
13. Janggan A A 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8
14. Khoridatul Khasanah 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 6
15. Liya Akhsin M 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8
16. Maghfiroh 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
17. Muh Aminurrohman 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 6
18. M Pratama Irham 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
19. Nina Andriyani 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8
20. Nur Azizah 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8
21. Nur Khamami 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 5
22. Puji Fitriana 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
23. Shafiatun 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 6
24. Sofiyatun 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 5
86

25. Sri Madiastuti 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 6


26. Titik Triyani 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7
27. Ulul Ilma N 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 7
28. Uswatun Khasanah 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 4
29. Wahdiyo 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 7
30. Winarsih 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 7
31. Yordan Famelio M 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 6
Jumlah 26 26 31 7 25 15 18 31 8 30
Persentase siswa setuju 83,9% 83,9% 100% 22,6% 80,6% 51,6% 58,1% 100% 25,8% 96,8%
Keterangan:
0 = siswa yang menjawab tidak setuju
1 = Siswa yang menjawab setuju
Hasil:
1. 83,9% siswa menyukai biologi
2. 83,9% siswa menyatakan dalam pembelajaran biologi guru sering menggunakan metode ceramah
3. 100% siswa tertarik dan termotivasi bila pembelajaran menyuguhkan permasalahan nyata terkait materi
4. 22,6% siswa menyatakan dalam pembelajaran biologi sering dilakukan diskusi
5. 80,6% dalam pembelajaran biologi pernah dilakukan diskusi untuk menyelesaika masalah, tetapi jarang
6. 51,6% siswa tertarik dan menyukai diskusi
7. 58,1% menggunankan bahan ajar
8. 100% menggunakan LKS
9. 25,8% siswa menyatakan tampilan dan isi LKS menarik untuk dipelajari
10. 96,8% siswa menyatakan perlu dikembangkan LKS dengan penyajian yang lebih menarik dan menyajikan permasalahan pada
kehidupan nyata mengenai materi virus
87

Lampiran 4.

Rekapitulasi Hasil Angket Observasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

No. Nama Pertanyaan Total


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Agus Setiawan 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 5
2. Andina Widhayanti 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 4
3. Asti Ramandani 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 3
4. Atika A 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 3
5. Bayu Widyanto 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 6
6. Bella Wandai 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 2
7. Budi Utomo 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 3
8. Ela Marsela 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2
9. Erma Septianingrum 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 5
10. Eva Yusriyanah 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 2
11. Feni Fadzilah 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
12. Getha Yuliana 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2
13. Janggan A A 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 7
14. Khoridatul Khasanah 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 4
15. Liya Akhsin M 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2
16. Maghfiroh 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 3
17. Muh Aminurrohman 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 2
18. M Pratama Irham 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 4
19. Nina Andriyani 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
20. Nur Azizah 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
21. Nur Khamami 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
22. Puji Fitriana 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 4
88

23. Shafiatun 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 3
24. Sofiyatun 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 2
25. Sri Madiastuti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26. Titik Triyani 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
27. Ulul Ilma N 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 5
28. Uswatun Khasanah 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 4
29. Wahdiyo 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 5
30. Winarsih 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
31. Yordan Famelio M 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 2
Jumlah 4 3 10 7 26 6 9 3 8 14
Persentase siswa setuju 12,9% 9,7% 32,2% 22,6% 83,9% 19,3% 29% 9,7% 25,8% 45,2%
Rata-rata 29,03%
Keterangan:
0 = siswa yang menjawab tidak setuju
1 = Siswa yang menjawab setuju

Rekapitulasi Keterampilan Berpikir Kritis Siswa


Pertanyaan
5 7 1 3 10 8 9 2 4 6
Mengobservasi dan Membuat dan
Bertanya dan menjawab
mempertimbangkan menentukan Mengidentifikasi Menentukan
Indikator pertanyaan tentang suatu
laporan hasil hasil asumsi tindakan
penjelasan
observasi pertimbangan
Persentase (%) 83,9 29 12,9 32,2% 45,2 9,7 25,8 9,7 22,6 19,3
Rata-rata 56,45% 30,03% 16,15% 17,75% 19,3%
89

Lampiran 5.
Hasil Wawancara Siswa

Pertanyaan wawancara
1. Apakah kamu menyukai pelajaran biologi? Mengapa demikian?
2. Apakah sering dilakukan diskusi dalam pembelajaran biologi?
3. Apakah kamu menyukai kegiatan diskusi?
4. Apakah kamu tertarik bila pembelajaran menyajikan permasalahan pada
kehidupan nyata?
5. Apakah dalam pembelajaran biologi pernah dilakukan diskusi untuk
menyelesaikan masalah?
6. Bahan ajar apa yang kamu gunakan dalam pembelajaran biologi?
7. Menurutmu bahan ajar yang kamu gunakan menarik? Mengapa?
8. Apakah perlu dikembangkan bahan ajar/ LKS dengan penyajian lebih menarik
dan menyajikan permasalahan pada kehidupan nyata?
9. Apakah kamu mempunyai laptop atau smarthphone?

Hasil wawancara siswa

Waktu pelaksanaan : Mei 2014


a. Kurang begitu suka pelajaran biologi, karena banyak materi dan istilah yang sulit
dihafalkan
b. Jarang dilakukan diskusi, lebih sering dijelaskan oleh guru, pernah dilakukan
diskusi sekitar dua kali
c. Tidak terlalu suka, lebih mudah dijelaskan
d. Tertarik, karena jadi tahu seperti apa biologi dalam kehidupan, daripada dijelaskan
materi terus malah susah dipahami
e. Pernah tapi jarang, misal saat ditengah pembelajaran diberikan pertanyaan oleh
guru kemudian disuruh berdiskusi untuk menjawab pertanyaan tersebut
f. LKS, tapi kadang disuruh pinjam buku paket di perpustakaan
g. Kurang menarik, karena tulisannya kecil-kecil, buram, sedikit gambar, seharusnya
lebih banyak gambar akan lebih menarik
h. Sangat perlu, agar kita tertarik untuk membaca/mempelajarinya
i. Beberapa siswa punya laptop, sebagian besar punya smarthphone
90

Lampiran 6
Silabus dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 Materi Virus Kelas X
SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM
MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas : X
KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif
dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

ALOKASI
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN MEDIA, ALAT, BAHAN
WAKTU
3. Virus, ciri dan peranannya dalam kehidupan
1.1. Mengagumi keteraturan dan Virus Mengamati Tugas 2 minggu Charta virus
kompleksitas ciptaan Tuhan Ciri-ciri virus: Diberikan berbagai kasus penyakit Model tiga dimensi x 4 JP Charta penyebaran
tentang keanekaragaman struktur dan ciri yang merebak saat ini yang Virus HIV virus HIV
hayati, ekosistem dan disebabkan oleh virus seperti
lingkungan hidup. Observasi
91

1.2. Menyadari dan mengagumi Kasus-kasus influenza, Aids, dan flue burung, siswa - Charta
pola pikir ilmiah dalam penyakit yang mengamati fenomena alam tersebut perkembangbiakan
kemampuan mengamati disebabkan virus Portofolio virus
bioproses Peran virus dalam Menanya - Foto/gambar berbagai
kehidupan Siswa menanya dibantu oleh gurunya penyakit yang
1.3. Peka dan peduli terhadap Jenis-jenis tentang apa penyebab beberapa Tes disebabkan oleh virus
permasalahan lingkungan partisipasi remaja penyakit tersebut? Essay bagan
hidup, menjaga dan dalam Bagaimana karakteristik penyebab
menyayangi lingkungan replikasi virus
menanggulangi penyakitnya, cara Essay penyebaran
sebagai manisfestasi virus HIV dan perkembangbiakannya, dan cara
pengamalan ajaran agama virus HIV
lainnya penularan dan pencegahannya? Essay dampak
yang dianutnya
ekonomi dan
Mengumpulkan sosial
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, Data(Eksperimen/Eksplorasi)
tekun, jujur terhadap data dan Tertulis tentang
Mengamati karakteristik virus pe,aha,am istilah-
fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam dari charta istilah ilmiah yang
observasi dan eksperimen, Mengamati proses perkembangbiakan digunakan
berani dan santun dalam pada organisme hidup berkaitan dengan
mengajukan pertanyaan dan Mendiskusikan penyebaran virus HIV virus seperti
berargumentasi, peduli Mendiskusikan dampak ekonomi dan kapsid, DNA, RNA,
lingkungan, gotong royong, sosial akibat serangan virus tail/ekor, fase litik
bekerjasama, cinta damai, Mendiskusikan apa maksud Tuhan dan lisogenik, dll
berpendapat secara ilmiah menciptakan makhluk yang
dan kritis, responsif dan menyebabkan penyakit dikaitkan
proaktif dalam dalam setiap dengan perilaku yang tidak terpuji
tindakan dan dalam pada seseorang
melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di Mengasosiasikan
luar kelas/laboratorium Mendiskusikan tentang apa yang telah
dipelajarinya dengan pemahaman
2.2. Peduli terhadap keselamatan sebelumnya, dan mendiskusikan apa
diri dan lingkungan dengan
92

menerapkan prinsip yang diperolehnya dengan perilaku


keselamatan kerja saat yang harus dilakukannya
melakukan kegiatan
pengamatan dan percobaan Mengkomunikasikan
di laboratorium dan di Menjelaskan secara lisan: ciri dan
lingkungan sekitar karakter virus, perkembangbiakan dan
cara penularan HIV
3.3. Menerapkan pemahaman Menjelaskan dampak ekonomi dan
tentang virus berkaitan sosial dengan terjangkitnya virus
tentang ciri, replikasi, dan Menyajikan sketsa model virus yang
peran virus dalam aspek akan dibuatnya (PR)
kesehatan masyarakat.

