R DENGAN
TINJAUAN TEORITIS
1. Definisi
tumor ganas di bidang THT dan lebih banyaj terjadi pada pria berusia 50-
2001).
untuk bernafas.
1
2. Etiologi
Perokok berat
a. Suara serak
Serak adalah gejala yang paling menonjol tumor laring. Hal ini
terjadi karena ada gangguan fungsi tonasi laring. Adanya tumor di pita
lokasi lesi tersebut. Bila tumor timbul dipita suara asli maka suara
serak akan merupakan gejala dini yang akan menetap. Bila tumor
subglotis, suara serak mungkin gejala lanjut atau mungkin tidak timbul
2
sama sekali. Tumor daerah supra glottis atau subglotis gejalanya lebih
tidak khas dan bersifat subjektif seperti rasa tidak enak, rasa
dini
obstruksi jalan nafas yang mungkin saja terjadi pada semua lesi laring.
Hal ini terjadi karena adanya gangguan jalan nafas oleh besarnya
ipulasi.
atau adanya rasa takut. Lebih keras pasien berusaha bernafas, lebih
3
sedikit udara yang masuk karena udara yang masuk secara cepat akan
c. Rasa nyeri
priformis. Rasa nyeri ini mulai dari rasa seperti tergores samapi rasa
nyeri yang tajam. Bila ada rasa nyeri pada waktu menelan
d. Disfagia
Keluhan lain adalah : rasa penuh, iritasi atau rasa tergores di tenggorok
4
4. Patofisiologis
Virus Agen
LARINGETOMY
Kesulitan menelan pita suara terganggu keseulitan bernafas
Nyeri
5
5. Kompilikasi
Kerusakan esophagus
Apnea
6. Penatalaksanaan Medis
Dilakukan trkheostomi
6
Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
Integritas Ego
berulang kanker.
gigi buruk.
Hygiene
perawatan dasar
Neurosensori
Nyeri/ kenyaman
orofaring
7
Tanda : Perilaku berhati-hati, gelisah, nyeri wajah, gangguan
tonus otot
Pernafasan
pada nasal
Keamanan
Interaksi Sosial
interaksi sosial.
memberikan perawatan .
8
2. Diagnosa Keperawatan, Intevensi, dan Rasionalisasi
Diagnosa 1
Intervensi
4. Hisap selang trkheostomi/ oral dan rongga nasal catat jumlah, warna
Rasional
menelan terganggu
9
6. Seiring dengan terjadinya/berkurangnya edema, selang bisa berpindah
Diagnosa 2
Intervensi
1. Berikan pilihan cara komunikasi yang tepat bagi kebutuhan pasien, misal
Rasional
10
3. Mengkomunikasikan masalah dan memenuhi kebutuhan kontak dengan
orang lain
pita permanen
Diagnosa 3
Intervensi
tidur
Rasional
11
2. Meningkatkan relaksasi dan membantu pasien memfokuskan perhatian
lanjut
stress/ketidaknyamanan
Diagnosa 4
penyembuhan
Intervensi
12
5. Berikan makanan oral bila mungkin. Tinggal dengan pasien selama
makan
protein, elektrolit
Rasional
kefektifan terapi
menelan
5. Makan oral dapat dilakukan setelah jahitan sembuh (8-10 hari) kecuali
Diagonsa 5
Tujuan : Mengidentifikasi perasaan dan metode kehilangan suara negatif pada diri
sendiri.
13
Kriteria hasil : Menunjukkan adaptasi awal terhadap perubahan tubuh sebagai
bukti dengan partisipasi aktivitas perawatan diri dan interaksi positf dengan orang
Intervensi
meningkatkan.
Rasional
4. Pasien ini sangat sensitif untuk komunikasi non verbal dan dapat
lebih besar tetapi dapat mengatasi satu bagian pada saat itu.
14
BAB 3
TINJAUAN KASUS
A. FORMAT PENGKAJIAN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. H
Umur : 63 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Seniman
Ruangan : THT
Golongan darah : A
Penanggung Jawab
Nama : Ny. M
15
II. KELUHAN UTAMA
Tanggal 16 Maret 2012 jam 15.30 Wib pasien sampai di rumah sakit Umum
Pusat H. Adam Malik Medan dengan keluhan suara serak dan ada ganjalan
2 bulan yang lalu pasien pernah mengalami suara serak, sesak dan terasa ada
Anggota keluarga tidak pernah mengalami penyakit seperti tumor dan seperti
yang dialami pasien. Penyakit yang pernah dialami keluarga pasien adalah sakit
kepala, demam dan influinza, batuk dan keluarga pasien tidak mempunyai
penyakit menula
Genogram
Keterangan :
16
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Serumah
: Cerai
a. Nutrisi
Sebelum masuk rumah sakit pasien makan bubur, nasi, ikan dan sayur
dan pasien minum 1-2 Liter/hari. Setelah masuk rumah sakit diberi diet
trakheostomi.
b. Sebelum masuk rumah sakit frekuensi BAK 5x sehari dan BAB 2x sehari.
