Seorang laki laki , 48 tahhun datang berobat ke puskesmas dengan keluhan brcak merah menebal
disertai mati rasa di wajah, lengan dan badan disertai demsejak 2 pekan lalu. Kisaran 2 bulan lalu
timbul 2 buah bercak merah menebal pada wajah ukuran biji jagung diserati mati rasa. Kisaran 1
bulan timbul beberapa bercak merah menebal baru pada kedua lengan dan badan ukuran biji
jagung sampai uang logam.Kisaran 2 pekan lalu bercak merah bertambah banyak pada wajah,
badan dan kedua lengan sebagian bercak bertambah merah dan demam. Pasien mengeluhkan jari
jari tangan kanan sulit menggenggam gelas. Istri pasien memiliki riwayat keluhan bercak putih
disertai mati rasa dan telah menyelesaikan pengobatan rutin(12 bulan) kisaran 1 tahun yang lalu.
Pemeriksaan Fisik
Vital sign:
Palpasi : teraba penebalan saraf pada nervus ulnaris dan medianus dextra
2. Istri pasien memiliki riwayat keluhan bercak putih disertai mati rasa dan
telah menyelesaikan pengobatan rutin(12 bulan) kisaran 1 tahun yang lalu.
(v)
a. Penyakit apa saja yang kemungkinan diderita oleh istri pasien? Ican
mbakpit erlin
b. Apa hubungan riwayat keluhan dahulu dari istri terhadap keluhan
pasien saat ini? Mbakpit ,erlin ,melva
Untuk mendapat kesan saraf mana yang mulai menebal atau sudah
menebal dan saraf mana yang masih normal, diperlukan pengalaman
yang banyak.
Cara pemeriksaan saraf tepi :
a. N. aurikularis magnus
d. N. Medianus
Rasa nyeri
Diperiksa dengan memakai jarum. Petugas menusuk kulit dengan ujung
jarum yang tajam dan dengan pangkal tangkainya yang tumpul dan
pasien harus mengatakan tusukan mana yang tajam dan tumpul.
Rasa suhu
Dilakukan dengan menggunakan 2 macam tabung reaksi yang satu
berisi air panas (sebaiknya 40oC) dan yang lainnya berisi air dingin
(sekitar 20oC)
Mata pasien ditutup atau menoleh ke tempat lain, lalu bergantian
kedua tabung tersebut ditempelkan pada daerah kulit yang dicurigai
Sebelumnya dilakukan tes kontrol pada daerah kulit yang normal,
untuk memastikan bahwa orang yang diperiksa dapat membedakan
antara panas dan dingin
Bila pada pasien tersebut beberapa kali salah menyebutkan rasa pada
tabung yang ditempelkan, maka dapat disimpulkan bahwa sensasi
suhu di daerah tersebut terganggu
b. Tes Otonom
Berdasarkan adanya gangguan berkeringat di makula anastesi pada penyakit
kusta, pemeriksaan kulit dapat dilengkapi dengan tes anhidrosis
Tes dengan pinsil tinta (tes Gunawan)
Pinsil tinta digariskan mulai dari bagian tengah lesi yang dicurigai terus
sampai ke daerah kulit normal
Tes pilocarpin
Daerah kulit pada makula perbatasannya disuntik dengan pilocarpin
subkutan dan setelah beberapa menit tampak daerah kulit normal
berkeringat, sedangkan daerah lesi tetap kering
c. Tes Motoris
Pada tes motoris bisa menggunakan Voluntary muscle test (MVT)
N. Ulnaris
- Peganglah ketiga jari dengan lurus yaitu jari manis, jari tengah dan
telunjuk
- Mintalah pasien untuk merapatkan jari kelingkingnya
- Jika pasien dapat merapatkan jari kelingkingnya taruhlah kartu diantara
kelingking dan jari manisnya. Minta dia menahannya
- Kemudian coba tarik kartu itu perlahan untuk mengetahui kelainan
ototnya
N. Medianus
- Minta pasien mengangkat ibu jarinya ke atas
- Perhatikan pangkal ibu jarinya apakah benar bergerak ke atas dan
jempolnya lurus
- Jika pasien dapat melakukannya kemudian tekan/dorong ibu jarinya
pada bagian telapaknya
N
.
R
a
d
i
alis
- Minta supaya ia mengangkat pergelangan tangannya ke belakang
sepenuhnya
- Dorong punggung tangannya perlahan untuk menguji ketahanan
ototnya
Tanda dan gejala penyakit lepra tergantung pada beberapa hal yaitu
Minggu 1 2 40 mg
Minggu 3 4 30 mg
Minggu 5 6 20 mg
Minggu 7 8 15 mg
Minggu 9 10 10 mg
Minggu 11 12 5 mg
2. Pemberian Lampren
ENL yang berat dan berkepanjangan dan terdapat ketergantungan pada steroid
(pemberian prednison tidak dapat diturunkan sampai 0), perlu ditambahkan lampren,
untuk dewasa 300mg/hari selama 2 3 bulan.Bila ada perbaikan turunkan menjadi
200mg/hari selama 2 3bulan. Bila ada perbaikan turunkan menjadi 100mg/hari
selama 2 3 bulan, dan selanjutnya kembali ke dosis lampren semula, 50mg/hari, bila
penderita masih dalam pengobatan MDT, atau stop bila penderita sudah dinyatakan
RFT. Pada saat yang sama, dosis prednison diturunkan secara bertahap.
Pencegahan:
a. Diagnosis dini
Evaluasi:
Evaluasi pengobatan menurut Buku Panduan Pemberantasan
Penyakit Kusta adalah sebagai berikut :
a. Pasien PB yang telah mendapat pengobatan MDT 6 dosis
dalam waktu 6-9 bulan dinyatakan RFT tanpa diharuskan
menjalani pemeriksaan laboratorium.
b. Pasien MB yang telah mendapat pengobatan MDT 24 dosis
dalam waktu 24-36 bulan dinyatakan RFT tanpa diharuskan
menjalani pemeriksaan laboratorium.
c. RFT dapat dilaksanakan setelah dosis dipenuhi tanpa
diperlukan pemeriksaan (surveillance)dan dapat dilakukan oleh
petugas kusta.
d. Masa pengamatan.
l. SKDI (ALL)
Lepra 4A
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan
penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.
Hipotesis
Seorang laki laki , 48 tahun diduga mengalami Morbus Hansen
Learning Issue
1. Saraf prevalensi yang sering diserang oleh penyakit Leprae.(
mbakpit,ican,erlin,sasa)
2. Morbus Hansen beserta tipe2 (adi, agung, ,melva,afif,)
3. Anatomi dan Fisiologi Kulit (andin,gemi,vinny,nadya)
Daftar Pustaka
Dorland, W.A. Newman. 2012. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta : EGC.
Konsil Kedokteran Indonesia. 2012. Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Edisi 2. Jakarta:
Konsil Kedokteran Indonesia.
Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Edisi 3. Jakarta Media
Aesculapius.
Menaldi, Sri Linuwih SW. 2015. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Ketujuh. Jakarta: Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.