Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

ARUS DAN KONDUKTOR


MEDAN ELEKTROMAGNETIK

Disusun Oleh :
Nama : Agus Oktiawan
NIM : (1410501051)
Program Studi : Teknik Elektro 3 B

TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSIDAR TIDAR
MAGELANG
2015
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat serta hidayahNya kepada penulis sehingga makalah yang berjudul Arus dan
Konduktor dapat selesai pada waktunya. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
Bapak Agung Trihasto,S.T,M.Eng. selaku dosen mata kuliah Medan Elektromagnetik
yang telah membimbing penulis demi terselesainya makalah ini .

Makalah ini memuat tentang pengertian Arus dan Konduktor, setelah


terselesainya makalah ini penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan dapat
diterima oleh pembaca dengan senang hati. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan sehingga penulis mengharap kritik dan saran pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Magelang, 27 November 2015

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..................................................................................i
KATA PENGANTAR ..................................................................................ii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................iii
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Arus Listrik...............................................................5
2.2 Macam-Macam Arus...................................................................8
2.3 Arah Arus.....................................................................................8
2.4 Kelajuan Hanyutan.......................................................................11
2.5 Arus, Kecepatan Penyimpang dan, Kerapatan Arus...................11
2.6 Pengertian Konduktor...................................................................12
2.7 Macam-Macam Bahan Konduktor................................................14
2.8 Kriteria Bahan Konduktor.............................................................14
2.9 Karakteristik Konduktor................................................................15
2.10 Klasifikasi Konduktor Menurut Konstruksinya..........................15
2.11 Semikonduktor.............................................................................16
2.12 Susunan Atom Semikonduktor....................................................17
2.13 Jenis-Jenis Semikonduktor...........................................................18
2.14 Karakteristik Bahan Semikonduktor............................................19
2.15 Penggunaan Bahan Semikonduktor............................................19
2.16 Doping dan Persiapan Bahan Semikonduktor............................20
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................22
3.2 Saran..............................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................23

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Dalam bab sebelumnya kita mengkaji interaksi muatan listrik yang diam;
sekarang kita siap untuk mengkaji muatan yang bergerak. Arus listrik terdiri dari
muatan-muatan yang bergerak dari satu daerah ke daerah lainya.Bila gerak ini
berlangsung di dalam sebuah lintasan konduksi yang membentuk sebuah simpal
tertutu,maka lintasan itu di namakan rangkaian listrik.
Pada dasarnya , rangkain listrik adalah saranan untuk menghantarkan
energy dari satu tempat ke tempat lain.Sewaktu partikel bermuatan bergerak di
dalam sebuah rangkaian,maka energy potensial listrik di pindahkan dari sebuah
sumbe{seperti aki atau generator}ke sebuah alat tempat energy tersebut di simpan
atau dikonversi ke dalam bentuk energy lain;menjadi bunyi dalam system stereo
atau menjadi kalor atau cahaya dalam pemanggang roti atau bola lampu.Dari
sudut pandang teknoligi,rangkaian listrik berguna karena memungkingkan energy
untuk pindahkan {di angkut}tampa bagian bagian yang bergerak itu.Rangkaian
listrik adalah jantung dari senter.CD player, computer, pemancar dan penerima
radio dan televisi, dan system distribusi daya rumah tangga dan industry. Sistem
saraf hewan dan manusia adalah rangkaian listrik khusus yang menyangkut sinyal
vital dari satu bagian tubuh ke tubuh lainya.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ARUS LISTRIK


