Anda di halaman 1dari 10

Konsep Ilustrasi Imbal Hasil

Untuk Sub Dana PAYDI

Disusun oleh tim Investasi – AAJI


6 November 2019
Latar Belakang
Tujuan & Manfaat
Latar Belakang:
• Imbal hasil investasi menjadi salah satu elemen dasar dalam mengevaluasi investasi. Dengan
mempertimbangkan risiko yang melekat pada investasi tersebut, diharapkan dapat dihasilkan ilustrasi
imbal hasil yang wajar untuk masing-masing subdana sesuai strategi investasinya.
• Seiring dengan berkembangnya pasar modal di Indonesia terdapat perubahan fundamental terhadap
tingkat risiko investasi di Indonesia, yang menimbulkan ketidak-sesuaian antara imbal hasil yang
diharapkan dengan pencapaiannya. Ketidaksesuaian ini mengantarkan pelaku industri asuransi jiwa untuk
memiliki tolak-ukur atau acuan yang jelas dalam menentukan harapan imbal hasil investasi yang wajar.
Keberadaan tolak-ukur ini untuk kemudian hari juga perlu dianalisa secara berkala guna menyesuaikan
dengan kondisi ekonomi dan pasar modal dan perubahannya.

Tujuan Manfaat
1. Menyediakan referensi terhadap penentuan 1. Mengedepankan etika bisnis dengan tetap
harapan imbal hasil baik dengan pertimbangan menjaga kepentingan nasabah
progresif (forward looking) serta pertimbangan 2. Menyelaraskan harapan imbal hasil investasi
historis (backward looking) dengan tingkat risiko investasi serta hasil
2. Memperhitungkan biaya pengelolaan dana dalam investasi
perhitungan imbal hasil serta komponen pajak 3. Menghadirkan kualitas pada asumsi imbal hasil
yang berlaku pada tiap jenis instrumen investasi yang bersifat menyeluruh, transparan dan
3. Memantau dan mengawasi kesesuaian imbal hasil aktual
terhadap perubahan yang terjadi secara berkala
Metode Perhitungan
Premi risiko

Landasan Teori:
• Menentukan imbal hasil yang diharapkan oleh investor
terhadap investasi dengan mempertimbangkan tingkat risiko
yang ada. Dengan bertambahnya tingkat premi risiko pada
suatu investasi, bertambah pula imbal hasil yang diharapkan
pada investasi tersebut.
Pasar Uang Pendapatan Tetap Saham

Imbal hasil pada jenis aset ini didasari Imbal hasil pada jenis aset ini didasari Imbal hasil pada jenis aset ini didasari
risiko atau harapan inflasi. Instrumen risiko atau harapan inflasi dan term risiko atau harapan inflasi, term
yang digunakan sebagai acuan adalah premia (jangka waktu). Instrumen premia (jangka waktu) dan premia
bunga deposito konvensional non BPR yang digunakan sebagai acuan adalah saham. Instrumen yang digunakan
(sesuai data LPS) setelah dikurangi imbal hasil pasar uang ditambah term sebagai acuan adalah imbal hasil pasar
pajak. premia untuk obligasi pemerintah 10 uang, ditambah term premia obligasi
tahun pemerintah 10 tahun dan premia
tolok ukur saham
Metode Perhitungan
Premi risiko

Catatan :
- Untuk investasi syariah, jenis instrumen lain dan atau luar negeri serta mata uang
selain Rupiah, disesuaikan dengan strategi dan atau tolok ukur investasi yang
digunakan
- Biaya pengelolaan diperhitungkan pada perhitungan Nilai Tunai masing-masing
perusahaan sesuai besarannya
- Premi Risko ditentukan berdasarkan rerata 10 tahun sampai dengan Juni 2019
- AAJI akan meninjau ulang asumsi dan premi risko secara berkala setiap tahunnya
dengan mempertimbangkan rerata tahun dan semester terakhir serta tinjauan
kondisi ekonomi dan pasar modal kedepannya
- AAJI dapat merubah referensi tersebut jika kondisi ekonomi dan atau pasar modal
terkait dinilai berpontensi memberikan penyimpangan terlalu jaun
Metode Perhitungan
untuk beberapa ilustrasi
Jenis instrumen (LPS) Term Premium Total
* Bunga Deposito Premium Saham
Pasar Uang 5.3% 5.3% ~ 5%
Pendapatan Tetap 5.3% 2.0% 7.3% ~ 7%
Saham 5.3% 2.0% 3.0% 10.3% ~ 10%
** Campuran 8.5%

Bunga LPS Term Premium Equity Risk Premium

3%
2% 2%

5% 5% 5%

Pasar Uang Pend. Tetap Saham

*) Bunga Deposito yang digunakan adalah bunga deposito konvensional setelah dipotong pajak 20%
**) Contoh Dana campuran dengan komposisi 50:50 antara instrumen pendapatan tetap dan saham
Harapan Imbal hasil (IDR)
• Perbedaan antara asumsi Low, Medium, dan High +5%
adalah dengan mempertimbangkan deviasi dari
imbal hasil dan risk premia yang ada

+3%

-5%

+1% -3%
-1%

Money Market Fixed Income Equity

Catatan :
o Berdasarkan rata-rata data 5 tahun sampai dengan September 2019 (data pada lampiran 1 & 2)
o Referensi ini dapat diterbitkan oleh AAJI setiap setahun di bulan Agustus berdasarkan data sampai dengan tahun sebelumnya dan semester
terakhir tahun tesebut
o AAJI akan menerbitkan ilustrasi imbal hasil ini melalui website AAJi dan mengirimkan kepada seluruh anggota AAJI sebagai referensi.
Kesimpulan
• Perlu disadari bahwa masih terdapat ruang untuk pengembangan lebih
lanjut terhadap penentuan imbal hasil investasi dimana AAJI dapat
membantu OJK mengawasi penerapan di industri dan meminta penjelasan
jika nilai imbal hasil investasi yang digunakan suatu perusahaan terlalu
jauh dari referensi

• Banyaknya metode serta pilihan input yang ada masih dapat memperkaya
atau memperjelas perhitungan acuan imbal hasil investasi yang dimaksud.
Pendekatan dasar secara “premi risiko” hendaknya mampu menarik
benang merah keseragaman terhadap imbal hasil yang dapat dijadikan
acuan atau referensi pada sub dana PAYDI
Lampiran 1
• Analisa imbal hasil untuk mengetahui term premia antara Surat Berharga Negara 10 tahun
dengan Bunga deposito rata-rata 1 bulan menujukkan penambahan imbal hasil 1% - 2% untuk
instrumen pendapatan tetap
Lampiran 2
• Premi Risiko Saham Indonesia – pendekatan historis terhadap deviasi dari premi risiko saham yang
ada serta pendekatan progresif terhadap reratanya menunjukkan hasil 3-4% dengan kecenderungan
makin rendah pada tingakatan 3%

Anda mungkin juga menyukai