PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari analisis kapabilitas proses?
2. Bagaimana cara menentukan Specification Limit dan Natural Tolerance
Limit dan Prosentase produk tidak sesuai spesifikasi?
3. Bagaimana Hubungan antara Spesifikasi dengan Kapabilitas Proses?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 SPECIFICATION LIMIT, NATURAL TOLERANCE LIMIT DAN
PROSENTASE PRODUK TIDAK SESUAI SPESIFIKASI
4
BTAA = + 3
BTBB = - 3
Dengan =P(Z<ZA)+P(Z>ZB)
C. CONTOH KASUS
Suatu rakitan dengan 4 komponen masing-masing dengan panjang rata-
rata & toleransi sebagai berikut:
Komponen Panjang rata-rata(cm) Toleransi
A 2 2 0,3
B 5 5 0,2
C 6 6 0,2
D 7 7 0,1
5
D 7 7 0,1 6,9 7,1 0,033 0,001
RAKITAN 20 0,041 0,002
Panjang Rakitan:
Y =XA+XB+ XC+ XD
2+5+6+7=20cm
ZA ; ZB=
6
pelanggan inginkan maka prosesnya Uncapable. Ada tiga kondisi yang
muncul dalam hubungan ini. Ketiga kondisi ini adalah sebagai berikut:
1. Kondisi Rentang Proses (6) < Rentang Spesifikasi (USL-LSL)
Pp = >1
Kondisi ini terjadi jika rentang spesifikasi lebih besar atau melebihi
rentang proses yang mengakiatkan kapabilitas proses capable. Kondisi ini
menggambarkan proses out of control tetapi tetap memproduksi barang
dalam spesifikasi. Kondisi seperti ini dapat dilihat pada gambar. 1 di
bawah ini :
Keterangan :
(a) Process mean and standard deviation at nominal value
(b) Process mean shifted to 1 (process is still within specifications)
(c) Process standard deviation shifted to 1 (process is still within
specifications)
2. Kondisi Rentang Proses (6) = Rentang Spesifikasi (USL-LSL)
Pp = =1
7
Kondisi ini terjadi jika rentang proses sama dengan rentang spesifikasi
yang mengakibatkan kapabilitas proses memadai, dimana tidak ada ruang
untuk error. Jika karakteristik distribusi dapat diasumsikan normal dan
proses in control, maka hampir keseluruhan dari barang yang diproduksi
akan berada dalam spesifikasi. Kondisi seperti ini dapat dilihat di
gambar2. (Mitra, 2008)
Pp = <1
8
Gambar 3. Rentang Proses Lebih Besar Dari Rentang Spesifikasi
Contoh soal:
Misal suatu komponen A mempunyai UCL=1,7 dan LCL=2,3, dengan
standar deviasi ( maka hubungan spesifikasi dengan
Pp=
Jadi kapabilitas komponen A memadai, dimana tidak ada ruang untuk error,
karena rentang proses (6)= rentang spesifikasi (UCL-LCL).
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Analisis kemampuan proses merupakan suatu tahapan yang harus
dilakukan dalam mengadakan proses pengendalian kualitas proses
statistik. Analisis kemampuan proses juga didefinisikan sebagai
kemampuan proses memenuhi spesifikasi atau mengukur kinerja proses.
Analisis kemampuan proses ini digunakan untuk memprediksi kinerja
jangka panjang yang berada dalam batas pengendali proses statistik,
karena analisis ini menguji variabilitas dalam karakteristik-karakteristik
proses dan apakah proses mampu menghasilkan produk yang sesuai
dengan spesifikasi.
2. Lower Natural Tolerance Limit/LNTL ( B a t a s T o l e r a n s i A l a m i
B a w a h = B T A B ) d a n Upper Natural Tolerance Limit/UNTL
(Batas Toleransi Alami Atas=BTAA) proses, masing-masing jatuh
pada + 3 dan - 3.
BTAA = + 3
BTBB = - 3
3. Untuk menentukan proporsi produk yang tidak memenuhi spesifikasi
digunakan rumus sebagai berikut :
Misal batas spesifikasi : A dan rata-rata komulatif =
Dengan =P(Z<ZA)+P(Z>ZB)
4. Hubungan spesifikasi dengan kapabilitas proses terdapat 3 kasus :
(a) Kondisi Rentang Proses (6) < Rentang Spesifikasi (USL-LSL)
Pp = >1
10
2) Rata-rata proses bergeser ke 1 tetapi masih dalam rentang
spesifikasi
3) Standard deviasi bergeser ke 1 tetapi masih dalam rentang
spesifikasi
(b) Kondisi Rentang Proses (6) = Rentang Spesifikasi (USL-LSL)
Pp = =1
Pp = <1
11
DAFTAR PUSTAKA
12