Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak Berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki keunikan tersendiri dalam jenis
dan karateristiknya yang membedakan mereka dari anak anak normal pada umumnya. Keadaan
inilah yang menuntut pemahaman terhadap hakikat anak berkebutuhan khusus.

Belajar merupakan suatu proses atau bentuk perubahan tingkah laku, perubahan
pemahaman, pandangan, harapan atau pola berfikirnya sesorang. Dengan adanya proses belajar,
maka terlihat adanya perbedaan perbadaan nyata antara yang satu dengan yang lainnya.
Ketidakmampuan dalam belajar disebut juga anak yang mempunya problem kesulitan belajar
yang mereka hadapi. Dalam masalah tersebut menurut suatu pemikiran dari pihak pihak
tertentu juga pihak sekolah khususnya guru tentang bagaimana cara penanganan yang efektif dan
efisien bagi anak hiperaktif. Sehingga guru dapat menciptakan interaksi belajar serta
meningkatkan motivasi anak, maka dalam pencapaian prestasi belajarnya berkembang secara
optimal.

Anak hiperaktif yang biasanya disebut oleh para pendidik sebagai anak nakal atau lebih
parah lagi yaitu trouble maker, tidaklah seburuk perkiraan para pendidik pada umumnya.
Sebagian besar para pendidik sulit mengatur dan mendidik anak hiperaktif tersebut karena
memang anak yang tergolong hiperaktif biasanya keadaannya sangat sulit untuk tenang, sering
mengganggu orang lain, suka memotong pembicaraan guru atau teman, dan mengalami kesulitan
dalam memahami sesuatu yang diajarkan guru kepadanya. Selain itu juga, prestasi belajar anak
hiperaktif juga tidak bisa maksimal. Untuk itulah dibutuhkan suatu pendekatan untuk membantu
anak-anak yang hiperaktif tersebut supaya mereka dapat memaksimalkan potensi diri dan
meningkatkan prestasinya.

Untuk pemenuhan tugas PABK maka diperlukan observasi pada anak hiperaktif di SLB
sebagai bahan penyusunan laporan observasi di lembaga pendidikan anak berkebutuhan khusus
yang terdapat di jl. Tirtayasan No. 2 Kraton Maospati.
1
B. Rumusan masalah

1. Apa yang di maksud anak Hiperaktif ?

2. Bagaimana karateristik anak hiperaktif ?

3. Bagaimana cara penanganan anak hiperaktif ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian anak hiperaktif

2. Untuk mengetahui karateristik anak hiperaktif

3. Untuk mengetahui cara penanganan pada anak hiperaktif.

BAB II

LANDASAN TEORI

2
A. Pengertian Hiperaktif

Ditinjau secara psikologis, hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal
yang disebabkan disfungsi neurologia dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian.
Begitu pula anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian.

Gangguan ini disebabkan kerusakan kecil pada system saraf pusat dan otak sehingga
rentang konsentrasi penderita menjadi sangat pendek dan sulit dikendalikan. Penyebab lainnya
dikarenakan temperamen bawaan, pengaruh lingkungan, malfungsi otak, serta epilepsi. Atau bisa
juga karena gangguan dikepala seperti geger otak, trauma kepala karena persalinan sulit atau
pernahterbentur, infeksi, keracunan, gizi buruk, dan alergi makanan.

Dr. Seto Mulyadi dalam bukunya Mengatasi Problem Anak Sehari-hari mengatakan
pengertian istilah anak hiperaktif adalah : Hiperaktif menunjukkan adanya suatu pola perilaku
yang menetap pada seorang anak. Perilaku ini ditandai dengan sikap tidak mau diam, tidak bisa
berkonsentrasi dan bertindak sekehendak hatinya atau impulsif.Sani Budiantini Hermawan, Psi.,
Ditinjau secara psikologis hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal,
disebabkan disfungsi neurologis dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian .Anak
hiperaktiv adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan hiperaktivitas
(GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi ini juga disebut
sebagai gangguan hiperkinetik. .Dahulu kondisi ini sering disebut minimal brain dysfunction
syndrome. Terhadap kondisi siswa yang demikian, biasanya para guru sangat susah mengatur
dan mendidiknya. Di samping karena keadaan dirinya yang sangat sulit untuk tenang, juga
karena anak hiperaktif sering mengganggu orang lain, suka memotong pembicaran guru atau
teman, dan mengalami kesulitan dalam memahami sesuatu yang diajarkan guru kepadanya.

Para ahli mempunyai perbedaan pendapat mengenai hal ini, akan tetapi mereka membagi
ADHD ke dalam 3 jenis berikut ini:

1. Tipe anak yang tidak bisa memusatkan perhatian.

Mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, tetapi tidak hiperaktif atau Impulsif.
Mereka tidak menunjukkan gejala hiperaktif. Tipe ini kebanyakan ada pada anak
perempuan. Mereka seringkali melamun dan dapat digambarkan sepertisedang berada di
awang-awang.

