Anda di halaman 1dari 14

UNIVERSITAS ANDALAS

FAKULTAS KEDOKTERAN
Alamat : Jl.Perintis Kemerdekaan. Padang 25127. Indonesia
Telp.: +62 751 31746. Fax.: +62 751 32838
e-mail : fk2unand@pdg.vision.net.id

BLOK 3.4 :

GANGGUAN SISTEM UROGENITAL

STUDENT`S GUIDE

Edisi kedelapan Tahun 2015

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS


ANDALAS
PADANG - INDONESIA
FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ANDALAS
Padang, Indonesia

Gangguan Sistem Urogenital edisi ke-8 Tahun 2015

Tim Pengelola Blok 3.4 (Gangguan Urogenital)

Koordinator : dr. H. Syaiful Azmi, SpPD-KGH, FINASIM


Sekretaris
: dr. Alvarino, SpB SpU
Anggota
: dr. Saptino Miro, SpPD
dr. Rudy Afriant, SpPD
dr. Yenita M Biomed, SpPA

Wakil Dekan I

Padang, 28 Januari 2015


Koordinator Blok 3.4

Dr. Rina Gustia, SpKK


Nip. 1964191991032001

dr. H. Syaiful Azmi, SpPD-KGH, FINASIM


Nip. 195202171980031005

Gangguan Sistem Urogenital edisi ke-8 Tahun 2015

BLOK 3.4
GANGGUAN SISTEM UROGENITAL

PENDAHULUAN
Pada Blok 3.4 (Gangguan Sistem Urogenital), mahasiswa dipersiapkan untuk
kompeten dalam bidang sistem urogenital. Pembelajaran dalam Blok 3.4 ini meliputi kuliah
pengantar, tutorial, skills lab dan praktikum.
Pembelajaran dalam Blok urogenital (Blok 3.4) terdiri dari patofisiologi, prinsip
diagnosis dan penatalaksanaan dari
- Kelainan congenital sistem urogenital,
- Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
- Infeksi dan otoimun
- Trauma sistem urogenital
- Penyakit degenerative dan neoplasma sistem urogenital
- Penyakit Ginjal Kronik
Pada akhir pembelajaran di Blok 3.4ini, diharapkan mahasiswa mampu berkompetensi
dalam mendiagnosis dan menatalaksana kelainan sistemutogenital dalam pendekatan sebagai
dokter dalam pelayanan primer.

Gangguan Sistem Urogenital edisi ke-8 Tahun 2015

POHON TOPIK

Sistem Urogenital

Patogenesis / kelainan
Sistem Urogenital

Kelainan
Kongenital

Gangguan
keseimbangan
cairan dan
elektrolit

Trauma

Prognosis

Infeksi dan
penyakit
otoimun

Penyakit degenerative
dan neoplasma

Anamnesis
Kelainanfisis
Kelainanlaboratorium
Pemeriksaanpenunjang

Diagnosis
Diagnosis banding

Penatalaksanaan

Gangguan Sistem Urogenital edisi ke-8 Tahun 2015

Penyakit Ginjal
Kronik

Dirujuk

METODE PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran.
a. Tutorial.
Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan dua kali seminggu. Jika berhalangan
hadir karena sesuatu hal, mahasiswa yang bersangkutan harus menginformasikan
kepada tutor dalam waktu 2 x 24 jam.
b. Skills lab.
Kegiatan untuk mendapatkan keterampilan medik, mulai dari komunikasi,
keterampilan laboratorium, keterampilan prosedural dan keterampilan klinik
c. Praktikum
Kegiatan yang dilakukan di laboratorium, yang bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman tentang teori.
d. Diskusi pleno
Tujuan dari diskusi ini untuk mempersamakan dan membandingkan proses
pembelajaran kelompok untuk mencegah adanya kelompok yang mengambil jalur
yang salah. Kelompok dapat mengajukan masalah yang belum terpecahkan dan
fasilitator akan mengarahkan diskusi . Kegiatan ini diadakan sekali seminggu dan
dihadiri oleh dosen yang terkait.
e. Kuliah Pengantar
Kuliah yang diberikan oleh dosen, yang bertujuan untuk memberikan pedoman
kepada mahasiswa dalam mempelajari suatu topik.
f. Konsultasi dengan fasilitator / instruktur / pakar.
Konsultasi dengan fasilitator, instruktur atau dosen apabila diperlukan dengan
membuat perjanjian sebelumnya
g. Belajar mandiri
Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar
mandiri, suatu keterampilan yang penting untuk karir anda ke depan dan
perkembangannya. Keterampilan ini meliputi mengetahui minat anda sendiri,
mencari informasi yang lebih banyak dari sumber pembelajaran yang tersedia,
mengerti informasi dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dan
berbagai aktivitas, menilai pembelajaran anda sendiri dan mengidentifikasi
kebutuhan pembelajaran selanjutnya. Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan
kuliah atau buku teks. Belajar mandiri adalah ciri yang penting pada pendekatan
PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan yang tiada akhir tanpa batas
untuk memperoleh informasi.

