Anda di halaman 1dari 25

MIKROBIOLOGI & VIROLOGI

Retno Wahyuningrum
1. Pertumbuhan Mikroorganisme
Definisi Pertumbuhan
Pertumbuhan : pertambahan teratur semua komponen
suatu organisme

Pertumbuhan : penambahan biomasa akibat adanya


pembelahan sel atau reproduksi

Multiplikasi sel adalah konsekuensi pertumbuhan


Pertumbuhan mikroorganisme

Ciri khas reproduksi bakteri adalah pembelahan biner (binary


fussion); dari satu sel bakteri dapat dihasilkan dua sel anakan
yang sama besar

Bila sel tunggal bakteri bereproduksi dengan pembelahan


biner, maka populasi bakteri bertambah secara geometrik
1 2 22 23 24 ..... 2n
Growth of Microbial Populations

Image: Pearson Education Inc. (2004) publishing as Benjamin Cummings


Waktu Generasi

Interval waktu yang dibutuhkan bagi sel untuk


membelah diri atau untuk populasi menjadi
bertambah dua kali lipat
Generation Time Under Optimal
Conditions (at 37oC)
Organism Generation
Time (min)
Bacillus cereus 28

Escherichia coli 12.5

Staphylococcus aureus (causes many infections: toxic shock syndrome one example) 27-30

Mycobacterium tuberculosis (agent of Tuberculosis) 792 932

Treponema pallidum (agent of Syphilis)


1,980
Pertumbuhan Mikroba pada Biakan
Fase Pertumbuhan Mikroba

1. Fase Lag
2. Fase Log
3. Stationary
, Fase
Stasioner
4. Death,
Fase
Kematian
Fase Pertumbuhan Mikroorganisme

1. Fase Lag
Fase adaptasi, yaitu fase penyesuaian mikroorganisme pada
suatu lingkungan baru
2. Fase log (eksponensial)
Fase dimana mikroorganisme tumbuh dan membelah pada
kecepatan maksimum, tergantung pada genetika mikroba,
sifat media dan kondisi pertumbuhan
3. Fase Stasioner
Pertumbuhan mikroorganisme berhenti dan terjadi
keseimbangan antara jumlah sel yang membelah dengan
jumlah sel yang mati
4. Fase kematian
Jumlah sel yang mati meningkat. Faktor penyebab : nutrisi
habis dan akumulasi produk buangan yang toksik
Pengukuran Pertumbuhan Mikroorganisme

1. Cara Langsung
a. Pengukuran menggunakan bilik hitung (counting chamber)
Petroff-Hauser Chamber
b. Pengukuran mengunakan electronic counter
c. Pengukuran dengan plating technique
d. Pengukuran dengan teknik filtrasi membran

2. Cara Tidak Langsung, macamnya:


a. Pengukuran turbidity, Kekeruhan
b. Pengukuran aktivitas metabolik
c. Pengukuran berat sel kering (BSK)
a. Pengukuran dengan menggunakan
bilik hitung

Menggunakan Petroff-Hausser counting


chamber (untuk bakteri) atau hemacytometer
untuk mikroorganisme eukariotik
Mudah, murah, cepat, diperoleh informasi
ukuran dan morfologi
Kerugiannya : populasi mikroorganisme harus
banyak (106 CFU/ml)
Pengecatan khusus (misalnya pengecatan
serologis atau pengecatan untuk sel hidup)
sangat membantu pengamatan
Perhitungan Jumlah: Langsung
b. Pengukuran menggunakan
electronic counter

Suspensi mikroorganisme dialirkan melalui lubang


kecil (orifice) dengan bantuan listrik
+ : lebih cepat dan akurat, menghitung sel dengan
ukuran besar
- : tidak dapat digunaka untuk bakteri, serta tidak
dapat membedakan sel hidup dan sel mati
c. Pengukuran dengan plating technique

Metode penghitungan jumlah sel tampak (visible)


Didasarkan pada asumsi bahwa bakteri hidup akan
tumbuh, membelah dan memproduksi satu koloni
tunggal
Satuan penghitungan : CFU (colony forming unit)
Alat : colony counter
+ : mudah, sensitif
- : harus menggunaka media yang sesuai dan kurang
akurat ( 1 koloni 1 sel)
c. Pengukuran dengan plating technique

Juga dinamakan viable cell counts,


penghitungan sel yang hidup saja
Sampel diencerkan pada konsentrasi tertentu
Sampel yang telah diencerkan ditanam pada
media padat dengan metode spread plating atau
pour plating, lalu diinkubasikan
Koloni yang tumbuh dihitung
Konsentrasi bakteri dari sampel dihitung
Perhitungan Jumlah: Seri Pengenceran
c. Pengukuran dengan plating technique
d. Pengukuran dengan teknik filtrasi

Sampel dialirkan pada suatu sistem filter membran


dengan bantuan vakum
Bakteri yang terperangkap ditumbuhkan pada media
yang sesuai dan jumlah koloni dihitung
+ : dapat menghitung sel hidup dan sistem
penghitungannya langsung
- : tidak ekonomis
Pengukuran pertumbuhan
mikroorganisme secara tidak langsung
a. Pengukuran kekeruhan/turbidity

Didasarkan pada difraksi atau penghamburan


cahaya oleh bakteri pada suatu media cair
Penghamburan cahaya diukur sebagai
absorbansi dengan menggunakan alat
spectrophotometer
Absorbansi optikal berbanding lurus dengan
konsentrasi bakteri yang ada pada sampel
Perhitungan Jumlah: Turbidimetri
b. Pengukuran aktivitas metabolik

Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa jumlah


produk metabolik tertentu (misal asam atau CO2)
menunjukkan jumlah mikroorganisme yang terdapat
dalam media
c. Pengukuran berat sel kering (BSK)
Metode ini umum digunakan untuk mengukur
pertumbuhan fungi berfilamen
Sel dipisahkan dari media cair dengan
sentrifugasi, lalu ditimbang untuk mengetahun
berat basahnya
Sel kemudian dikeringkan, lalu ditimbang untuk
mengetahui berat keringnya
Berat basah dan berat kering berbanding lurus
dengan jumlah mikroba

Anda mungkin juga menyukai