Kondisi otak dan fisik anak dikemudian hari sangat bergantung pada
jumlah makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak sehari-hari. Makanan yang
dikonsumsi oleh anak-anak hendaknya mengandung zat-zat gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh. Potensi anak sangat penting untuk dikembangkan
sejak dini. Perlunya menanamkan konsep dan pemahaman tentang gizi yang
baik pada anak-anak usia dini, sehingga anak-anak tidak akan mengkonsumsi
makanan yang berbahaya dan tidak mengandung nilai gizi yang sangat
diperlukan oleh tubuh.
a. Karbohidrat
Penggolongan Jenis
Monosakarida 1. Glukosa
Memiliki satu ikatan Terdapat pada buah-buahan, madu,
monosa sedikit pada
yang terdiri dari lima atau hampir semua bahan makanan nabati. Di
enam dalam
tubuh glukosa didapat dari hasil akhir
buah atom karbon pencernaan
amilum. Sukrosa, maltosa dan laktosa
2. Fruktosa
Jenis sakarida yang memiliki rasa paling
manis,
terdapat pada mahkota bunga, madu dan
hasil
hidrolisa dari gula tebu. Di dalam tubuh
fruktosa
didapat dari hasil pemecahan sukrosa
3. Galaktosa
Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di
alam,
galaktosa di dalam tubuh merupakan
hasil hidrolisa
dari laktosa
Disakarida 1. Sukrosa
Memiliki dua ikatan Terdapat pada gula tebu, gula bit, dan
monosa buah-buahan
2. Laktosa
Hanya terdapat pada susu, produk olahan
susu
3. Maltosa
Terdapat pada kecambah, biji-bijian,
terbentuk
selama pencernaan pati, di dalam tubuh
diperoleh
dari hasil pemecahan amilum
Polisakarida 1. Amilum (pati)
Merupakan karbohidrat Terdapat dalam umbi-umbian, serealia,
kompleks biji-bijian,
yang bisa terdiri dari 60.000 dan tanaman berpati
molekul monosakarida yang 2. Dekstrin
tersusun membentuk rantai Merupakan zat antara dalam pemecahan
lurus amilum
ataupun bercabang.
Polisakarida 3. Serat larut dalam air
rasanya tawar (tidak manis) Selulosa, pektin, carrageenan, dan inulin
4. Serat tidak larut dalam air
Hemiselulosa dan lignin
5. Glikogen (pati hewan)
Merupakan simpanan karbohidrat dalam
tubuh
hewan, terdapat dalam pati dan urat
daging
Sumber: Sulistyoningsih (2011)
1) Fungsi karbohidrat
b. protein
merupakan zat gizi ke dua yang banyak terdapat di dalam tubuh setelah
air, seperlima bagian dari tubuh manusia dewasa adalah protein. Ketika
protein dihidrolisis total, akan dihasilkan sejumlah 20-24 jenis asam
amino.
1) Klasifikasi protein
Berdasarkan sumbernya, protein dikelompokkan menjadi dua, yaitu
protein hewani dan protein nabati. Jika dikelompokkan berdasarkan
proporsi asam amino yang terkandung, protein dikelompokkan
menjadi:
34
a) protein lengkap atau protein dengan nilai biologik tinggi atau protein
bermutu tinggi
Protein yang mengandung semua asam amino esensial dalam proporsi
yang mampu memberikan pertumbuhan secara optimal.
b) protein tidak lengkap atau protein bermutu rendah
Protein yang tidak memiliki atau memiliki dalam jumlah terbatas satu
atau lebih asam amino esensial. Sebagian besar protein nabati
merupakan protein tidak lengkap, kecuali kedelai.
2) Fungsi protein
3) Sumber Protein
Protein terdapat pada pangan nabati ataupun hewani. Nilai biologi protein
pada bahan pangan bersumber hewani lebih tinggi dibandingkan dengan
bahan makanan nabati. Bahan makanan hewani sumber protein
diantaranya adalah ikan, susu, telur, daging, unggas, dan kerang.
Protein (gr
Hewani Protein (gr %) Nabati %)
Daging sapi 18,8 Kacang kedelai 34,9
kering
Hati 19,7 Kacang merah 29,1
Babat 17,6 Kacang hijau 22,2
Jeroan 14,0 Kacang tanah 25,3
terkelupas
Daging ayam 18,2 Beras 7,6
Ikan segar 17,0 Kentang 2,0
Kerang 16,4 Tempe 18,3
Udang segar 21,0 Tahu 7,8
Telur ayam 12,0 Daun singkong 6,8
Susu sapi 3,2 Bayam 3,5
Tepung susu
skim 35,6 Wortel 1,2
Sumber: Daftar Komposisi Bahan Makanan, dalam Almatsier (2003)
c. lemak
Lemak meupakan zat gizi yang terdiri dari molekul Karbon (C), Hidrogen
(H), dan Oksigen (O ) yang mempunyai sifat dapat larut pada zat pelarut
tertentu.
