Pendahuluan:
A. Latar belakang:
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas,
menjelaskan pengertian dari Puskesmas adalah Fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya.esehatan.
Di Kabupaten Dairi dalam bidang kesehatan, hal ini sudah bisa dirasakan. Dalam
hal pengelolaan pembangunan kesehatan, telah diarahkan bahwa Puskesmas tidak
lagi hanya berperan sebagai unit pelaksana, tetapi lebih sebagai pengelola
pembangunan di wilayahnya. Dalam melaksanakan fungsi sebagai pengelola
pembangunan kesehatan di wilayah, Puskesmas harus mampu untuk
menginventarisir permasalahan, faktor-faktor yang berkait (penyebab), potensi
sumber daya, juga kendala-kendala dalam melaksanakan program/kegiatan pada
tahun sebelumnya guna mewujudkan visi yang ingin dicapai.
B. Tujuan
1. Umum
Tujuan: Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam
membangun sistem manajemen pengelolaan sumber daya Manusia baik untuk
penyelenggaraan upaya puskesmas maupun untuk penyelenggaraan pelayanan
klinis
1
2. Khusus
bahwa dalam rangka mencapai kinerja yang optimal harus tersedia sumber daya
manusia yang sesuai standar kompetensi.
C. Manfaat
Pengelolaan sumber daya secara umum dalam rangka evaluasi program
puskesmas yang sudah dilaksanakan juga untuk dasar menyusun perencanaan
program/ kegiatan tahun yang akan datang.
D. Ruang Lingkup
Lingkup pedoman pengelolaan Sumber Daya Manusia ini disusun berdasarkan
persyaratan standar akreditasi pukesmas, dan kebutuhan SDM di puskesmas.
E. Batasan Operasional
Pengelolaan sumber daya manusia yang dimaksud meliputi:
1. Pola Penempatan Pegawai,
2. Pola pemetaan Kompetensi,
3. Rencana Pengembangan (Pelatihan), dan
4. Kewajiban Orientasi bagi Karyawan baru di Puskesmas,
5. Pelaksanaan Kredensial.
Pemetaan kompetensi dan rencana pengembangan SDM sebagaimana dimaksud,
dilakukan melalui evaluasi standar kompetensi yang dilaksanakan setiap 6 bulan
sekali. Selanjutnya adanya kewajiban orientasi bagi setiap karyawan baru di
Puskesmas.
2
BAB II.
STANDAR KETENAGAAN
Kepala Puskesmas
Kelompok Jabatan
Fungsional
Garis Komando
Garis Koordinasi
3
2. Peta Jabatan Karyawan Puskesmas Batang Beruh
Dalam peta jabatan ini memberikan gambaran selain tugas pokok juga ada
tugas integrasi masing-masing karyawan sebagai berikut (terlampir)
a. Distribusi Ketenagaan
Faktor sumber daya manusia di puskesmas sangat dominan. Dokter dan tenaga
medis lainnya berperan utama dalam pelayanan, sehingga dalam mencapai
kinerja yang telah ditentukan mengedepankan kecepatan pelayanan.
Dengan demikian strategi yang diambil yaitu dengan menyediakan dokter yang
cukup dan memadai untuk setiap hari pelayanannya.Untuk tenaga kerja medis
pokok yang tidak ada di Puskesmas ditempuh dengan cara kerjasama dengan
pihak ketiga,karena dengan adanya peraturan perundang-undangan yang baru
yang melekat pada praktik kedokteran, perlu ada tenaga spesialis tertentu untuk
dapat melakukan tindakan medik tertentu, yang tidak dapat didelegasikan
kewenangan dan tanggungjawabnya ke spesialis lain atau ke tenaga ahli
madya lainnya.
Adapun secara lengkap tenaga (SDM) UPT. Puskesmas Batang Beruh sebagai
berikut :
Dokter : 2 orang
Dokter gigi : 1 orang
Ass Apoteker : 1 orang
Pranata Lab : orang
Bidan : 3 orang
Perawat : 9 orang
Perawat gigi : 1 orang
Promkes : 2 orang
Nutrisionis : 2 orang
Sanitarian : 1 orang
Rekam Medis : 1 orang
Tata Usaha : 1 orang
Jumlah : 24 orang
Distribusi Ketenagaan
Pada jam kerja (7.30 14.15) distribusi ketenagaan adalah sbb:
5
Petugas promkes mengkoordinasikan kegiatan promosi kesehatan yang
dilakukan oleh pemegang program maupun petugas puskesmas yang
terkait, menyiapkan peralatan dan logistik terkait persiapan penyuluhan.
Bidan melakukan kegiatan upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga
berencana baik dalam gedung maupun di luar gedung
Perawat dan dokter melakukan upaya pencegahan penyakit di dalam
gedung maupun di luar gedung.
b. Jadwal Kegiatan
1. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan dilakukan bersama oleh para
pemegang program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan maupun tri
bulanan/lintas sektor,dengan persetujuan kepala puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun,
dan dibreak down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan
setiap pada awal bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya kesehatan
dikoordinasikan oleh Kepala Puskesmas Batang Beruh.
6
BAB III.
STANDAR FASILITAS
A. Denah ruang
7
I. Fasilitas dan sarana
Ruang Kepegawaian terletak di..
II. Peralatan
1. Lemari file kepegawaian
2. Komputer
3. Printer
4. Meja Kerja
8
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
9
Kepala puskesmas berkewajiban menyediakan sumber daya yang dibutuhkan
untuk penyelenggaraan pelayanan di puskesmas. Penyediaan sumber daya
meliputi: (baik untuk penyelenggaraan upaya puskesmas, maupun pelayanan
klinis)Untuk keperluan penyediaan tenaga/SDM Proses pengajuan dilakukan
oleh Kepala Puskesmas, namun Prosedur dan pelaksanaan rekruitmen SDM
dilakukan oleh Dinas Kesehatan. Sehingga Kepala Puskesmas hanya
berwenang untuk menempatkan SDM yang sudah ditunjuk oleh Dinas kesehatan
tersebut.
10
4.3 Tata Laksanakan Pengembangan
BAB V
LOGISTIK / PEMENUHAN SUMBER DAYA
Untuk menunjang terselenggaranya pemenuhan kebutuhan Pengelolaan
SDM, maka perlu didukung oleh penyediaan logistik yang memadai dan
optimal, melalui perencanaan yang baik dan usulan pemegang kepegawaian
yang sudah berdasarkan hasil pemetaan masalah. Ketersediaan logistik
harus dijamin kecukupannya sudah dianggarkan dan dijadwalkan.
Pengadaan kebutuhan tenaga dalam pelaksanaan upaya kesehatan
Puskesmas diselenggarakan sesuai dengan peraturan yang berlaku
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana puskesmas
membuat asuhan pasien lebih aman. Ketersediaan petugas yang
berkompeten adalah tujuan dari pengelolaan SDM. Sistem tersebut
diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan
tindakan yang seharusnya dilakukan.
12
Keselamatan Kerja petugas adalah suatu sistem dimana puskesmas
membuat keselamat kerja petugas agar lebih aman. Sistem tersebut
meliputi : assessmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko petugas, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindaklanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan
dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang
seharusnya dilakukan.
13
IX. PENUTUP
Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan dan staf kepegawaian puskesmas
dalam pelaksanaan pedoman pengelolaan Sumber Daya Manusia dengan tetap
memperhatikan prinsip proses pembelajaran dan manfaat. Keberhasilan Pengelolaan
SDM ini tergantung pada komitmen yang kuat dari semua pihak terkait dalam upaya
meningkatkan kompetensi petugas.
14
15
16