Gangguan Sistem Urogenital edisi ke-8 Tahun 2015

h. Diskusi kelompok tanpa tutor


Tergantung pada kebutuhan, mahasiswa juga dapat merancang pertemuan
kelompok tanpa kehadiran tutor. Tujuan dari diskusi tanpa tutor bisa bervariasi,
seperti mengidentifikasi pertanyaan secara teoritis, mengidentifikasi tujuan
pembelajaran kelompok, untuk memastikan bahwa kelompok tersebut telah
mengumpulkan cukup informasi, atau untuk mengidentifikasi pertanyaan praktis
B. Sumber Pembelajaran.
Sumber pembelajaran berupa:
a. Buku teks.
b. Majalah dan Jurnal.
c. Internet (e-library).
d. Nara sumber.
e. Laboratorium.
C. Media Instruksional.
Media instruksional yang digunakan
a. Panduan tutorial (students guide).
b. Penuntun Praktikum.
c. CD Rom.
d. Preparat dan peraga praktikum.
e. Panduan Skills Lab.

Gangguan Sistem Urogenital edisi ke-8 Tahun 2015

EVALUASI
NO

KOMPONEN

BOBOT

Penilaian Tutorial

20%

Ujian Skills Lab

20%

Ujian Tulis (MCQ, PAQ)

60%

Ketentuan :
1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/skills lab/praktikum harus
memenuhipersyaratan berikut :
a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 90%
b. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi pleno 90%
c. Minimal kehadiran dalam kegiatan skills lab 100%
d. Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 100%
2. Apabila tidak lulus dalam ujian tulis, mahasiswa mendapat kesempatan untuk
ujian remedial satu kali pada akhir tahun akademik yang bersangkutan. Jika
masih gagal, mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang blok.
3. Apabila tidak lulus ujian skills lab, mahasiswa mendapat kesempatan untuk
ujian remedial satu kali di akhir blok. Jika masih gagal, mahasiswa yang
bersangkutan harus mengulang blok
4. Ketentuan penilaian berdasarkan peraturan akademik program sarjana
Universitas Andalas tahun 2006.
Nilai Angka
90-100
85-89
80-84
75-79
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
40-49
<40

Nilai Mutu
A+
A
AB+
B
BC+
C
CD
E

Angka Mutu
4.00
3.75
3.50
3.25
3.00
2.75
2.25
2.00
1.75
1.00
0.00

Gangguan Sistem Urogenital edisi ke-8 Tahun 2015

Sebutan Mutu
Sangat cemerlang
Cemerlang
Hampir cemerlang
Sangat baik
Baik
Hampir baik
Lebih dari cukup
Cukup
Hampir cukup
Kurang
Gagal

MODUL 1

SKENARIO 1 : MENGAPA CUMA SATU ?


