Anda di halaman 1dari 1

Maret 2016

NAB/Unit : Rp 1,059.87
AUM: Rp1,156,090,955,533.71
Fund Fact Sheet Reksa Dana Saham

Profil Manajer Investasi Tujuan Investasi


PT BNI Asset Management adalah salah satu perusahaan efek terbesar di Indonesia yang Investasi jangka panjang dengan mengoptimalkan potensi pendapatan dari instrumen
melakukan kegiatan usaha sebagai manajer investasi yang memiliki pengalaman sejak 12 saham, baik dari apresiasi harga maupun pendapatan dividen. Investasi akan diutamakan
April 1995 dan merupakan anak perusahaan dari PT BNI Securities (99.90%). PT BNI Asset untuk saham yang mempunyai fundamental ekonomi dan likuiditas transaksi yang baik.
Management telah mendapat ijin usaha sebagai Manager Investasi dari Bapepam-LK (No.
KEP-05/BL/MI/2011 tanggal 7 Juli 2011). Saat ini, PT BNI Asset Management mengelola 84
(delapan puluh empat) produk Reksa Dana.

Profil Risiko Investasi Kebijakan Investasi


- Tingkat Risiko : Tinggi - Minimum 80% pada efek saham
- Potensi Imbal Hasil : Tinggi - Maksimum 20% pada efek kas dan/ atau efek lain

Alokasi Aset Ekuitas Menurut Sektor Industri


Telecommunication Services; 7%
Consumer
BNI-AM Inspiring Equity Fund VS Benchmark* Staples &
Materials;
10% Industrials; 8% 5% Health Care;
5% 35%
0%
-5%
-10%
Consumer
-15%
Discretionary;
-20%
14%
-25%
-30%
Financials;
31%
Kinerja Bulanan Reksadana Kinerja Bulanan Benchmark*

Kinerja Reksadana Kinerja Benchmark*

* Benchmark : JCI Index


Tabel Kinerja Bulanan Kinerja Reksa Dana Pada Tanggal 31/03/2016
Alokasi Dana Periode
Periode Reksadana Benchmark* Reksadana Benchmark*
Investasi
Apr-15 -8.44% -7.83% 1 Bulan 2.25% 1.56%
May-15 4.32% 2.55% 3 Bulan 5.99% 5.49%
Jun-15 -7.70% -5.86% 6 Bulan 20.00% 14.71%
Jul-15 -2.13% -2.20% 1 Tahun -8.95% -12.20%
Aug-15 -4.09% -6.10% 93% Sejak Awal tahun 5.99% 5.49%
Sep-15 -8.30% -6.34% Sejak Peluncuran 5.99% -1.54%
7%
Oct-15 8.04% 5.48% Top 5 Efek Dalam Portofolio
Nov-15 -1.34% -0.20% Saham ASII
Dec-15 6.22% 3.30% Saham BBRI
Jan-16 0.92% 0.48% Kas & Deposito Saham BMRI
Feb-16 2.71% 3.38% Saham Saham TLKM
Mar-16 2.25% 1.56% Saham UNVR

Laporan Manajer Investasi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada bulan Maret 2016 ditutup pada level 4,845 atau menguat sebesar 1.56% (MoM). Sepanjang bulan Maret,
investor asing mencatatkan total beli bersih sebesar Rp 2.32 triliun di pasar saham. Di sisi lain, pasar obligasi yang dicerm inkan oleh Indonesia Composite
Bond Index (ICBI) ditutup di level 198 atau menguat sebesar 3.78% (MoM). Hingga akhir Maret, kepemilikan asing di surat berharga negara (SBN) tercatat
sebesar Rp 606 triliun atau meningkat Rp 18.3 triliun dari posisi akhir Febuari sebesar Rp 588 triliun. Tingkat imbal hasil pemerintah bertenor 10 tahun di
bulan Febuari ditutup di level 7.63% atau menurun dari posisi akhir Febuari pada level 8.22%. Sementara itu, nilai tukar Rupi ah terhadap USD menguat
sebesar 1.02% ke level 13,239 per Dollar AS.

