Anda di halaman 1dari 1

INSOMNIA

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
N.R.Nitya MB
UPT Puskesmas
NIP.
Tanah Tinggi
196312211992032004
Insomnia adalah gejala atau gangguan dalam tidur, dapat berupa kesulitan
berulang untuk mencapai tidur, atau mempertahankan tidur yang optimal,
1.Pengertian atau kualitas tidur yang buruk. Pada kebanyakan kasus, gangguan tidur
adalah salah satu gejala dari gangguan lainnya, baik mental (psikiatrik)
atau fisik.
Sebagai acuan dalam penatalaksanakan insomnia dan mencegah terjadinya
2. Tujuan komplikasi untuk semua pasien yang datang di Unit Pelayanan Umum
puskesmas Tanah Tinggi
Keputusan Kepala Puskesmas Nomor :
3. Kebijakan
tentang jenis jenis pelayanan yang disediakan.
4. Referensi Panduan Praktik Klinis di puskesmas, 2014, Depertemen Kesehatan RI
1. Perawat Melakukan identifikasi dan pengukuran tekanan darah dan
mencatat dalam buku status pasien.
2. Dokter Melakukan anamnesa terhadap pasien:
Keluhan :
Sulit masuk tidur, sering terbangun di malam hari atau mempertahankan
tidur yang optimal, atau kualitas tidur yang buruk.
Faktor Risiko :
- Adanya gangguan organik (seperti gangguan endokrin, penyakit
jantung).
- Adanya gangguan psikiatrik seperti gangguan psikotik, gangguan
depresi, gangguan cemas, dan gangguan akibat zat psikoaktif.
Faktor Predisposisi
- Sering bekerja di malam hari .
- Jam kerja tidak stabil.
- Penggunaan alkohol, cafein atau zat adiktif yang berlebihan.
- Efek samping obat.
- Kerusakan otak, seperti: encephalitis, stroke, penyakit Alzheimer

3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana


Pemeriksaan Fisik:
Pada status generalis, pasien tampak lelah dan mata cekung. Bila terdapat
5. Langkah gangguan organik, ditemukan kelainan pada organ.
-langkah Pemeriksaan penunjang:
Pemeriksaan spesifik tidak diperlukan

4. Dokter memberikn Penatalaksanaan dan KIE


Penatalaksanaan
1/1
1. Pasien diberikan penjelasan tentang faktor-faktor risiko yang
dimilikinya dan pentingnya untuk memulai pola hidup yang sehat dan
mengatasi masalah yang menyebabkan terjadinya insomnia.
2. Untuk obat-obatan, pasien dapat diberikan Lorazepam 0,5 2 mg atau

Anda mungkin juga menyukai