Agus Oktiawan (Medan Elektromagnetik)
Agus Oktiawan (Medan Elektromagnetik)
Disusun Oleh :
Nama : Agus Oktiawan
NIM : (1410501051)
Program Studi : Teknik Elektro 3 B
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSIDAR TIDAR
MAGELANG
2015
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..................................................................................i
KATA PENGANTAR ..................................................................................ii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................iii
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Arus Listrik...............................................................5
2.2 Macam-Macam Arus...................................................................8
2.3 Arah Arus.....................................................................................8
2.4 Kelajuan Hanyutan.......................................................................11
2.5 Arus, Kecepatan Penyimpang dan, Kerapatan Arus...................11
2.6 Pengertian Konduktor...................................................................12
2.7 Macam-Macam Bahan Konduktor................................................14
2.8 Kriteria Bahan Konduktor.............................................................14
2.9 Karakteristik Konduktor................................................................15
2.10 Klasifikasi Konduktor Menurut Konstruksinya..........................15
2.11 Semikonduktor.............................................................................16
2.12 Susunan Atom Semikonduktor....................................................17
2.13 Jenis-Jenis Semikonduktor...........................................................18
2.14 Karakteristik Bahan Semikonduktor............................................19
2.15 Penggunaan Bahan Semikonduktor............................................19
2.16 Doping dan Persiapan Bahan Semikonduktor............................20
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................22
3.2 Saran..............................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Dalam bab sebelumnya kita mengkaji interaksi muatan listrik yang diam;
sekarang kita siap untuk mengkaji muatan yang bergerak. Arus listrik terdiri dari
muatan-muatan yang bergerak dari satu daerah ke daerah lainya.Bila gerak ini
berlangsung di dalam sebuah lintasan konduksi yang membentuk sebuah simpal
tertutu,maka lintasan itu di namakan rangkaian listrik.
Pada dasarnya , rangkain listrik adalah saranan untuk menghantarkan
energy dari satu tempat ke tempat lain.Sewaktu partikel bermuatan bergerak di
dalam sebuah rangkaian,maka energy potensial listrik di pindahkan dari sebuah
sumbe{seperti aki atau generator}ke sebuah alat tempat energy tersebut di simpan
atau dikonversi ke dalam bentuk energy lain;menjadi bunyi dalam system stereo
atau menjadi kalor atau cahaya dalam pemanggang roti atau bola lampu.Dari
sudut pandang teknoligi,rangkaian listrik berguna karena memungkingkan energy
untuk pindahkan {di angkut}tampa bagian bagian yang bergerak itu.Rangkaian
listrik adalah jantung dari senter.CD player, computer, pemancar dan penerima
radio dan televisi, dan system distribusi daya rumah tangga dan industry. Sistem
saraf hewan dan manusia adalah rangkaian listrik khusus yang menyangkut sinyal
vital dari satu bagian tubuh ke tubuh lainya.
BAB II
PEMBAHASAN
Arus yang mengalir masuk suatu percabangan sama dengan arus yang mengalir
keluar dari percabangan tersebut. i1 + i4 = i2 + i3 . Untuk arus yang konstan, besar
arus I dalam Ampere dapat diperoleh dengan persamaan:
di mana I adalah arus listrik, Q adalah muatan listrik, dan t adalah waktu (time).
Sedangkan secara umum, arus listrik yang mengalir pada suatu waktu tertentu
adalah:
Dengan demikian dapat ditentukan jumlah total muatan yang dipindahkan pada
rentang waktu 0 hingga t melalui integrasi.
Sesuai dengan persamaan di atas, arus listrik adalah besaran skalar karena
baik muatan Q maupun waktu t merupakan besaran skalar. Dalam banyak hal
sering digambarkan arus listrik dalam suatu sirkuit menggunakan panah, salah
satunya seperti pada diagram di atas. Panah tersebut bukanlah vektor dan tidak
membutuhkan operasi vektor. Pada diagram di atas ditunjukkan arus mengalir
masuk melalui dua percabangan dan mengalir keluar melalui dua percabangan
lain. Karena muatan listrik adalah kekal maka total arus listrik yang mengalir
keluar haruslah sama dengan arus listrik yang mengalir ke dalam sehingga i1 + i4 =
i2 + i3. Panah arus hanya menunjukkan arah aliran sepanjang penghantar, bukan
arah dalam ruang.
Definisi arus listrik yang mengalir dari kutub positif (+) ke kutub negatif
(-) baterai (kebalikan arah untuk gerakan elektronnya)
Pada diagram digambarkan panah arus searah dengan arah pergerakan
partikel bermuatan positif (muatan positif) atau disebut dengan istilah arus
konvensional. Pembawa muatan positif tersebut akan bergerak dari kutub positif
baterai menuju ke kutub negatif. Pada kenyataannya, pembawa muatan dalam
sebuah penghantar listrik adalah partikel-partikel elektron bermuatan negatif yang
didorong oleh medan listrik mengalir berlawan arah dengan arus konvensional.