Sebelum membahas mengenai arus listrik, kami akan membahas sedikit
mengenai rangkaian listrik, karena arus listrik itu tidak jauh dari yang namanya
rangkaian. pembahasan tentang arus listrik, perlu kiranya kita mengetahui
terlebih dahulu beberapa hal megenai apa itu yang dimaksud dengan listrik. Untuk
memahami tentang listrik, perlu kita ketahui terlebih dahulu pengertian dari arus.
Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap waktu atau muatan yang
mengalir dalam satuan waktu dengan simbol I (dari kata Perancis : intensite),
dengan kata lain arus adalah muatan yang bergerak. Selama muatan tersebut
bergerak maka akan muncul arus tetapi ketika muatan tersebut diam maka arus
pun akan hilang.
Muatan akan bergerak jika ada energi luar yang memepengaruhinya.
Muatan adalah satuan terkecil dari atom atau sub bagian dari atom. Dimana dalam
teori atom modern menyatakan atom terdiri dari partikel inti (proton bermuatan +
dan neutron bersifat netral) yang dikelilingi oleh muatan elektron (-), normalnya
atom bermuatan netral. Muatan terdiri dari dua jenis yaitu muatan positif dan
muatan negative Arah arus searah dengan arah muatan positif (arah arus listrik)
atau berlawanan dengan arah aliran elektron. Suatu partikel dapat menjadi muatan
positif apabila kehilangan elektron dan menjadi muatan negatif apabila menerima
elektron dari partikel lain. Coulomb adalah unit dasar dari International System of
Units (SI) yang digunakan untuk mengukur muatan listrik. Di mana muatan 1
elektron = -1,6021 x 10-19 coulomb, dan
1 coulomb = -6,24 x 1018 elektron
Dari uraian diatas sehingga dapat disimpulkan bahwa Arus listrik adalah
banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron,
mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik
dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere Contoh arus listrik dalam
kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere
(A) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200
kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir Dalam kebanyakan sirkuit arus
searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga
besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi
sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik juga dapat kita analogikan dengan arus air. Air mengalir dari
tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah, dan akan menggenang di tempat yang
tidak mempunyai perbedaan ketinggian. Demikian halnya dengan listrik. Listrik
akan mengalir dari tempat yang mempunyai potensial tinggi ke tempat yang
berpotensial lebih rendah. Kalau arus air, jelas medium yang mengalir adalah air.
Lalu bagaimana dengan arus listrik, medium apa yang mengalir?
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan
internasional Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A).Secara
formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila
dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara
dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan,
berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
Secara matematis dapat ditulis:

Contoh cara menghitung arus listrik:


1. Pada suatu penghantar mengalir muatan listrik sebanyak 60 coulomb selama 0,5
menit. Hitung besar arus listrik yang mengalir pada penghantar tersebut ?
Penyelesaian:
Diketahui: Q = 60 C
t = 0,5 menit
= 30 sekon
Ditanyakan: I = ........ ?
Dijawab:
I= Q/t
I = 60 / 30
I = 2 ampere
Jadi besar kuat arus listrik yang mengalir pada penghantar 2 ampere.
Medium yang mengalir sebenarnya adalah elektron atau (muatan negatif)
yang tidak bisa kita lihat dengan kasat mata. Contoh sederhananya, bila kita
menghubungkan kutub positif dengan kutub negatif battery dengan kabel, maka
akan terjadi aliran elektron dari kutub negatif ke kutub positif battery. Arus listrik
ternyata didefinisikan sebagai aliran muatan positif (hole) yang seolah-olah
mengalir dari kutub positif ke kutub negatif karena aliran elektron dari arah
sebaliknya seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

Dianggap sebagai aliran muatan positif, karena sebenarnya muatan positif


tidak dapat bergerak. Arus ini bergerak dari potensial tinggi ke potensial rengah,
dari kutub positif ke kutub negative, dari anode menuju katode. Arah arus listrik
ini berlawanan arah dengan arus electron. Di dalam bahan semikonduktor,
hantaran arus listrik tidak hanya dilakukan oleh electron-elektron yang ada pada
pita konduksi, tetapi juga oleh kekosongan energy pada pita valensi, yang
ditinggalkan electron. Kekosongan ini disebut hole, seolah-olah sebagai muatan
positif yang lindah dan dapat mengantarkan arus.
Dalam teori rangkaian arus merupakan pergerakan muatan positif. Ketika
terjadi beda potensial disuatu elemen atau komponen maka akan muncul arus
dimaan arah arus positif mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah dan
arah arus negatif mengalir sebaliknya.

2.2 MACAM-MACAM ARUS


Arus dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Arus searah (Direct Current/DC)
Arus searah adalah arus listrik yang nilainya hanya positif atau hanya
negatif saja (tidak berubah dari positif kenegatif, atau sebaliknya
Arus DC juga bias diartikan sebagai arus yang mempunyai nilai tetap atau
konstan terhadap satuan waktu, artinya diaman pun kita meninjau arus tersebut
pada wakttu berbeda akan mendapatkan nilai yang sama Rangkaian Listrik.

