Anda di halaman 1dari 5

BTS pleura procedure 2022:

1. Aspirasi pleura:
 dilakuin di atas rib. Mesti pake USG u/ efusi. Kl >60 mL, pake kateter drpd jarum tok.
 Veress needle u/ ngurangin risiko rusak struktur sekitar
 Gk perlu manometri PF rutin. stop kl nyeri, batuk persisten, sesak.
 Anestesi lokal lidokain 1% (10 mg/mL) dosis s/d 3 mg/kg (max 250 mg= 25 mL). kombinasi dg
adrenalin 1:200.000 bisa dosis s/d 7 mg/kg (max 500mg). Volume lebih gede bantu penyebaran
anestesi lebi bagus makanya pake yg preparasi dilute lebih disukai 1% drpd 2%)
 Mekanisme pneumotorak stlh aspirasi:
a. Iatrogenik: krn fistula bronkopleura/alveolar disebabin krn puncture g sengaja pleura visceral or
robek pleura visceral selama re-expansion paru
b. Non-expandable lung (NEL or pneumotorak ex vacuo): penebalan pleura visceral ngurangin
elasisitas  cegah re-expansi
c. Entrainment udara ke rongga pleura lewat aspiration device selama prosedur
 Posterior approach baiknya dihindari krn bundle neurovaskuler gk ketutup rib
 REPO ditandai: hipoksemia, infiltrat alveolus difus baru, biasanya 1 jam pasca torakosentesis
2. ICD
 Small bore (<14F). kl yyg lebih besar pd px trauma gk stabil & pneumotorak akbt ventilator, kl
mau pleurodesis. Uk >32F g perlu. u/ post torakotomi UK 28-32F
 Metode masukin: teknik seldinger (make guidewire)
 Post insersi: sntikoagulan profilaksis, analgesi, flush saline tiap 6-8 jam (u/ Small bore).
 Waktu ngelepas (baik akhir inspirasi or expirasi) gk ngaruh selama maneuver Valsava ud
dilakuin. Aff: steady continuous pull diikuti tutup luka.
 Emfisema: karena blok drain, penempatan or fixasi jelek. Kl pake O2 high flow, hati pd px chronic
lung disease, AGD 30 menit stlhny.
 Selama chest drain berfungsi, semua lubang masih dlm rongga toraks, kemanapun ujungnya
berada, ubah posisi atau replacement gk usah. Kecuali drain terlalu jauh dg gejala iritasi pleura

3. IPC
 Kl kedua jaitan udah di-aff, px bole mandi, renang. Di aff kl <50 mL pada 3 hari berurutan, udah
gk ada tanda reakumulasi cairan, & gk ada residu cairan pd imaging
 1st line u/ rekuren mPE. 2nd line kl pleurodesis kimia gagal.
 Indikasi aff: nyeri, infeksi kulit/pleura terkait IPC yg gk membaik dg antibiotik & drainase aja, alat
rusak, blok IPC yg ireversibel.
 Komplikasi:
a) Terkait prosedur: pneumotoraks, emfisema subkutan
b) Terkait IPC in situ: nyeri, gk nyaman
c) Terkait IPC removal: gk bisa dilepas krn IPC trapped o/ tumor; fraktur kateter
 Pd efusi transudat, Aspirasi >3x walo uda optimalin penyebab efusi, bisa pertimbangan IPC

4. Biopsi USG guided


 Jarum abram or Cope. UK 14- 21 G. Posisi disukai: lateral dekubitus, di mid axila line
 Teknik real-time, freehand menggunakan probe frekuensi rendah (2–5 MHz). Skrining USG
Doppler dari pembuluh darah intercostal bisa. Biopsi inferior deket diafragma lebih byk hasilin
positif krn predileksi anatomi metastase sekunder ke area ini
 Cutting needle diarahin supaya jaringan yg diambil isi ketebalan full pleura & ujung jarum di PF
buat oblique biopsy tract
 Pas asisten lepas jaringan ke Kontainer cytolyte (dengan saline untuk sampel mikrobiologi) &
bilas jarum di saline tray yang sudah disiapkan sebelumnya antar biopsi, operator cek bukti
pendarahan dengan mencari material echogenic di ruang pleura, atau penggunaan doppler.
 Umumnya 6 core diambil. Kl pleura gk terlalu nebel, bisa ambil lebih. Kelemahan: lesi <1 cm
lower diagnostik yield. Kl pake CT guided biopsy: bisa biopsi s/d uk. 5 mm

5. Suction & digital chest drain


 Kl pake suction, pake tekanan rendah. Sebaiknya punya filter virus

6. LAT (lokal anestesi torakoskopi)


 Selama prosedur:lidokain 1% 20mL. sedasi moderat: make benzodiazepin IV dosis meningkat
(midazolam 0,5-5 mg). bisa kombinasi sm opiat (25-100 mikrogram) u/ kontrol nyeri & batuk.
 LAT rigid & semi-rigid. Semi rigid yg kaya bronkos. Jeleknya biopsi lebih dikit & less lateral
stability
 Dosis standar Talc 3-4g
 IPC dipasang minimal 1 rib di atas or bawah lokasi port LAT. Tp kl introducer LAT kecil, bisa
masukin di tmpt itu
 CXR 1 jam post prosedur. Kl gk sm wall suction, tiap 24-48 jam CXR. Tekanan maks. -20 cmH2O
 Kl px dapet talc, chest drain ttep didiemin s/d output drain 200-250 mL dalam 24 jam
7. Obat-obatan
 Warfarin distop 5 hari sebelumnya, dg iNR <=1,5
 DOAC (direct oral antikoagulan distop 24-48 jam sebelum prosedur. Brdsrkan halflife, risiko
perdarahan, klinis risiko trombosis & bleeding. Kl Dabigatran, cek CrCl. DOAC bisa dilanjutin 1
hari stlh low risk procedure; 2-3 hari kl high risk. Heparin profilaksis harian u/ high risk VTE sblm
mule DOAC lg. CPG & prasugrel stop 5 hari pre-elektif procedure, ticagrelol 7 hari. Aspirin &
heparin profilaksis bisa dilanjutin
 PDE (ex: dipyridamole) gk ada guideline spesifik, local guideline suruh stop 24 jam sblm u/
prosedur high risk bleeding
 Gk perlu cek profil koagulasi rutin kl gk ada riwayat koagulopati & gk make antikoagulan

Anda mungkin juga menyukai