Anda di halaman 1dari 6

BAB II.

TEGANGAN RESIDUAL (RESIDUAL STRESSES)


II.1. Pengaruh tegangan residual pada elemen tekan

Tegangan residual terbentuk selama proses fabrikasi dan terjadi karena proses pendinginan
yang tidak seragam. Residual stresses akan timbul pada profil hot-rolled dan profil built up
dengan media las. Profil cold formed tidak mengalami residual stress.

Karena rasio luas penampang terhadap volume yang realtif besar, bagian ujung sayap dan
bagian tengah badan akan mengalami pendinginan terlebuh dahulu. Daerah pertemuan
badan dan sayap akan mendingin kemudian. Proses ini akan mengakibatkan penyusutan
pada bagian ini, namun bagian yang telah dingin akan mengakibat kan adanya kekangan,
dan dearah pertemuan badan dan sayap akan menderita tegangan tarik. Bagian yang kuning
dalam keadaan tekan.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa besarnya tegangan residual adalah . Tegangan
residual dalam keadaan setimbang (self equilibrium). Adanya tegangan residual akan
mengakibatkan pola leleh yang tidak seragam.

Untuk profil WF, tebal badan relative kecil bila dibandingkan dengan ketebalan sayap,
sehingga dalam perhitungan tegangan residual pengaruh tidak seragamnya pola leleh di
badan, diabaikan.

Tension

Compression
3

Tension

3
Tegangan residual

Compression


Tension

Han Aylie PERILAKU STRUKTUR-BAHAN KULIAH MTS 2014 15

X d0 di

C C C
3 C
T
be
3
3 b

Kondisi menunjukkan keadaan sebelum terjadi pembebanan. Tegangan residual


membentuk kesetimbangan dalam, sehingga jumlah aljabar gaya dalam sama dengan nol.
Pada saat penampang diberi beban tekan, maka tegangan tekan pada penampang akan
bertambah. Penambahan sebesar akan mengakibatkan bagian ujung sayap mencapai
tegangan leleh (kondisi ). Pada saat ini penampang masih dapat menerima tambahan
beban, namun ujung sayap telah memasuki stadium leleh, dan hanya bagian yang belum
mencapai Fy saja yang masih dapat memikul penambahan tegangan (kondisi ). Lebar
penampang efektif yang masih dapat memikul beban berkurang, dari b menjadi beff.

Dalam batas elastis berlaku rumus Euler:

EI
P
KL
Sehingga tegangan kritis menjadi:
EI E
F . 1
AKL

Pada saat sebagian sayap meleleh terjadi penurunan luas penampang, dan kekakuan akan
menurun:
EI E
F .. 2
AKL

Untuk penampang yang mengalami tekuk terhadap sumbu X Ieff dihitung


eff 0 1 0 1
.. 3

Han Aylie PERILAKU STRUKTUR-BAHAN KULIAH MTS 2014 16

Rumus 2 menjadi:
E E
F .. 4

Untuk penampang yang mengalami tekuk terhadap sumbu Y Ieff dihitung


eff 0. 1 e 0 1
.... 5

Rumus 2 menjadi:

E
F .... 6

Ternyata tegangan kritis penampang yang memiliki tegangan residual merupakan fungsi
dari dan .

Dimana:

adalah rasio bagian sayap yang belum meleleh, terhadap lebar sayap

fave adalah tegangan rata- rata (average stress)



be 2
x
3
y

Fy

(b-be)/2
b/2
Sehingga untuk perilaku tekuk terhadap sumbu X;

1 ...... 7

Han Aylie PERILAKU STRUKTUR-BAHAN KULIAH MTS 2014 17

Dari persamaan 4:
E

Bila , maka

Dan dengan mensubstitusikan persamaan 4, persamaan menjadi:


x 8

1 /
1
3 /
0.0 1.0 0
0.2 0.987 0.450
0.4 0.947 0.645
0.6 0.880 0.826
0.8 0.987 1.008
1.0 0.667 1.224

Untuk perilaku tekuk terhadap sumbu Y (persamaan 6 dan 7);

Fcr

Secara analog y ... 9

1 /
1
3 /
0.0 1.0 0
0.2 0.987 0.090
0.4 0.947 0.260
0.6 0.880 0.495
0.8 0.987 1.806
1.0 0.667 1.224

II.2. Kurva kolom (column curves)

Perilaku tekuk elastis dan in-elastis serta pengaruh tegangan residual dapat digambarkan
dalam sistim salib sumbu hubungan .dengan .

Han Aylie PERILAKU STRUKTUR-BAHAN KULIAH MTS 2014 18

II.2.1. Untuk keadaan ideal, tanpa tegangan residual

Dari rumus Euler beban kristis dalam wilayah elastis dihitung:

Sehingga tegangan kritis Euler menjadi:


CR
Berdasarkan SSRC rumus Euler berlaku untuk batas FCR dan 0.5.

Untuk daerah in-elastis berlaku rumus

1 1

CRin 1

Batas koefisien kelangsingan yang merupakan peralihan antara kondisi elastis menjadi in-
elastis dapat dihitung.

0.5 dan batas menjadi 1.414.

Untuk 1.414 perilaku bahan elastis dan

Untuk < 1.414 perilaku bahan in-elastis dan 1

II.2.2. Pengaruh tegangan residual

Perilaku in-elastis pada penampang yang menderita tegangan residual diawali pada saat
sebagian dari penampang mulai meleleh. Kondisi Fcr pada keadaan ini mencapai nilai
. Untuk kondisi 0 yang berarti seluruh penampang telah meleleh maka:

1 0.667

Nilai untuk tekuk kearah sumbu X dan Y dapat dihitung dari rumus 7.

Han Aylie PERILAKU STRUKTUR-BAHAN KULIAH MTS 2014 19

1.20 Y

1.00
X

0.80
Fcr/Fy

0.60

0.40
Euler Curve
SSRC Curve
0.20 Residual Stress, X axes
Residuals Y Axes

0.00
0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50
Koefisien kelangsingan

Han Aylie PERILAKU STRUKTUR-BAHAN KULIAH MTS 2014 20

Anda mungkin juga menyukai