oleh
dr. Syarifa Tris Hidayanti
Pembimbing:
dr. Sri Wahyuli
LAPORAN KASUS
SEORANG PEREMPUAN 26 TAHUN DENGAN
F20.0 SKIZOFRENIA PARANOID
Mengetahui :
Pembimbing Internsip
I. RIWAYAT PSIKIATRI
Riwayat penyakit diperoleh pada tanggal 24 Januari 2017 jam 11.00 di Poli Jiwa
RSUD DR. R. Soetrasno dari autoanamnesa dan alloanamnesa dengan kakak pasien.
A. KELUHAN UTAMA
Pasien : tidak ada keluhan
Keluarga : marah-marah
Keterangan : : Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
`
II. PEMERIKSAAN STATUS MENTALIS (24 Januari 2017)
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Kebersihan dan kerapian kurang
2. Pembicaraan
Pasien menjawab pertanyaan kadang tidak teratur dan jelas.
3. Psikomotor
Pasien tampak normoaktif, tidak ada gerakan berulang pada tangan maupun
kaki.
4. Sikap terhadap pemeriksa
Pasien bersikap tidak koperatif.
B. KESADARAN
1. Sensorium : compos mentis
2. Psikiatri : jernih
C. ALAM PERASAN
1. Mood : disforik
2. Afek : serasi
D. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi : halusinasi auditorik (+)
2. Ilusi : tidak ada
3. Derealisasi : tidak ada
4. Depersonalisasi : tidak ada
E. PROSES PIKIR
1. Bentuk : non realistik
2. Isi : delusion of control (+)
3. Arus : inkoheren (+)
4. Kemampuan Abstrak
cukup
5. Kemampuan menolong diri
Di rumah pasien harus disuruh untuk kegiatan sehari-hari seperti mandi
6. Tilikan
Penilaian realita : kurang
Tilikan : derajat 1 (pasien menyangkal ataupun sama sekali
tidak merasa sakit)
V. FORMULASI DIAGNOSIS
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan pola perilaku dan psikologis
secara klinis bermakna dan menimbulkan suatu disabilitas dalam melakukan aktivitas
sehari-hari dan fungsi pekerjaan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pasien
menderita gangguan jiwa.
Diagnosis Axis I
Pada anamnesis didapatkan keluhan pasien suka marah-marah. Perawatan diri
seperti mandi dan makan harus disuruh. Pada gangguan persepsi didapatkan
halusinasi auditorik, pada gangguan isi pikir didapatkan delusion of control, pada
gangguan arus pikir inkoheren. Pada pemeriksaan internus dan neurologis tidak
ditemukan kelainan. Tidak kecurigaan penyalahgunaan obat/zat. Sehingga diagnosis
gangguan mental organik (F 00-09) dan gangguan perilaku akibat psikoaktif (F 10-19)
dapat disingkirkan. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan pasien menderita
gejala psikotik sesuai kriteria PPDGJ III dengan kriteria diagnosis F20.0 Skizofrenia
Paranoid.
Diagnosis Axis II
Untuk saat ini jika dilihat dari riwayat pramorbid pasien sampai dewasa, dapat
disimpulkan pasien tidak memiliki gangguan kepribadian, karena tidak memenuhi
kriteria atau ciri khas dari gangguan kepribadian dalam pedoman diagnostik menurut
PPDGJ III.
Diagnosis Axis III
Berdasarkan pemeriksaan status interna dan neurologis tidak didapatkan
kelainan.
Diagnosis Axis IV
Berdasarkan autanamnesis dan alloanamnesis pasien mempunyai masalah
ekonomi yaitu pasien tidak lagi bekerja.
Diagnosis Axis V
Skala GAF saat ini : 40 (beberapa disabilitas dalam berhubungan dengan
realita dan komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi).
B. FARMAKOLOGIS
- CPZ 2 x 100 mg
- Haloperidol 2 x 5 mg
- THP 2 x 5 mg
VIII. PROGNOSIS
Good prognosis
No. Keterangan Check List
1 Onset akut tidak
2 Usia 15-25 tahun ya
3 Tidak ada riwayat gangguan mental di keluarga ya
4 Premorbid yang baik ya
5 Menikah tidak
6 Tidak ada kekambuhan tidak
7 Factor pencetus jelas ya
8 Status ekonomi baik tidak
Poor prognosis
Kesimpulan Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanam : dubia ad bonam