Setelah masuk rumah sakit frekuensi BAK 3-4 x Sehari dan BAB 1 x sehari,
c. Tidur
Sebelum masuk rumah sakit kebiasaan tidur pasien baik. Tidur malam jam
22.00 WIB sampai jam 05.00 WIB selama di rumah sakit kebiasaan tidur
d. Aktvitas
Pasien bekerja sebagai seorang seniman. Lama jam kerja 8 jam/hari. Jarak
e. Personal hygiene
17
Sebelum masuk rumah sakit pasien biasa mandi 2-3 kali, dan gosok gigi,
memakai sabun mandi dan memakai handuk. Cuci rambut 2 kali perminggu,
Kebersihan mulut, gigi dan rambut, kuku badan pakaian tampak kurang
bersih.
f. Psikologis/sosial
pasien stabil, perhatian terhadap lawan bicara baik, bahasa yang digunakan
penyakitnya.
g. Spritual
Pasien beragama islam dan taat dalam melaksanakan ibadahnya. Pasien yakin
kesembuhan penyakitanya
Pemeriksaan fisik
a. Tanda-tanda vital :
- Pernafasan : 28x/i
- Temperature : 36,5oC
b. Keadaan umum
- Daerah kepala
kotor, warna putih, distribusi jarang dan mudah rontok. Kulit kepala
kurang bersih.
- Daerah mata
18
Bentuk simetris kiri dan kanan , posisi anatomis, sclera ikterik,
konjungtiva tidak anemis, pupil isokor kiri dan kanan. Dapat melihat atau
- Hidung
Tidak ada kelainan bentuk simetris dan posisi anatomis perdarahan tidak
3L/i
- Telinga
perdarahan, cairan dalam batas normal. Fungsi pendengaran baik kiri dan
- Mulut
Tidak ada kelainan struktur, rongga mulut kurang bersih, mulut berbau
caries, gigi tidak lengkap, peradangan dan perdarahan tidak ada. Fungsi
pengecapan baik dapat membedakan rasa asam manis, pahit, dan asin .
- Thorax
Bentuk dan gerakan (inspeksi) simetris kiri dan kanan, suara nafas stridor
palpasi adanya nyeri tekan, nyeri dada pada saat bernafas, ketepatan
kuningan, batuk darah tidak ada, irama pernafasan teratur, bunyi jantung
- Abdomen
Bentuk simetris, turgor kulit jelek, massa tidak ada, cairan dalam batas
normal, hepar dan lientidak terapi, ginjal normal, nyeri tidak ada bising
19
Perinium bersih, tidak ada peradangan, tidak ada pembesaran kelenjar,
hemoroid tidak ada kelainan pada alt genitalia, pemasangan alat bantu
tidak ada.
- Ekstermitas atas
Bentuk simetris kiri dan kana kekuatan otot (+50, rentang gerak baik,
- Sistem endokrin
panas/dingin baik.
1. Pemeriksaan laboratorium
2. Pemeriksaan lain-lain
3. Tindakan medis
Pengobatan
- IVFD RL 20 gtt/i
20
- Amboxal 3x CI mg 3x 1 hari(oral)
- Dulcolax supp
Tindakan operasi
Kebutuhan fisiologis
1. Pola makan
Klien sebelum masuk Rumah Sakit, jenis diet nasi dengan komposisi
berupa kari kambing dan tidak ada makanan pantangan. Selama klien
di Rumah Sakit, jenis diet klien adalah bubur sonde dengan komposisi
2. Pola minum klien sebelum masuk Rumah Sakit biasabya minum air
putih sebanyak 3-5 gelas setiap hari. Minuman yang disukai adalah Tea
dan kopi, biasanya klien minum teh dan kopi sebanyak 1 gelas setiap
hari dan klien tidak ada minuman pantangan. Pada saat di Rumah Sakit
klien lebih menyukai susu dengan jumlah setiap hari sebanyak 1 gelas.
jernih dan bau amoniak. Setelah masuk Rumah Sakit, frekuensi BAK
21
masuk rumah sakit frekuensi BAB biasanya 1 x sehari dengan
Kebiasaan tidur malam klien sebelum masuk Rumah Sakit adalah baik
Sakit klien akan mengalami kesulitan tidur saat nyeri kambuh dan
lama jam kerja setiap hari sebanyak 8 jam dan jarak tempat
7. Personal hygiene
kuku apabila
sehingga klin mampumenerima keadaannya. Emosi klien stabil dan klien bisa
Hubungan klien dengan anggota keluarga harmonis dan klien juga dapat
adalah bahasa aceh dan klien ada perhatian terhadap lawan bicara. Keadaan
22
X. Riwayat
Klien shalat 5 waktu dalam setiap hari. Klien berharap agar penyakitnya cepat
A. Pemerikasaan Umum
23
ANALISA DATA
- Gelisah
Pembesaran kelenjar
- Skala nyeri 5-6
limfe
- TTV:TD :120/80 mmhg
Puls : 88x/i
Penekanan jaringan
RR : 28x/i
nyaman : nyeri
DO : - pernafasan 28x/i
nafas
kehijauan
dangkal
24
- Bernafasa menggunakan
otot diafragma
- Stridor (+)
tanpak basah
Resiko tinggi terjadi
25
- Tanpak 2 jahitan infeksi
kiri/kanan disekitar
luka operasi
- Luka operasi
panjangnya 3 cm.
berkomunikasi
DO : Pasien menggunakan
tulisan
26