2. Arus bolak-balik (Alternating Current/AC)


Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap satuan
waktu dengan karakteristik akan selalu berulang untuk perioda waktu tertentu
(mempunyai perida waktu : T).

2.3 ARAH ARUS


Arus(current)adalah sebarang gerak muatan dari suatu daerah ke daerah
lainya .Dalam subbah ini kita akan membicarakan arus dalam material konduksi.
Sebagian besar pemakaian tekhnologi muatan yang bergerak yang bergerak
melibatakan arus semacam ini.
Dalam situasi elektrostatis medan listrik itu adalah nol di mana pun di dalam
konduktor, dan tidak arus.
Perhatikan gambar di bawah ini:

Arus yang mengalir masuk suatu percabangan sama dengan arus yang mengalir
keluar dari percabangan tersebut. i1 + i4 = i2 + i3 . Untuk arus yang konstan, besar
arus I dalam Ampere dapat diperoleh dengan persamaan:

di mana I adalah arus listrik, Q adalah muatan listrik, dan t adalah waktu (time).
Sedangkan secara umum, arus listrik yang mengalir pada suatu waktu tertentu
adalah:

Dengan demikian dapat ditentukan jumlah total muatan yang dipindahkan pada
rentang waktu 0 hingga t melalui integrasi.

Sesuai dengan persamaan di atas, arus listrik adalah besaran skalar karena
baik muatan Q maupun waktu t merupakan besaran skalar. Dalam banyak hal
sering digambarkan arus listrik dalam suatu sirkuit menggunakan panah, salah
satunya seperti pada diagram di atas. Panah tersebut bukanlah vektor dan tidak
membutuhkan operasi vektor. Pada diagram di atas ditunjukkan arus mengalir
masuk melalui dua percabangan dan mengalir keluar melalui dua percabangan
lain. Karena muatan listrik adalah kekal maka total arus listrik yang mengalir
keluar haruslah sama dengan arus listrik yang mengalir ke dalam sehingga i1 + i4 =
i2 + i3. Panah arus hanya menunjukkan arah aliran sepanjang penghantar, bukan
arah dalam ruang.

Definisi arus listrik yang mengalir dari kutub positif (+) ke kutub negatif
(-) baterai (kebalikan arah untuk gerakan elektronnya)
Pada diagram digambarkan panah arus searah dengan arah pergerakan
partikel bermuatan positif (muatan positif) atau disebut dengan istilah arus
konvensional. Pembawa muatan positif tersebut akan bergerak dari kutub positif
baterai menuju ke kutub negatif. Pada kenyataannya, pembawa muatan dalam
sebuah penghantar listrik adalah partikel-partikel elektron bermuatan negatif yang
didorong oleh medan listrik mengalir berlawan arah dengan arus konvensional.
Sayangnya, dengan alasan sejarah, digunakan konvensi berikut ini:
Panah arus digambarkan searah dengan arah pergerakan seharusnya
dari pembawa muatan positif, walaupun pada kenyataannya pembawa muatan
adalah muatan negatif dan bergerak pada arah berlawanan.

Konvensi digunakan pada sebagian besar keadaan karena dapat diasumsikan


bahwa pergerakan pembawa muatan positif memiliki efek yang sama dengan
pergerakan pembawa muatan negara.
2.4 KELAJUAN HANYUTAN
Saat sebuah penghantar tidak dilalui arus listrik, elektron-elektron di
dalamnya bergerak secara acak tanpa perpindahan bersih ke arah mana pun juga.
Sedangkan saat arus listrik mengalir melalui penghantar, elektron tetap bergerak
secara acak namun mereka cenderung hanyut sepanjang penghantar dengan arah
berlawanan dengan medan listrik yang menghasilkan aliran arus. Tingkat
kelajuan hanyutan (bahasa Inggris: drift speed) dalam penghantar adalah kecil
dibandingkan dengan kelajuan gerak-acak, yaitu antara 10-5 dan 10-4 m/s
dibandingkan dengan sekitar 106 m/s pada sebuah penghantar tembaga.

