KALIMAT EFEKTIF
OLEH KELOMPOK 5:
TAHUN 2016/2017
Kata Pengantar
Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT, atas berkat, rahmat, dan karunia-
Nya lah makalah ini dapat terselesaikan. Serta shalawat kepada Nabi Muhammad
SAW.
Selesainya makalah ini merupakan sebuah bentuk kerja sama penulis sebagai
satu tim dalam pemenuhan tugas Bahasa Indonesia. Dengan beranggotakan lima
Bahasa Indonesia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas sehingga kami bisa
Semoga makalah yang telah kami selesaikan dapat bermanfaat bagi pemaca
Padang, 26
Februari 2017
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki suku dan adat yang beragam. Karena keberagaman tersebut,
maka dibutuhkan bahasa yang dapat digunakan agar pemberi pesan dan penerima
pesan untuk menyampaikan pesan. Dalam suatu percakapan dibutuhkan bahasa,
dimana bahasa tersebut berisi tentang pikiran, keinginan atau perasaan yang
dirasakan. Bahasa adalah alat komunikasi. Untuk menjalin komunikasi yang baik dan
dapat menyampaikan pesan kepada penerima maka dibutuhkan kalimat efektif.
Kalimat adalah satuan bahasa yang mengandung pikiran lengkap. Sebuah kalimat
paling kurang mengandung subjek dan predikat. Kalimat dalam wujud lisan
diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut,disela jeda, dan diakhiri dengan
intonasi akhir. Sedangkan efektif menurut KBBI; 1. ada efeknya (akibatnya,
pengaruhnya, kesannya); 2. manjur atau mujarab (tentang obat); 3. dapat membawa
hasil; berhasil guna (tentang usaha, tindakan); mangkus; 4. mulai berlaku (tentang
undang-undang, peraturan).
Maka dari itu penting mempelajari bagaimana membuat kalimat efektif yang baik
dan tepat. Pada makalah ini, kami (penulis) akan membahas tentang kalimat efektif
yang semoga dapat membantu dan mempermudah pembaca agar lebih memahami
bagaimana kalimat efektif sebaiknya.
1.2 Permasalahan
1.3 Tujuan
1.4 Kegunaan
2. Jenis-jenis kalimat
1. Metode Pustaka
data dari pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku
2. Diskusi
Bab I : Pendahuluan
PEMBAHASAN
Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan
suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Setiap kalimat memiliki unsur penyusun
1. Predikat (P)
Predikat dalam pandangan aliran struktural dianggap unsur yang paling penting dan
merupakan inti kalimat. Predikat dalam bahasa Indonesia bisa berwujud kata atau
2. Subjek (S)
subjek. Dalam pola kalimat bahasa Indonesia, subjek biasanya terletak sebelum
predikat, kecuali jenis kalimat inversi. Subjek umumnya berwujud nomina, tetapi
pada kalimat-kalimat tertentu, kategori lain bisa juga mengisi kedudukan subjek.
Pada sepuluh contoh kalimat di atas, kata atau frasa Yasmina, Anda dan saya, letusan
Gunung Merapi berfungsi sebagai subjek. Subjek yang tidak berupa nomina, bisa
3. Objek (O)
Objek bukan unsur wajib dalam kalimat. Keberadaanya umumnya terletak setelah
predikat yang berkatagori verbal transitif. Objek pada kalimat aktif akan berubah
menjadi subjek jika kalimatnya dipasifkan. Demikian pula, objek pada kalimat pasif
akan menjadi subjek jika kalimatnya dijadikan kalimat aktif. Objek umumnya
berkatagori nomina.
Suster ane, ayah, sebuah buku, dan hal itu pada tiga kalimat di atas adalah contoh
objek. Khusus pada kalimat b. Terdapat dua objek yaitu ayah (objek 1) dan sebuah
buku (objek 2)
4. Pelengkap (PEL)
Pelengkap atau komplemen mirip dengan objek. Perbedaan pelengkap dengan objek
Contoh:
5. Keterangan (K)
Unsur kalimat yang tidak menduduki subjek, predikat, objek, maupun pelengkap
dapat diperkirakan menduduki fungsi keterangan. Berbeda dengan O dan PEL. yang
pada kalimat selalu terletak dibelakang P, unsur yang berfungsi sebagai keterangan
Contoh:
Pada enam kalimat di atas, tampak bahwa frasa di perpustakaan dan dengan tang
Khusus jika ditempatkan antara S dan P, cara membacanya (intonasi) harus diubah
Dilihat dari bentuknya, keterangan pada sebuah kalimat bisa dikenali dari adanya
penggunaan preposisi dan konjungsi (di, ke, dari, kepada, sehingga, supaya, dan
sejenisnya.). Akan tetapi, tidak semua keterangan berciri demikian, ada pula
memiliki macam yang perlu kita ketahui sebgai penempatan yang baik dan benar.
a. Kalimat Berita
Kalimat berita merupakan kalimat yang digunakan untuk menginformasikan
sesuatu. Biasanya diakhiri dengan tanda titik (.) contohnya : Harimau liar
b. Kalimat Tanya
(?). Kata tanya yang digunakan bagaimana, mengapa, apa kapan, dimana dsb.
c. Kalimat Perintah
sesuatu. Kalimat perintah biasanya diakhiri dengan tanda seru. Tapi, jika diakatan
langsung atau lisan biasanya ditandai dengan intonasi tinggi. Contoh : Ambilkan
d. Kalimat Ajakan
Kalimat ajakan merupakan kalimat yang memancing minat lawan bicara. Kata
yang sering digunakan adalah Ayo, Mari dsb. Biasanya ada pada iklan. Contoh
e. Kalimat Pengandaian
pembicara yang belum atau tidak kesampaian. Contoh : Andai saja aku bisa jadi
dokter bedah.