2. Tipe anak yang hiperaktif dan impulsive.


Mereka menunjukkan gejala yang sangat hiperaktif dan impulsif, tetapi bisa memusatkan
perhatian. Tipe ini seringkali ditemukan pada anak- anak kecil.

3. Tipe gabungan.Mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, hiperaktif dan impulsif.

3
Kebanyakan anak anak termasuk tipe seperti ini. Jadi yang dimaksud dengan hiperaktif
adalah suatu pola perilaku pada seseorang yang menunjukkan sikap tidak mau diam,
tidak terkendali, tidak menaruh perhatian dan impulsif (bertindak sekehendak hatinya).
Anak hiperaktif selalu bergerak dan tidak pernah merasakan asyiknya permainan atau
mainan yang disukai oleh anak-anak lain seusia mereka,dikarenakan perhatian mereka
suka beralih dari satu fokus ke fokus yang lain. Mereka seakan-akan tanpa henti mencari
sesuatu yang menarik dan mengasikkan namun tidak kunjung datang.

Anak yang hiperaktif mempunyai kadar zat kimia dopamin yang lebih rendah
dibandingkan anak normal. Dopamin ini dibutuhkan otak untuk mengirim pesan ke bagan yang
berfungsi mengontrol gerakan, mengatur perhatian dan mempengaruhi motivasi.

Kekurangan dopamin ini dapat terjadi karena ibu dari anak autis banyak merokok atau
mengkonsumsi narkoba ketika hamil, atau karena faktor genetik (keturunan). Sebagian besar
penderita hiperaktif adalah anak laki-laki.

B. Karakteristik

Sering tidak bisa berkonsentrasi, misal: bermain puzzle/lego. mengerjakan PR.

Sering tidak mendengarkan ketika diajak berbicara.

Sering kehilangan barang. Misal: pensil, mainan, buku.

Sering gelisah dengan tangan/kakinya, menggeliat-geliat di tempat duduk.

Sering berlari atau memanjat secara berlebihan.

Sering terlalu bersemangat.

Sering mengalami kesulitan menunggu giliran.

Sering menginterupsi atau mencampuri permainan anak lain.

Sering meninggalkan tempat duduknya, padahal seharusnya ia duduk manis.

Sering tidak mampu melakukan atau mengikuti kegiatan dengan tenang.

Selalu bergerak, seolah-olah tubuhnya didorong oleh mesin. Juga, tenaganya tidak pernah
habis.

Sering terlalu banyak bicara.

Sering memotong atau menyela pembicaraan


4
C. Cara Mengatasi Anak Hiperaktif

1. Mengidentifikasi segi positif.

Tidak ada anak yang benar-benar berantakan tanpa mempunyai segi positif, sekalipun ia
tergolong anak yang hiperaktif. Satu hal yang salah & sering terjadi, bahwa orang tua
mengukur segi positif anak dengan saudara sekandung atau teman sebayanya. Perlu disadari
bahwa setiap anak mempunyai perkembangan yang berbeda meskipun saudara sekandung.
Beberapa peraturan bagi anak dapat dibuat dengan memenuhi syarat berikut : jelas & tidak
abstrak, diawali dengan peraturan mudah dalam waktu yang pendek, tidak dengan marah
ketika menerangkannya pada anak, sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan tidak
terlalu banyak.

2. Memberi hadiah,

Misalnya jika anak berhasil, yang bersifat : langsung diberikan, menyenang-kan hati anak,
konsisten yang berarti diberikan bagi anak yang benar-benar berhasil dan bukan karena
rengekan, disampaikan dengan hangat & dibarengai dengan pujian.

3. Sekali waktu mengajak anak menyalurkan energinya di tempat yang lebih luas,

Misalnya di taman. Jika orang tua merasa butuh pertolongan, anak bisa dibawa ke klinik
spesialis terpadu. Disana anak akan dibantu oleh beberapa ahlinya dalam ilmu penyakit jiwa
anak, ilmu jiwa klinik, ilmu jiwa pendidikan, dokter anak & psikoterapis. Bagaimanapun,
anak adalah amanah Allah. Tugas orang tua adalah bagaimana memaksimalkan diri dalam
membawa mereka menjadi hamba Allah yang shalih. Dan Allah-lah yang akan menentukan
hasilnya.

Solusi untuk mengatasi anak yang hiperaktif dalam kelas :

1. Menempatkan anak di bangku yang dekat guru, di antara anak yang tenang dan amat
memperhatikan pelajaran.

2. Menghindari menempatkan anak di dekat jendela, pintu terbuka atau gambar atau lukisan
yang warnanya cerah karena akan merusak konsentrasinya.

