Anda di halaman 1dari 5

Gambaran klinis

Gambaran klinis yang sering dikeluhkan oleh penderita, antara lain

1. Nyeri abdominal
Nyeri ini merupakan gejala klasik appendisitis. Mula-mula nyeri dirasakan
samar-samar dan tumpul yang merupakan nyeri viseral didaerah epigastrium atau
sekitar umbilikus. Setelah beberapa jam nyeri berpindah dan menetap di abdomen
kanan bawah (titik Mc Burney).Nyeri akan bersifat tajam dan lebih jelas letaknya
sehingga berupanyeri somatik setempat. Bila terjadi perangsangan peritonium
biasanya penderita akan mengeluh nyeri di perut pada saat berjalan atau batuk.
2. Mual-muntah biasanya pada fase awal.
3. Nafsu makan menurun
4. Obstipasi dan diare pada anak-anak.
5. Demam, terjadi bila sudah ada komplikasi, bila belum ada komplikasi biasanya
tubuh belum panas. Suhu biasanya berkisar 37,5-38,5 C. Gejala appendisitis akut
pada anak-anak tidak spesifik. Gejala awalnya sering hanya rewel dan tidak mau
makan. Anak sering tidak bisa menunjukkan rasa nyerinya. Karena gejala yang tidak
spesifik ini sering diagnosis apendisitis diketahui setelah terjadi perforasi. Pada orang
berusia lanjut gejalanya juga sering samar-samar saja, tidak jarangterlambat
diagnosis. Akibatnya lebih dari separuh penderita baru dapat didiagnosissetelah
perforasi.
6. Pada kehamilan, keluhan utama apendisitis adalah nyeri perut, mual, danmuntah.
Yang perlu diperhatikan ialah, pada kehamilan trimester pertama sering jugaterjadi
mual dan muntah. Pada kehamilan lanjut sekum dengan apendiks terdorong
kekraniolateral sehingga keluhan tidak dirasakan di perut kanan bawah tetapi lebih
keregio lumbal kanan.1,2

Gejala klinis berdasarkan letak anatomis apendiks

Timbulnya gejala ini bergantung pada letak apendiks ketika meradang. Berikut gejala yang
timbul tersebut:

1. Bila letak apendiks retrosekal retroperitoneal, yaitu di belakang sekum (terlindung oleh
sekum), tanda nyeri perut kanan bawah tidak begitu jelas dan tidak ada tanda rangsangan
peritoneal. Rasa nyeri lebih kearah perut kanan atau nyeri timbul pada saat melakukan
gerakan seperti berjalan, bernapas dalam, batuk, dan mengedan. Nyeri ini timbul karena
adanya kontraksi m.psoas mayor yang menegang dari dorsal.

2. Bila apendiks terletak di rongga pelvis


- Bila apendiks terletak di dekat atau menempel pada rektum, akan timbul gejala dan
rangsangan sigmoid atau rektum, sehingga peristalsis meningkat, pengosongan rektum akan
menjadi lebih cepat dan berulang-ulang (diare).
- Bila apendiks terletak di dekat atau menempel pada kandung kemih, dapat terjadi
peningkatan frekuensi kemih, karena rangsangannya dindingnya. .1,2

Pemeriksaan

1. Demam ringan :37,5 38 oC, bila berlaku perforasi akan menjadi demam lebih tinggi
2. Pada inspeksi perut tidak ada gambaran spesifik, kembung selalu terliat pada perforasi
apendisitis, penonjolan perut kanan bawah bias dilihat pada massa atau abses
periapendikular
3. Palpasi dan tanda tanda appendicitis yang dapat dilakukan adalah :
- Nyeri tekan Mc Burney - nyeri tekan di titik Mc Burney.
- Rovsing sign - nyeri tekan pada kiri perut bawah
- Blumberg sign nyeri tekan lepas
- Psoas sign nyeri pada saat paha pasien diekstensikan
- Obturator sign - . Nyeri pada rotasi kedalam secara pasif saat
paha pasien difleksikan
4. Pada auskultasi sering normal peristaltiknya kecuali sudah berlaku perforasi dan
berlaku peritonitis dan menyebabkan berlakunya ileus paralitik.2,3