Dalam diskusi antara dokter spesialis anak dan dokter muda di poliklinik RSUP Dr.M.
Djamil Padang, dibicarakan seorang ibu yang membawa anaknya berobat ke poliklinik anak
setelah dirujuk dokter umum di puskesmas dengan keterangan kriptorkismus. Anak laki-laki
ini berusia tujuh bulan tanpa keluhan lain selain tidak ditemukan buah zakar dalam kantong
kemaluan. Pertumbuhan dan perkembangan dalam batas normal. Tidak ada kosanguinitas
dalam keluarga. Dari hasil pemeriksaan didapatkan tanda vital dalam batas normal. Pada
daerah genital didapatkan ukuran penis 1,5 cm (<2 SD), anatomi normal, skrotum terbentuk
baik, testis dekstra teraba dengan volume diperkirakan 2 ml, sedangkan testis sinistra tidak
ditemukan. Dari pemeriksaan USG pelvis ditemukan testis sinistra di inguinal sinistra dengan
volume 2 ml dengan kesan akhir undescended testis sinistra.
Dokter mendiskusikan bahwa permasalahan pada pasien ini tidak hanya undescended
testis sinistra tetapi juga mikropenis. Dalam diskusi timbul pertanyaan apakah perlu dilakukan
terapi hormonal dan tindakan operasi? Bila tidak dilakukan tindakan segera apakah berisiko
untuk terjadi infertilitas atau karsinoma testis?
Bagaimana saudara menjelaskan apa yang terjadi pada anak dalam skenario diatas?

Gangguan Sistem Urogenital edisi ke-8 Tahun 2015

MODUL 2
SKENARIO 2 : MUNTABER
Tn. Dehidra, 20 tahun dibawa ke Puskesmas dengan keluhan mencret-mencret dan
muntah-muntah sejak 3 hari yang lalu. Mencret + 10 x sehari dan muntah + 5 x sehari. Dari
anamnesis diketahui bahwa Tn. Dehidra makan cendol dipinggir jalan 3 hari yang lalu. Pada
pemeriksaan jasmani didapatkan KU lemah, mata cekung dan suara parau. Kesadaran
Somnolen, tekanan darah 80/60 mmHg, nadi 110 x/menit, nafas cepat dan dalam, 26 x/menit
dan turgor kulit jelek.
Dokter segera memasang infus Runger Lactat, memberi oksigen. Dokter menerangkan
pada Tn. Dehidra tentang penyakitnya, bahwa akibat kehilangan cairan yang cepat dan
banyak telah terjadi gangguan pernafasan dan mungkin gangguan elektrolit. Oleh karena itu
dokter menganjurkan Tn. Dehidra dirujuk ke RSUP.
Di RSUP Tn. Dehidra dirawat di ruang HCU (Hight Care Unit), dilakukan
pemeriksaan darah, elektrolit dan analisa gas darah. Dari pemeriksaan darah didapatkan Hb
14 gr/dl, ureum 100 mg/dl, creatinin 1,8 g/dl, Natrium 100 mEg/L, K 3,4 Eg/L dan dari AGD
didapatkan tanda-tanda asidosis. Dokter segera mengoreksi hiponatremi dan asidosis
disamping meneruskan infus Ringer Lactat.
Hari ke dua rawatan , keadaan umum Tn. Dehidra mulai membaik, sadar dan
kooperatif, sesak nafas telah hilang dan tidak ada lagi mencret. Tn. Dehidra dipindahkan
keruangan perawatan.
Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Tn. Dehidra?

Gangguan Sistem Urogenital edisi ke-8 Tahun 2015

MODUL 3
SKENARIO 3 : NY.PIEL YANG MALANG
Ny. Piel, 30 tahun datang ke puskesmas dengan demam sejak 5 hari yang lalu. Demam
disertai menggigil, berkeringat dan pinggang kanan terasa nyeri. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan keadaan umum lemah, suhu 39,5oC, nadi 110 x/menit, tekanan darah 130/80
mmHg, jantung dan paru dalam batas normal. Pada pemeriksaan punggung didapatkan nyeri
ketok CVA kanan. Pada pemeriksaan urine didapatkan albumin +, sedimen : Eritrosit 1-2
/LPB, Lekosit 20-30 /LPB, berkelompok.
Dokter menerangkan pada Ny. Piel bahwa telah terjadi infeksi pada saluran kencing
dan manganjurkan Ny. piel untuk dirujuk ke RSUP. Setelah memasang infus dan memberikan
parasetamol Ny. Piel dirujuk ke RSUP.
Di RSUP Ny. Piel dirawat di penyakit dalam, dan dilakukan pemeriksaan kultur dan
sensitivity test urine MSU. Kemudian dokter memberikan anti biotika. Hari kedua rawatan.
Keadaan Ny. Piel mulai membaik, tidak demam lagi. Ny. Piel tidak habis pikir, kenapa ia bisa
mendapat infeksi yang berat seperti itu. Bagaimana bakteri bisa sampai ke ginjalnya? Berbeda
dengan sakit pinggangnya satu tahun yang lalu sehabis memakan jengkol, dimana di samping
sakit pinggang, juga diikuti kencing yang berdarah.
Hari ketiga rawatan, masuk seorang pasien baru, wanita muda dengan sembab pada
seluruh badannya. Pasien tersebut berumur 18 tahun dan sudah tiga kali dirawat dengan
keluhan sembab ini. Menurutnya ini terjadi karena makan obat yang tidak teratur disamping
penyakitnya ini diturunkan oleh ibunya yang juga sembab. Dokter yang merawatnya
mengatakan bahwa ginjalnya bocor.
Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Ny Piel dan wanita muda tersebut?