4.3. Menyajikan data tentang ciri,


replikasi, dan peran virus
dalam aspek kesehatan
dalam bentuk model/charta.
93

Lampiran 7.
Hasil Validasi Silabus dan RPP
a. Validator 1
94
95
96

b. Validator 2
97
98
99

Lampiran 8.
Rekapitulasi Hasil Validasi Silabus dan
RPP A. Rekapitulasi hasil validasi silabus
No Butir Kelayakan Skor
Validator Validator
1 2
1 Kelengkapan komponen-komponen silabus 4 4
2 Materi ajar sesuai dengan KD 4 3
3 Pembelajaran mengarahkan siswa untuk menemukan 3 4
konsep dan memecahkan masalah
4 Memungkinkan adanya interaksi antar peserta didik 4 4
5 Menyajikan masalah nyata yang up do date 4 4
6 Menggunakan tiga atau lebih metode pembelajaran 3 4
7 Menggunakan lebih dari dua media pembelajaran 4 4
8 Kegiatan pembelajaran mendorong keaktifan siswa 4 4
9 Alokasi waktu sesuai untuk pencapaian KD 3 4
10 Menggunakan berbagai sumber belajar 4 4
11 Aspek dan teknik penilaian jelas 2 4
12 Penilaian memperhitungkan penugasan 4 4
13 Penilaian mencakup ranah afektif, psikomotor, dan 2 4
kognitif
Jumlah skor 45 51
Skor total instrumen 52
Persentase 86,5% 98%
Rata-rata 92,25%
Kriteria Sangat layak

B. Rekapitulasi hasil validasi RPP

No Kriteria Skor
Validator Validator
1 2
1 Terdapat identitas RPP lengkap 4 4
2 Indikator dirumuskan menggunakan kata kerja 1 3
operasional yang dapat diamati dan diukur
3 Tujuan pembelajaran mencakup kompetensi 4 4
spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan
4 Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan 3 4
hasil belajar yang sesuai dengan KD
5 Bagian pendahuluan terdapat apersepsi, motivasi, 4 4
tujuan pembelajaran dan cakupan materi
6 Kegiatan Inti terdiri dari kegiatan mengamati, 4 3
menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan
100

7 Kegiatan pembelajaran menunjang dan sesuai 3 4


dengan KD
8 Kegiatan pembelajaran berfokus pada permasalahan 2 3
otentik
9 Mendorong siswa berpikir kritis dalam 4 4
memecahkan masalah melalui diskusi
10 Siswa dituntun menemukan konsep materi 3 3
11 Memberikan kesempatan untuk bekerja secara 4 4
kelompok
12 Skenario pembelajaran runtut, jelas, sistematis 4 3
13 Menekankan pada partisipasi aktif peserta didik 4 4
14 Mendorong siswa untuk membaca dan menulis 4 4
15 Penugasan mengembangkan keterampilan berpikir 3 4
kritis siswa
16 Menilai proses dan hasil belajar 4 3
17 Penilaian mencakup ranah afektif, psikomotor, dan 3 4
kognitif
18 Memberi umpan balik dan tindak lanjut 4 4
19 Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi 4 4
20 Dapat digunakan tanpa menimbulkan penafsiran 3 3
ganda
Jumlah skor 69 73
Skor total instrumen 80
Persentase 86,25% 91,25%
Rata-rata 88,75%
Kriteria Sangat layak
101

Lampiran 9.
Kisi-kisi Lembar Validasi LKS Pakar Materi

Dimensi Indikator Item Jumlah


item
Kelayakan isi Dimensi kecakapan spiritual (KI1) 1 1
Dimensi kecakapan sosial (KI2) 2, 3 2
Dimensi pengetahuan (KI3) 4, 5, 6, 7, 8, 9, 9
10, 11, 12
Dimensi keterampilan (KI4) 13, 14, 15 3
Total 15
102

Lampiran 10

Rubrik Penskoran Validasi Materi


LKS Berbasis Problem Based Learning

Butir Penilaian Deskripsi Skor


1. Mengajak siswa untuk Materi/kasus/contoh yang disajikan sangat membuka 4
menghayati agama wawasan peserta didik untuk mengenal materi virus dan
yang dianutnya sangat membangkitkan rasa syukur peserta didik kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas kesehatan yang diberikan.
Dapat membuka wawasan peserta didik untuk mengenal 3
materi virus dan membangkitkan rasa syukur peserta didik
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesehatan yang diberikan.
Kurang membuka wawasan peserta didik untuk mengenal 2
materi virus dan kurang membangkitkan rasa syukur peserta
didik kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesehatan yang
diberikan
Tidak membuka wawasan peserta didik untuk mengenal 1
materi virus dan tidak membangkitkan rasa syukur peserta
didik kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesehatan yang
diberikan
2. Materi/kegiatan yang Materi/permasalahan/kegiatan yang disajikan mengajak siswa 4
disajikan mengajak mengembangkan rasa ingin tahu untuk mempelajari, tekun,
siswa kritis, dan kreatif dalam memecahkan masalah
mengembangkan rasa Hanya mencakup 3 aspek 3
ingin tahu, tekun, Hanya mencakup 2 aspek 2
kritis, dan kreatif Hanya mencakup 1 aspek 1
3. Mengajak siswa untuk Permasalahan dan kegiatan yang disajikan mengajak siswa 4
mengembangkan mengembangkan kemampuan berkomunikasi, gotong rotong,
kemampuan toleransi, dan terbuka
berkomunikasi,
berinteraksi, dan Hanya mencakup 3 aspek 3
bekerjasama dengan Hanya mencakup 2 aspek 2
orang lain Hanya mencakup 1 aspek 1
4. Keluasan materi Materi yang disajikan sangat mencerminkan jabaran substansi 4
sesuai KI3 dan KD materi yang terkandung dalam KI3 dan KD nya serta dalam
nya batas yang wajar untuk peserta didik
Materi yang disajikan mencerminkan jabaran substansi materi 3
yang terkandung dalam KI3 dan KD nya serta dalam batas
yang wajar untuk peserta didik
Materi yang disajikan kurang mencerminkan jabaran 2
substansi materi yang terkandung dalam KI3 dan KD nya
serta kurang sesuai dengan batas yang wajar untuk peserta
didik
Materi yang disajikan tidak mencerminkan jabaran substansi 1
materi yang terkandung dalam KI3 dan KD nya serta tidak
dalam batas yang wajar untuk peserta didik
103

5. Kedalaman materi Materi mencakup mulai pengenalan konsep sampai dengan 4


sesuai KI3 dan KD interaksi antarkonsep yang sangat sesuai dengan KI3 dan KD
nya nya
Materi mencakup mulai pengenalan konsep sampai dengan 3
interaksi antarkonsep yang sesuai dengan KI3 dan KD nya
Materi mencakup mulai pengenalan konsep sampai dengan 2
interaksi antarkonsep yang kurang sesuai dengan KI3 dan KD
nya
Materi mencakup mulai pengenalan konsep sampai dengan 1
interaksi antarkonsep yang tidak sesuai dengan KI3 dan KD
nya
6. Akurasi konsep/ teori Konsep/teori yang disajikan tidak menimbulkan banyak tafsir 4
yang disajikan dan istilah-istilah yang dipakai sangat sesuai dengan definisi
dalam ilmu biologi secara benar
Konsep/teori yang disajikan tidak menimbulkan banyak tafsir 3
dan sesuai dengan definisi dalam ilmu biologi secara benar
Konsep/teori yang disajikan tidak menimbulkan banyak tafsir 2
dan kurang sesuai dengan definisi ilmu biologi secara benar
Konsep/teori yang disajikan tidak menimbulkan banyak tafsir 1
dan tidak sesuai dengan definisi ilmu biologi secara benar
7. Akurasi fakta Fakta/kasus yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan 4
sangat mendorong motivasi siswa untuk meningkatkan
pengetahuan dan meningkatkan pemahaman peserta didik
Fakta/kasus yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan 3
mendorong motivasi siswa untuk meningkatkan pengetahuan
dan meningkatkan pemahaman peserta didik
Fakta/kasus yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan 2
kurang mendorong motivasi siswa untuk meningkatkan
pengetahuan dan meningkatkan pemahaman peserta didik
Fakta/kasus yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan tidak 1
mendorong motivasi siswa untuk meningkatkan pengetahuan
dan meningkatkan pemahaman peserta didik peserta didik
8. Akurasi Alur kegiatan yang disajikan tidak menimbulkan salah tafsir 4
prosedur/kegiatan dan dapat diterapkan dengan runtut dan benar
Alur kegiatan yang disajikan tidak menimbulkan salah tafsir 3
dan dapat diterapkan dengan sangat runtut dan benar
Alur kegiatan yang disajikan kurang dapat dipahami dan 2
kurang dapat diterapkan dengan runtut dan benar
Alur kegiatan yang disajikan sulit dipahami dan sulit dapat 1
diterapkan dengan runtut dan benar
9. Materi yang disajikan Materi/contoh yang disajikan sangat up to date (semua contoh 4
sesuai dengan yang disajikan berupa informasi terbaru) sesuai dengan
perkembangan ilmu perkembangan keilmuan biologi terkini dan
biologi contoh/permasalahan yang disajikan sangat mendorong
peserta didik untuk memperoleh informasi dari berbagai
sumber
Materi/contoh yang disajikan up to date (sebagian besar 3
contoh yang disajikan berupa informasi terbaru) dan
104