Kata kerja kalimat aktif umumnya ditandai oleh awalan me-, namun tidak sedikit
kalimat aktif yang predikatnya tidak disertai imbuhan tersebut misal, makandan
b. Kalimat Pasif
Kalimat pasif kata kerjanya cenderung menggunakan di- atau ter-. Contohnya:
a. Kalimat Normal
b. Kalimat Inverse
mendahului objek.
c. Kalimat Minor
Kalimat yang memiliki satu inti fungsi gramatikalnya. Bentuk kalimat minor
judul.
d. Kalimat Mayor
Kalimat mayor hanya memiliki subjek dan predikat. Objek, pelengkap dan
keterangan boleh ditambahkan sesuka hati. Sama seperti pola dasar pertama.
Kalimat tunggal hanya memiliki Subjek dan Predikat. Jika dilihat dari unsur
S P
Pola contoh kalimat diatas hanya memiliki subjek dan predikat sehingga
b. Kalimat Majemuk
Struktur kalimat ini memiliki dua kalimat tunggal atau lebih yang jika
biasanya digunakan kata dan, serta, tanda koma (,), tetapi, lalu, kemudian, atau.
negara maju.
sendiri (induk kalimat) atau bebas sedangkan yang satunya lagi tidak(anak
kalimat). Kata penghubung yang digunakan dalam kalimat majemuk ini adalah
ketika, sejak, karena, olehkarenaitu, hingga, sehingga, maka, jika, asalkan, apabila,
meskipun, walaupun, andai kata, seandainya, agar supaya, seperti, kecuali, dengan.
Contoh : Ilmuan masih saja mencari asal usul bulan (induk kalimat)
meskipun hingga sekarang masih belum ada kepastian yang jelas (anak
kalimat).
Contoh : Karena hujan turun dengan derasnya, kami tidak bisa pulang dan
menunggu di sekolah.
a. Kalimat Lengkap
Kalimat lengkap mengikuti pola dasar dari kalimat baik yang sudah
Kalimat yang satu ini tidak sempurna karena hanya memiliki salah satu dari
unsurnya saja. Kalimat ini biasanya berupa semboyan, salam, perintah, pertanyaan,
a. Kalimat Langsung
Kalimat yang secara detai meniru sesuatu yang diujarkan oranglain. Tanda
baca kutip tidak luput dalam jenis kalimat langsung. Kutipan dalam kalimat
Kalimat yang melaporkan kembali kalimat yang diujarkan orang lain. Kutipan
pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran
pendengar atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat efektif adalah kalimat yang
jika dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian efektif dalam kalimat adalah dan
ahli bahasa :
syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar,
mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca.
(Rahayu: 2007)
2. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan
mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)
Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat
efektif yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat
efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah
2.4.1. Kesejajaran
Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan
kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di-
pula.
menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan
predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-. Kalimat itu harus diubah :
2.4.2 Kehematan
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang
berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.
Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata
2.4.3 Penekanan
Caranya:
Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting
di depan kalimat.
Contoh :
1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain
2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.
Contoh :
Contoh :
Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang tua
dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap
Contoh :
2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan menyeluruh.
2.4.4 Kelogisan
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam
Contoh :
Waktu dan tempat saya persilakan.
Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati
2.4.5 Kesepadanan
dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh
Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa ciri, seperti tercantum di bawah ini:
Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat itu
tidak efektif. Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan
menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam bagi untuk, pada, sebagai, tentang,
Contoh:
a. Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Salah)
b. Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar)
Contoh:
Contoh:
a. Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
b. Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Sedangkan dia membeli sepeda motor
Suzuki.
Perbaikan kalimat-kalimat ini dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, ubahlah
kalimat itu menjadi kalimat majemuk dan kedua gantilah ungkapan penghubung
a. kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
Atau Kami datang terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara
pertama.
b. Kakaknya membeli sepeda motor Honda, sedangkan dia membeli sepeda motor
Suzuki.
Atau Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Akan tetapi, dia membeli sepeda
motor Suzuki.
Contoh:
2.4.6 Keparalelan
Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan
dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina. Kalau
Contoh:
memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.
Kalimat (a) tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang mewakili
predikat terdiri dari bentuk yang berbeda, yaitu dibekukan dan kenaikan. Kalimat itu
Kalimat (b) tidak memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki predikat tidak
Kalimat itu akan baik kalau diubah menjadi predikat yang nomial, sebagai berikut:
pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.
2.4.7 Ketegasan
Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan
pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan.
Kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai
Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
Contoh:
Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan
Contoh:
Contoh:
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan
Seharusnya:
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan
Contoh:
Contoh:
Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.
Contoh:
Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran
ganda.
Kalimat (a) memilikimakna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa atau
perguran tinggi.
Kalimat (b) memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang, seratus ribu rupiah
Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri raja, para hulubalang, dan para
menteri.
Kalimat ini salah pilihan katanya karena dua kata yang bertentangan, yaitu
2.4.9 Kepaduan
Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam
a.Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang
tidak
simetris.Oleh karena itu, kita hindari kalimat yang panjang dan bertele-tele.
Misalnya:
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang
telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar
bertindak keluar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang
b.Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam
Contoh:
Kalimat di atas tidak menunjukkan kepaduan sebab aspek terletak antara agen dan
b. Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumah adat.
Seharusnya:
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://elgrid.wordpress.com/2011/12/26/pengertian-kalimat-2/