Gangguan Sistem Urogenital edisi ke-8 Tahun 2015

MODUL 4

SKENARIO 4 : RAJA JALANAN YANG NAAS


Romeo, 16 tahun dilarikan ke puskesmas setelah mengalami kecelakaan lalu lintas
sesama pengendara sepeda motor waktu kebut-kebutan di jalan raya. Romeo mengeluh perut
kanannya sakit dan kepala pusing. Dari keterangan keluarga yang membawanya, perut kanan
Romeo terbentur trotoar.
Saat Romeo datang ke puskesmas, dokter sedang memeriksa seorang pasien wanita
untuk dibuatkan visum et repertum atas permintaan kepolisian, karena diduga telah terjadi
kekerasan seksual. Segera dokter tersebut memeriksa Romeo, karena dilaporkan oleh perawat
ada kasus kecelakaan. Pada pemeriksaan didapatkan pasien gelisah, sadar, akral dingin,
tekanan darah 70/40 mmHg, nadi 120/menit, lemah, nafas 20/menit. Pada abdomen
didapatkan jejas di perut kanan atas, dinding perut tegang dengan nyeri tekan dan nyeri lepas.
Dokter segera memasang infus ringer laktat dengan tetesan cepat dan memasang
kateter uretra. Dari kateter keluar urine bercampur darah. Dokter menerangkan pada Romeo
dan keluarganya bahwa benturan pada perutnya berkemungkinan mengenai ginjal. Untuk itu
harus segera dirujuk ke RSUP.
Di RSUP, Romeo dirawat di ruang intensif, pada pemeriksaan didapatkan tekanan
darah 120/80 mmHg, urine 50 ml/jam masih bercampur darah. Dokter melakukan
pemeriksaan CT Scan abdomen dengan kontras, dengan hasil terlihat extravasasi kontras
keluar dari pool atas ginjal, sedangkan organ intra abdomen lainnya normal. Keluarga Romeo
bertanya apakah ginjalnya masih bisa di selamatkan?
Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Romeo dan pasien wanita tersebut?

Gangguan Sistem Urogenital edisi ke-8 Tahun 2015

10

MODUL 5

SKENARIO 5 : KATETER DI SUPRAPUBIS


Tn. Hipro 80 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan kencing tidak keluar sejak
satu hari yang lalu. Tn Hipro sudah mengeluh sebelumnya kencing sedikit dan sering, ada
rasa tidak puas sehabis kencing, serta pancaran kencingnya tidak kuat lagi. Dari pemeriksaan
didapatkan keadaan umum gelisah, tekanan darah 130/80 mmHg. Pada pemeriksaan abdomen
didapatkan pembengkakan di suprasimfisis, kira-kira 3 jari di bawah pusat, kenyal dan nyeri
tekan. Dari pemeriksaan rectal toucher didapatkan anus tenang, mucosa licin, teraba pool atas
kelenjar prostat, kenyal, permukaan rata, tidak nyeri tekan.
Dokter menerangkan pada Tn. Hipro bahwa kencingnya terhambat keluar karena
kelenjar prostat yang membesar. Dokter meminta persetujuan Tn. Hipro untuk pemasangan
kateter. Setelah kateter terpasang, keluar urine + 2 liter. Setelah urine keluar, Tn. Hipro
merasa nyaman dan segera minta pulang. Dengan susah payah dokter menerangkan pada Tn.
Hipro tentang penyakitnya, dan menganjurkan untuk dirujuk ke RSUP. Setelah mendengar
keterangan dokter, akhirnya Tn. Hipro setuju untuk dirujuk ke RSUP.
Di RSUP Tn. Hipro dirawat di bagian bedah, dan dilakukan pemeriksaan USG dengan
hasil pembesaran kelenjar prostat serta pemeriksaan PSA normal. Dokter menganjurkan Tn.
Hipro untuk dioperasi, Tn. Hipro mempertimbangkan untuk di operasi karena dia khawatir
apakah dia menjadi impoten. Sementara itu masuk seorang pasien baru dengan kateter
terpasang di atas simfisis pubis. Menurut keterangan dokter, pasien tersebut menderita kanker
prostat, dan gagal dipasang kateter.
Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Tn. Hipro dan pasien kanker prostat
tersebut?