2.5 ARUS , KECEPATAN PENYIMPANG , DAN KERAPATAN ARUS


Kita dapat menyatakan arus dalam kecepatan penyimpang dalam muatan
yang bergerak. Misalnya terdapat n partikel bermuatan persatuan volume. Kita
menamakan n sebagai konsentrasi partikel;satuan SI nya adalah m3.anggaplah
semua bahwa partikel itu bergerak dengan kecepatan menyimpang yang sama
dengan vd. Dalam selang waktu setiap dt, setiap partikel berjarak vddt. Partikel-
partikel yang mengalir keluar dari ujung kanan silinder yang dinaungin dengan
panjang Vd dt. Selama dt adalah partikel-partikel yang berada dalam silinder ini
pada permulaan selang waktu dt. Volume silinder itu adalah Avd dt, dan
banyaknya partikel di dalamnya adalah nAvd dt.Jika setiap partikel mempunyai
muatan q.muatan dq yang mengalir ke luar dari ujung silindir itu selama waktu
dt.
Dan arus itu adalah
dQ=q(nAv d dt)=nqv d A dt.
I= dQ/dt = nqvdA

Arus persatuan luas penampang dinamakan kerapatan arus (current density)


J =I/A = nqVd.

Satuan kerapatan aruas adalah ampere per meter kuadrat (A/m2). Jika
muatan yang bergerak itu adalah negative dan bukan positif, seerti dalam gambar
26-2b, keceapatan penyimpang itu berlawanan dengan E tetapi arus itu masih
brada dalam arah yang sama seperti E disetiap titik dalam konduktor itu. Maka
harus I dan kerapatan arus J tidak bergantung pada muatan itu, sehingga dalam
pernyataan- pernyataan yang di atas itu untuk I dan J kita menggantikan q dengan
nilai mutlaknya..

2.6 Pengertian Konduktor


Konduktor dalam rekayasa elektronik adalah zat yang dapat melakukan
arus listrik, baik dalam bentuk padat, cair atau gas. Karena itu konduktif, itu
disebut konduktor (www.dosenpendidikan.com). Bahan konduktor merupakan
penghantar listrik yang baik . Bahan ini mempunyai daya hantar listrik (Electrical
Conductivity) yang besar dan tahanan listrik (Electrical resistance) yang kecil.
Bahan penghantar listrik berfungsi untuk mengalirkan arus listrik. Saat melakukan
penyaluran arus listrik yang perlu di perhatikan adalah fungsi kabel , kumparan/
lilitan yang ada pada alat listrik yang anda jumpai . Juga pada saluran
transmisi/distribusi. Dalam teknik listrik , bahan penghantar yang sering di jumpai
adalah tembaga dan alumunium.
1) Sifat sifat bahan konduktor
Dalam bahan konduktor mempunyai sifat sifat penting seperti:
a) Daya hantar listrik
Arus yang mengalir dalam suatu penghantar selalu mengalami hambatan
dari penghantar itu sendiri. Besar hambatan tersebut tergantung dari bahannya.
Besar hambatan tiap meternya dengan luas penampang 1mm2 pada
temperatur200C dinamakan hambatan jenis. Besarnya hambatan jenis suatu
bahan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
R= l/A

dimana :
R : Hambatan dalam penghantar, satuanya ohm ()
: hambatan jenis bahan, dalam satuan ohm.mm2/m
l : panjang penghantar, satuannya meter (m)
A : luas penampang kawat penghantar, satuanya mm2
b). Koefesien suhu tahanan
Telah kita ketahui bahwa dalam suatu bahan akan mengalami perubahan
volume bila terjadi perubahan temperatur. Bahan akan memuai jika temperatur
suhu naik dan akan menyusut jika temperatur suhu turun.
Bahan penghantar yang paling banyak dipakai adalah tembaga , karena tembaga
merupakan bahan penghantar yang paling baik setelah perak dan harganya pun
murah karena banyak terdapat dimana-mana . Akhir-akhir ini banyak digunakan
alumunium dan baja sebagai penghantar walaupun tahanan jenisnya cukup besar ,
hal ini dengan pertimbangan sangat berlimpah dan harganya menjadi lebih murah
c). Daya hantar panas
Daya hantar panas menunjukkan jumlah panas yang melalui lapisan bahan
tiap satuan waktu. Diperhitungkan dalam satuan Kkal/jam 0C. Terutama
diperhitungkan dalam pemakaian mesin listrik beserta perlengkapanya. Pada
umumnya logam mempunyai daya hantar panas yang tinggi sedangkan bahan-
bahan bukan logam rendah.
d). Kekuatan tegangan tarik dan
Sifat mekanis bahan sangat penting, terutama untuk hantaran diatas tanah.
Oleh sebab itu, bahan yang dipakai untuk keperluan tersebut harus diketahui
kekuatanya. Terutama menyangkut penggunaan dalam pendistribusian tegangan
tinggi. Penghantar listrik dapat berbentuk padat , cair , atau gas . yang berbentuk
padat umumnya logam , elektrolit dan logam cair (air raksa) merupakan
penghantar cair , dan udara yang diionisasikan dan gas-gas mulia (neon)
,kripton ,dsb) sebagai penghantar bentuk gas .
e). Timbulnya daya electro motoris termo
Sifat ini sangat penting sekali terhadap dua titik kontak yang terbuat dari
dua bahan logam yang berlainan jenis, karena dalam suatu rangkaian, arus akan
menimbulkan daya elektro-motoris termo tersendiri bila terjadi perubahan
temperatur suhu.
Daya elektro-motoris termo dapat terjadi lebih tinggi, sehingga dalam pengaturan
arus dan tegangan dapat menyimpang meskipun sangat kecil. Besarnya perbedaan
tegangan yang dibangkitkan tergantung pada sifat-sifat kedua bahan yang
digunakan dan sebanding dengan perbedaan temperaturnya. Daya elektro-motoris
yang dibangkitkan oleh perbedaan temperatur disebut dengan daya elektro-
motoris termo.

