LATAR BELAKANG
Kesehatan Maternal dan Neonatal tidak dapat dipisahkan oleh karena saling terkait. Ibu
DAFTAR ISI hamil dan melahirkan yang sehat akan melahirkan bayi-bayi yang sehat pula. Ibu yang
hamil dan melahirkan yang berisiko, menderita penyakit tertentu, bila tidak diantisipasi
sedini mungkin untuk disembuhkan, bayi yang dikandungnya tidak akan bertumbuh
Analisis Epidemiologis Upaya Kesehatan
Maternal Neonatal di Indonesia Dalam dengan baik dan lahir dalam keadaan berisiko-tinggi untuk menderita sakit bahkan
Pencapaian Target MDGs 2015 .... 1 meninggal. Oleh karena itu, di banyak negara di dunia ini Kesehatan Maternal Neonatal
adalah salah satu prioritas upaya pelayanan kesehatan. Bayi yang sehat akan dapat
Surat Pembaca .... 4
bertumbuh dan berkembang secara normal, sehat baik fisik, mental, inteligensia dan
Kalender Ilmiah ...... 4 spiritual menjadi manusia yang berkualitas untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya,
Berita Organisasi .... 4
keluarganya dan masyarakat di sekitarnya.
Profil ...... 6 Kesehatan maternal neonatal di negara-negara tertentu, Angka Kesakitan dan Kematian
Ibu, juga Angka Kesakitan dan Kematian Bayi dan Bayi Baru lahir (Neonatal) cukup tinggi
REDAKSI (MMR, IMR, NMR ) terutama di Sahara Afrika dan beberapa negara Asia termasuk
Indonesia. Hal ini oleh karena faktor penyebab tak langsung dan langsung yang
mempengaruhi Kematian Ibu dan Kematian Bayi dan Neonatal tersebut.
Penanggung jawab
Trijatmo Rachimhadhi Millenium Development Goals ( MDGs)
Pemimpin redaksi 1. Merupakan UN Millenium Declaration (2000) dihadiri oleh 189 Kepala Negara dan
Effek Alamsyah Pemerintahan dengan dihasilkannya MILLENIUM DEVELOPMENT GOALs (Tujuan
Pembanguan Milenium) yaitu: upaya-upaya terarah yang harus diusahakan oleh
Editor semua negara untuk meningkatkan kesejahteraan umat di dunia. Pada 2005 direvisi
Rulina Suradi dengan target tertentu yang diusahakan tercapai pada 2015.
Redaktur pelaksana MDG 1: To eradicate extreme poverty and hunger
Sari Handayani MDG 2: To achieve universal primary education
Hesti K.P. Tobing MDG 3: To promote gender equality and empower women
MDG 4: To reduce child mortality
Sekretariat
Eka Susanti MDG 5: To improve maternal health
Bedjo Sardjono MDG 6: To combat HIV/AIDS, malaria, and other diseases
Andreas Supartono MDG 7: To ensure environmental sustainability
Anjar Kristantoro MDG 8: To develop a global partnership for development
Alamat redaksi
Perkumpulan Perinatologi Indonesia
(PERINASIA)
Perinasia
Jl. Tebet Utara IA/22 - Jakarta 12820
Telp. (021) 8281243, 83794513
Fax. (021) 8281243
E-mail: perinasi@centrin.net.id
(Target MDGs 2015) harus menurun menjadi 2/3 dari tahun Diakui, peserta pelatihan dan seminar tersebut cukup banyak
2010) peminatnya namun banyak peserta dari perkotaan dan propinsi
tertentu dan belum menjangkau tenaga medis di propinsi dan
Terdapat disparitas/perbedaan AKB antar provinsi, terendah pada
kabupaten yang AKB dan AKI tinggi, seperti di Papua dan beberapa
provinsi DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Timur dan
propinsi tertentu di Sulawesi
Tengah (<30/1000). Tertinggi di NusaTenggara Barat dan Timur,
Maluku, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat (>49/1000).
HAMBATAN DALAM PENCAPAIAN MDGS 2015
Dibandingkan dengan negara-negara lain Angka Kematian Bayi
UNDP dan Bappenas pada tahun 2008 melaporkan bahwa target
Baru Lahir (NMRs) di Indonesia cukup tinggi (5-29/1000)
MDGs Indonesia cukup berhasil dan yang penting adalah upaya
dibandingkan dengan Amerika, Eropa, Rusia, Australia, Negara
bersama pemerintah, swasta dan masyarakat untuk memperbaiki
Arab dan Mesir, Malaysia dan Thailand.
kondisi rakyat kita sehingga dari waktu ke waktu kita dapat
mencapai perbaikan.
Angka Kematian Ibu (AKI, MMR)
Pada tanggal 16 dan 17 Februari 2010 lalu atas inisiatif Menkokesra
ANGKA KEMATIAN IBU (PER 100.000 KELAHIRAN HIDUP) DI INDONESIA
TAHUN 1994-2007 dilakukan LOKAKARYA NASIONAL DALAM PENCAPAIAN TUJUAN
PEMBANGUNAN MILENIUM MDGs 2015.
