TUGAS FARMAKOLOGI
LAPORAN KUNJUNGAN
DI GUDANG FARMASI KABUPATEN
DISUSUN OLEH:
1. ESTRI MEISAROH (B1003012)
2. EVI NURHIDAYAH (B1003014)
3. FERDIAN BULAN P (B1003016)
4. FERONIKA (B1003018)
5. GENTUR TRI UTOMO (B1003020)
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur telah penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. karena berkat limpahan rahmat, taufik,
hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan farmakologi ini.
Maksud dan tujuan dari penulisan laporan ini adalah agar pembaca dapat lebih mengerti, dan memahami tentang
penyimpanan obat, perencanaan obat, dan distribusi obat.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih dalam ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun akan senantiasa penulis harapkan dalam upaya penyempurnaan laporan ini.
Akhirnya penulis berharap, laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca dalam kegiatan belajar
mengajar.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Obat adalah bahan yang digunakan untuk mengurangi, menghilangkan penyakit atau menyembuhkan seseorang
dari penyakit. Obat merupakan komponen esensial dari suatu pelayanan kesehatan. Dengan pemberian obat,
maka diharapkan penyakit yang diderita oleh pasien dapat sembuh. Disamping itu karena obat merupakan
kebutuhan pokok masyarakat, maka persepsi masyarakat tentang output dari suatu pelayanan kesehatan adalah
apabila mereka telah menerima obat setelah berkunjung di suatu sarana kesehatan baik itu dokter praktek swasta,
Poliklinik, Puskesmas maupun Rumah Sakit.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan UPTD dalam menjalankan fungsinya yaitu melaksanakan
pelayanan kesehatan dasar secara langsung kepada masyarakat salah satunya adalah kegiatan pelayanan
pengobatan selalu membutuhkan obat publik. Di Kabupaten Banjarnegara terdapat 1 UPT Gudang Farmasi dan 35
UPT Puskesmas yang harus melakukan distribusi obat 2 bulan sekali.
Tugas pokok UPT Gudang Farmasi Kabupaten (GFK) adalah melakukan pengelolaan obat dimana dalam
pengelolaan obat tersebut merupakan serangkaian kegiatan yaitu perencanaan kebutuhan, pengadaan obat,
distribusi obat, penyimpanan obat dan pelaporan. Oleh karena itu, untuk lebih mengerti dan memahami hal-hal
yang harus dilakukan baik dalam merencanakan, menyimpan, mendistribusi obat maupun melaporkan, kami
melakukan kunjungan lapangan ke Gudang Farmasi Ka bupaten Banjarnegara.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan kunjungan ke Gudang Farmasi ini yaitu:
1. Untuk mengetahui cara penyimpanan obat yang ada di Gudang Farmasi Kabupaten Banjarnegara.
2. Untuk mengetahui perencanaan obat yang dilakukan di Gudang Farmasi Kabupaten Banjarnegara.
3. Untuk mengetahui sumber-sumber data yang digunakan dalam perencanaan obat di Gudang Farmasi Kabupaten
Banjarnegara.
4. Untuk mengetahui distribusi obat yang ada di Gudang Farmasi Kabupaten Banjarnegara.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara penyimpanan obat yang ada di Gudang Farmasi Kabupaten Banjarnegara?
2. Bagaimana perencanaan obat yang dilakukan di Gudang Farmasi Kabupaten Banjarnegara?
3. Apa saja sumber-sumber data yang digunakan dalam perencanaan obat di Gudang Farmasi Kabupaten
Banjarnegara?
4. Bagaimana cara distribusi obat yang ada di Gudang Farmasi Kabupaten Banjarnegara?
D. Waktu Pelaksanaan
Waktu dilaksanakannya Kunjungan Lapangan ini adalah pada hari Rabu, tanggal 25 Mei 2011.
E. Tempat Pelaksanaan
Tempat dilaksanakannya Kunjungan Lapangan ini adalah di Gudang Farmasi Kabupaten Banjarnegara.
