IDENTITAS PRAKTIKAN
Nama : Muh Aidil Defitra
NIM : 03031181419040
Shift/Kelompok : Jumat Siang/5
3.1. Tempe
Tempe adalah salah satu produk fermentasi yang umumnya berbahan baku
kedelai yang difermentasi dan mempunyai nilai gizi yang baik. Fermentasi pada
pembuatan tempe terjadi karena aktivitas kapang Rhizopus oligosporus.
Fermentasi pada tempe dapat menghilangkan bau langu dari kedelai yang
disebabkan oleh aktivitas dari enzim lipoksigenase. Fermentasi kedelai menjadi
tempe akan meningkatkan kandungan fosfor. Hal ini disebabkan oleh hasil kerja
enzim fitase yang dihasilkan kapang Rhizopus oligosporus yang mampu
menghidrolisis asam fitat menjadi inositol dan fhosfat yang bebas. Beberapa jenis
kapangrhizopus, seperti Rhizopus oryzae, Rizhopus stolonifer (kapang roti), atau
Rhizopus arrhizus. Senyawa anti bakteri pada tempe dapat menghambat sembilan
jenis bakteri grpositif dan satu jenis bakteri gr negatif, yaituStreptococcus lactis,
S. cremoris, Leuconostoc dextranicum, L. mesenteroides, Staphylococcus aureus,
Bacillus subtillis, Clostridium botulinum, danC. sporogenes.
Jenis kapang yang terlibat dalam fermentasi tempe tidak memproduksi
toksin, bahkan mampu melindungi tempe dari aflatoksin. Tempe mengandung
senyawa antibakteri yang diproduksi oleh kapang tempe selama proses fermentasi.
Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai ragi tempe.Kapang yang
1
2
kedelai rebus menjadi tempe akibat tumbuhnya jamur tempe pada kedelai dan
melakukan kegiatan fermentasi yang menyebabkan kedelai berubah sifat atau
karakteristiknya menjadi tempe. Jamur tempe atau kapang tempe, memegang
peranan yang sangat penting dalam pembentukan butir kedelai menjadi tempe
yang padat. Jamur yang biasa digunakan untuk tempe merupakan kelompok
Zygomycota yang terdiri dari benang-benang hifa bersekat. Jamur yang biasa
digunakan tersebut mempunyai serat yang halus pada tempe.
Warna putih pada tempe merupakan warna alamiah yang bersumber dari
pertumbuhan miselia jamur tempe atau kapang tempe. Miselia ini kemudian
merekatkan bebijian kedelai sehingga teksturnya menjadi padat. Miselia atau hifa,
yakni merupakan struktur biologis yang berupa berkas-berkas yang sangat halus
dan merupakan bagian integral vegetatif jamur. Hifa atau miselia atau miselium
dapat dikatakan adalah suatu bentuk tubuh jamur yang sebenarnya. Fungsi hifa
sendiri sama seperti akar dan daun pada tumbuhan sempurna. Rhizopus
oligosporus pada hifa tersebut menghasilkan sebuah enzim bernama
fitase.Kualitas tempe dipengaruhi oleh kualitas starter yang digunakan untuk
3.3. Zygomycota
Jamur Zygomycotamempunyai tiga jenis hifa yakni hifa yang menjalar
dipermukaan substrat disebut stolon, hifa yang menembus ke dalam substrat
seperti akar disebut rizoid dan hifa yang menjulang ke atas dan membentuk
sporangium disebut dengan sporangiosfor. Sporangium atau kotak spora akan
dapat menghasilkan sporangiospora atau spora.Jamur Zygomycota ini dapat
menghasilkan spora, maka cara reproduksinya dapat dilakukan secara aseksual
yaitu bila sporangium telah matang biasanya berwarna hitam maka dindingnya
menjadi robek dan pecah yang menghasilkan banyak spora, dan selanjutnya akan
keluar dan kemudian menyebar dengan bantuan angin. Bila jatuh ditempat yang
cocok maka akan tumbuh membentuk hifa yang baru.
Ciri khas jamur ialah reproduksi seksualnya yang membentuk spora
khusus yaitu zigospora sehingga dimasukkan dalam kelas Zygomycota. Untuk
cara reproduksi dengan seksual yaitu secara konjugasi, dimulai dari ujung-ujung
hifa yang berlainan jenis terdiri atas hifa jantan (hifa +) dan hifa betina (hifa )
kedua hifa tersebut bersifat haploid (n).Bila kedua hifa tersebut mengalami
pembengkakan dan pemanjangan pada ujungnya, maka akan melebur dan
menghasilkan zygot berdinding tebal yang disebut dengan zygospora (diploid 2n).
Untuk fase istirahat (dormasi) selama 1-3 bulan. Bila keadaan lingkungan telah
membaik, maka zygospora akan berkecambah serta tumbuh menjadi hifa-hifa
baru dan akan membentuk sporangiosfor yang pada ujungnya terdapat sporangium
yang berisi spora dan selanjutnya akan terjadi proses reproduksi aseksual
demikian seterusnya.Rhizopus stolonifer dapat membantu terbentuknya tempe
yaitu dapat membantu menguraikan protein kedelai menjadi protein sederhana dan
asam amino dengan bantuan enzim yang dikeluarkan. Karena dia mampu
menguraikan sehingga memiliki kesamaan fungsi dengan bakteri.
6
Jamur kelas dapat hidup secara saprofit baik ditanah, sisa-sisa organism,
kayu lapuk misalnya Mucor yang hidup pada roti yang sudah basi. Tetapi ada juga
yang lebih menguntungkan, misalnya Rhizopus oryzae yang digunakan untuk
pembuatan sake atau minuman khas Jepang.Selain untuk membuat sake, golongan
jamur ini ada pula yang digunakan untuk mengendalikan populasi nyamuk Aedes
aegypti(penyebar penyakit demam berdarah) yaitu dengan menggunakan jamur
Entomophthera culicis. Jamur Entomophthera culicis dapat hidup sebagai parasit
didalam rongga tubuh nyamuk.