2.7 Macam macam bahan konduktor


Fungsi penghantar pada teknik lisrik adalah untuk menyalurkan energi
listrik dari satu titik ke titik lain Penghantar yang lazim digunakan antara lain:
Tembaga dan Alumunium. Beberapa bahan penghantar yang masih ada dan
relevasinya ,antara lain :
a). Alumunium
b). Tembaga
c). Baja
d). Wolfram
e). Molibdenum
f). Platina
g). Air raksa
h). ahan-bahan resistivitas tinggi
i). Timah hitam

2.8 Kriteria bahan konduktor


Penghantar tenaga listrik, selain mensyaratkan konduktivitas yang tinggi
juga membutuhkan sifat mekanis dan fisika tertentu yang disesuaikan dengan
penggunaan penghantar itu sendiri.
Selain masalah teknis, penggunaan logam sebagai penghantar ternyata
juga sangat ditentukan oleh nilai ekonomis logam tersebut dimasyarakat.
Sehingga suatu kompromi antara nilai teknis dan ekonomi logam yang akan
digunakan mutlak diperhatikan. Nilai kompromi termurahlah yang akan
menentukan logam mana yang akan digunakan. Pada saat ini, logam Tembaga dan
Aluminium adalah logam yang terpilih diantara jenis logam penghantar lainnya
yang memenuhi nilai kompromi teknis ekonomis termurah.
kriteria mutu lainnya yang juga harus dipenuhi meliputi seluruh atau sebagian dari
sifat sifat atau kondisi berikut ini, yaitu:
a). Komposisi kimia.
b). Sifat tarik seperti kekuatan tarik (tensile strength) dan regangan tarik
(elongation).
c). Sifat bending
d). Diameter dan variasi yang diijinkan.
e). Kondisi permukaan kawat harus bebas dari cacat, dan lain-lain.