contoh/permasalahan yang disajikan mendorong peserta didik


untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber
Materi/contoh yang disajikan kurang up to date (sedikit 2
menyajikan contoh terbaru) dan contoh/permasalahan yang
disajikan kurang mendorong peserta didik untuk memperoleh
informasi dari berbagai sumber
Materi/contoh yang disajikan tidak up to date (tidak 1
menyajikan informasi terbaru) dan contoh/permasalahan yang
disajikan kurang mendorong peserta didik untuk memperoleh
informasi dari berbagai sumber
10. Keterkinian/ketermas Contoh dan kasus yang disajikan sangat relevan dan menarik, 4
aan contoh dan serta sangat mencerminkan peristiwa atau kondisi termasa
permasalahan (merebak kurang dari satu tahun belakangan)
Contoh dan kasus yang disajikan relevan dan menarik, serta 3
mencerminkan peristiwa atau kondisi termasa (merebak lebih
dari satu tahun belakangan)
Contoh dan kasus yang disajikan kurang relevan dan menarik, 2
serta kurang mencerminkan peristiwa atau kondisi termasa
(merebak lebih dari dua dari satu tahun belakangan)
Contoh dan kasus yang disajikan tidak relevan dan menarik, 1
serta tidak mencerminkan peristiwa atau kondisi termasa
(merebak lebih dari tiga tahun belakangan)
11. Menyajikan contoh, Contoh dan kasus yang disajikan berasal dari lingkungan 4
atau permasalahan terdekat peserta didik di Indonesia atau Asia tenggara atau
yang konkret dari dunia
lingkungan Contoh dan kasus yang disajikan hanya berasal dari 3
lokal/nasional/regiona lingkungan terdekat peserta didik di Indonesia
l/internasional dan Contoh dan kasus yang disajikan hanya berasal dari 2
menarik lingkungan terdekat peserta didik Asia tenggara
Contoh dan kasus yang disajikan berasal dari lingkungan 1
terdekat peserta didik di dunia
12. Tidak menimbulkan Materi/isi dan bahasa/gambar dalam LKS tidak menimbulkan 4
masalah SARA masalah suku, agama, ras, dan antargolongan
Materi/isi dan bahasa/gambar dalam LKS sangat sedikit 3
menimbulkan masalah suku, agama, ras, dan antargolongan
Materi/isi dan bahasa/gambar dalam LKS cukup 2
menimbulkan masalah suku, agama, ras, dan antargolongan
Materi/isi dan bahasa/gambar dalam LKS menimbulkan 1
masalah suku, agama, ras, dan antargolongan
13. Memotivasi siswa Kegiatan dalam LKS mengajak siswa untuk mengamati, 4
untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/data, dan
menanya, menalar/mengasosiasikan informasi yang diperoleh untuk
mengumpulkan memecahkan masalah
informasi/data, dan Hanya mencakup 3 aspek 3
menalar/mengasosiasi Hanya mencakup 2 aspek 2
kan informasi yang Hanya mencakup 1 aspek 1
diperoleh untuk
memecahkan masalah
105

14. Mendorong siswa Sangat mendorong siswa berpikir kritis dalam memecahkan 4
berpikir kritis dalam
masalah
memecahkan masalah Mendorong siswa berpikir kritis dalam memecahkan masalah 3
Kurang mendorong siswa berpikir kritis dalam memecahkan 2
masalah
Tidak mendorong siswa berpikir kritis dalam memecahkan 1
masalah
15. Memotivasi siswa Kegiatan yang disajikan sangat memotivasi peserta didik 4
untuk untuk menyajikan hasil diskusi pemecahan masalah
menyajikan/mengkom Kegiatan yang disajikan memotivasi peserta didik untuk 3
unikasikan hasil menyajikan hasil diskusi pemecahan masalah
pemecahan masalah Kegiatan yang disajikan kurang memotivasi peserta didik 2
untuk menyajikan hasil diskusi pemecahan masalah
Kegiatan yang disajikan tidak memotivasi peserta didik untuk 1
menyajikan hasil diskusi pemecahan masalah
106

Lampiran 11.

Hasil Validasi LKS Oleh Pakar Materi


107
108

Lampiran 12

Kisi-kisi Lembar Validasi LKS Pakar Media

Dimensi Indikator Item Jumlah


item
Kebahasaan Kesesuaian dengan perkembangan 1, 2 2
peserta didik
Keterbacaan 3 2
Kemampuan Memotivasi 4, 5 1
Kelugasan 6 1
Koherensi dan keruntutan alur pikir 7 1
Kesesuaian dengan kaidah bahasa 8 1
Indonesia yang benar
Penggunaan istilah dan simbol lambang 9 1
Penyajian Teknik penyajian 10, 11 2
Pendukung penyajian 12, 13, 14, 15 4
Penyajian pembelajaran 16, 17, 18, 19, 2
20
Total 20
109

Lampiran 13

Rubrik Penskoran Validasi Media LKS Berbasis Problem Based


Learning 1. KOMPONEN KEBAHASAAN

Butir Penilaian Deskripsi Skor

1. Kesesuaian dengan tingkat Sangat sesuai dengan tingkat perkembangan 4


perkembangan berpikir siswa
Intelektual siswa Sesuai dengan tingkat perkembangan 3
berpikir siswa
Kurang sesuai dengan tingkat 2
perkembangan berpikir siswa
Tidak sesuai dengan tingkat perkembangan 1
berpikir siswa
2. Kesesuaian dengan tingkat Sangat sesuai dengan tingkat perkembangan 4
perkembangan sosial- sosial-emosional siswa
emosional siswa Sesuai dengan tingkat perkembangan sosial 3
emosional siswa
Kurang sesuai dengan tingkat perkembangan 2
sosial-emosional siswa
Tidak sesuai dengan tingkat perkembangan 1
sosial-emosional siswa
3. Kejelasan informasi terhadap Informasi yang disajikan sangat jelas, 4
keterpahaman siswa terhadap menggunakan bahasa yang tepat, efektif dan
pesan mudah dipahami siswa
Hanya 3 aspek yang terpenuhi 3

Hanya 2 aspek yang terpenuhi 2

Hanya 1 aspek yang terpenuhi 1

4. Kemampuan memotivasi Sangat memotivasi siswa 4


siswa untuk merespon pesan Dapat memotivasi siswa 3
Kurang dapat memotivasi siswa 2
Tidak Dapat memotivasi siswa 1
5. Kemampuan mendorong Sangat mendorong siswa untuk berpikir 4
peserta didik untuk berpikir kritis
kritis Mendorong siswa untuk berpikir kritis 3
Kurang mendorong siswa untuk berpikir 2
kritis
Tidak mendorong siswa untuk berpikir kritis 1

6. Ketepatan struktur kalimat dan Struktur kalimat yang digunakan sangat 4


kebakuan istilah tepat dan menggunakan istilah baku
Struktur kalimat tepat dan menggunakan 3
istilah baku
110

Struktur kalimat kurang tepat, terdapat 2


istilah yang tidak baku
Struktur kalimat tidak tepat, terdapat istilah 1
tidak baku
7. Ketertautan Antarbab/subbab/alinea/kalimat saling 4
antarbab/subbab/alinea/kalimat berhubungan dan sangat runtut
Antarbab/subbab/alinea/kalimat saling 3
berhubungan dan cukup runtut
Antarbab/subbab/alinea/kalimat saling 2
berhubungan namun kurang runtut
Antarbab/subbab/alinea/kalimat ada yang 1
tidak berhubungan dan tidak runtut
8. Ketepatan tata bahasa dan Bahasa dan ejaan yang digunakan sangat 4
ejaan tepat dan sangat sesuai dengan EYD
Bahasa dan ejaan yang digunakan tepat dan 3
sesuai EYD
Bahasa dan ejaan yang digunakan kurang 2
tepat dan kurang sesuai EYD
Bahasa dan ejaan yang digunakan tidak tepat 1
dan tidak sesuai EYD
9. Konsistensi penggunaan Penggunaan istilah, simbol atau nama ilmiah 4
istilah,simbol, atau nama sangat konsisten
ilmiah. Penggunaan istilah, simbol atau nama ilmiah 3
konsisten
Penggunaan istilah, simbol atau nama ilmiah 2
kurang konsisten
Penggunaan istilah, simbol atau nama ilmiah 1
tidak konsisten

2. KOMPONEN PENYAJIAN
Deskripsi Skor
Butir Penilaian
10. Konsistensi sistematika Sistematika sajian dalam LKS sangat konsisten 4
sajian dalam LKS Sistematika sajian dalam LKS konsisten 3
Sistematika sajian dalam LKS kurang konsisten 2
Sistematika sajian dalam LKS tidak konsisten 1
1. Keruntutan penyajian alur Penyajian alur kegiatan sangat runtut 4
kegiatan Penyajian alur kegiatan runtut 3
Penyajian alur kegiatan kurang runtut 2
Penyajian alur kegiatan tidak runtut Penyajian 1
alur kegiatan tidak runtut
2. Petunjuk penggunaan Sangat memudahkan siswa menggunakan LKS 4
LKS
Memudahkan siswa menggunakan LKS 3
111

Kurang memudahkan siswa menggunakan LKS 2

Tidak memudahkan siswa menggunakan LKS 1

13. Adanya rujukan/sumber Terdapat sumber acuan termasa yang sangat 4


acuan termasa untuk teks, jelas pada setiap teks, tabel, atau gambar
tabel, dan gambar Terdapat sumber acuan termasa yang jelas pada 3
setiap teks, tabel, atau gambar
Terdapat sumber acuan termasa yang kurang 2
jelas pada setiap teks, tabel, atau gambar
Tidak erdapat sumber acuan yang jelas pada 1
setiap teks, tabel, atau gambar
14. Ketepatan penomoran dan Terdapat penomoran dan penamaan pada
penamaan tabel dan semua tabel dan gambar dengan sangat tepat
gambar dan runtut
Terdapat penomoran dan penamaan pada
semua tabel dan gambar dengan tepat dan
runtut
Terdapat penomoran dan penamaan pada
semua tabel dan gambar dengan kurang tepat
dan kurang runtut
Terdapat penomoran dan penamaan pada
semua tabel dan gambar namun tidak tepat
15. Terdapat petunjuk belajar Petunjuk belajar sangat mudah dipahami 4
yang jelas Petunjuk belajar mudah dipahami 3
Petunjuk belajar kurang dapat dipahami 2
Petunjuk belajar sulit dipahami 1
1. Keterlibatan aktif siswa Kegiatan pembelajaran sangat berpusat pada 4
dan berpusat pada siswa siswa dan mendorong keaktifan siswa
Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa 3
dan mendorong keaktifan siswa
Kegiatan pembelajaran kurang berpusat pada 2
siswa dan mendorong keaktifan siswa
Kegiatan pembelajaran tidak berpusat pada 1
siswa dan mendorong keaktifan siswa
17. Mengembangkan Sangat melatih keterampilan merumuskan 4
keterampilan merumuskan masalah
masalah Melatih keterampilan merumuskan masalah 3

Kurang melatih keterampilan merumuskan 2


masalah
Tidak melatih keterampilan merumuskan 1
masalah
18. Melatih keterampilan Sangat melatih keterampilan komunikasi 4
komunikasi Melatih keterampilan komunikasi 3
Kurang melatih keterampilan komunikasi 2
Tidak melatih keterampilan komunikasi 1
112

19. Melatih keterampilan Sangat melatih keterampilan membuat 4


membuat kesimpulan kesimpulan
Melatih keterampilan membuat kesimpulan 3
Kurang melatih keterampilan membuat 2
kesimpulan
Tidak melatih keterampilan membuat 1
kesimpulan
20. Melatih berpikir kritis Melatih mengidentifikasi masalah, bertanya 4
dan menjawab pertanyaan atas suatu
penjelasan, mengidentifikasi asumsi,
menganalisis pertanyaan, mengobservasi,
mempertimbangkan, melakukan tindakan
Melatih 5 atau 4 aspek saja 3
Melatih 3 atau 2 aspek saja 2
Melatih 1 aspek saja 1
113

Lampiran 14

Hasil Validasi LKS Oleh Pakar Media


114
115

Lampiran 15.

