Pengelolaan Mutu
No. Cakupan Spesifikasi Indikator Indikator Keberhasilan
SDM
Indikator Staffing Needs Memperhatikan beban kerja setahun
(ISN) dan waktu kerja yang tersedia (beban
kerja setahun yang digunakan
sebanyak 275 hari dengan 7 jam kerja
efektif)
Recommendation Full time Memperhatikan waktu kerja
Equivalents (FTE) operasional dan shift kerja (Waktu
kerja yang digunakan 7 hari/ minggu 100% tenaga kerja tersedia sesuai
Perhitungan dan shift kerja adalah 1,5FTE/ shift) kebutuhan dan tidak adanya
1.
kebutuhan SDM Berdasarkan jumlah Mengitung terlebih dahulu jumlah permasalahan terkait kekurangan tenaga
konsumen konsumen yang ada kerja saat pelaksanaan
Berdasarkan jumlah menit Menghitung jumlah waktu kerja yang
kerja/porsi hidangan dibutuhkan dan porsi hidangan yang
akan disajikan
Berdasarkan jumlah unit Memperhatikan waktu kerja, unit
kerja/posisi kerja, dan waktu libur yang ada
WISN (Workload Indicator Mengitung berdasarkan beban kerja
Staffing Needs)
Kesehatan jasmani Seluruh karyawan dalam institusi Seluruh karyawan mendapatkan
karyawan dalam penyelenggaraan makanan berada pemerikasaan kesehatan minimal satu
penyelenggaraan makanan dalam kondisi jasmani yang sehat tahun sekali 100%
Seluruh karyawan mendapatkan jaminan
kesehatan 100%
Perputaran tenaga kerja Dalam hal ini diperlukan refleksi yang
100% Tidak adanya karyawan yang
perlu dilakukan untuk cepat tanggap dari manajemen
keluar dari pekerjaan tanpa alasan yang
mengantisipasi kejenuhan
jelas
pada pekerjaan
Seluruh karyawan dalam institusi Karyawan tidak memiliki catatan
penyelenggaraan makanan memiliki masalah dengan karyawan lain ataupun
Karyawan memiliki sikap
sikap dan perilaku yang baik dengan konsumen atau tidak menerima
dan perilaku yang baik
surat peringatan lebih dari dua kali dalam
satu tahun 95%
Pengelolaan Mutu
No. Indikator Indikator Keberhasilan
Biaya
Memiliki anggaran biaya sesuai dengan jumlah menu yang dibuat
Memiliki sasaran/konsumen yang jelas untuk memperkirakan
anggaran yang dikeluarkan
1. Perencanaan 100 % memenuhi syarat
Memiliki anggaran biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan
makanan yang akan diolah maupun bahan yang akan disimpan
(persediaan)
Memiliki anggaran untuk pembelian alat dan peralatan (pemasakan
dan penyajian)
Memiliki anggaran untuk perawatan alat dan peralatan yang
digunakan
Memiliki anggaran yang disediakan untuk biaya transportasi
selama usaha berlangsung ( transport belanja dan via delivery
order)
Memiliki anggaran biaya untuk membayar listrik, air, dll)
Memiliki anggaran biaya untuk dekorasi tempat usaha
Memiliki anggaran untuk pemberian gaji dan insentif sesuai jumlah
karyawan
Menggunakan uang yang diberikan sesuai dengan anggaran yang
telat ditentukan
2. Penggunaan Mengunakan alat sesuai dengan kebutuhan dan cara penggunaan 100 % memenuhi syarat
alat
Melakukan perawatan alat dan peralatan selama 6 bulan 1 x
Membuat dan memiliki catatan pengeluaran biaya selama 1 hari
(catatan harian)
3. Pencatatan 100 % memenuhi syarat
Membuat dan memiliki catatatn bulanan terkait pengembangan
usaha selama satu bulan
Melaporkan setiap kegiatan yang dilakukan selama 1 bulan
sehingga bisa dijadikan evaluasi dan penilaian pencapaian target
penjualan ( laporam bulanan)
Melaporkan anggaran terkait usaha (pengeluaran, pemasukan, serta
4. Pelaporan 100 % memenuhi syarat
laba rugi)
Melaporkan kegiatan selama 1 tahun yang dijadikan sebagai
indikator pencapaian dan perkembangan usaha selama 1 tahun dan
menjadi acuan inovasi yang akan dilakukan di tahun berikutnya
1. SARANAN PRASARANA
2. PERALATAN
3. MANAJEMEN ENERGI
Pengelolaan
No. Spesifikasi Indikator Indikator keberhasilan
Mutu Energi
Penyampaian informasi harus mencapai 100%, agar tidak
Menginformasikan kepada staf agar
ada karyawan yang tidak mengetahui energi yang
menyadari energi yang dikeluarkan.
dikeluarkan.
Perencanaan perhitungan. Biaya energi perlu
Perhitungan biaya energi harus mencapai keberhasilan
dihitung terpisah. Agar pemborosan dapat
100%, agar tidak terjadi pemborosan dan kerugian bagi
diidentifikasi dan dianalisa lebih lanjut untuk
institusi.
poin kebocoran atau penggunaan ceroboh.
Membeli peralatan yang dirancang untuk Pembelian peralatan yang dirancang otomatis harus
1. Perencanaan
mematikan pasokan bahan bakar secara mencapai keberhasilan 80%, Karena penghematan energi
otomatis ketika proses memasak selesai tidak hanya dilihat dari alat, tetapi dapat diminimalisir dari
dilakukan. penggunaan alat.
Gunakan termostat untuk mengontrol suhu
agar tidak lebih tinggi dari suhu yang Penggunaan thermostat harus mencapai keberhasilan 90%.
diperlukan
Peletakan alat harus dirancang agar sesuai dan dapat
Perencanaan peletakan alat yang sesuai
menghemat energi. Indicator pencapaian keberhasilan 100%
Oven, kompor atau grils tidak dihidupkan
sebelum digunakan.
Menggunakan ukuran wadah/ panci/
penggorengan yang sesuai.
Indicator pada setiap spesifikasi pelaksanaan harus mencapai
Thawing sebelum pengolahan
2. Pelaksanaan persentase kebehasilan yaitu 100%. Pelaksanaan yang sesuai
Alat fasilitas pendingin, pemanas, pengatur
dapat menghemat energi.
suhu ruangan tidak dihidupkan ketika dapur
dan area layanan tidak digunakan
Waktu antara makanan matang dan makanan
didistribusikan berdekatan.
Laporan pembiayaan energi harus diperikasa minimal 2
Melihat laporan Biaya energi secara berkala bulan sekali.
Mengecek setiap karyawan, apakah perlakuan Laporan biaya harus mencapai target 100% agar tidak ada
3. Evaluasi karyawan dalam penggunaan alat sudah kerugian diwaktu yang akan datang
sesuai atau tidak sesuai yang dapat Pengevaluasian terhadap setiap perlakuan karyawan harus
menimbulkan pemborosan energi. mecapai target 100% agar tidak ada pemborosan energi.