Penyimpangan Etika Bisnis Biro Haji Dan Umroh Koperasi Simpan Pinjam
Multi Niaga Jakarta Tahun 2014
Oleh :
Mariyatul Kiptiyah
NIM. 1407104361201010032
Dosen Pengampu
Mila Diana Sari, SE, MM
KODAM V / BRAWIJAYA
UNIVERSITAS MERDEKA PONOROGO
FAKULTAS EKONOMI
2017
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan ......................................................................... 2
C. Metode Penulisan ........................................................................ 2
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Penyimpangan Etika Bisnis
Biro Haji dan Umroh Koperasi Simpan Pinjam Multi Niaga Jakarta Tahun 2014.
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Etika Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Ponorogo.
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan dan meningkatnya ekonomi Indonesia,
dan konteks Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah beragama Islam,
kesadaran dan kemampuan umat muslim di Indonesia untuk menunaikan rukun
Islam kelima yaitu ibadah haji pun semakin tinggi. Hal ini ditandai dengan
meningkatnya jumlah pendaftar jamaah haji pada tahun 2015 yang mencapai
2.519.129 orang. Jumlah ini melebihi batas kuota yang telah ditetapkan yaitu
sebesar 168.800 orang, padahal Pemerintah Arab Saudi sudah memberikan
kuota haji untuk jamaah haji di Indonesia lebih besar dari negara-negara lain
(Baihaqi, 2016).
Pembatasan jamaah haji yang berangkat tiap tahunnya, menyebabkan
antrian yang panjang untuk pelaksanannya. Karena antrian tersebut maka
banyak orang yang memilih untuk umroh terlebih dahulu karena
pelaksanannya tanpa antrian panjang dan bisa sesuai keinginan. Kementerian
Agama menjelaskan bahwa rata-rata pendaftar haji Indonesia mencapai 40 ribu
calon jamaah per bulan, sehingga kisaran pertahunnya antara 480.000 -
500.000 calon jamaah, dan pada tahun 2015 mencapai 2.519.129 calon jamaah
haji yang sudah terdaftar (Baihaqi, 2016)
Hal ini tentu menjadi peluang besar bagi jasa travel haji dan umroh untuk
membantu jamaah dalam melaksanakan ibadah haji dan umroh. Travel haji dan
umroh di Indonesia sudah sangat banyak dan cenderung mudah ditemukan,
dari yang murah sampai yang mahal. Mudahnya membuat biro haji dan umroh
di Indonesia serta mayoritas agama di Indonesia Islam membuat banyaknya
oknum-oknum yang memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan praktek-
prakter kecurangan.
Seperti dalam kasus yang akan dibahas berikut ini, yaitu biro haji dan
umroh Koperasi Simpan Pinjam Multi Niaga Jakarta yang tidak bisa menepati
janjinya untuk memberangkatkan haji para calon haji yang sudah mendaftar
1
dan membayar untuk bisa pergi haji ke Arab Saudi. Pemilik biro haji ini terus
mengalihkan ketika ditagih janjinya untuk menaikkan haji para kliennya ini.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bentuk
penyimpangan etika bisnis dalam usaha agen travel haji dan umroh.
C. Metode Penulisan
Metode penulisan makalah adalah dengan melakukan studi literature yang
berkaitan dan relevan dengan masalah yang diangkat dalam makalah yaitu
tentang bentuk penyimpangan etika bisnis dalam usaha travel agen haji dan
umroh.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Dalam prinsip otonomi etika bisnis lebih diartikan sebagai kehendak dan
rekayasa bertindak secara penuh berdasar pengetahuan dan keahlian
perusahaan dalam usaha untuk mencapai prestasi-prestasi terbaik sesuai
dengan misi, tujuan dan sasaran perusahaan sebagai kelembagaan.
Disamping itu, maksud dan tujuan kelembagaan ini tanpa merugikan pihak
lain atau pihak eksternal.
4
2. Prinsip Kejujuran dalam Etika Bisnis
5
4. Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri dalam Etika Bisnis
Pinsip hormat pada diri sendiri dalam etika bisnis merupakan prinsip
tindakan yang dampaknya berpulang kembali kepada bisnis itu sendiri.