1) Klarifikasi Lemak
Jenis lemak yang terdapat dalam pangan dan dapat digunakan oleh
tubuh manusia terdiri dari trigliserida, asam lemak jenuh, asam lemak
tak jenuh, fosfolipid, dan kolesterol (Baliwati, 2004 dalam
Sulistyoningsih, 2011).
a) trigliserida
Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang terdiri dari rantai
karbon yang mengikat semua hidrogen yang dapat mengikatnya
sehingga tidak dapat mengikat hidrogen lain lagi. Asam lemak
jenuh
37
cokelat.
d) fosfolipid
e) kolesterol
2) Fungsi Lemak
d. vitamin
1) Klasifikasi
Larut dalam lemak dan Hewani: hati, kuning telur, Kristal putih larut dalam air, Biji-bijian, kacang, dan
Vitamin A pelarut susu, Niasin relatif daging
lemak, tidak dapat stabil terhadap panas, oksidasi,
diekstraksi dan mentega asam,
oleh air pada saat Nabati: sayuran hijau tua
merebus dan alkali, dan cahaya
buah-buahan yang
makanan, tahan terhadap berwarna
panas, cahaya, dan
alkali, kuning-jingga, seperti daun
tetapi tidak tahan
terhadap singkong, daun kacang,
Asam kangkung, bayam, kacang
Vitamin Larut dalam lemak, Lemak ikan, kuning telur, Kristal kuning, larut dalam air, Susu, telur, kacang, dan
D relatif hati, Vitamin B2 tahan biji-bijian
(Ribo panas serta tahan terhadap
stabil terhadap panas dan dan minyak hati ikan flavin) oksidasi
dan asam, tidak tahan alkali
Oksidasi dan
cahaya, terutama ultraviolet
Vitamin E Larut dalam lemak, tidak Minyak kecambah, Asam Minyak pekat, berwarna Hati, daging sapi, ginjal,
gandum, dan Pantotenat kuning pucat, kuning
dipengaruhi oleh panas mudah rusak oleh panas dan telur, kacang tanah,
dan biji-bijian, sayur dan buah- (B5) alkali, brokoli,
asam, oksidasi dalam
minyak buahan, sedangkan hewani stabil dalam larutan netral kubis, susu skim, dan buah-
yang tengik (kecuali hati) mengandung buahan
vitamin E dalam jumlah
terbatas
Vitamin Cukup tahan terhadap Kuning telur, keju, sayuran Vitamin Kristal merah larut dalam air,
K panas, daun B12 secara Semua vitamin B12 alami
tidak rusak oleh cara warna hijau, kacang (Kobalamin perlahan rusak oleh asam diperoleh sebagai hasil
memasak buncis, ) encer, alkali, sintesis
biasa, tidak tahan kacang polong, kol, dan cahaya, bahan pengoksidasi bakteri, fungi atau
terhadap brokoli dan ganggang.
alkali dan cahaya pereduksi. Sumber utama B12 adalah
Pada proses pemasakan, makanan protein hewani
sebanyak seperti
70% vitamin B12 dapat hati, ginjal, susu, ikan,
dipertahankan keju,
kuning telur, dan daging
Kristal putih yang Umumnya hanya terdapat Mudah dioksidasi dalam Banyak diperoleh pada
Vitamin C mudah larut dalam Asam Folat medium pangan
dalam air, mudah rusak pangan nabati, yaitu sayur nabati, seperti sayuran daun
oleh dan asam dan sinar matahari, labil hijau,
buah, seperti jeruk, tomat,
panas, udara, alkali, dan nanas, terhadap panas kembang kol, sintesis oleh
enzim, stabil dalam rambutan, brokoli, kubis,
suasana lobak, mikroorganisme usus
asam, sifatnya paling
labil straberi, kentang
Sumber: Sulistyoningsih (2011)
41
Tabel 2.6 Fungsi Vitamin Serta Dampak Konsumsi yang Tidak Sesuai dengan Kebutuhan
Jenis Jenis
Vitamin Fungsi Kelebihan/ Defisiensi Vitamin Fungsi Kelebihan/ Defisiensi
keracunan keracunan
Mengkonsums Buta senja, perubahan Pelagra
Vitamin A Proses penglihatan, i pada Niasin Unsur koenzim dari Tidak ada gejalanya
pertumbuhan, kornea mata,
reproduksi, dengan dosis perubahan Nicotinamide Adenin dermatitis,
Dinukleotide (NAD) dementia,
perkembangan tulang, tinggi dalam pada kulit, gangguan dan perubahan
kekebalan,
mempertahankan jangka waktu pertumbuhan Nicotinamide Adenine pada kulit dan
lama (20-30
jaringan epitel kali Dinukleotide Phosphate neurologi
RDA) (NADP)
Membantu Terjadi Rikets (pada anak-
Vitamin D pembentukan dengan anak), Vitamin B2 Unsur koenzim Flavin Sangat jarang Jarang terjadi,
dan pemeliharaan Adenin Dinukleotida
tulang, dosis tinggi dan osteomalacia (pada (Riboflavin) (FAD) ditandai
meningkatkan
penyerapan (4000 IU), orang dewasa) dan Flavin Adenin vaskularisasi
konsumsi Mononukleotida
kalsium dan fosfor tidak (FMN) kornea, glositis
lebih dari (lidah licin
1000 berwarna
IU/hari keunguan)
Antioksidan, pada Jarang terjadi.