Rekapitulasi Hasil Validasi Kelayakan LKS


A. Kelayakan Materi
No Poin Kriteria Skor
1 Kecakapan Mengajak siswa menghayati agama yang 3
spiritual dianutnya
2 Kecakapan Materi/kegiatan mengajak siswa mengembangkan 3
personal rasa ingin tahu, tekun, kritis, dan kreatif
3 Kecakapan Permasalahan/kegiatan mengajak siswa 4
sosial mengembangkan kemampuan berkomunikasi,
berinteraksi, dan bekerjasama
4 Cakupan Keluasan materi sesuai KI3 dan KDnya 3
materi Kedalaman materi sesuai dengan KI3 dan KDnya 3
5 Akurasi Akurasi konsep/hukum/teori yang disajikan 3
materi Akurasi fakta 4
Akurasi kegiatan 3
6 Kemutakhiran Materi sesuai dengan perkembangan ilmu biologi 3
dan Keterkinian contoh dan permasalahan 4
kontekstual Menyajikan contoh/permasalahan yang konkret 4
dari lingkungan lokal/regional/internasional dan
menarik
7 Wawasan Tidak menimbulkan masalah SARA 3
nusantara
8 Keterampilan Memotivasi siswa untuk mengamati, menanya, 4
mengumpulkan data, mengasosiasi informasi
untuk memecahkan masalah
Mendorong siswa berpikir kritis dan memecahkan 4
masalah
Memotivasi siswa untuk mengkomunikasikan 4
hasil pemecahan masalah
Jumlah skor 52
Skor total instrumen = 60
Persentase 86,7%
Kriteria Sangat
layak

B. Kelayakan Media

No Butir Skor

1 Kesesuaian dengan tingkat perkembangan intelektual siswa 3


2 Kesesuaian dengan tingkat perkembangan sosial-emosional siswa 4
3 Kejelasan informasi terhadap keterpahaman siswa terhadap pesan 4
4 Kemampuan memotivasi peserta didik untuk merespon pesan 3
5 Kemampuan medorong peserta didik untuk berpikir kritis 3
116

6 Ketepatan struktur kalimat dan kebakuan istilah 3


7 Ketertautan antarbab/subbab/alinea/kalimat 3
8 Ketepatan tata bahasa dan ejaan 3
9 Konsistensi penggunaan istilah, simbol dan nama ilmiah/asing 4
10 Konsistensi sistematika sajian dalam LKS 4
11 Keruntutan penyajian alur kegiatan 4
12 Petunjuk penggunaan LKS 4
13 Adanya rujukan/sumber acuan termasa untuk teks, tabel, gambar, dan 3
lampiran
14 Ketepatan penomoran dan penamaan tabel dan gambar 3
15 Terdapat petunjuk belajar yang jelas 4
16 Keterlibatan aktif peserta didik dan berpusat pada peserta didik 4
17 Mengembangkan keterampilan merumuskan masalah 4
18 Melatih keterampilan komunikasi 4
19 Melatih keterampilan membuat kesimpulan 4
20 Mendorong keterampilan berpikir kritis siswa 3
Jumlah skor 71
Skor total instrumen = 80
Persentase 88,75%
Kriteria Sangat
layak
117

Lampiran 16

Hasil Angket Tanggapan Siswa pada Uji Coba Skala Kecil


118
119

Lampiran 17

Rekapitulasi Hasil Angket Tanggapan Siswa pada Uji Coba Skala Kecil

Kelas : X MIA 1
Selolah : SMA Negeri 1 Bandar
No Pertanyaan Skor/Responden Jumlah Persentase
1 2 3 4 5 67 8 9 10 (%)
1 Tampilan LKS berbasis PBL menarik 4 3 3 4 3 34 4 3 4 35 87,5
2 Komposisi warna pada LKS menarik 3 4 3 4 3 34 4 3 4 35 87,5
3 jenis huruf dan ukuran huruf yang digunakan dalam LKS 3 3 4 4 4 44 3 3 4 36 90
mudah dibaca
4 Terdapat kesalahan penulisan/pengetikan yang menyulitkan 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 27 67,5
dalam membacanya
5 Bahasa yang digunakan dalam LKS mudah dipahami 3 4 3 2 4 2 3 3 3 3 30 75
6 Gambar yang tercantum pada LKS jelas dan mudah dipahami 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39 97,5
7 Keterangan pada gambar mudah dipahami 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 33 82,5
8 Istilah-istilah yang digunakan mudah dipahami 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29 72,5
9 Permasalahan/kasus yang disajikan dalam LKS menarik 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 38 95
10 Petunjuk belajar jelas dan mudah dipahami 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 30 75
11 Langkah-langkah kegiatan dalam LKS jelas, mudah dipahami 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 32 80
dan diikuti
12 Kegiatan/permasalahan dalam LKS mendorong untuk berpikir 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 37 92,5
kritis
Jumlah skor 39 43 41 41 41 38 42 42 39 41 83,54
Skor total instrumen = 48
Persentase (%) 81,75 89,6 85,4 85,4 85,4 79,2 87,5 87,5 81,75 85,4
Rata-rata 84,9%
Kriteria Sangat baik
120

Lampiran 18

Hasil Tanggapan Guru pada Uji Coba Skala Kecil


121
122

Lampiran 19

Rekapitulasi hasil tanggapan guru terhadap silabus dan RPP

1. Silabus

No. Aspek yang dinilai Skor

1. Terdapat komponen-komponen silabus (identitas, KI, KD, materi 3


pokok kegiatan pembelajaran, penilaian, sumber belajar, alokasi
waktu)
2. Materi ajar sesuai dengan kompetensi dasar 3
3. Pembelajaran menyajikan masalah nyata dalam kehidupan 4
4. Kegiatan pembelajaran mendorong keaktifan siswa 3
5. Adanya interaksi antara guru dan siswa 4
6. Alokasi waktu sesuai untuk pencapaian kompetensi dasar 3
7. Menggunakan berbagai sumber belajar 3
8. Penilaian jelas mencakup ranah afektif, psikomotor, dan kognitif 4
Jumlah skor 27
Skor total instrumen 32
Persentase 84,4%
Kriteria Sangat baik

2. RPP

No. Aspek yang dinilai Skor

1. Kesesuaian antara silabus dan RPP 3


2.. Keterkaitan dan keterpaduan antar komponen-komponen RPP 3
3.. Terdapat identitas RPP dengan lengkap 4
4.. Indikator dirumuskan menggunakan kata kerja operasional yang 3
dapat diamati dan diukur
5. Tujuan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar 4
6. Kegiatan pembelajaran menunjang dan sesuai dengan kompetensi 3
dasar yang dicapai
7. Kegiatan pembelajaran berfokus pada permasalahan otentik 3
8. Kegiatan pembelajaran menekankan pada kemampuan berpikir 3
dalam memecahkan masalah melalui diskusi
9. Memberikan kesempatan untuk bekerja secara kelompok 4
10. Skenario pembelajaran terinci dengan jelas, runtut, dan sistematis 3
dengan mengandung unsur-unsur PBL dan alokasi waktu terinci
dengan jelas pada setiap tahap
11. Menekankan pada partisipasi aktif peserta didik 3
12. Penugasan yang diberikan sesuai dan memberikan kesempatan 3
pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa
13. Penilaian memperhatikan aspek kognitif, afektif, dan 4
psikomotorik
123

14. Memberi umpan balik dan tindak lanjut selama proses 4


pembelajaran
15. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi 4
16. Dapat digunakan oleh orang lain tanpa menimbulkan penafsiran 3
ganda
Jumlah skor 54
Skor total instrumen 64
Persentase 84,4%
Kriteria Sangat baik
124

Lampiran 20

Kisi-Kisi Soal Uji Coba dan Pre-test dan Post-test


No Indikator Pembelajaran Nomor Soal Indikator Berpikir Kritis
1 Mengidentifikasi ciri-ciri virus 1 Mengidentifikasi asumsi
2
11* Membuat dan menentukan hasil pertimbangan
7 Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan
2 Menggambarkan struktur tubuh 8* Mengobservasi dan mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi
virus
3 Menjelaskan replikasi virus 9* Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan
4 Mengidentifikasi peranan virus 3* Mengobservasi dan mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi
bagi kehidupan 13* Mengidentifikasi asumsi
5 Menjelaskan cara penularan, 4 Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan
pencegahan, dan penanggulangan 12
penyakit yang disebabkan oleh 5 Mengobservasi dan mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi
virus 6 Membuat dan menentukan hasil pertimbangan
10* Menentukan suatu tindakan
14

Keterangan:
*Soal yang digunakan untuk Pre-test-Post-test setelah dilakukan uji coba soal
125

Lampiran 21.
Soal Uji Coba

Mata Pelajaran : Biologi


Materi Konsep : Virus
Kelas/Semester : X/I
Waktu : 70 menit

Petunjuk:
1. Berdoalah sebelum Anda mengerjakan soal-soal berikut dan kerjakanlah dengan
jujur.
2. Bacalah setiap soal dengan cermat dan teliti.
3. Jawablah setiap pertanyaan dengan ringkas dan benar
4. Tanyakan pada pengawas apabila terdapat hal-hal yang belum jelas.