Gangguan Sistem Urogenital edisi ke-8 Tahun 2015

11

MODUL 6

SKENARIO 6 : DERITA NY. RENKIS


Ny. Renkis, 50 tahun dengan berat badan 40 kg, datang berobat ke puskesmas dengan
keluhan perut membuncit sejak 5 bulan yang lalu. Di samping itu Ny. Renkis juga mengeluh
lesu, mual, nafsu makan berkurang. Ny. Renkis sudah sering berobat dengan bidan desa dan
diberi obat maag namun keluhannya tidak berkurang. Pada pemeriksaan dokter
mendapatkan keadaan umum lemah, conjungtiva anemis. Tekanan darah 180/110 mmHg.
Jantung didapatkan tanda-tanda LVH, dan paru tidak ditemukan ronkhi. Pemeriksaan
abdomen hepar dan lien tidak teraba. Pada Palpasi bimanual abdomen, ballotemen ginjal
kanan (+). Pemeriksaan laboratorium ditemukan HB 8 g/dl, lekosit 8.000/mm3. Urine :
albumin + +, sedimen urine : eritrosit 4-6 /LPB, Lekosit 1-3 /LPB.
Dokter menerangkan pada Ny. Renkis bahwa ia menderita hipertensi, anemia dan
protein yang lolos dari ginjal, oleh karena itu harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk
mengetahui penyakitnya. Dokter puskesmas memberi obat anti hipertensi dan merujuk Ny.
Renkis ke RSUP.
Di RSUP dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil gula darah 120 mg/dl,
ureum 100 mg/dl, creatinin 4 mg/dl. Dari pemeriksaan USG abdomen ditemukan multiple
cyst di kedua ginjal, di hati dan pankreas. Dokter menerangkan pada Ny. Renkis tentang
penyakitnya, bahwa telah ada gagal ginjal, penyakit ini progresive dan irreversible yang
satu saat akan sampai pada penyakit ginjal tahap akhir yang memerlukan cuci darah.
Di samping Ny. Renkis, dirawat seorang pasien wanita 40 tahun, yang baru saja
menjalani cuci darah. Menurut dokter yang merawat, pasien tersebut mengalami gagal
ginjal akut akibat muntaber yang terlambat dibawa ke RS. Bagaimana anda menjelaskan
apa yang terjadi pada Ny. Renkis dan pasien wanita disampingnya tersebut?

Gangguan Sistem Urogenital edisi ke-8 Tahun 2015

12

LAMPIRAN 1
METODA TUJUH LANGKAH (SEVEN JUMPS) DALAM DISKUSI TUTORIAL
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, digunakan metoda tujuh langkah (sevenjumps)
dalam diskusi kelompok. Diskusi kelompok yang pertama mencakup langkah 1-5, dan
langkah berikutnya dilakukan dalam diskusi kelompok kedua tentang skenario yang sama.
Pertanyaan yang digarisbawahi adalah : Apa yang perlu diketahui? Apa yang telah diketahui?
Apa yang ingin diketahui?
Langkah 1.
Langkah 2.
Langkah 3.
Langkah 4.
Langkah 5.
Langkah 6.
Langkah 7.

