Anda di halaman 1dari 3

SOP Pemasangan WSD

Pengertian :
WSD merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udara, cairan (darah,
pus) dari rongga pleura dengan menggunakan pipa penghubung.
Tujuan :
1. Mengevakuasi/mengeluarkan udara, cairan, darah maupun pus dari rongga pleura untuk
mempertahankan tekanan negatif rongga tersebut.
2. Mengembangkan kembali paru yang kolaps
3. Memasukkan obat ke dalam rongga pleura.

No SOP
1 Persiapan alat :
1. Trokar/torakdrain dengan nomor yang disesuaikan dengan bahan yg akan
dialirkan, untuk udara nomor 18-20 dan untuk pus nomor 22-24
2. Kasa steril
3. Hypapix / plester
4. Alkohol 70% dan bethadin 10%
5. Spuit 3, 5, dan 10 cc masing-masing sebanyak 2 buah
6. Lidocain solusio injeksi untuk anestesi local sebanyak 5 ampul
7. Botol WSD; dimana ujung selang dalam botol WSD harus terendam sepanjang 2
cm di bawah level air dan diberi savlon (ujung selang sudah di setting/connect
dengan selang WSD)
8. Duk steril
9. Tabung oksigen
10. Benang jahit / silk no 2
11. Handscoon sesuai nomor
12. Masker
13. Scort / celemek
14. Satu buah meja dengan satu set bedah minor steril:
a. Trokar/toraxdrain sesuai nomor : 1 buah
b. Nald fowder : 1 buah
c. Jarum hecting no 8 : 1 buah
d. Klem besar : 2 buah
e. Klem arteri kecil : 1 buah
f. Pinset cirurgis : 1 buah
g. Pinset anatomis : 1 buah
h. Bisturi no 10 : 1 buah
i. Scaple : 1 buah
j. Gunting : 1 buah

2 Persiapan pasien :
1. Memberi inform consent kepada pasien meliputi :
a. Tujuan tindakan
b. Posisi tubuh saat tindakan dan selama terpasang WSD, posisi klien dapat
duduk atau berbaring
c. Upaya-upaya untuk mengurangi rangsangan nyeri seperti nafas dalam
dan distraksi
2. Menandatangani surat persetujuan tindakan
3. Mengukur tanda-tanda vital dan status pernapasan pasien.
4. Foto thoraks posterior-anterior dan lateral paru.

3 Pelaksanaan :
1. Posisi pasien dengan sisi yang sakit menghadap ke arah dokter dengan
disandarkan pada kemiringan 30o-60o, tangan sisi paru yang sakit diangkat ke atas
kepala
2. Perawat cuci tangan, pakai handscund.
3. Lakukan tindakan antiseptic menggunakan bethadin 10% dilanjutkan dengan
menggunakan alkohol 70% dengan gerakan berputar ke arah luar, pasang duk
steril dengan lubang tempat di mana akan dilakukan insersi kateter
4. Lakukan anestesi lokal lapis demi lapis dari kulit hingga pleura parietalais
menggunakan lidocain solusio injeksi, jangan lupa melakukan aspirasi sebelum
mengeluarkan obat pada setiap lapisan. Anestesi dilakukan pada daerah yang akan
di pasang WSD atau pada intercostalis 4-5 anterior dari mid axillary line
5. Langsung lakukan punksi percobaan menggunakan spuit anestesi tersebut.
6. Lakukan sayatan pada kulit memanjang sejajar intercostalis lebih kurang 1 cm lalu
buka secara tumpul sampai ke pleura
7. Disiapkan jahitan matras mengelilingi kateter
8. Bila menggunakan torak drain (selang dengan stiletnya)
Ambil torakdrain, ujungnya arahkan ke insisi luka, satu tangan mendorong stilet
dan tangan lainnya memfiksasi stilet untuk membatasi masuknya stilet terlalu
dalam ke dalam rongga pleura. Setelah stilet masuk ke dalam rongga pleura,
selang diarahkan ke anteroapikal pada pneumothoraks dan posterobasal pada
cairan pleura/empiema, stilet ditarik perlahan seiring dengan memasukkan selang.
Bila menggunakan trokar
Satu tangan mendorong trokar dan tangan lainnya memfiksasi trokar untuk
membatasi masuknya alat ke dalam rongga pleura. Setelah trokar masuk ke dalam
rongga pleura, trokar dicabut dan lubang trokar di tutup dengan ibu jari. Selang
yang sudah diklem pada ujung distalnya di insersi secara cepat melalui trokar ke
dalam rongga pleura sampai batas yang diinginkan. Selang diarahkan ke
anteroapikal pada pneumothoraks dan posterobasal pada cairan pleura/empiema.
Selang pada bagian proximal di klem, klem pada selang bagian distal dilepas.
9. Setelah selang masuk sampai batas yang diinginkan, selang di klem, trokar
dikeluarkan dari selang
10. Ujung selang dihubungkan dengan selang penghubung yang telah disambung ke
botol penampung melalui konektor
11. Klem dibuka, perhatikan apa yang keluar dari selang, cairan akan mengalir keluar
melalui selang ke botol penampung, sedangkan udara akan terlihat seperti kabut
didalam selang dan terlihat gelembung udara di dalam botol penampung. Bila
timbul rangsangan batuk, selang di klem dulu atau dibuka setengan/
seperempatnya dan di buka kembali secara bertahap/rangsangan batuk berkurang
/hilang..
12. Perhatikan adanya undulasi pada selang penghubung
13. Selang di klem kembali, lakukan fiksasi selang dengan jahitan tabbac sac,
bersihkan, disinfeksi, luka ditutup dengan kasa steril yang telah dipotong bagian
tengahnya, diplester, kemudian klem di buka.
14. Fiksasi selang ke dinding dada dengan hypapix.
15. Bersihkan dan cuci alat- alat.
16. Cuci tangan

4 Dokumentasi :
1. waktu pemasangan
2. Respon klien sesudah dilakukan tindakan pemasangan infuse

Anda mungkin juga menyukai