1. Virus dalam hidupnya mutlak sebagai parasit sejati, setujukah kamu dengan
pernyataan tersebut? Beri alasan yang tepat!
2. Beberapa ilmuan menyatakan bahwa virus adalah bukan makhluk hidup, namun ada
pula yang berpendapat bahwa virus merupakan makhluk hidup, Bila dilihat dari ciri-
ciri yang dimiliki virus, menurutmu virus termasuk makhluk hidup atau bukan?
Jelaskan alasanmu!
3. Perhatikan grafik kondisi penderita AIDS dari waktu ke waktu di bawah ini.

Adakah hubungan antara jumlah limfosit T dengan jumlah RNA HIV terhadap
kondisi penderita AIDS? Jelaskan!
126

4. Ati dan Doni memakan telur ayam yang berasal dari peternakan yang diindikasi
terjangkit flu burung. Ati memakan telur rebus setengah matang, sedangkan Doni
memakan telur rebus matang. Kemungkinan apa yang bisa terjadi pada Ati dan
Doni? Jelaskan!
5. Berdasarkan hasil observasi, Papua merupakan provinsi dengan tingkat pengidap
HIV/AIDS tertinggi di Indonesia. Hingga akhir 2006, data yang dirilis Direktorat
Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Depkes
Indonesia menyebutkan, tingkat prevalensi tiap 100 ribu penduduk di Papua, 51,4%
tertular AIDS. Selanjutnya, Dinas Kesehatan Provinsi Papua mencatat secara
kumulatif kasus HIV/AIDS untuk tri wulan kedua (per 30 Juni 2008) mencapai 4114
kasus. Kasus HIV/AIDS akibat hubungan seks antara lawan jenis (Heteroseks)
menempati urutan pertama dengan 3855 kasus. Sungguh merupakan angka yang
mencengangkan jika dibandingakan dengan penduduk Papua yang hanya 2,6 juta
jiwa. Mengapa kasus HIV/AIDS tertinggi dapat menyerang di daerah Papua yang
tergolong terpencil dari ibukota? Jelaskan!
6. Flu merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Influenza, hampir semua orang
pernah terserang flu. Dokter sering memberikan resep obat yang disertai antibiotik.
Apabila kamu terserang flu, akankah kamu meminum antibiotik yang diresepkan
dokter? Tepatkan penanganan flu menggunakan antibiotik? Jelaskan!
7. Tipes merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhosa.
Penularan tipes dapat terjadi melalui berbagai cara, yang dikenal dengan 5 F yaitu
food (makananan), fingers (jari tangan atau kuku), fomitus (muntah), fly (lalat), dan
feces. Namun tidak semua orang yang memakan makanan yang terkontaminasi
bakteri tersebut akan menderita tipes, karena bakteri yang masuk dari mulut manusia
sebagian akan dimusnahkan oleh asam lambung (HCI). Terlebih lagi masa inkubasi
bakteri ini cukup lama yaitu 8-14 hari sehingga apabila ditangani dengan cepat maka
tipes dapat dicegah. Bakteri mampu melakukan reproduksi secara aseksual
(pembelahan biner) setiap 20 menit sekali. Berbeda dengan flu disebabkan virus
Influenza yang mudah menular melalui udara. Penularannya terjadi dari manusia ke
manusia melalui udara pada saat berbicara, batuk, bersin, atau kontak dengan
benda yang disentuh penderita. Virus influenza memiliki masa inkubasi 1-4
hari, tapi gejalanya bisa muncul secara tiba-tiba. Influenza dapat menular 1-2 hari
sebelum gejalanya muncul. Sekali bereplikasi virus membutuhkah waktu 20-30
menit, dan sekali replikasi mampu menghasilkan 100-200 virus baru. (Sumber:
http://www.tipsehat.org/ dan http://www.ardastudents-blogundip.ac.id)
Terdapat penyataan bahwa penyakit yang disebabkan oleh virus lebih mudah dan
cepat menular. Setelah membaca artikel di atas, setujukah kamu dengan pernyataan
tersebut? Jelaskan alasanmu!
127

8. Perhatikan struktur tubuh beberapa virus berikut!

a. Bagian utama struktur tubuh yang dapat ditemukan pada semua jenis virus
adalah?
b. Apakah ketiga jenis virus tersebut menggunakan cara yang sama dalam
menginfeksi inang? Jika tidak apa perbedaannya?
9. Virus berkembangbiak melalui replikasi, ada dua daur replikasi virus, yaitu daur litik
dan lisogenik. Jelaskan perbedaan replikasi litik dan lisogenik, buatlah
dalam bentuk tabel!
10. Apabila salah satu anggota keluargamu menunjukkan gejala flu burung, MERS,
AIDS, atau demam ebola tindakan awal apa yang dapat kamu lakukan? (pilih salah
satu penyakit)
11. a. Dalam suatu larutan terdapat virus dan bakteri. Jika kita ingin memisahkan
antara virus dan bakteri bagaimana caranya?
b. Seorang ilmuan ingin melakukan penelitian tentang virus sehingga ia harus
membiakkan virus, medium seperti apa yang cocok untuk membiakkan virus?
Berikan contohnya.
12. Salah satu tindakan pencegahan terhadap infeksi virus adalah dengan melakukan
vaksinasi, vaksinasi diberikan pada seseorang dalam kondisi sehat, mengapa
demikian? Bisakah vaksin diberikan kepada orang yang sudah terinfeksi virus untuk
menganganinya?
13. Salah satu peran virus adalah untuk membuat vaksin, vaksin digunakan untuk
mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus. Namun ada beberapa orang yang
antivaksin dan menganggap vaksin justru berbahaya bahkan dapat menyababkan
kematian. Menurut mereka bayi tidak perlu divaksin karena tubuh sudah mempunyai
sistem imun. Bagaimana menurutmu, perlukah seseorang divaksinasi? Jelaskan
alasanmu!
14. Sebagai generasi muda bangsa, hal apa saja yang dapat kamu lakukan sebagai upaya
pencegahan/penanggulangan infeksi virus-virus yang berbahaya seperti HIV, H7N9,
Coronavirus, ebola dll?

#Selamat mengerjakan, semoga sukses#


128

Lampiran 22
Hasil Analisis Uji Coba Soal Pretest dan Posttest
129
130
131
132
133

Lampiran 23
Rekapitulasi Pencapaian Hasil Belajar Siswa (Analisis N-gain)

Nilai Skor Skor N-


No. Nama Kriteria
Pre-test Post-test max gain
1 Bayu Anggoro W 36 68 100 0,50 Sedang
2 Cecep Dwi Antoro 40 68 100 0,47 Sedang
3 Cicik Hidayanti 52 72 100 0,42 Sedang
4 Dipa Madzifatu Ulfa 48 80 100 0,62 Sedang
5 Ega Tania Pangastuti 48 84 100 0,69 Sedang
6 Fajar Muhammad Sidiq 36 80 100 0,69 Tinggi
7 Hana Furoida 36 76 100 0,63 Sedang
8 Hasana Sifa 36 72 100 0,56 Sedang
9 Hidayatun Nisa 36 76 100 0,63 Sedang
10 Ihsanudin 24 60 100 0,47 Sedang
11 Ilmiyatul Afifah 36 64 100 0,44 Sedang
12 Kastiyanto 24 76 100 0,68 Sedang
13 Khafidhotul Khasanah 32 72 100 0,59 Sedang
14 Khikmatul Khasanah 36 60 100 0,38 Sedang
15 Khutrotul Azi 56 88 100 0,73 Tinggi
16 Krisna Abdul Yusuf 20 72 100 0,65 Sedang
17 Margi Sularni 44 72 100 0,50 Sedang
18 Laila Fitri 44 92 100 0,86 Tinggi
19 M Miftah Mubaroq 36 68 100 0,50 Sedang
20 Muhammad Burhanudin 20 64 100 0,55 Sedang
21 Muhammad Daffa D H 44 92 100 0,86 Tinggi
22 Nia Farizaturrizqi 36 64 100 0,44 Sedang
23 Nolalita Widianti 48 72 100 0,46 Sedang
24 Nur Indah 52 76 100 0,50 Sedang
25 Qurrota Ayun 32 72 100 0,59 Sedang
26 Reni Rimayanti 44 64 100 0,36 Sedang
27 Saifudin Al Ammar 48 88 100 0,77 Tinggi
28 Sholehatun Khasanah 52 84 100 0,67 Sedang
29 Tita Indriyani 44 72 100 0,50 Sedang
30 Triyatno 44 80 100 0,64 Sedang
31 Wahyu Hasani 40 88 100 0,80 Tinggi
32 Wahyu Nofa Setiawan 40 72 100 0,53 Sedang
Rata-rata nilai 39,5 74,625
Rata-rata Skor N-gain 0,58 Sedang
134

Lampiran 24

Rekapitulasi Data Nilai Akhir Siswa


Nilai Nilai
Nilai
No. Nama KK Kriteria
Post-test LKS Poster Akhir M
1 Bayu Anggoro W 68 90 75 74,25 75 Tuntas
2 Cecep Dwi Antoro 68 86 81 75,75 75 Tuntas
3 Cicik Hidayanti 72 86 81 77,75 75 Tuntas
4 Dipa Madzifatu Ulfa 80 87 81 82,00 75 Tuntas
5 Ega Tania Pangastuti 84 82 75 81,25 75 Tuntas
6 Fajar Muhammad Sidiq 80 87 94 85,25 75 Tuntas
7 Hana Furoida 76 86 81 79,75 75 Tuntas
8 Hasana Sifa 72 87 94 81,25 75 Tuntas
9 Hidayatun Nisa 76 87 81 80,00 75 Tuntas
10 Ihsanudin 60 82 75 69,25 75 Tidak tuntas
11 Ilmiyatul Afifah 64 84 87,5 74,88 75 Tidak tuntas
12 Kastiyanto 76 84 87,5 80,88 75 Tuntas
13 Khafidhotul Khasanah 72 87 94 81,25 75 Tuntas
14 Khikmatul Khasanah 60 84 87,5 72,88 75 Tidak tuntas
15 Khutrotul Azi 88 87 94 89,25 75 Tuntas
16 Krisna Abdul Yusuf 72 82 75 76,25 75 Tuntas
17 Margi Sularni 72 84 87,5 78,88 75 Tuntas
18 Laila Fitri 92 90 75 87,25 75 Tuntas
19 M Miftah Mubaroq 68 87 81 76,00 75 Tuntas
20 Muhammad B 64 87 81 74,00 75 Tidak tuntas
21 Muhammad Daffa D H 92 84 87,5 88,88 75 Tuntas
22 Nia Farizaturrizqi 64 90 81 74,75 75 Tidak tuntas
23 Nolalita Widianti 72 90 81 78,75 75 Tuntas
24 Nur Indah 76 82 75 77,25 75 Tuntas
25 Qurrota Ayun 72 82 75 75,25 75 Tuntas
26 Reni Rimayanti 64 82 81 72,75 75 Tidak tuntas
27 Saifudin Al Ammar 88 86 81 85,75 75 Tuntas
28 Sholehatun Khasanah 84 87 81 84,00 75 Tuntas
29 Tita Indriyani 72 86 81 77,75 75 Tuntas
30 Triyatno 80 90 75 81,25 75 Tuntas
31 Wahyu Hasani 88 87 94 89,25 75 Tuntas
32 Wahyu Nofa Setiawan 72 86 81 75,75 75 Tuntas
74,625 85,87 82,54 79,42
Nilai tertinggi 89,25
Nilai terendah 69,25
Rata-rata nilai 79,42
135