5
3. Menatap anak saat berkomunikasi.Menyingkirkan perlengkapan yang tidak diperlukan di
meja belajar anak, supaya perhatiannya tidak pecah.
4. Sesekali menggunakan kontak fisik, seperti memegang bahu atau menepuk punggung
anak untuk memfokuskan perhatiannya.
5. Memberikan pujian bila anak tenang.
6. Memberitahukan orang tuanya agar menyediakan tempat belajar yang tenang, jauh dari
televisi atau musik keras.

7. Mengingatkan orang tuanya agar melatih anak melakukan kegiatan secara teratur /
terjadwal saat waktu tertentu (misalnya bangun, mandi, belajar, makan, tidur, baca buku,
main dll).
8. Mendorong orang tuanya untuk melatih anak menyiapkan keperluan sekolah sebelum
tidur, sehingga tidak tergesa-gesa di saat akan berangkat sekolah.

IDENTITAS ANAK

Nama Lengkap : Muhammad al-fatih

Nama Panggilan : fatih

6
Jenis Kelamin : Laki-laki

Jenis Kelainan : Hiperaktif

Alamat : kp. Citarik rt 003/rw 004 desa karang sari

Kecamatan Cikarang Timur kabupaten bekasi

Kelas :TK

Agama : Islam

Asal TK : RA DARUNNIDA

Prestasi

Tidak ada.

Identitas Orangtua

Nama Lengkap : SUWARNO

Alamat : kp. Citarik rt 003/rw 004 desa karang sari

Kecamatan Cikarang Timur kabupaten bekasi

Agama : Islam

Pekerjaan : karyawan swasta

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

7
Fatih adalah seorang anak yang memiliki kebutuhan khusus daripada anak yang
lainnya.fatih memiliki keunikan tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan
mereka dari anak-anak normal pada umumnya. Dia termasuk anak yang hiperaktif. , hiperaktif
adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal yang disebabkan disfungsi neurologia dengan
gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian. Begitu pula anak hiperaktif adalah anak yang
mengalami gangguan pemusatan perhatian.

Fatih termasuk dalam Tipe gabungan. Dia sangat mudah terganggu perhatiannya,
hiperaktif dan impulsif.Kebanyakan anak anak termasuk tipe seperti ini. Jadi yang dimaksud
dengan hiperaktif adalah suatu pola perilaku pada seseorang yang menunjukkan sikap tidak mau
diam, tidak terkendali, tidak menaruh perhatian dan impulsif (bertindak sekehendak hatinya).
Anak hiperaktif selalu bergerak dan tidak pernah merasakan asyiknya permainan atau mainan
yang disukai oleh anak-anak lain seusia mereka,dikarenakan perhatian mereka suka beralih dari
satu fokus ke fokus yang lain.Mereka seakan-akan tanpa henti mencari sesuatu yang menarik dan
mengasikkan namun tidak kunjung datang. Namun fatih memiliki kelebihan yaitu memiliki daya
ingat yang kuat dan imajinasi yang tinggi. Untuk membangkitkan dan mengembangkan
kelebihan fatih harus dilakukan dengan sabar, sesuai mood fatih.

B. Saran

Anak hiperaktif sering terlihat pada anak usia 4tahun. Anak-anak ini suka melakukan hal-hal
sesuai moodnya, tidak ada yang bisa memaksakan kehendaknya. Oleh karena itu, seharusnya
saat usia sekolah dasar tidak harus selalu dipaksa sesuai kehendak kita, sebagai orangtua harus
mengikuti kemauan dan kenyamanan anak. Karena anak itu lama-lama bisa berfikir mana yang
terbaik untuknya ketika remaja. Dan sebagai guru hendaknya membangkitkan semangat pada
anak ketika belajar, jangan sampai membuat badmood pada anak. Dan bisa mengembangkan
bakat anak dengan sabar. Karena setiap kekurangan pasti ada kelebihan yang bisa dikembangkan.

DAFTAR PUSTAKA

http://ismorosiyadi.blogspot.com/2011/11/contoh-daftar-isi-makalah.html

http://observasi-Catatanku-Laporan-Studi-Khusus-Siswa-ABK.html
8
http://riyani17.blogspot.com/2012/06/laporan-observasi-abk.html

file:///F:/laporan%20observasi/contoh%20laporan/Contoh%20Laporan%20Hasil%20Observasi
%20Pada%20Anak%20Hiperaktif%20_%20Kajian%20Ilmu%20Bersama%20Warna
%20Sahabat.html

http://www.kafka.web.id.

http://www.sulastowo.com/2008/04/16/anak-hiperaktif/html

Anda mungkin juga menyukai