Sayangnya, dengan alasan sejarah, digunakan konvensi berikut ini:
Panah arus digambarkan searah dengan arah pergerakan seharusnya
dari pembawa muatan positif, walaupun pada kenyataannya pembawa muatan
adalah muatan negatif dan bergerak pada arah berlawanan.
Satuan kerapatan aruas adalah ampere per meter kuadrat (A/m2). Jika
muatan yang bergerak itu adalah negative dan bukan positif, seerti dalam gambar
26-2b, keceapatan penyimpang itu berlawanan dengan E tetapi arus itu masih
brada dalam arah yang sama seperti E disetiap titik dalam konduktor itu. Maka
harus I dan kerapatan arus J tidak bergantung pada muatan itu, sehingga dalam
pernyataan- pernyataan yang di atas itu untuk I dan J kita menggantikan q dengan
nilai mutlaknya..
dimana :
R : Hambatan dalam penghantar, satuanya ohm ()
: hambatan jenis bahan, dalam satuan ohm.mm2/m
l : panjang penghantar, satuannya meter (m)
A : luas penampang kawat penghantar, satuanya mm2
b). Koefesien suhu tahanan
Telah kita ketahui bahwa dalam suatu bahan akan mengalami perubahan
volume bila terjadi perubahan temperatur. Bahan akan memuai jika temperatur
suhu naik dan akan menyusut jika temperatur suhu turun.
Bahan penghantar yang paling banyak dipakai adalah tembaga , karena tembaga
merupakan bahan penghantar yang paling baik setelah perak dan harganya pun
murah karena banyak terdapat dimana-mana . Akhir-akhir ini banyak digunakan
alumunium dan baja sebagai penghantar walaupun tahanan jenisnya cukup besar ,
hal ini dengan pertimbangan sangat berlimpah dan harganya menjadi lebih murah
c). Daya hantar panas
Daya hantar panas menunjukkan jumlah panas yang melalui lapisan bahan
tiap satuan waktu. Diperhitungkan dalam satuan Kkal/jam 0C. Terutama
diperhitungkan dalam pemakaian mesin listrik beserta perlengkapanya. Pada
umumnya logam mempunyai daya hantar panas yang tinggi sedangkan bahan-
bahan bukan logam rendah.
d). Kekuatan tegangan tarik dan
Sifat mekanis bahan sangat penting, terutama untuk hantaran diatas tanah.
Oleh sebab itu, bahan yang dipakai untuk keperluan tersebut harus diketahui
kekuatanya. Terutama menyangkut penggunaan dalam pendistribusian tegangan
tinggi. Penghantar listrik dapat berbentuk padat , cair , atau gas . yang berbentuk
padat umumnya logam , elektrolit dan logam cair (air raksa) merupakan
penghantar cair , dan udara yang diionisasikan dan gas-gas mulia (neon)
,kripton ,dsb) sebagai penghantar bentuk gas .
e). Timbulnya daya electro motoris termo
Sifat ini sangat penting sekali terhadap dua titik kontak yang terbuat dari
dua bahan logam yang berlainan jenis, karena dalam suatu rangkaian, arus akan
menimbulkan daya elektro-motoris termo tersendiri bila terjadi perubahan
temperatur suhu.
Daya elektro-motoris termo dapat terjadi lebih tinggi, sehingga dalam pengaturan
arus dan tegangan dapat menyimpang meskipun sangat kecil. Besarnya perbedaan
tegangan yang dibangkitkan tergantung pada sifat-sifat kedua bahan yang
digunakan dan sebanding dengan perbedaan temperaturnya. Daya elektro-motoris
yang dibangkitkan oleh perbedaan temperatur disebut dengan daya elektro-
motoris termo.
3.1 KESIMPULAN
Arus adalah elektron yang mengalir dari satu atom ke atom lainnya
melalui penghantar dan diukur dalam Ampere. Satu Ampere adalah aliran
arus listrik dari 6,28 x 10 pangkat 28 elektron / detik pada sebuah
penghantar. Jadi, arus adalah jangkauan aliran listrik yang diukur dalam
Ampere atau elektron / detik.
Konduktor atau penghantar adalah zat atau bahan atau media yang
bersifat dapat menghantarkan energi, baik energi listrik maupun energi
kalor, baik berupa zat padat, cair atau gas.
Maka, dengan media konduktor arus yang mengalir pada suatu
rangkaian bergantung pada konduktor tersebut dengan memerhatikan nilai
konduktivitasnya. Karena, dengan bahan konduktor yang berbeda, akan
membuat arusnya berpengaruh dan berubah.
3.2 SARAN
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu, kritik dan saran dari rekan-rekan atau teman-
teman sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Sekian dan terima
kasih.
DAFTAR PUSTAKA