Vitamin E hewan Tidak ada, Kekurangan Vitamin B5 - Sangat jarang Sangat jarang,
dengan 800
juga berfungsi dalam IU biasanya terjadi karena (Asam apabila terjadi
adanya gangguan merupakan
fertilitas selama 3 hari absorbs pantotenat gejala
lemak. Dapat komplikasi dari
menyebabkan
hemolisis malnutrisi yang
eritrosit dan sindroma ditandai muntah,
neurologik malaise
Kofaktor untuk Kurang Sangat jarang, kecuali Mengubah folat Gangguan
Vitamin K beberapa diketahui pada Vitamin B12 menjadi Tidak ada, absorbsi,
beberapa bayi baru
enzim, proses sintesis lahir (Kobalamin) bentuk aktif, untuk kecuali ada gejala: lesi khas
metabolisme di semua
protrombine yang dan pada orang yang sel, reaksi alergi pada sistem saraf
mendapat antibiotik terutama sel pada dosis
diperlukan dalam kuat pencernaan tinggi
pembekuan darah jangka panjang
Antioksidan, Ringan: perdarahan,
Vitamin C mencegah Sangat jarang, berat: Asam folat Koenzim dalam reaksi Tidak ada Tidak ada dalam
infeksi, metabolisme gigi rontok, luka pada metabolisme asam
tirosin, kecuali dosis gusi, amino, bahan makanan
metabolisme besi, luka sukar sembuh, yang
kalsium, tinggi tulang purin, dan asam nukleat menyebabkan
dan folat mudah patah, skorbut anemia
Sumber: Sulistyoningsih (2011)
42
e. mineral
1) Klasifikasi
Jenis Jenis
mineral Defisiensi Kelebihan mineral D efisiensi
Gangguan pertumbuhan, Sembelit, risiko batu
Kalsium tulang ginjal, Besi Anemia defisiensi besi,
mudah patah, rakhitis pada kerusakan ginjal, fungsional tubuh, baik m
anak- gangguan ataupun fisik
anak, ostemalacia pada orang absorbsi mineral lain
dewasa, sulit pembekuan
darah,
sering kejang, kerusakan gigi
Gangguan pertumbuhan, Menarik kalsium dari Gangguan pertumbuhan
Fosfor rakhitis tubuh Seng kematangan
pada anak-anak, untuk kemudian seksual, gangguan pence
osteomalacia pada diekskresi gangguan
orang dewasa, mineralisasi sehingga dapat sistem saraf dan fungsi o
tulang menimbulkan gangguan
dan gigi terganggu metabolisme vitamin A,
(kerusakan gigi) kejang makan
menurun, kemampuan in
menurun,
mengganggu pusat sistem
otak
kekurangan energi, dan Terjadi bila konsumsi Gangguan akibat kekura
Belerang komplikasi asam Yodium yodium
dari berbagai penyakit. amino mengandung (GAKY) berupa ganggu
Kekurangan sulfur dan mental,
magnesium berat
menyebabkan berlebih, menghambat gondok
kurang nafsu makan, kejang, pertumbuhan
gangguan sistem saraf,
halusinasi,
koma, gagal jantung
Kejang, mual, diare,
Natrium dehidrasi, Oedema, hipertensi akut Mangan Jarang terjadi
apatis, dan kehilangan nafsu
makan.
Kekurangan natrium dapat
terjadi
setelah muntah, diare,
keringat
berlebihan, dan bila
menjalankan
diet sangat terbatas
kandungan
natriumnya
Menghambat pembentuk
Klor Jarang terjadi Muntah Tembaga hemoglobin,
anemia