Infark serebri adalah kematian neuron-neuron, sel glia dan sistem pembuluh darah
yang disebabkan kekurangan oksigen dan nutrisi.
1. Infark pucat
2. Infark berdarah
Penyebab kerusakan neuron yang cukup sering dijumpai adalah karena hipoksia. Hipoksia
disebabkan oleh:
Tahap akhir kerusakan sel karena iskemik, ditandai dengan nukleus menjadi piknotik
dan berfragmentasi, sitoplasma tak dapat dikenali. Tahapan perubahan-perubahan
pada neuron karena iskemik, mula-mula terjadi mikrovakuolisasi, kemudian terbentuk
krusta dan terjadi perubahan yang homogen
1) Secara makroskopik
Perubahan yang terjadi pada Infark serebri tergantung dari lamanya Infark,
pada 3 jam pertama fokus-fokus yang berwarna pucat di kortikal bersatu/bergabung
membentuk suatu daerah iskemik yang luas. Infark serebri yang kurang dari 12 jam
sulit/tidak dapat diketahui dengan CT Scan. Jaringan Infark selanjutnya menjadi
jaringan nekrotik kemudian menjadi kolaps dikelilingi oleh edem, sehingga gyrus
menjadi datar dan sulkus menghilang.
2) Secara mikroskopik .
Perubahan-perubahan yang terjadi karena iskemik merupakan kelanjutan
perubahan yang terjadi karena hipoksia. Tidak ada perubahan secara mikroskopik
dalam 6 jam setelah serangan. Neuron kemudian membengkak dalam waktu 24 jam
menjadi mengkerut, hiperkromasi dan piknotik dapat terlihat kromatolisis dan inti
yang eksentrik, astrosit membengkak dan berfragmen, terjadi degenerasi selubung
mielin. Setelah 48 jam mikroglia berproliferasi dan memasuki jaringan Infark untuk
memakan lemak yang dihasilkan dari penghancuran myelin, setelah 3 minggu
makrophage lemak berkurang secara bertahap sampai beberapa bulan, selsel
polimorhonuklear tampak berlebihan pada (24-26 jam) pertama. Setelah beberapa hari
timbul kapiler-kapiler baru. Disekitar jaringan yang sehat/tidak rusak astrosit mulai
berproliferasi menbentuk sel yang besar dengan sitoplasma yang berwarna pucat,
serat-serat astroglia terdapat pada batas dari daerah Infark, kapiler didalam daerah
Infark diselubungi jaringan kollagen fibroglial yang halus membentuk jaringan
trabekula, bahan-bahan nekrotik hilang dan makrophage berkurang. Setelah 2-3 bulan
bahan-bahan nekrotik diserap dan terjadi rongga, leptomening yang menutupinya
menjadi lebih tebal dan pada tahap lanjut korteks tertekan dan ventrikel menjadi
dilatasi.
1. Pembengkakan otak
Kematian pasien dalam waktu 48 jam setelah keadan hipoksia iskemik akan
memperlihatkan gambaran pembengkakan otak yang ditandai dengan mendatarnya
fissura dan sulkus korteks serebri, pembengkakan akan mencapai puncaknya setelah
2-3 hari, dapat mengakibatkan pergeseran otak dan hernisi tentorial. Pembengkakan
otak terjadi karena peningkatan volume darah intravaskuler dalam otak.
2. Infark berdarah
Segera setelah terjadi obstruksi dari arteri, aliran darah melalui arteriol dan
kapiler terhenti, jaringan sekitar kapiler tidak mendapatkan oksigen, terkumpul hasil
katabolisme dan terjadi kerusakan sel saraf, oligodendroglia, astrosit, mikroglia
dandinding kapiler, terjadi pembukaan pembuluh darah anatomosis disekitar daerah
iskemik, apabila tekanan darah arteri sekitar daerah iskemik tidak rendah, darah akan
mengalir melalui pembuluh darah anatomosis, sehingga terdapat aliran darah kembali
ke jaringan pembuluh darah kapiler. Pembuluh kapilerini tidak selalu normal (pada
beberapa pembuluh kapiler dindingnya dapat dilalui plasma dan bendabenda darah),
akibatnya terjadi bendungan, pembengkakan jaringan karena keluarnya plasma dan
juga terjadi perdarahan kecil karena diapedesis sel darah merah, keadaan ini disebut
Infark merah atau Infark berdarah.
DAFTAR PUSTAKA
Di Fiore. Atlas of human histology. 4th ed. Philadelphia: Edwuin Lea & Febiger, 1980: 78-81
Barr LM. The Human nervous system. 2nd ed. New York: Harper & Row, 1974:3- 5
Manter and Gatzs. Clinical neuroanatomy and neurophysiology. 8th ed. Philadelphia: FA
Davis, 1992:3-7
Toole JF. Cerebrovascular disorders. 3rd ed. New York: Raven Press, 1984:214-23