Uji laboratorium

1. Hitung darah lengkap (complete bloodcount,CBC)leukositosis, neutrofilia, tanpa


eosinofil
2. Radiologi : terdiri dari pemeriksaan ultrasonografi dan CT-scan. Pada pemeriksaan
ultrasonografi ditemukan bagian memanjang pada tempat yang terjadi inflamasi pada
apendiks. Sedangkan pada pemeriksaan CT-scan ditemukan bagian yang menyilang
dengan apendiks al serta perluasan dari apendiks yang mengalami inflamasi serta
adanya pelebaran sekum.
3. Urinalisisuntuk menyingkirkan infeksi saluran kemih dan di saluran kemih,ginjal
dan ureter.2,3

Skor Alvarado

Skor Alvarado adalah suatu sistem pen-skor-an yang digunakan untuk menetapkan ada atau
tidaknya diagnosis appendisitis akut (penyakit usus buntu). Skor Alvarado merupakan
delapan komponen skor yang terdiri dari enam komponen klinik dan dua komponen
laboratorium dengan total skor maksimal 10.
Dibawah adalah tabel skor Alvarado:

Tabel 1: Skor Alvarado

Tabel Skor Alvarado Skor


Gejala Klinis
Nyeri abdominal pindah ke fossa iliaka kanan 1
Nafsu makan menurun 1
Mual dan atau muntah 1
Tanda Klinis
Nyeri lepas 1
Nyeri tekan fossa iliaka kanan 2
Demam (suhu > 37,2 C) 1
Pemeriksaan Laboratoris
Leukositosis (leukosit > 10.000/ml) 2
Shift to the left (neutrofil > 75%) 1

TOTAL 10

Interpretasi:
Skor 7-10 = Apendisitis akut
Skor 5-6 = Curiga apendisitis akut
Skor 1-4 = Bukan apendisitis akut 3
Diagnoda banding

1. Kehamilan ektopik terganggu


- Gejala klinis mirip dengan apendisitis akut. Hamper selalu ada riwayat
terlambat haid dengan keluhanyang tidak menentu. Jika ada ruptur tuba
atau abortus kehamilan di luar rahim dengan pendarahan, akan timbul
nyeri yang mendadak dius di daerah pelvis dan mungkin terjadi syok
hipovolemik. Pada pemeriksaan vagina, di dapatkan neri penonjolan dan
penonjolan rongga Douglas dan pada kuldosentesis di dapatkan darah

2. Gastroenteritis
- Pada gastroenteritis, mual, muntah, dan diare mendahalui rasa nyeri. Nyeri
perut bersifat lebih ringan dan tidak berbatas tegas. Sering dijumpai
adanya hiperperistalsis. Panas dan leukositosis kurang menonjol
dibandingkan dengan apendisitis akut
3. Infeksi panggul
- Salpingitis akut kanan sering di kacaukan dengan apendisitis akut. Suhu
biasanya lebih tinggi dan nyeri perut bagian bawah lebih difus. Infeksi
panggul pada wanita biasanya disertai keputihan dan infeksi urin. Pada
colok vagina, akan timbul nyeri hebat di panggul jika uterus diayunkan.
Pada gadis dapat dilakukan colok dubur jika perlu untuk diagnose banding.
4. Ureterolithiasis kanan
-
Ada riwayat kolik dari pinggang kanan ke perut yang menjalar dari
inguinal kanan merupakan gambaran khas. Eritrosituria sering ditemukan.
Foto polos perut atau BNO IVPdapat memastikan penyakit ini. 1

Daftar Pustaka

1. Townsend C M, Beauchamp R D,Evers B M, Mattox K L. Sabiston Textbook


Of Surgery, 18th Edition, Elsevier, India, 2008; pg 1333-47

2. Anand N, Kent T S, First Aid For the Surgery. McGraw-Hill, 2003; pg 251-57
3. Emergency Diagnostic Radiology, Alvarado Score for Acute Appendicitis, 2009 :
http://emergencyradiology.wordpress.com/2009/02/05/alvarado-score-for-acute-
appendicitis/

Anda mungkin juga menyukai