Penguatan pasar saham dan obligasi didukung oleh keputusan BI yang kembali menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps untu k ketiga kali berturut-
turut ke level 6.75% seiring terjaganya stabilitas makroekonomI. Pemerintah juga kembali mengeluarkan lanjutan paket kebijaka n ekonomi jilid XI yang
meliputi empat poin utama yaitu terkait percepatan bongkar muat barang di pelabuhan ( dwelling time), kebijakan KUR, pengembangan industri farmasi dan
kesehatan, dan penurunan tariff PPH investasi real estate. Sementara itu, neraca perdagangan bulan Febuari mengalami surplus USD 1.14 miliar sedangkan
inflasi bulan Maret tercatat sebesar 0.19% (MoM) dan 4.45% (YoY). Dari luar negeri, The Fed mempertahankan suku bunganya di 0.25-0.50% dan
menurunkan target kenaikan suku bunganya di tahun ini dari 4 kali menjadi dua kali mempertimbangkan perlambatan ekonomi globa l dan pemulihan
ekonomi AS yang masih belum sesuai harapan.

Ke depan, Kami memandang kondisi tahun 2016 akan relatif lebih baik dengan katalis sbb: (1) Belanja pemerintah yang lebih agresif khusu snya ke sektor
infrastruktur (2) Kebijakan pemerintah yang akomodatif untuk pertumbuhan ( pro-growth) seperti paket stimulus ekonomi 1 sd 11, (3) ekspektasi penurunan
suku bunga lebih lanjut seiring terjaganya stabilitas makroekonomi. Hingga akhir tahun 2016, Kami memprediksi BI Rate berpotensi turun ke level 6.50%,
yield obligasi 10 tahun 7.25%, dan level Rupiah/dolar di Rp 13,500,-. Risiko yang patut dicermati tahun 2016 adalah berlanjutnya kenaikan suku bunga The
Fed di tahun ini, berlanjutnya perlambatan ekonomi China, potensi kenaikan inflasi akibat El Nino , dan berlanjutnya tren penurunan harga komoditas dunia.

Investasi Pada Reksa Dana Rekening Pembelian


- Tanggal Penawaran : 21 Januari 2014
- Bank Danamon Indonesia Tbk
- Minimum Investasi : Rp 100.000,-
Investasi Pada Reksa Dana
- Perhitungan NAB/Unit : Harian
Menara Bank Danamon, Jakarta
a/c : 003569377868
a/n : Reksa Dana BNI-AM Dana Saham Inspiring Equity Fund

Biaya Investasi - Bank Negara Indonesia Tbk


- Pembelian : Maksimum 2% Cabang Dukuh Bawah, Jakarta
- Penjualan kembali : Maksimum 2% a/c : 339702846
- Pengalihan : Maksimum 2% a/n : Reksa Dana BNI AM Dana Saham Inspiring Equity Fund

Biaya Pengelolaan Bank Kustodi


- Manajer Investasi : Maksimum 2,99% per Tahun - PT BANK DANAMON INDONESIA TBK
- Bank Kustodian : Maksimum 0,20% per Tahun

PT BNI Asset Management Calon investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Chase Plaza Lantai 6 Investasi melalui reksa dana mengandung resiko. K inerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja serupa dimasa yang akan datang.
Jl. Jend. Sudirman Kav.21, Jakarta - 12920 Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana dapat naik atau turun sesuai dengan pergerakan harga pasar portofolio reksa dana yang bersangkutan.
Sumber Data : Bloomberg & BNI Asset Management
Telp : (021) 2996 9646
Fax : (021) 2996 9647
Email : customerservices@bni-am.co.id
www.bni-am.co.id

Anda mungkin juga menyukai