a. Pengertian pengukuran
Pekerjaan mengukur itu pada dasarnya adalah usaha menyatakan sifat sesuatu zat/benda ke
dalam bentuk angka atau harga yang lazim disebut sebagai hasil pengukuran.
2) Membandingkan besaran yang akan diukur dengan skala yang telah di tera atau
dikalibrasikan
Pengukuran listrik mempunyai tujuan yang lebih luas lagi yaitu untuk mengetahui, menilai atau
menguji besaran listrik. Alat yang digunakan sebagai pembanding/penunjuk disebut instrumen
pengukur. Instrumen ini berfungsi sebagai penunjuk nilai besaran listrik yang diukur
b. batasan-batasan Istilah
2) Peranti (instrumen) adalah sarana untuk menentukan besar (atau harga) sesuatu besaran
(kuantitas) atau sesuatu variabel.
3) Bilangan menyatakan berapa banyak besaran yang diketahui untuk memperoleh harga
besaran yang diukur, sedangkan besaran yang diketahu dinamai satuan.
4) Kecermatan (accuracy) adalah berapa besar selisih sesuatu peranti menampilkan harga
(atau variabel) yang sedang diukurnya, ditandingkan dengan harga sebenarnya.
Kegunaan instrumen pengukur listrik sangat luas meliputi bidang penyelidikan, produksi,
pemeliharaan, pengawasan dan sebagainya. Oleh sebab itu instrumen pengukur dibuat dengan
kepekaan dan ketelitian penunjukan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Misalnya instrumen untuk kebutuhan laboratorium diperlukan ketelitian dan kepekaan yang
tinggi sedangkan yang dipakai untuk keperluan industri lebih diutamakan kepraktisannya.
Pemilihan instrumen pengukur pada umumnya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1) Dapat dipercaya
2) Mudah penggunaannya
3) Kecermatannya
4) Pemakaian tenaga
5) Ukuran
6) Bentuk
7) Berat
Besaran-besaran listrik yang banyak dijumpai dalam bidang industri, perbengkelan ataupun
keperluan-keperluan yang lain adalah arus listrik, tegangan, tahanan, daya, frekuensi, dsb. Dalam
pemakaian besaran listrik diukur dalam satuan praktis dan harga efektif. Untuk memudahkan
dalam memahaminya dibuat ringkasan seperti pada tabel di bawah ini
Maksud dan tujuan pengelompokan instrumen pengukur adalah untuk memudahkan pengaturan
pemakaian, penyimpanan dan keperluan lainnya. Pengelompokan instrumen pengukur dapat
dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain :
1) Menurut macam arus
- Watt Jam meter (Wh-meter), Kwh meter : untuk mengukur energi listrik
f. Kekeliruan
Kekeliruan dalam pengukuran pada dasarnya dikategorikan ke dalam 2 bagian, yaitu: Kekeliruan
Sistematika dan Kekeliruan Acak.
- peranti-ukur
- metoda pengukuran
- Kekeliruan Baca
Prinsip kerja kumparan putar ini bekerja dengan gaya elektromagnetik antara medan magnet
suatu magnet tetap dan arus (kumparan berputar magnetnya tetap).
Pemakaian alat ukur kumparan putar ini digunakan untuk mengukur arus searah saja (DC). Alat
ukur yang menggunakan prinsip kerja ini adalah Volt meter, Ampere meter dan Ohm meter. Ada
dua jenis alat ukur kumparan putar yaitu; jenis magnet permanen dan jenis dinamometer atau
elektrodinamis
Prinsip kerja besi putar gaya elektromagnetik suatu inti besi dalam suatu medan magnet
(kumparan tetap besi yang berputar).Penggunaan alat ukur ini pada rangkaian arus bolak-balik
(AC) dan arus searah (DC).
Sistem ini gaya elekromagnetik yang ditimbulkan oleh medan magnet bolak-balik dan arus yang
diterima oleh medan magnet (arus induksi dalam hantaran). Sistem ini dipakai pada perhitungan
tenaga listrik selama waktu tertentu. Azas kerja ini hanya dapat dipakai untuk instrumen
pengukur arus bolak-balik (AC).
j. Pengertian Skala
- Pengertian menurut letak adalah semua angka di bawah kaca alat ukur dimana angka
tersebut disebelah bawah dan atasnya bergaris
- Pengertian menurut tujuan adalah menentukan besarnya besaran listrik yang mengalir di
tempat yang diukur
k. Batas Ukur
- Pengertian menurut letak adalah ada angka kosong atau satuan listrik disamping teminal
- Pengertian menurut tujuan adalah membatasi apa yang masuk pada alat ukur.
Secara garis besar kesalahan dalam pengukuran dapat dibagi menjadi dua kelompok
sebagai berikut :
1) Bila dalam melaksanakan pengukuran memerlukan sumber tegangan, arus atau daya maka
perlu dan harus disesuaikan dengan data dari alat ukur yang dipergunakan
2) Dibuat gambar rangkaian pengukuran berwarna sehingga dapat dengan mudah memasang,
merangkai alat ukur tersebut
3) Sambungan alat-alat ukur tersebut dengan cara meniru gambar rangkaian yang telah dibuat
4) Usahakan selalu atau pergunakan akal sehingga dalam proses pelaksanaan kerja menjadi
ringan.
j. Hasil Pengukuran