Lampiran 25
Contoh Hasi Post-test
136
137

Lampiran 26
Analisis Hasil Lembar Kerja Siswa

Kasus PBL 1
Skor
Skor
Kelompok Tahap Tahap 2 Tahap 3&4 Nilai Keterangan
Tahap 5 total
1 a b c a b
Skor maksimal 5 3 5 2 8 4 3 30 100
1 4 3 4,5 1,5 7 3 2 25 83,3 Sangat baik
2 4,5 3 4 1,5 6 3 2 24 80 Sangat baik
3 5 3 5 1 6 3 2 25 83,3 Sangat baik
4 5 3 5 1,5 5,5 3 2 25 83,3 Sangat baik
5 4 3 5 1,5 6,5 3 2,5 25,5 85 Sangat baik
6 5 2 4,5 1 7 3,5 2,5 25,5 85 Sangat baik
Skor total 27,5 17 28 8 38 18,5 13 150 500
Persentase (%) 91,7 94,4 93,3 66,7 79,2 77,08 72,2 83,3 83,3
Kasus PBL 2
1 4,5 3 5 2 7,5 3,5 2 27,5 91,7 Naik
2 4,5 3 4,5 2 6,5 3,5 2 26 86,7 Naik
3 5 3 5 1,5 6,5 4 2 27 90 Naik
4 4 2,5 4 1,5 6,5 3,5 2 24 80 Turun
5 4,5 3 4,5 1,5 6 4 2,5 26 86,7 Turun
6 5 2 5 1,5 7,5 3,5 2,5 27 90 Naik
Skor total 27,5 16,5 28 10 40,5 22 13 157,5 525
Persentase (%) 91,7 91,7 93,3 83,3 84,4 91,7 72,2 87,5 87,5
Kasus PBL 3
1 5 3 5 1,5 7,5 3,5 2 27,5 91,7 Naik lagi
2 5 3 5 1,5 7 3,5 2 27 90 Naik lagi
3 5 3 5 1 6 4 2 26 86,7 Turun
4 4,5 2,5 5 1,5 6,5 3,5 2 25,5 85 Naik lagi
5 4,5 3 4,5 1,5 6 3,5 2,5 25,5 84,7 Turun lagi
6 5 3 5 1,5 5,5 2,5 2,5 25 83,3 Turun
Skor total 29 17,5 29,5 8,5 38,5 20,5 13 156,4 521,3
Persentase (%) 96,7 97,2 98,3 70,8 80,2 85 72,2 86,9 86,9

Keterangan:
Tahap 1 : Identifikasi masalah
Tahap 2 : Mengeksplor permasalahan
a : apa yang kamu tahu
b : apa yang perlu kamu tahu
c : bagaimana kamu bisa mengetahui apa yang perlu kamu tahu
Tahap 3&4 : Penyelidikan ilmiah dan pengelolaan informasi
a : hasil pemecahan
b : kesimpulan
Tahap 5 : penyajian/presentasi
138

Lampiran 27

Rekapitulasi Analisis Hasil Lembar Kerja Siswa

Nilai
Kelompok Anggota Rata-rata Keterangan
PBL 1 PBL 2 PBL 3
Bayu A
Laili F
1 Nia F* 83,3 91,7 91,7 88,9 Naik
Nolalita W
Triyatno
Cecep
Cicik
2 Hana 80 86,7 90 85,6 Naik
Tita
Wahyu N
Dipa N L
Hidayatun N
M Burhanudin*
3 83 90 86,7 86,6 Naik turun
M Miftah M
Reni R Y*
Sholehatun K
Ega T P
Ihsanudin*
4 Krisna A Y 83 80 85 82,7 Naik
Nur Indah K
Qurota A
Khutrotul A
Khafidhotul K
5 Hasana S 85 86,7 84,7 85,5 Naik turun
Fajar M S
Wahyu
Ilmiyatul A*
Kastiyanto
6 Khikmatul K* 85 90 83,3 86,1 Naik turun
Margi S
M Daffa H
Cenderung
Rata-rata 83,2 87,5 86,9 85,8
naik
Keterangan:
Nama dengan tanda (*) adalah siswa yang tidak tuntas
139

Persentase (%)
Kegiatan Tahap Tahap 2 Tahap 3&4 Tahap Rata-rata
1 a b c Pemecahan Kesimpulan 5
PBL 1 91,7 94,4 93,3 66,7 79,2 77 83,3
PBL 2 91,7 91,7 93,3 83,3 84,4 91,7 72,2 86,94
PBL 3 96,7 97,2 98,3 70,8 80,2 85 86,6
naik cenderung
Keterangan Stabil naik naik naik turun naik turun
turun naik
140

Lampiran 28

Contoh Hasil Diskusi LKS Siswa


141
142
143
144
145

Lampiran 29
Hasil Analisis Tes Berpikir Kritis

Indikator/Soal Pre-test Indikator/Soal Post-test


Jumlah Nilai Jumlah Skor N-
No Nama A B C D E A B C D E Nilai Kriteria
Skor Skor gain
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
1 Bayu Anggoro 1 2 1 1 2 2 9 36 2 3 1 4 4 3 17 68 0,50 Sedang
2 Cecep Dwi A 0 2 1 2 2 3 10 40 3 3 2 3 3 3 17 68 0,47 Sedang
3 Cicik Hidayanti 2 2 2 2 2 3 13 52 3 3 1 4 3 4 18 72 0,42 Sedang
4 Dipa Madzifatu 1 2 3 2 1 3 12 48 4 2 2 4 4 4 20 80 0,62 Sedang
5 Ega Tania P 1 2 2 2 2 3 12 48 2 4 2 4 4 5 21 84 0,69 Sedang
6 Fajar M 1 1 1 2 2 2 9 36 4 4 2 4 2 4 20 80 0,69 Tinggi
7 Hana Furoida 1 2 1 1 2 2 9 36 3 3 2 4 3 4 19 76 0,63 Sedang
8 Hasana Sifa 1 1 2 1 2 2 9 36 3 4 1 4 2 4 18 72 0,56 Sedang
9 Hidayatun Nisa 1 2 1 2 1 2 9 36 3 2 3 4 3 4 19 76 0,63 Sedang
10 Ihsanudin 0 1 1 1 2 1 6 24 1 2 2 4 3 3 15 60 0,47 Sedang
11 Ilmiyatul Afifah 1 2 1 2 1 2 9 36 3 2 1 3 3 4 16 64 0,44 Sedang
12 Kastiyanto 1 0 1 1 1 2 6 24 3 3 4 4 1 4 19 76 0,68 Sedang
13 Khafidhotul K 0 1 2 1 2 2 8 32 3 2 2 4 3 4 18 72 0,59 Sedang
14 Khikmatul K 1 1 2 1 2 2 9 36 2 3 2 3 2 3 15 60 0,38 Sedang
15 Khutrotul Azi 2 2 3 2 2 3 14 56 4 4 2 4 3 5 22 88 0,73 Tinggi
16 Krisna Abdul Y 1 1 0 1 1 1 5 20 3 3 2 4 3 3 18 72 0,65 Sedang
17 Margi Sularni 1 2 1 2 3 2 11 44 3 3 3 4 3 2 18 72 0,50 Sedang
18 Laila Fitri 2 1 2 2 2 2 11 44 4 4 4 4 3 4 23 92 0,86 Tinggi
19 M Miftah M 0 2 2 1 2 2 9 36 4 2 1 4 2 4 17 68 0,50 Sedang
20 Muhammad B 0 1 0 1 2 1 5 20 1 2 3 3 3 4 16 64 0,55 Sedang
146

21 M Daffa 1 2 2 2 2 2 11 44 4 3 2 4 4 5 22 88 0,86 Tinggi


22 Nia F 1 1 2 1 2 2 9 36 1 3 2 3 3 4 16 64 0,44 Sedang
23 Nolalita W 1 2 2 2 2 3 12 48 3 3 1 4 4 3 18 72 0,46 Sedang
24 Nur Indah 2 2 2 2 3 2 13 52 3 3 3 4 3 3 19 76 0,50 Sedang
25 Qurrota Ayun 1 2 1 1 1 2 8 32 2 3 2 4 4 3 18 72 0,59 Sedang
26 Reni Rimayanti 0 2 2 2 3 2 11 44 3 2 2 4 2 3 16 64 0,36 Sedang
27 Saifudin Al A 2 2 2 2 2 2 12 48 4 3 3 4 3 5 22 88 0,77 Tinggi
28 Sholehatun K 1 2 2 2 3 3 13 52 3 3 3 4 4 3 20 80 0,67 Sedang
29 Tita Indriyani 1 2 1 2 2 3 11 44 4 3 1 2 4 4 18 72 0,50 Sedang
30 Triyatno 2 2 2 1 2 2 11 44 4 3 1 4 4 4 20 80 0,64 Sedang
31 Wahyu B 1 2 2 2 1 2 10 40 4 4 2 4 4 4 22 88 0,80 Tinggi
32 Wahyu Nofa S 1 2 1 2 2 2 10 40 3 3 2 4 2 3 17 68 0,53 Sedang
Jumlah 32 53 50 51 61 69 96 1264 96 94 66 121 98 119 594 2376 Rat-rata
39,5 0,58
Persentase (%) 32,7 39 39,8 47,6 54 74,2 52 94,5 75,8 93 74,25

