Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wataala, karena berkat
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul konferensi meja bundar. Makalah
ini diajukan guna memenuhi tugas Sekolah.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya
makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
D. Dampak KMB
Dalam sebuah perundingan atau sebuah persetujuan yang telah ditetapkan oleh kedua
belah pihak terutama dalam hal ini adalah pihak Indonesia dengan Belanda tentunya ada
dampak-dampak yang disebabkan oleh hasil keputusan yang telah ditetapkan dalam perundingan
tersebut. Dampak ini dapat dirasakan oleh kedua belah pihak baik secara langsung maupun tidak,
terutama dampak yang dirasakan oleh Indonesia itu sendiri. Baik dampak positif yang dirasakan
oleh negara Indonesiayang bersifat menguntungkan maupun dampak negatif yang bersifat
merugikan bagi bangsa Indonesia.
Salah satu dampak dari hasil perundingan tersebut yang menguntungkan bagi bangsa
Indonesia adalah Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Indonesia dan Lahirlah Republik
Indonesia Serikat (RIS) sebagai akibat persetujuan KMB (Algandri, Hamid,1991 : 68). Dengan
menyerahkan kedaulatan yang diberikan Belanda kepada Bangsa Indonesia dan terbentuknya
Republik Indonesia Sementara menunjukkan bahwa Belanda mengakui Kemerdekaan Indonesia.
Bentuk negara Indonesia sebagai dampak dari hasil perundingan tersebut menjadi Republik
Indonesia Serikta (RIS) dimana adanya negara-negara bagian ini tidak sesuai dengan cita-cita
proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Karena negara-negara bagian hasil olahan Belanda
yang dibuat-buat untuk memecah-belah bangsa Indonesia terbukti tidak mendapatkan dukungan
dari rakyat setempat karena rakyat pun mengetahui tujuan dan maksud dari pembentukan bentuk
negara ini yang tidak akan membuat Indonesia bersatu. Hal ini yang membuat RIS tidak bertahan
lama. Rakyat setempat dulu membiarkan pembentukan negara semacam itu (RIS) karena takut
pada tentara Belanda (Algandri, Hamid, 1991 : 68).
Dampak lain yang dirasakan oleh bangsa Indonesia yang menguntungkan bagi bangsa
Indonesia adalah konflik yang terjadi antara Belanda dengan Bangsa Indonesia dapat diakhiri
dan pembangunan Indonesia segera dapat dimulai. Dengan berakhirnya konflik yang terjadi
antara Belanda dengan Indonesia membuat bangsa Indonesia dengan leluasa dan tanpa gangguan
dari pihak Belanda melakukan pembangunan yang bertujuan untuk memakmurkan serta
memajukan bangsa Indonesia.
Selain dampak positif yang bersifat menguntungkan bagi bangsa Indonesia, perundingan
tersebut pun menimbulkan dampak negatif yang bersifat merugikan bagi bangsa Indonesia yaitu
Belanda belum mengakui Irian Barat sebagai bagian dari Bangsa Indonesia. belanda masih
menganggap Irian Barat adalah miliki mereka, sehingga Bangsa Indonesia pada masa setelah
perundingan KMB berakhir masih berusaha memperjuangkan Irian Barat untuk memperoleh
pengakuan dari Belanda bahwa Irian Barat merupakan salah satu bagian dari Bangsa Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konferensi Meja Bundar merupakan sebuah pertemuan pada tanggal 23 Agustus hingga 2
November 1949 di Den Haag yang merupakan tindak lanjut dari perundingan Roem-rojen yang
secara eksplisit hasilnya menandakan bahwa Belanda mulai mengakui kedaulatan Indonesia.
Sidang KMB ini antara lain membahas mengenai pembentukan panitia pusat yang anggotanya
dari pihak Indonesia terdiri dari Mohammad Hatta, Moh Roem, A.K Pringgodigdo, Sultan
Hamid II, Ide Anak Agung, dan Soeparmo sementara dari pihak Belanda sendiri anggotanya
ialah Van Maarseven, D.U Stikker, Van Rojen dan Van der Vlak.
Di dalam konferensi ini juga banyak terjadi perdebatan, terutama yang menyangkut
masalah Irian Barat sebab pihak Belanda keberatan untuk menyerahkan Irian Barat kepada
Republik Indonesia Serikat. Hasil nyata dari adanya konferensi ini ialah adanya penyerahan
kedaulatan dari Belanda ke Indonesia yang secara resmi diserahkan oleh Ratu Juliana pada
tanggal 27 Desember 1949. Hasil ini cukup memuaskan bagi pihak Indonesia meskipun di sisi
lain perihal Irian Barat masih terombang-ambing karena keputusan mengenai Irian Barat akan
diputuskan maksimal setahun dari perundingan tersebut dengan pengertian bahwa dalam jangka
setahun dari penyerahan kedaulatan, soal-soal mengenai Irian Barat akan ditentukan dengan jalan
perundingan antara RIS dan Belanda.
3.2. Saran
Bahasan mengenai Konferensi Meja Mundar ini seharusnya bisa membuat kita lebih
tersadar akan betapa pentingnya perjuangan yang dilakukan oleh para pahlawan kita dalam
mencapai kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan. Seharusnya ini bisa menjadikan
suatu refleksi bagi kita semua bahwa tidak ada perjuangan yang sia-sia baik perjuangan fisik
maupun diplomasi semua usaha yang dilakukan mendatangkan hasil positif yakni bagi
kemerdekaan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA