Abstract: The aims of this research are: 1) to produce an interactive instructional CD - Chemo-
edutainment that utilizes macromedia flash software for Chemistry instruction at Junior Secondary
School; 2) to examine the reliability and effectiveness of learning by using interactive instructional CD -
Chemo-edutainment through instruction at school. The products in the first year of research are an
interactive instructional CD for main material of acid, base and salt. The conclusions of the study are:
1) the instructional CD media can be used well by students; and 2) the instructional CD media is
effective for improving student learning outcomes.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menghasilkan media pembelajaran berupa CD interaktif
chemo-edutainment yang memanfaatkan software macromedia flash dalam pembelajaran Kimia SMP;
2) menguji keterandalan dan efektivitas pembelajaran dengan menggunakan CD interaktif chemo-
edutainment melalui pembelajaran di sekolah. Hasil penelitian tahun pertama adalah CD pembelajaran
interaktif untuk materi pokok asam, basa, dan garam. Kesimpulan hasil penelitian, yaitu: 1) media CD
pembelajaran dapat digunakan dengan baik oleh siswa; 2) media CD pembelajaran adalah efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
*)
Diterima tanggal 7 November 2011 - dikembalikan tanggal 13 Maret 2012 - disetujui tanggal 1 Juni 2012
156
Munir Tanrere dan Sumiati Side, Pengembangan Media Chemo-Edutainment melalui Software Macromedia Flash MX pada Pembelajaran IPA Kimia SMP
pembelajaran, dan penguasaan media pembelajaran. Multimedia merupakan sinkronisasi dari elemen
Untuk mengatasi hal ini perlu suatu rancangan teks, grafis, suara, animasi, dan video yang disajikan
pembelajaran sesuai dengan perkembangan Iptek. dalam komputer atau media elektronik lain untuk
Salah satu di antaranya, yakni pemanfaatan media membentuk suatu program informasi dan instruksi
CD interaktif. Pemanfaatan media CD interaktif dengan (Setiadi dan Agus, 2001).
memanfaatkan macromedia flash MX merupakan Upa ya p embuatan program mul time dia
salah satu alternatif dalam pembelajaran IPA Kimia pembelajaran agar dapat memenuhi standar proses
SMP. pembelajaran yang menekankan pada penggu-
Media merupakan alat yang digunakan untuk naannya, mengembangkan ilmu pengetahuan,
menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim meningkatkan keterampilan dan kreativitas, dan
kepada penerima pesan. Fathurrohman (2007) menyediakan kemudahan interaktif serta umpan
menyebutkan fungsi media dalam pembelajaran balik. Menurut Henderson (dalam Munir, 2008), tahap
antara lain sebagai berikut: 1) menarik perhatian; pengembangan software multimedia meliputi tahap:
2) membantu peserta didik mempercepat pema- perencanaan, pengamatan, analisis, desain, dan
haman dalam proses pembelajaran; 3) memperjelas implementasi. Sementara menurut Bork, Gery, dan
penyajian pesan agar tidak bersifat verbalitas; Hartemik (dalam Munir, 2008) meliputi tahap analisis,
4) mengatasi keterbatasan ruang; 5) pembelajaran desain pendidikan, desain software, desain bahan
leb ih k omunikat if d an p roduktif ; 6) wak tu pembelajaran, pengembangan, penilaian, produksi,
pembelajaran dapat dikondisikan; 7) meningkatkan implementasi dan pemeliharaan/penggunaan. Setiadi
motivasi dan gairah belajar siswa; 8) menghilangkan dan Agus (2001) mengemukakan beberapa tahap
kebosanan siswa dalam belajar; dan 9) melayani dalam proses pemroduksian software multimedia
gaya belajar siswa yang beraneka ragam. sebagai berikut: 1) tahap pemroduksian wacana; 2)
Kriteria media pembelajaran interaktif menurut transformasi produk analisis wacana teks ke dalam
Direktorat Dikmenum harus memenuhi kriteria aspek materi presentasi; 3) tahap pemroduksian flowchart
komunikasi visual sebagai berikut: 1) komunikatif: dan skrip program; dan 4) tahap pembuatan
visualisasi mendukung materi ajar, agar mudah program.
dicerna oleh siswa; 2) kreatif: visualisasi diharapkan Selanjutnya, Green dan Brown (2000) menge-
disajikan secara unik dan tidak klise agar menarik mukakan enam tahap dalam pemroduksian suatu
perhatian; 3) sederhana: visualisasi tidak rumit, agar software multimedia sebagai berikut: 1) meng-
tidak mengurangi kejelasan isi materi dan mudah artikulasi visi proyek multimedia; 2) pengumpulan
diingat; 4) unity: menggunakan bahasa visual yang da n pe ngel olaa n el eme n-el emen med ia; 3)
harmonis, utuh, dan senada, agar materi ajar pembuatan prototype; 4) tes kelayakan; 5) melaku-
dipersepsi secara utuh; 5) penggambaran obyek kan beberapa perubahan; dan 6) penggandaan dan
dalam bentuk image yang representatif; 6) pe- distribusi produk.
milihan warna yang sesuai, agar mendukung Dalam penelitian ini, pengembangan didasarkan
kesesuaian antara konsep kreatif dan topik yang pada model pengembangan Plomp yang meliputi:
dipilih; 7) tipografi (font dan susunan huruf), untuk 1) tahap pengkajian awal, yaitu tahap mengkaji
memvisualisasi bahasa verbal agar isi pesan baik kurikulum, menentukan materi dan program yang
se cara fungsi kete rba caan maupun fung si akan digunakan; 2) tahap perencanaan meliputi
psikologisnya; 8) tata letak (layout), peletakan dan desain bahan ajar, desain software, dan evaluasi
susunan unsur-unsur visual terkendali dengan baik, kelayakan desain; 3) tahap realisasi/konstruksi yaitu
agar memperjelas peran dan hirarkhi masing-masing menuangkan desain ke dalam program macromedia
unsur tersebut; 9) unsur visual bergerak (animasi flash menghasilkan CD interaktif, evaluasi kelayakan
dan/atau movie): animasi dapat dimanfaatkan untuk CD interaktif; 4) tahap implementasi, meliputi uji
menstimulasikan materi ajar dan video untuk terbatas dan uji penggunaan produk CD interatif.
mengilustrasikan materi secara nyata; dan 10) Untuk mengembangkan software yang baik,
navigasi (icon) yang familiar dan konsisten agar efektif sedikitnya ada enam keahlian yang diperlukan, yaitu
dalam penggunaannya. guru, desainer, analysis system, image suplier,
codes, dan maintenance program. Masing-masing
157
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 18, Nomor 2, Juni 2012
mempunyai peranan tertentu yang menuntut merupakan bahasa pemprograman yang bekerja
penguasaan bidang keahliannya, yaitu: 1) guru, pada sistem operasi Windows, dan mempunyai
sebagai pihak yang paling banyak tahu tentang seluk- cakupan kemampuan yang luas dan sangat canggih.
beluk pendidikan dan pengajaran; 2) desainer Macromedia Flash MX mempunyai kemampuan
program, untuk mengubah hasil kerja guru ke dalam menggabungkan pemprograman visual yang
skenario kegiatan belajar; 3) analisis sistem, berorientasi pada objek ke dalam lingkungan
menelusuri skenario atau skrip tersebut, dan pengembangan yang memudahkan programer. Selain
melakukan evaluasi apakah sudah layak dituangkan itu, Macromedia Flash MX juga dapat digunakan untuk
dalam program atau belum; 4) image supplier, memvisualisasi simulasi dan animasi (Bambang, dkk,
berbagai bentuk picrorial, baik gambar, foto, grafik, 2004).
merupakan unsur yang yang berperan sangat penting Kemampuan yang dimiliki oleh Macromedia Flash
dalam software pendidikan; 5) coder, setelah script MX dapat dikembangkan dalam dunia pendidikan,
atau skenario selesai dianalisis, selanjutnya yaitu dalam pembuatan visualisasi simulasi dan
rancangan siap dituangkan ke dalam program ani masi, sehingga sang at me mbantu da lam
komputer; dan 6) maintenance program, mem- pemecahan masalah dalam proses pembelajaran
punyai peran penting dalam pemeliharaan dan Kimia.
pemberdayaan program yang telah dihasilkan. Macrome dia flash me rupa kan baha sa
Edutainment adalah perpaduan antara education pemrograman yang bekerja pada sistem Windows,
(pendidikan) dan entertainment (hiburan). Pertama dan mempunyai cakupan kemampuan yang luas dan
kali istilah edutainment digunakan oleh media sangat canggih. Macromedia flash mempunyai
elektronik yang merujuk kepada permainan CD-ROM kemampuan menggabungkan pemrograman yang
dan tayangan televisi. Kini edutainment dapat memudahkan programer. Selain itu, Macromedia
diwujudkan dalam media komputer (Hayati, dkk, flash juga dapat digunakan untuk menvisualisasikan
2006). Pada pembelajaran kimia juga dapat simulasi dan animasi (Bambang, dkk. 2004).
digunakan media pembelajaran yang menggunakan Pemanfaatan software Macromedia Flash MX
media komputer. Media pembelajaran yang demikian dalam pembuatan media pembelajaran Kimia ber-
dapat membuat suasana belajar mengajar menjadi fungsi agar siswa dapat memusatkan perhatiannya
menyenangkan. Siswa dapat memusatkan perhatian dalam situasi pembelajaran, kemudian materi
secara penuh dan waktu curah perhatiannya (time pelajaran yang dipadukan dengan animasi gambar
on task) tinggi. Tingginya time on task akan dan gerakan yang menarik, dapat memotivasi dan
me ning katk an hasil be laja r si swa. Med ia menjadikan siswa senang untuk belajar karena
pembelajaran Kimia yang inovatif dan menyenangkan suasana pembelajaran menjadi lebih santai dan
disebut Chemo-edutainment (CET). Media CET tidak terarah.
hanya media yang menggunakan komputer, tapi CD interaktif dengan memanfaatkan software
dapat juga berupa gambar, permainan, dan media Macromedia Flash MX dapat digunakan sebagai
lainnya yang dapat menghibur siswa tapi tetap sesuai media pembelajaran yang inovatif dan menye-
dengan tujuan pembelajaran. nangkan karena merupakan media yang mempunyai
Media CET yang menggunakan komputer unsur suara dan gambar. Dengan CD interaktif siswa
merupakan media pembelajaran yang populer saat menjadi mudah memahami suatu materi, karena
ini, salah satu di antaranya adalah peggunaan memberi gambaran dan informasi yang lebih nyata
macromedia flash. Program macromedia flash dan jelas. Selain itu dapat memperbesar minat dan
digunakan untuk membuat dan menghasilkan file motivasi siswa untuk belajar (Djamarah, 2002).
multimedia yang disebut Flash Movie (Irvan, 2001). Dengan demikian CD interaktif dengan meman-
Flash movie dapat dimainkan online dengan faatkan software Macromedia Flash MX dapat
menggunakan Macromedia Flash Player. Pembuatan digunakan sebagai media pembelajaran CET.
animasi-animasi dengan memanfaatkan flash disebut Studi pendahuluan yang telah dilakukan dan
Macromedia Movie. Media dengan memanfaatkan terkait dengan rancangan penelitian ini adalah:
software Macromedia Flash MX dikemas dalam 1) pengkajian dokumen kurikulum sains berbagai
bentuk CD interak tif. Macromedia Fla sh MX negara, ternyata bahan kajian Kimia sudah diberikan
158
Munir Tanrere dan Sumiati Side, Pengembangan Media Chemo-Edutainment melalui Software Macromedia Flash MX pada Pembelajaran IPA Kimia SMP
di SMP bahkan sudah sejak SD, seperti Inggris, dikembangkan berdasarkan penelitian pra eksperimen
Filipina, Singapura, dan Australia (Firman, 2000); 2) di SMP Negeri 24 Makassar.
penelitian A. Rafiq (2004) menunjukkan bahwa Metodologi penelitian untuk uji terbatas, yaitu:
tingkat daya serap siswa SMP Sulawesi Selatan pada 1) subyek penelitian: guru dan siswa salah satu kelas
materi Kimia dalam pelajaran Fisika dan Biologi adalah yang dijadikan kelas uji coba terbatas; 2) penelitian
sangat rendah (39,37%). Salah satu faktor adalah penelitian pra eksperimen dengan desain One
penyebabnya yaitu guru kurang mampu mengem- Shot Case Study; 3) instrumen pengumpulan data
bangkan materi-materi Fisika dan Biologi yang yang digunakan adalah wawancara dan kuesioner.
berhubungan dengan Kimia; 3) berdasarkan survai Hasil wawancara dan kuesioner dijadikan dasar untuk
yang dilakukan memperlihatkan bahwa guru-guru IPA perbaikan dan validasi tim ahli.
Fisika dan Biologi di SMP mengalami kendala dalam
mengembangkan materi dari konsep-konsep yang Hasil Penelitian dan Pembahasan
berhubungan dengan Kimia. Begitu pula guru-guru Penelitian dan pengembangan media pembelajaran
IPA bel um sepenuhny a da pat mene rapk an berbasis software Macromedia Flash ini terdiri dari 4
pembelajaran berdasarkan pandangan konstruk- tahap, yaitu studi pendahuluan, pengembangan,
tivisme melalui berbagai pendekatan yang sesuai pengembangan produk, dan implementasi.
(Tanrere, 2004); 4) Army Auliah (2009) telah
mengembangkan software media pembelajaran Tahap I: Studi Pendahuluan
berbasis hiperteks pada pembelajaran Kimia SMA Pada tahap ini dilakukan analisis masalah dan
pokok bahasan Struktur Atom dan Sistem Periodik pengumpulan informasi. Penelitian ini berangkat dari
dengan hasil cukup baik; 5) Jasri Jangi (2010) telah adanya masalah yang berpotensi untuk diperbaiki.
mengembangkan software multimedia pembelajaran
Kimia SMA pokok bahasan Laju Reaksi dengan hasil Observasi Awal
yang cukup baik. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada
beberapa sekolah dan wawancara dengan guru-guru
Metode Penelitian IPA SMP ditemukan bahwa pembelajaran IPA Kimia
Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan SMP belum berlangsung dengan baik. Hal ini
(Research and Development) dengan dua tahapan disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: 1) Kimia
pelaksanaan dalam rentang waktu dua tahun. Setiap adalah pelajaran baru bagi siswa; 2) belum adanya
tahapan menggunakan strategi yang berbeda, guru bidang studi Kimia di SMP; 3) guru-guru yang
sehingga penelitian ini menggunakan metode eklektik, mengajarkan Kimia adalah guru bidang studi Biologi
dimana penggunaan m asing-masing metode atau Fisika dimana tidak terlalu memahami materi
disesuaikan dengan tahapan penelitian. Penelitian Kimia; 4) siswa kurang termotivasi dalam belajar
pengembangan merupakan metode penelitian yang Kimia, 5) guru dalam mengajarkan Kimia merasa
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu serta perlu suatu media pembelajaran yang membantu
menguji keefektivan produk tersebut. Rancangan mereka dalam pembelajaran Kimia. Berdasarkan hal
pengembangan dilakukan melalui model pengem- tersebut perlu untuk mengembangkan media
bangan Plomp (1997) yang terdiri dari empat tahap, pembelajaran yang dapat membantu guru dalam
yaitu tahap pengkajian awal, tahap perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dan sekaligus dapat
tahap realisasi/konstruksi, dan tahap implementasi. meningkatkan motivasi siswa dalam belajar Kimia.
Penelitian tahun pertama dilakukan dengan Untuk itu, dalam penelitian ini dikembangkan media
langkah-langkah sebagai berikut: 1) pengkajian awal: pembelajaran berbasis Macromedia yang dapat
meliputi analisis kurikulum, analisis buku teks Kimia digunakan, baik oleh guru dalam proses pembelajaran
SM P, d an a nali sis medi a pe mbel ajaran; 2) maupun oleh siswa dalam belajar sendiri. Dalam hal
perencanaan: meliputi pembuatan desain media ini pengembangan media pembelajaran untuk materi
dengan mengunakan macromedia flash, dan desain pokok asam, basa, dan garam.
pembelajaran; 3) realisasi/konstruksi: meliputi
pembuatan CD, kemudian divalidasi oleh tim ahli; 4)
implementasi: meliputi ujicoba terbatas yang
159
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 18, Nomor 2, Juni 2012
160
Munir Tanrere dan Sumiati Side, Pengembangan Media Chemo-Edutainment melalui Software Macromedia Flash MX pada Pembelajaran IPA Kimia SMP
161
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 18, Nomor 2, Juni 2012
Pustaka Acuan
Army Auliah. 2009. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Hiperteks pada Pembelajaran Kimia SMA
Pokok Bahasan Struktur Atom dan Sistem Periodik: Makassar: Jurusan Kimia FMIPA UNM
Bambang, Ibnu Mahardika, Zaharudin G. Djalle. 2004. Flash MX 3 in 1. Bandung: Informatika.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Fathurrohman, Pupuh. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT. Rafika Aditama
Firman, Harry. 2000. Pengajaran IPA Kimia pada Pendidikan Dasar di Jepang. Disampaikan pada Seminar
Nasional Expo Kimia Milenium III HMK UPI, 3 Juli 2000. Bandung: HMK UPI
Green, T.D., Brown, A. 2000. Multimedia Projects in the Classroom. California: Corwis Press.
Hayati, Maizatul, Amily Shafila, Azniah Ismail. 2006. Persepsi Calon Guru terhadap Permainan Komputer dan
Masa Depan Penggunaannya dalam Kelas. http://ppp.upsi-edu.my/eWacana (diakses tanggal 5
Pebruari 2010).
Jasri Jangi. 2010. Pengembangan Software Multimedia Pembelajaran Kimia SMA Pokok Bahasan Laju
Reaksi
Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi, Bandung: CV Alfabeta
Plomp. 1997. Educational and Training System Design. Enschede, The Netherland: University of Twente.
Rafiq. A. 2004. Pengetahuan Siswa SMP tentang Aspek Kimia pada Mata Pelajaran Fisika dan Biologi.
Makassar: FMIPA UNM
Setiadi, R. dan Agus, A. 2001. Dasar-dasar Pemrograman Software Pembelajaran. Bandung:Universitas
Pendidikan Indonesia
Tanrere, Munir. 2004. Identifikasi Materi Kimia pada Buku Paket Fisika dan Biologi SMP. Makassar: FMIPA
UNM.
162