Rate This
Nutrisis parenteral adalah nutrisi yang diberikan langsung ke dalam pembuluh darah
(infuse). Nutrisi parenteral disebut total bila seluruh kebutuhan nutrisi diberikan melalui
pembuluh darah. Disebut parsial bila hanya sebagian kebutuhan diberikan melalui
pembuluh darah. Defisiensi nutrisi parenteral pada orang normal tidak akan terjadi apa-
apa tetapi pada orang yang sulit untuk memenuhi asupan nutrisinya lewat oral maka
kekurangan nutrisi dalam tubuh pasien akan semakin parah.
Nutrisi Parenteral harus segera diberikan bila nutrisi secara oral/enteral tidak mungkin
dilakukan, karena sesuatu sebab tidak dapat memenuhi kebutuhan asupan nutrisi yang
telah dihitung. Pada dasarnya pemberian nutrisi parenteral diberikan pada setiap
penderita (apapun penyebabnya) yang akibat penyakitnya membutuhkan banyak asupan
nutrisi, sebab penderita tersebut:
Nutrisi parenteral tidak boleh diberikan pada penderita yang masih mengalami kritis
hemodinamik, seperti syok/dehidrasi yang belum dikoreksi (kontra indikasi mutlak).
Kontra indikasi relatif adalah bila nutrisi parenteral diberikan pada penderita:
Bila indikasi, untuk pemberian TNPE telah dipastikan, maka agar TNPE dapat dilakukan
terencana dengan efek samping yang minimal maka harus diikuti prosedur sebagai
berikut:
Memiliki komposisi TNP. Cairan untuk Nutrisi Parenteral tersedia dalam berbagai jenis
dan komposisi.
Komposisi kalori/energi
Sebagai sumber energi atau kalori digunakan karbohidrat atau lemak, sebagian kecil
berasal dari asam amino. Pemberian asam amino sebenarnya lebih ditujukan untuk
sintesa protein tubuh. Sumber kalori karbohidrat yang sering digunakan adalah: dextrosa,
fruktosa, xylital atau maltosa, keuntungan kegunaan kalori karbohidrat non-dekstrosa
adalah berkurangnya pembebanan terhadap metabolisme insulin. Perlu diperhatikan
jumlah cairan yang dibutuhkan untuk mencapai sejumlah energi yang dibutuhkan.
Sebagai contoh 1000 cc maltosa/dekstrosa 5% hanya akan menghasilkan 400 kkal
sehingga tidak mencukupi kebutuhan energi sehari. Bila TNPE diberikan > 4 hari
sebaiknya sebagai kalori, diberikan dalam bentuk lemak dengan perbandingan
karbohidrat: lemak = 70:30, atau 60-40.
Di dalam melakukan terapi nutrisi parenteral, selalu harus dilakukan monitoring, terhadap
efek terapi dan terhadap perubahan metabolisme tubuh. Serta efek sampingnya yang
dapat diakibatkan oleh teknik pemberiannya atau gangguan metabolisme.
Akibat teknik pemasangan kateter/akibat infuse yang berlangsung lama, dapat berupa:
2) Emboli udara
3) Tromboplebitis
4) Infeksi/sepsis
Pada kondisi klinik tertentu dapat memberikan permasalahan khusus kepada pengelolaan
terapi nutrisi parenteral. Hal ini dapat disebabkan karena beberapa organ yang terganggu
tersebut berperan aktif dalam metabolisme/eksresi cairan tubuh sehingga kelebihan salah
satu bahan nutrisi dapat memperburuk keadaan klinik penderita.
Pada kondisi klinik tersebut pemilihan sumber energi, jenis asam amino atau jumlah
cairan yang dapat diberikan harus merupakan pertimbangan di dalam menyususun skema
terapi nutrisi parenteral.