Mengklarifikasi terminologi dan konsep


Menentukan masalah
Menganalisis masalah melalui brainstorming dengan menggunakan prior
knowledge
Membuat pengkajian yang sistematik dari berbagai
penjelasan yang
didapatkan pada langkah 3
Memformulasikan tujuan pembelajaran
Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dll
Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh

Gangguan Sistem Urogenital edisi ke-8 Tahun 2015

13

Anda mungkin juga menyukai

  • Jurnal Karsinoma Nasofaring
    Jurnal Karsinoma Nasofaring
    Dokumen12 halaman
    Jurnal Karsinoma Nasofaring
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • Jamkesmas
    Jamkesmas
    Dokumen34 halaman
    Jamkesmas
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • Case Difteri Fix
    Case Difteri Fix
    Dokumen27 halaman
    Case Difteri Fix
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • BORANG Poppy Edit Radhia
    BORANG Poppy Edit Radhia
    Dokumen80 halaman
    BORANG Poppy Edit Radhia
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • Program Pemerintah Terkait Reproduksi
    Program Pemerintah Terkait Reproduksi
    Dokumen26 halaman
    Program Pemerintah Terkait Reproduksi
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • Case Difteri Fix
    Case Difteri Fix
    Dokumen69 halaman
    Case Difteri Fix
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • Cardiac Arrest
    Cardiac Arrest
    Dokumen16 halaman
    Cardiac Arrest
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • Hernia Inguinalis
    Hernia Inguinalis
    Dokumen26 halaman
    Hernia Inguinalis
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • BST Tumor Ovarium
    BST Tumor Ovarium
    Dokumen35 halaman
    BST Tumor Ovarium
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • CRS Mielitis Transversal
    CRS Mielitis Transversal
    Dokumen31 halaman
    CRS Mielitis Transversal
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • Hernia Inguinalis
    Hernia Inguinalis
    Dokumen26 halaman
    Hernia Inguinalis
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • Case Epilepsi Fix
    Case Epilepsi Fix
    Dokumen34 halaman
    Case Epilepsi Fix
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • Case Difteri Fix
    Case Difteri Fix
    Dokumen27 halaman
    Case Difteri Fix
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • Crs Hernia Inguinal
    Crs Hernia Inguinal
    Dokumen31 halaman
    Crs Hernia Inguinal
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • Anestesi
    Anestesi
    Dokumen31 halaman
    Anestesi
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • Refrat Pre Op Anes
    Refrat Pre Op Anes
    Dokumen9 halaman
    Refrat Pre Op Anes
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • Trauma Medula Spinalis Bukittinggi
    Trauma Medula Spinalis Bukittinggi
    Dokumen28 halaman
    Trauma Medula Spinalis Bukittinggi
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • Miom Uteri Crs
    Miom Uteri Crs
    Dokumen28 halaman
    Miom Uteri Crs
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • CRS Sol
    CRS Sol
    Dokumen34 halaman
    CRS Sol
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • CRS Mielitis Transversal
    CRS Mielitis Transversal
    Dokumen31 halaman
    CRS Mielitis Transversal
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • CRS Miom
    CRS Miom
    Dokumen10 halaman
    CRS Miom
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • Case Meningitis TB
    Case Meningitis TB
    Dokumen28 halaman
    Case Meningitis TB
    Teda Faadhila
    Belum ada peringkat
  • Referat
    Referat
    Dokumen18 halaman
    Referat
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • Trauma Medula Spinalis Bukittinggi
    Trauma Medula Spinalis Bukittinggi
    Dokumen28 halaman
    Trauma Medula Spinalis Bukittinggi
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • 3 Abortus
    3 Abortus
    Dokumen21 halaman
    3 Abortus
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • Crs Miom Painan Fixed
    Crs Miom Painan Fixed
    Dokumen26 halaman
    Crs Miom Painan Fixed
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • CTS
    CTS
    Dokumen16 halaman
    CTS
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • Crs Miom Painan Fixed
    Crs Miom Painan Fixed
    Dokumen26 halaman
    Crs Miom Painan Fixed
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • BST Tumor Ovarium-Dova, Radhia
    BST Tumor Ovarium-Dova, Radhia
    Dokumen35 halaman
    BST Tumor Ovarium-Dova, Radhia
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat
  • CRS Miom
    CRS Miom
    Dokumen10 halaman
    CRS Miom
    Radhia Ashabul Kahfi Bey
    Belum ada peringkat