Dalam aktivitas bisnis tertentu ke masyarakat merupakan cermin diri bisnis
yang bersangkutan. Namun jika bisnis memberikan kontribusi yang
menyenangkan bagi masyarakat, tentu masyarakat memberikan respon
sama. Sebaliknya jika bisnis memberikan image yang tidak menyenangkan
maka masyarakat tentu tidak menyenangi terhadap bisnis yang
bersangkutan. Namun jika para pengelola perusahaan ingin memberikan
respek kehormatan terhadap perusahaan, maka lakukanlah respek tersebut
para pihak yang berkepentingan baik secara langsung maupun tidak
langsung.
6
BAB III
GAMBARAN UMUM KASUS
7
BAB IV
ISU-ISU YANG DITAMPILKAN DAN ANALISISNYA
Jakarta ( Juni 2014) - Sekitar 50 calon jamaah haji yang mewakili 300 rekan
mereka menduduki biro travel Koperasi Simpan Pinjam Multi Niaga (KSP MN)
gara-gara tak kunjung diberangkatkan haji tahun ini. Padahal Ongkos Naik Haji
(ONH) sudah dibayarkan sejak 2011. Namun, pemilik KSP MN Mubyl Handaling
mengaku tak menerima uang itu.
Oleh para calon jamaah haji, kasus ini sudah dilaporkan ke Mabes Polri.
Menurut pengacara Mubyl Handaling, Irlan Superi, Polri sudah menetapkan satu
tersangka, yakni direktur operasional RS. Sedangkan kliennya, Mubyl, hingga
kini berstatus saksi.
"Hingga kini dalam proses hukumnya, Mubyl hanya menjadi saksi bukan
tersangka. Lantaran tidak ada bukti aliran dana itu masuk ke Mubyl," kata Irlan
usai menemui puluhan calon jamaah haji yang mengamuk di kantor KSP MN
yang berada di kawasan niaga Kompleks Ruko Matraman, Jalan Matraman Raya,
Jakarta Timur, Selasa (10/6/2014).
Posisi kliennya di KSP MN adalah komisaris utama, dan tidak tahu menahu
tentang jamaah haji yang telantar. Irlan beralasan, operasional KSP MN sehari-
hari dijalankan oleh RS. "RS sendiri saat ini masih dalam pengejaran petugas.
Klien saya juga sudah meminta RS untuk bertangung jawab," imbuhnya. Ia
mengatakan kliennya turut prihatin nasib calon jamaah haji yang terlantar. Jikapun
mereka meminta uang dikembalikan, ia berharap jamaah bersabar.
"Pada dasarnya klien saya iba dengan calon jamaah haji, tapi tidak punya
kemampuan untuk menjalankan kewajibannya. Sekarang ini dia sedang tidak
memiliki dananya," ungkapnya.
Koordinator calon jamaah haji, John Samsir, menduga uang dari ratusan calon
jamaah haji ini digunakan Mubyl untuk kampanye Pileg 2014. "Pemilik ini caleg
8
gagal, kita baru tahu begitu 2 Februari 2014, spanduk dia banyak bertebaran. Kita
menduga uang itu digunakan untuk dia kampanye," kata John.
Kasus seperti penipuan biro haji ini seharusnya tidak boleh terulang kembali
karena, orang yang ingin naik haji memerlukan uang yang tidak sedikit dan tidak
9
jarang mereka sudah menabungnya selama bertahun-tahun bahkan sampai
puluhan tahun.
BAB V
SIMPULAN DAN PENUTUP
10
Dari telaah kasus biro haji dan umroh Koperasi Simpan Pinjam Multi Niaga
Jakarta diperoleh kesimpulan bahwa penyimpangan yang dilakukan adalah
meliputi :
1. Pelanggaran Prinsip Kejujuran karena pemilik biro haji tersebut tidak
menepati janji yang telah disetujui bersama dengan klien.
2. Pelanggaran Prinsip Keadilan karena hanya menguntungkan salah satu
pihak dan merugikan pihak lain.
DAFTAR PUSTAKA
11
http://news.detik.com/berita/2604558/telantarkan-ratusan-jamaah-haji-pemilik-
biro-travel-bantah-terima-uang
Budi Untung, 2012. Hukum dan Etika Bisnis. Yang Menerbitkan CV Andi Offset :
Yogyakarta.
12