Lokakarya tsb mengundang organisasi profesi bidang kesehatan
seperti: IDI, IDAI, POGI, IBI, PPNI, IAKMI, LSM Kesehatan dan
Keluarga Berencana, Perkumpulan Perinatologi Indonesia
(Perinasia) sebagai peserta dan juga Pelaksana.
Paparan tentang perencanaan program dan implementasi untuk
meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka pencapaian
MDGs 2015 di sampaikan oleh yang mewakili Menkokesra,
Menkes, Bapennas dan Kepala BKKBN.
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2008 Organisasi profesi kesehatan menyampaikan program yang telah
dilaksanakan dan yang akan datang dalam rangka menurunkan
Dibandingkan dengan tahun 2002 : 307/100000, AKI turun pada
AKI, AKB dan program lainnya untuk membantu pemerintah.
tahun 2007 : 228/100000. AKI juga memperlihatkan disparitas
antar Provinsi, Kabupaten dan Kota. Jumlah Kematian Maternal Hasil dari lokakarya tsb, kelompok organisasi profesi dan seminat
di RS pada tahun 2008 meningkat menjadi 505 0rang jika telah bersepakat:
dibandingkan dengan jumlah kematian pada 2007: 170 0rang a) Menggalang komitmen untuk berkoordinasi, bersinergi
dan 2006: 237 orang, sedangkan jumlah lahir hidup hampir dalam pencapaian MDGs, khususnya 4 dan 5 baik secara
sama, sekitar 138.000. langsung maupun tidak langsung, antara lain dengan
Penderita penyakit yang berhubungan dengan Perinatal yang program fokus di propinsi atau kabupaten/kota terpilih
dirawat di Rumah Sakit pada 2008, menempati nomor urut 3, yang disepakati sebagai daerah uji coba.
setelah Penyakit Sirkulasi Pembuluh Darah dan Penyakit Saraf.
c) Meningkatkan peran dalam advokasi maupun koreksi, PELATIHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (KRR)
kajian atas kebijakan publik (eksekutif, legislatif dan non 30-31 Oktober 2010 di Jakarta
pemerintah) terkait upaya pencapaian MDGs 4 dan 5 di
PELATIHAN KONSELING K. R. R.
berbagai tingkat administrasi pemerintahan secara
berkelanjutan. 6-7 Nopember 2010 di Jakarta
Koordinator Program :
1. Program Resusitasi Neonatus :
Koordinator : Dr. Didi Haryanto, SpA(K)
Wakil : Dr. Yoshida, SpOG
2. Program Manajemen Laktasi :
Koordinator : Dr. Rahmi Lestari
Wakil : Hj. Fatimah, SKM
Pengurus Cabang Riau usai dilantik oleh Ketua Umum Perinasia Pusat pada
3. Program Perawatan Metode Kanguru :
tanggal 15 Mei 2010 di Aula RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
Koordinator : Dr. Eka Agustia Rini, SpOG(K)
Wakil : Hj. Osmiryetti, AMK
Gubernur Riau, Drs. H.
4. Program Penatalaksanaan BBLR : Rusli Zainal bersama
Koordinator : Dr. Enny Yantri, SpA Direktur RSUD Arifin
Wakil : Sri Yanti Yanor, AMK Achmad, Dra. Yulwiriati
Moesa, Apt, Msi
5. Program Kesehatan Reproduksi Remaja : meninjau Pelatihan
Koordinator : Dr. H. Syahredi SA, SpOG(K) Resusitasi Neonatus
Wakil : Hj. Zulmaidiar, Amd.Keb usai acara Pelatikan
Pengurus Cabang.
PROFIL
Dua RINI berjuang membantu
menyelamatkan BBLR
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang berat lahirnya
kurang dari 2500 gram. BBLR mempunyai kecenderungan untuk
sakit atau meninggal jauh lebih besar bila dibandingkan dengan
bayi dengan berat lahir normal (berat sekitar 2500-4000 gram).
Penyebab BBLR adalah:
Dr. Asti Praborini, SpA, IBCLC
(1) Bayi lahir prematur atau bayi yang lahir sebelum usia
kehamilan mencapai 37 minggu penuh atau kurang dari 259 Tanya: Kasus BBLR seperti apa saja yang telah ditangani oleh Dr.
hari dihitung dari hari pertama haid terakhir ibu. Oleh karena Rini? Pernahkah menangani kasus BBLR dibawah 1.500 gram?
berat bayi berhubungan dengan usia kehamilan, maka bayi Mohon diceritakan.
yang lahir prematur mempunyai berat lahir yang kurang.
Jawab: Saya pernah bekerja di beberapa daerah seperti di Irian
Adakalanya bayi lahir prematur tetapi berat lahirnya lebih dari
Jaya, Bali, Bengkulu, Lombok, dll. Di Bali tahun 1993-1998 saya
2500 gram (bukan BBLR). Keadaan ini dapat terjadi pada bayi
menemukan kasus-kasus BBLR, karena saat itu ibu-ibu di daerah
dari ibu penderita diabetes (kencing manis).
tersebut mengerjakan pekerjaan berat seperti mengaspal jalan.
Nama :
Formulir
Perpanjangan
Nomor anggota :
Keanggotaan
Alamat institusi :