Keterangan:
A : Indikator mengobservasi dan mempertimbang-kan laporan hasil observasi
B : Indikator bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan
C : Indikator membuat dan menentukan hasil pertimbangan
D : Indikator mengidentifikasi asumsi
E : Indikator menentukan suatu tindakan
147

Lampiran 30

Rekapitulasi Pencapaian Keterampilan Berpikir kritis Siswa (Analisis N-gain)

Nilai Skor Skor


No Indikator berpikir kritis Kriteria
max N-gain
Pre-test Post-test
Mengobservasi dan
1 mempertimbangkan 32,7 75 100 0,62 Sedang
laporan hasil observasi
Bertanya dan menjawab
2 pertanyaan tentang suatu 39 52 100 0,21 Rendah
penjelasan
Membuat dan menentukan
3 39,8 94,5 100 0,91 Tinggi
hasil pertimbangan
4 Mengidentifikasi asumsi 47,6 75,8 100 0,54 Sedang
Menentukan suatu
5 54 93 100 0,85 Tinggi
tindakan
Rata-rata 42,62 78,06 Sedang

Kriteria:
0,00 - 0,29 = rendah
0,30 - 0,69 = sedang
0,70 - 1,00 = tinggi
148

Lampiran 31

Hasil Angket Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis


149
150

Lampiran 32
Hasil Analisis Angket Keterampilan Berpikir Kritis Siswa
Pernyataan

Mengobservasi dan Bertanya dan Membuat dan Mengidentifi- Menentukan


mempertimbang- menjawab menentukan kasi asumsi suatu tindakan
No. Nama pertanyaan tentang hasil Jumlah Persentase Kriteria
kan laporan hasil
observasi suatu penjelasan pertimbangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Bayu Anggoro W 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 46 71,88 Kritis

2 Cecep Dwi Antoro 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 4 3 4 3 49 76,56 Kritis


3 Cicik Hidayanti 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 2 2 3 3 4 4 50 78,13 Kritis
4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 1 4 4 4 55 85,94 Sangat
Dipa Madzifatu Ulfa
kritis
5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 53 82,81 Sangat
Ega Tania Pangastuti
kritis
6 Fajar Muhammad 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 52 81,25 Kritis
Sidiq
7 Hana Furoida 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 47 73,44 Kritis
8 Hasana Sifa 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 1 1 3 3 4 4 47 73,44 Kritis
9 Hidayatun Nisa 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 48 75,00 Kritis
10 Ihsanudin 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 44 68,75 Kritis
11 Ilmiyatul Afifah 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 43 67,19 Kritis
12 Kastiyanto 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4 1 1 3 3 4 4 49 76,56 Kritis
151

13 Khafidhotul 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 46 71,88 Kritis


Khasanah
14 Khikmatul Khasanah 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 45 70,31 Kritis
15 Khutrotul Azi 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 52 81,25 Kritis
16 Krisna Abdul Yusuf 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 42 65,63 Kritis
17 Margi Sularni 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 49 76,56 Kritis
18 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 4 4 57 89,06 Sangat
Laila Fitri
kritis
19 M Miftah Mubaroq 2 2 3 2 3 3 3 2 1 4 3 2 4 3 3 4 44 68,75 Kritis
20 Muhammad B 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 44 68,75 Kritis
21 Muhammad Daffa D 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 59 92,19 Sangat
H kritis
22 Nia Farizaturrizqi 3 2 4 3 3 2 2 3 4 3 2 2 2 3 4 3 45 70,31 Kritis
23 Nolalita Widianti 3 2 4 4 3 2 2 3 2 4 3 2 3 4 3 4 48 75,00 Kritis
24 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 53 82,81 Sangat
Nur Indah
kritis
25 Qurrota Ayun 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 4 45 70,31 Kritis
26 Reni Rimayanti 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 52 81,25 Kritis
27 Saifudin Al Ammar 3 3 3 3 1 3 3 2 2 4 4 3 1 3 4 3 45 70,31 Kritis
28 Sholehatun 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 4 4 52 81,25 Kritis
Khasanah
29 Tita Indriyani 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 47 73,44 Kritis
30 Triyatno 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 2 3 1 3 3 3 43 67,19 Kritis
31 Wahyu Hasani 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 52 81,25 Kritis
32 Wahyu Nofa 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 4 3 42 65,63 Kritis
Setiawan
Jumlah 102 98 110 10 95 87 90 94 97 10 70 73 88 10 11 10 1538 2403,13
5 3 0 7 9
152

Persentase 79,69 76,5 85,9 82, 74, 67, 70, 73, 75, 80, 54, 57, 68, 78, 91, 85, 76,09 76,09765 Kritis
6 4 03 22 97 31 44 78 47 69 03 75 13 41 16 77 63
Rata-rata tiap indikator 80,73 73,63 76,56 60,16 84,90
Jumlah siswa sangat setuju 8 7 14 12 8 4 4 4 5 8 4 3 3 4 21 16 Jumlah siswa 5
sangat kritis
Jumlah siswa setuju 22 20 18 17 16 15 18 23 24 23 19 18 21 28 11 16 Jumlah siswa 27
kritis
Jumlah siswa kurang setuju 2 5 0 3 7 13 10 5 2 1 8 10 5 0 0 0 Jumlah siswa 0
kurang kritis
Jumlah siswa tidak setuju 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 3 0 0 0 Jumlah siswa 0
tidak kritis
Rata-rata persentase tiap Mengobservasi dan mempertimbangkan 80,73% Sangat baik
indikator berpikir kritis laporan hasil observasi
Bertanya dan menjawab pertanyaan 73,63% Baik
tentang suatu penjelasan
Membuat dan menentukan hasil 76,56% Baik
pertimbangan
Mengidentifikasi asumsi 60,16% Kurang baik
Menentukan suatu tindakan 84,90% Sangat baik
153

Lampiran 33

Rekapitulasi Skor Keterampilan Berpikir Kritis Siswa

Skor
Persentase
No. Nama Kriteria
Penilaian (%)
Tes
diri
1 Bayu Anggoro W 68 72 69 Kritis
2 Cecep Dwi Antoro 68 76 71 Kritis
3 Cicik Hidayanti 72 78 74 Kritis
4 Dipa Madzifatu Ulfa 80 86 82 Sangat kritis
5 Ega Tania Pangastuti 84 83 84 Sangat kritis
6 Fajar Muhammad Sidiq 80 81 80 Kritis
7 Hana Furoida 76 73 75 Kritis
8 Hasana Sifa 72 73 72 Kritis
9 Hidayatun Nisa 76 75 76 Kritis
10 Ihsanudin 60 69 63 Kritis
11 Ilmiyatul Afifah 64 67 65 Kritis
12 Kastiyanto 76 77 76 Kritis
13 Khafidhotul Khasanah 72 72 72 Kritis
14 Khikmatul Khasanah 60 70 63 Kritis
15 Khutrotul Azi 88 81 86 Sangat kritis
16 Krisna Abdul Yusuf 72 66 70 Kritis
17 Margi Sularni 72 77 74 Kritis
18 Laila Fitri 92 89 91 Sangat kritis
19 M Miftah Mubaroq 68 69 68 Kritis
20 M. Burhanudin 64 69 66 Kritis
21 Muhammad Daffa D H 92 92 92 Sangat kritis
22 Nia Farizaturrizqi 64 70 66 Kritis
23 Nolalita Widianti 72 75 73 Kritis
24 Nur Indah 76 83 78 Kritis
25 Qurrota Ayun 72 70 71 Kritis
26 Reni Rimayanti 64 81 70 Kritis
27 Saifudin Al Ammar 88 70 82 Sangat kritis
28 Sholehatun Khasanah 84 81 83 Sangat kritis
29 Tita Indriyani 72 73 72 Kritis
30 Triyatno 80 67 76 Kritis
31 Wahyu Hasani 88 81 86 Sangat kritis
32 Wahyu Nofa Setiawan 72 66 70 Kritis
Rata-rata 74,62 75,4 74,9%
Kritis
154

Lampiran 34

Hasil Angket Penilaian Sikap


155

Lampiran 35
Rekapitulasi Skor Sikap Siswa
Persentase
No. Nama Skor Kriteria
(%)
1 Bayu Anggoro W 12 71 Baik
2 Cecep Dwi Antoro 15 88 Sangat baik
3 Cicik Hidayanti 15 88 Sangat baik
4 Dipa Madzifatu Ulfa 15 88 Sangat baik
5 Ega Tania Pangastuti 16 94 Sangat baik
6 Fajar Muhammad Sidiq 13 76 Baik
7 Hana Furoida 14 82 Sangat baik
8 Hasana Sifa 15 88 Sangat baik
9 Hidayatun Nisa 15 88 Sangat baik
10 Ihsanudin 12 71 Baik
11 Ilmiyatul Afifah 14 82 Sangat baik
12 Kastiyanto 15 88 Sangat baik
13 Khafidhotul Khasanah 15 88 Sangat baik
14 Khikmatul Khasanah 14 82 Sangat baik
15 Khutrotul Azi 15 88 Sangat baik
16 Krisna Abdul Yusuf 12 71 Baik
17 Margi Sularni 14 82 Sangat baik
18 Laila Fitri 16 94 Sangat baik
19 M Miftah Mubaroq 12 71 Baik
20 Muhammad 14 82
Burhanudin Sangat baik
21 Muhammad Daffa D H 16 94 Sangat baik
22 Nia Farizaturrizqi 13 76 Baik
23 Nolalita Widianti 13 76 Baik
24 Nur Indah 16 94 Sangat baik
25 Qurrota Ayun 14 82 Sangat baik
26 Reni Rimayanti 13 76 Baik
27 Saifudin Al Ammar 14 82 Sangat baik
28 Sholehatun Khasanah 15 88 Sangat baik
29 Tita Indriyani 15 88 Sangat baik
30 Triyatno 12 71 Baik
31 Wahyu Hasani 14 82 Sangat baik
32 Wahyu Nofa Setiawan 14 82 Sangat baik
Jumlah 452 2659 Sangat baik
Rata-rata 14,125 83 Sangat baik
156

