Anda di halaman 1dari 2

Nama : Elysabeth Maharani Christie

Nrp : 1215092

Tugas Baca

Pengertian Pemeriksaan fungsi ginjal (fungsi glomeruler) dengan


menggunakan radiofarmaka
Tujuan Evaluasi fungsi ginjal baik kualitatif maupun kuantitatif
Indikasi Evaluasi perfusi dan fungsi ginjal
Uji saring hipertensi renovaskuler
Deteksi dan evaluasi obstruksi system koleksi ginjal
trauma ginjal.
Kontraindikasi Wanita hamil / menyusui

Prosedur Persiapan Persiapan


Penderita harus dalam keadaan hidrasi baik dengan memberikan
minum 500 ml sebelum pemeriksaan.
Kandung kemih penderita diusahakan dalam keadaan kosong
dengan pasien BAK sebelum pemeriksaan .
Peralatan
: Large Field of Fiew.
Kolimator : LEHR untuk 99mTc- DTPA
Medium Energy collimator untuk pemekaian 131I- hippuran.
Energy Setting : Low energy pada puncak 140 KeV.
Window width : 20 %
Radiofarmaka
99m
Tc-DTPA sebanyak 3 mCi disuntikan di vena mediana kubiti
secara bolus.
Catatan:
Pada penderita yang sebelumnya telah dilakukan IVP,
pemeriksaan renogram harus ditunda dahulu kurang 2 minggu,
agar edema sel-sel tubuli akibat penggunaan zat kontras pada
IVP mereda.
Prosedur Tindakan Tatalaksana
Posisi pasien telentang, kamera dari arah posterior.
Deteksi ditempatkan sedemikian rupa hingga ginjal dan kandung
kemih berada dalam lapang pandang pencitraan.
Protokol:
Akuisisi : Teknik pencitraan dinamik.
Matrix 128 x 128
Frame/time I: 20 frame/3 menit (
Frame/time II: 120 frame/15 detik
Pemrosesan data:
Seluruh data kasar digabung, kemudian dibuat ROI pada kedua
ginjal serta di bawah kedua ginjal untuk substraksi latar belakang
untuk membuat kurva waktu-aktivitas.
Penilaian Pada pencitraan dinilai penangkapan radioaktivitas oleh kedua
ginjal untuk melihat kemampuan ginjal mengekstrasi
radiofarmaka.
Penilaian kurva sebagai berikut:
Kurva normal memperlihatkan adanya tiga fase yang klasik.
Fase pertama initial: terjadi peningkatan secara cepat segera
setelah penyuntikan radiofarmaka yang menunjukkan kecepatan
injeksi dan aliran darah vaskuler ke dalam ginjal. Dari fase ini
dapat pula dilihat teknik dari penyuntikan radiofarmaka, apakah
bolus atau tidak. Fase ini terjadi DALAM 60 DETIK
Fase kedua sekresi: menunjukkan kenaikan yang lebih lamban
dan meningkat secara bertahap. Fase ini berkaitan dengan
proses penangkapan radiofarmaka oleh dan di dalam ginjal
melalui proses difusi lewat sel-sel tubuli kedalam lumentubulus.
Dalam keadaan normal fase ini mencapai puncak dalam waktu 2
5 menit.
Fase ketiga/ekskresi: tampak kurva menurun dengan cepat
setelah mencapai puncak kurva yang menunjukkan
keseimbangan antara radioaktivitas yang masuk dan yang
meninggalkan ginjal. Waktu paruh efektif (T max ) < 15 menit.

Anda mungkin juga menyukai