Rhizopus sp. merupakan kapang yang penting dalam industri makanan
sebagai penghasil berbagai macam enzim seperti amilase, protease, pektinase dan
lipase.Kapang dari Rhizopus sp. juga telah diketahui sejak lama sebagai kapang
yang memegang peranan utama pada proses fermentasi kedelai menjadi tempe.
Jenis-jenis kapang yang ditemukan diketahui sebagai Rhizopus oligosporus,
Rhzopus oryzae,dan Rhizopus stolonifer (kapang roti).
Jenis dari kedelai terdiri atas empat macam, yaitu kedelai berwarna
kuning, kedelai berwarna hitam, kedelai coklat, dan kedelai hijau. Para pengrajin
tempe biasanya memakai kedelai kuning sebagai bahan baku utama, akan tetapi
ada juga kedelai jenis lain, terutama kedelai hitam. Berdasarkan bijinya, kedelai
dibedakan menjadi kedelai berbiji besar bila bobot 100 bijinya lebih dari 13 gr,
kedelai berbiji sedang bila bobot 100 bijinya antara 11-13 gr, dan kedelai berbiji
kecil bila bobot 100 bijinya antara 7-11 gr. Biji kedelai yang dipakai oleh para
pengrajin untuk membuat tempe harus di kupas lebih dahulu dan biji kedelai tahu
digiling sesudah biji kedelai di rendam sekitar 7 jam lebih dahulu.
0,001 mm). Jasad renik bisa disebut juga sebagai bakteri.Di dalam tubuh,
terutama dalam proses enzimatik, jasad renik ini memiliki peran di dalam proses
perubahan senyawa organik (karbohidrat, protein dan lemak) menjadi energi dan
senyawa anorganik. Keuntungan yang dapat diberikan oleh suatu jasad renik
dalam berbagai macam proses adalahberperan didalam proses
fermentasi,meningkatkan gizi makanan pada tempe, dan memperbaiki aroma
serta rasa.
Berperan didalam proses fermentasi yaitu tempe, kecap, oncom, taoco,
sosis, keju, tapai, bir, brem, anggur adalah beberapa jenis makanan yang
dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian. Ada beberapa jasad renik yang
bertugas dalam proses peragian. Rhizopus oligosporus dan Rhizopus stolonifer
digunakan untuk mengubah kacang kedelai menjadi tempe.Endomycopsis
fibuligera juga mempunyai kemampuan mengubah tepung pati menjadi gula. Ada
juga Rhizopus oryzae mengubah gula menjadi alkohol, banyak dipakai dalam
pembuatan bir, brem, atau minuman anggur.Dalam berbagai proses pembuatan
tempe, suatu proteinkedelai dapat diubah menjadi asam amino yang mudah
diserap oleh tubuh dalam sistem metabolisme tubuh.
dalam farmetor juga harus dikendalikan sehingga tidak terjadi kompetisi dalam
penggunaan nutrisi. Nutrisi dan produk fermentasi juga perlu dikendalikan, sebab
jika berlebih nutrisi dan produk metabolit hasil fermentasi tersebut dapat
menyebabkan inhibisi dan represi. Pengendalian diperlukan karena
pertumbuhan biomassa dalam suatu medium fermentasi dipengaruhi banyak
faktor baik ekstraseluler maupun faktor intraseluler.
Kapang tempe bersifat aerob obligat membutuhkan oksigen
untukpertumbuhannya, sehingga apabila dalam proses fermentasi itu kurang
oksigen maka pertumbuhan kapang akan terhambat dan proses fermentasinya pun
tidak berjalan lancar. Oleh karena itu, pada pembungkus tempe biasanya
dilakukan penusukan dengan lidi yang bertujuan agar oksigen dapat masuk dalam
bahan tempe. Sebaiknya jika dalam proses fermentasinya kelebihan oksigen, dapat
menyebabkan proses metabolismenya terlalu cepat sehingga suhu naik dan
pertumbuhan kapang terhambat.Fermentasi adalah suatu proses metabolisme yang
menghasilkan produk-produk pecahan baru dan substrat organik karena adanya
aktivitas atau kegiatan mikroba. Fermentasi kedelai menjadi tempe
oleh Rhizopus oligosporus terjadi pada kondisi anaerob. Hasil fermentasi
tergantung pada fungsi bahan pangan atau substrat mikroba dan kondisi
sekelilingnya yang mempengaruhi pertumbuhannya.
Adanya fermentasi dapat menyebabkan beberapa perubahan sifat kedelai
tersebut. Senyawa yang dipecah dalam proses fermentasi adalah
karbohidrat.Dalam proses fermentasi tempe kedelai, substrat yang digunakan
adalah keping-keping biji kedelai yang telah direbus, mikroorganismenya berupa
kapang tempe Rhizopus Oligosporus, Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, dan
lingkungan pendukung yang terdiri dari suhu 300C, pH dan awal 6,8.
Fermentasi pembentukan tempe merupakan jenis fermentasi yang
menghasilkan protein atau non-alkoholis atau fermentasi asam laktat. pada
fermentasi ini, piruvat tidak dikarboksilasi terlebih dahulu menjadi asetaldehid
melainkan langsung direduksi oleh NADH menjadi asam laktat. Piruvat
merupakan penerima hidrogen terakhir pada fermentasi asam laktat.
3.8. Mekanisme Pembentukan Tempe
10