BAB II
PEMBAHASAN
C. Sumber-sumber Data yang Digunakan Dalam Perencanaan obat di Gudang Farmasi Kabupaten Banjarnegara.
Tujuan dari perencanaan obat yaitu merencanakan kebutuhan obat dan alat kesehatan untuk pelayanan dasar di
Puskesmas sekabupaten Banjarnegara. Oleh karena itu, sumber-sumber data yang dibutuhkan untuk perencanaan
obat di Gudang Farmasi kabupaten diantaranya yaitu:
1. Usulan kebutuhan obat dari masing-masing puskesmas yang telah direkap selama 1 tahun.
2. Rekapan pengeluaran obat selama 1 tahun.
3. Data stock opnam yang ada di Gudang Farmasi yang besar-besar setiap 6 bulan sekali.
4. Usulan dari msing-masing program.
Dari data-data tersebutlah maka akan muncul rencana kebutuhan obat.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang ada dapat disimpulkan:
1. Di Gudang Farmasi Kabupaten memiliki beberapa gudang diantaranya yaitu Gudang besar yang digunakan untu
menyimpan obat-obat yang masih dikemas dalam kardus-kardus besar, sedangkan gudang eceran yaitu gudang
yang digunakan untuk menyimpan obat yang siap untuk didistribusikan karena untuk mempermudah dalam proses
distribusi. Proses penyimpanan obat di Gudang Farmasi Kabupaten harus sesuai dengan kondisi obat, jenis obat
dan bentuk obat.
2. Tujuan dari perencanaan obat yaitu merencanakan kebutuhan obat dan alat kesehatan untuk pelayanan dasar di
Puskesmas sekabupaten Banjarnegara. Data yang dibutuhkan untuk perencanaan obat di Gudang Farmasi
kabupaten diantaranya yaitu:
Usulan kebutuhan obat dari masing-masing puskesmas yang telah direkap selama 1 tahun.
Rekapan pengeluaran obat selama 1 tahun.
Data stock opnam yang ada di Gudang Farmasi yang besar-besar setiap 6 bulan sekali.
Usulan dari msing-masing program.
3. Distribusi yang dilakukan yaitu masing-masing puskesmas harus membawa surat permintaan berupa LPLPO dan
diserahkan ke gudang farmasi kabupaten, kemudian dari data tersebut diolah. Pengolahan data tersebut ditinjau
dari beberapa hal yaitu:
Kunjungan
Rangking
Pemberian obat
SBBK
Setelah pengolahan dilakukan maka obat dapat diambil.
B. SARAN
Dalam kegiatan penyimpanan obat sebaiknya harus memperhatikan kondisi ruang yang akan digunakan untuk
menyimpan, jenis obat, dan bentuk obat. Kerena hal tersebut sangat berpengaruh pada kualitas obat tersebut
sehingga untuk mengurangi terjadinya obat yang rusak dalam penyimpanannya, harus mempehatikan hal-hal
tersebut agar obat tetap baik hingga setelah didistribusikan ke puskesmas.
Kegiatan perencanaan obat sebaiknya dilaksanakan lebih baik karena ketepatan dalam merencanakan obat sangat
penting. Sehingga apabila perencanaannya tepat, obat yang didistribusikanpun tepat dan tidak terjadi masalah
apabila ada kejadian luar biasa yang bersifat mendadak.
Kegiatan distribusi obat juga sebaiknya dilakukan dengan teliti, sebelum melakukan distribusi, obat-obat tersebut
harus dicek Exp. Datenya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan setelah obat tersebut didistribusikan.
DAFTAR PUSTAKA
http://materikuliahprofesiapoteker.blogspot.com/2010/02/perencanaan-obat.html. Diakses tanggal 27 Mei 2011
http://aishaleica.multiply.com/journal/item/29. Diakses tanggal 27 Mei 2011
http://sites.google.com/site/hisfarma/Home/pengelolaan-obat. Diakses tanggal 27 Mei 2011
http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/05/manajemen-perencanaan-obat-di-rumah.html. Diakses
tanggal 28 Mei 2011