Lampiran 36

Rubrik Penilaian Poster

No Indikator Skor Kriteria


1. A. Isi 4 Isi sesuai dengan tema/judul, berisi informasi yang jelas,
benar secara konsep, informasi bermanfaat bagi
masyarakat
3 Mencakup 3 aspek saja
2 Mencakup 2 aspek saja
1 Mencakup 1 aspek saja
2. B. Tampilan 4 Poster kreatif dan menarik dengan kombinasi warna
bagus, penggunaan gambar sesuai dan jelas, penggunaan
tulisan dan gambar seimbang, tata letak menarik
3 Mencakup 3 aspek saja
2 Mencakup 2 aspek saja
1 Mencakup 1 aspek saja
3. B. Format 4 Sitematis, lengkap meliputi judul, deskripsi singkat,
bahaya dan pencegahan, pesan, mudah dipahami
alurnya, bentuk dan ukuran huruf mudah dibaca
3 Mencakup 3 aspek saja
2 Mencakup 2 aspek saja
1 Hanya mencakup 1 aspek
4. C. Penggunaan 4 Menggunakan bahasa Indonesia baik dan benar, jelas,
bahasa bersifat persuasif atau mengajak masyarakat sesuai
dengan ide yang dituangkan di dalam poster, mudah
dipahami
3 Mencakup 3 aspek saja
2 Mencakup 2 aspek saja
1 Hanya mencakup 1 aspek

Nilai = jumlah skor x 100


16
157

Lampiran 37

Hasil Penilaian Keterampilan dalam Membuat Poster

Indikator yang diamati


Kelompok Total Skor Nilai Kriteria
A B C D

1 3 3 3 3 12 75 Terampil

2 4 3 3 3 13 81,25 Sangat terampil

3 3 3 4 3 13 81,25 Sangat terampil

4 4 3 3 2 12 75 Terampil

5 4 4 4 3 15 93,75 Sangat terampil

6 4 4 3 3 14 87,5 Sangat terampil

Rata-rata 82,3 Sangat terampil


158

Lampiran 38

Rekapitulasi Nilai Keterampilan dalam Pembuatan Poster

No. Nama Skor Persentase (%) Kriteria


1 Bayu Anggoro W 12 75 Terampil
2 Cecep Dwi Antoro 13 81,25 Sangat terampil
3 Cicik Hidayanti 13 81,25 Sangat terampil
4 Dipa Madzifatu Ulfa 13 81,25 Sangat terampil
5 Ega Tania Pangastuti 12 75 Terampil
6 Fajar Muhammad Sidiq 15 93,75 Sangat terampil
7 Hana Furoida 13 81,25 Sangat terampil
8 Hasana Sifa 15 93,75 Sangat terampil
9 Hidayatun Nisa 13 81,25 Sangat terampil
10 Ihsanudin 12 75 Terampil
11 Ilmiyatul Afifah 14 87,5 Sangat terampil
12 Kastiyanto 14 87,5 Sangat terampil
13 Khafidhotul Khasanah 15 93,75 Sangat terampil
14 Khikmatul Khasanah 14 87,5 Sangat terampil
15 Khutrotul Azi 15 93,75 Sangat terampil
16 Krisna Abdul Yusuf 12 75 Terampil
17 Margi Sularni 14 87,5 Sangat terampil
18 Laila Fitri 12 75 Terampil
19 M Miftah Mubaroq 13 81,25 Sangat terampil
20 Muhammad Burhanudin 13 81,25 Sangat terampil
21 Muhammad Daffa D H 14 87,5 Sangat terampil
22 Nia Farizaturrizqi 13 81,25 Sangat terampil
23 Nolalita Widianti 13 81,25 Sangat terampil
24 Nur Indah 12 75 Terampil
25 Qurrota Ayun 12 75 Terampil
26 Reni Rimayanti 13 81,25 Sangat terampil
27 Saifudin Al Ammar 13 81,25 Sangat terampil
28 Sholehatun Khasanah 13 81,25 Sangat terampil
29 Tita Indriyani 13 81,25 Sangat terampil
30 Triyatno 12 75 Terampil
31 Wahyu Hasani 15 93,75 Sangat terampil
32 Wahyu Nofa Setiawan 13 81,25 Sangat terampil
Rata-rata 82,6 Sangat terampil
159

Lampiran 39

Hasil Angket Tanggapan Siswa Pada Uji Coba Skala Besar


160
161

Lampiran 40

Rekapitulasi Hasil Tanggapan Siswa pada Uji Coba Skala Besar

No. Nama Pernyataan Jumlah Persentase Kriteria


(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Bayu Anggoro W 4 2 3 3 4 2 3 4 3 2 2 32 72,73 Setuju
2 Cecep Dwi Antoro 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 33 75,00 Setuju
3 Cicik Hidayanti 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 38 86,36 Sangat setuju
4 Dipa Madzifatu Ulfa 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 41 93,18 Sangat setuju
5 Ega Tania Pangastuti 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 42 95,45 Sangat setuju
6 Fajar Muhammad Sidiq 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 36 81,82 Sangat setuju
7 Hana Furoida 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 38 86,36 Sangat setuju
8 Hasana Sifa 1 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 36 81,82 Sangat setuju
9 Hidayatun Nisa 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 35 79,55 Setuju
10 Ihsanudin 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 30 68,18 Setuju
11 Ilmiyatul Afifah 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 35 79,55 Setuju
12 Kastiyanto 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 4 36 81,82 Sangat setuju
13 Khafidhotul Khasanah 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 32 72,73 Setuju
14 Khikmatul Khasanah 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 35 79,55 Setuju
15 Khutrotul Azi 3 4 2 4 3 3 3 3 4 4 4 37 84,09 Sangat setuju
16 Krisna Abdul Yusuf 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 31 70,45 Setuju
17 Margi Sularni 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 35 79,55 Setuju
18 Laila Fitri 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 43 97,73 Sangat setuju
19 M Miftah Mubaroq 2 3 4 3 3 3 2 3 2 4 3 32 72,73 Setuju
162

20 Muhammad 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 34 77,27 Setuju


Burhanudin
21 Muhammad Daffa D H 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 43 97,73 Sangat setuju
22 Nia Farizaturrizqi 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 35 79,55 Setuju
23 Nolalita Widianti 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 40 90,91 Sangat setuju
24 Nur Indah 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 38 86,36 Sangat setuju
25 Qurrota Ayun 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 30 68,18 Setuju
26 Reni Rimayanti 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 38 86,36 Sangat setuju
27 Saifudin Al Ammar 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 36 81,82 Sangat setuju
28 Sholehatun Khasanah 1 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 36 81,82 Sangat setuju
29 Tita Indriyani 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 36 81,82 Sangat setuju
30 Triyatno 4 4 2 4 3 3 4 3 3 4 4 38 86,36 Sangat setuju
31 Wahyu Hasani 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 38 86,36 Sangat setuju
32 Wahyu Nofa Setiawan 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 75,00 Setuju
Jumlah 102 108 98 108 108 106 102 103 103 107 107 1152 2618,18

Persentase (%) 82,26 87,1 79,0 87,1 87,1 85,4 82,2 83,0 83,0 86,2 86,2 81,81
3 8 6 6 6 9 9
Jumlah siswa sangat setuju 12 13 4 13 16 12 9 8 10 12 12 Jumlah siswa sangat 18
setuju
Jumlah siswa setuju 16 18 26 18 12 18 20 23 19 19 19 Jumlah siswa setuju 14
Jumlah siswa kurang setuju 2 1 2 1 4 2 3 1 3 1 1 Jumlah siswa kurang 0
setuju
Jumlah siswa tidak setuju 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah siswa tidak 0
setuju
163

Lampiran 41

Hasil Tanggapan Guru pada Uji Coba Skala Besar


164
165
166

Lampiran 42

Rekapitulasi Hasil Tanggapan Guru pada Uji Coba Skala Besar

No. Pertanyaan Skor


1 Apakah perangkat pembelajaran berbasis problem based 3
learning tepat digunakan untuk pembelajaran biologi khususnya
materi virus?
2 Apakah pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran 3
yang dikembangkan dapat menarik minat belajar siswa?
3 Apakah pembelajaran menggunakan perangkat yang 3
dikembangkan dapat memebantu siswa memahami materi
virus?
4 Apakah dengan adanya pembelajaran menggunakan perangkat 3
yang dikembangkan mampu mendorong keaktifan siswa?
5 Apakah perangkat pembelajaran yang dikembangkan mudah 3
digunakan?
6 Apakah perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat 3
membantu pelaksanaan proses pembelajaran dengan baik?
7 Apakah kegiatan dalam perangkat pembelajaran yang 3
dikembangkan dapat membantu melatih keterampilan berpikir
kritis siswa?
8 Apakah kegiatan-kegiatan dalam perangkat pembelajaran yang 3
dikembangkan dapat melatih siswa dalam mengidentifikasi dan
memecahkan masalah?
9 Apakah kegiatan-kegiatan dalam perangkat pembelajaran yang 3
dikembangkan dapat melatih kemampuan komunikasi siswa?
10 Apakah alokasi waktu yang digunakan sesuai untuk mencapai 3
kompetensi?
Jumlah skor 30
Skor maksimal = 30
Persentase (%) 100
Kriteria Sangat
sesuai
167

Lampiran 43.

Surat Keterangan Penelitian


168

Lampiran 44.
Dokumentasi Pnelitian

Foto 1. Kegiatan Pretest

Foto 2. Kegiatan mencermati kasus dalam LKS Foto 3. Kegiatan mencari informasi
pendukung

Foto 4. Kegiatan memecahkan masalah dalam Foto 5. Mempresentasikan hasil diskusi


LKS
169

Foto 6. Antusias siswa bertanya saat Foto 7. Siswa aktif maju ke depan
kegiatan presentasi untuk membaca grafik

Foto 8. Siswa mengurutkan urutan daur litik dan Foto 9. Siswa menunjukan poster virus
lisogenik melalui gambar di depan kelas

Foto 10. Kegiatan menyimpulkan Foto 11. Kegiatan Posttest

Anda mungkin juga menyukai