2.9 Karakteristik Konduktor


Ada 2 (dua) jenis karakteristik konduktor , yaitu :
a). Karakteristik mekanik, yang menunjukkan keadaan fisik dari konduktor yang
menyatakan kekuatan tarik dari pada konduktor (dari SPLN 41-8:1981, untuk
konduktor 70 mm berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30 oC, maka
kemampuan maksimal dari konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A).
b). Karakteristik listrik, yang menunjukkan kemampuan dari konduktor terhadap
arus listrik yang melewatinya (dari SPLN 41-10 : 1991, untuk konduktor 70 mm2
berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30 oC, maka kemampuan maksimum dari
konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A). (www.academia.edu)
2.10 Klasifikasi Konduktor Menurut Konstruksinya
a). Kawat padat (solid wire) berpenampang bulat.
b). Kawat berlilit (standart wire) terdiri 7 sampai dengan 61 kawat padat yang
dililit menjadi satu, biasanya berlapis dan konsentris.
c). kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat berongga yang dibuat untuk
mendapatkan garis tengah luar yang besar.( www.academia.edu)
Persyaratan Persyaratan Bahan Konduktor
a. Konduktifitasnya cukup baik.
b. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
c. Koefisien muai panjangnya kecil.
d. Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar.
2.11 Semi Konduktor
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang
berada di antara insulator (isolator) dan konduktor. Semikonduktor disebut juga
sebagai bahan setengah penghantar listrik. Suatu semikonduktor bersifat sebagai
insulator jika tidak diberi arus listrik dengan cara dan besaran arus tertentu, namun
pada temperatur, arus tertentu, tatacara tertentu dan persyaratan kerja
semikonduktor berfungsi sebagai konduktor, misal sebagai penguat arus, penguat
tegangan dan penguat daya. Untuk menggunakan suatu semikonduktor supaya
bisa berfungsi harus tahu spesifikasi dan karakter semikonduktor itu, jika tidak
memenuhi syarat operasinya maka akan tidak berfungsi dan rusak. Bahan
semikonduktor yang sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium
arsenide. (id.wikipedia.com)
Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda,
transistor dan sebuah IC (integrated circuit). Disebut semi atau setengah
konduktor, karena bahan ini memang bukan konduktor murni. Bahan-bahan
logam seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik sebab
logam memiliki susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat
bergerak bebas. Tahun 1906 ,pickard merancang suatu diode detector dari Kristal
slikon yang disebut dengan nama Cats wishker, dimana alat yang di buatnya ini
terdiri atas suatu kawat yang disambungkan dengan Kristal silicon
(elektroloss.blogspot). Alat inilah yang dikenal sebagai dioada semikonduktor
yang pertama.dalam bidang industri penemuan komponen semikonduktor
mengakibatkan banyak perubahan dalam kehidupan manusia; terutama dilihat
mamfaatnya dalam membantu kelancaran proses industri, diantaranya:
a). Dipergunakannya komponen pasif seperti hambatan, kapasitor, Inductor, dan
transformator sebagai kelengkapan dalam menyusun suatu rangkaian elektronik.
b). Dibuatnya alat elektronik radio AM, radio FM, penguat suara hi-fi, TV warna,
pemancar FM
c). Penggunaan alat elektronik untuk mengatur dan menjalankan mesin-mesin
industry,dengan ditemukannya; diode tegangan tinggi, diode daya tinggi.
Semikonduktor telah memberikan pengaruh besar dan menjadi bagian
yang tak terpisahkan dalam peradaban manusia saat ini. Kita bisa menemukan
semikonduktor pada jantung chip mikroprosesor hingga pada transistor. Nyaris
semua peralatan elektronik bergantung sepenuhnya pada keberadaan
semikonduktor.
2.12 Susunan Atom Semikonduktor
Bahan semikonduktor yang banyak dikenal contohnya adalah Silicon (Si),
Germanium (Ge) dan Gallium Arsenida (GaAs). Germanium dahulu adalah bahan
satu-satunya yang dikenal untuk membuat komponen semikonduktor. Namun
belakangan, silikon menjadi popular setelah ditemukan cara mengekstrak bahan
ini dari alam. Silikon merupakan bahan terbanyak ke dua yang ada di bumi setelah
oksigen (O2). Pasir, kaca dan batu-batuan lain adalah bahan alam yang banyak
mengandung unsur silikon. Dapatkah anda menghitung jumlah pasir di
pantai.Struktur atom kristal silikon, satu inti atom (nucleus) masing-masing
memiliki 4 elektron valensi. Ikatan inti atom yang stabil adalah jika dikelilingi
oleh 8 elektron, sehingga 4 buah elektron atom kristal tersebut membentuk ikatan
kovalen dengan ion-ion atom tetangganya. Pada suhu yang sangat rendah (0oK),
struktur atom silikon divisualisasikan seperti pada gambar berikut.
Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari satu inti
atom ke inti atom yang lain. Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor bersifat
isolator karena tidak ada elektron yang dapat berpindah untuk menghantarkan
listrik. Pada suhu kamar, ada beberapa ikatan kovalen yang lepas karena energi
panas, sehingga memungkinkan elektron terlepas dari ikatannya. Namun hanya
beberapa jumlah kecil yang dapat terlepas, sehingga tidak memungkinkan untuk
menjadi konduktor yang baik.
2.13 Jenis Jenis Semikonduktor
Ada dua jenis semikonduktor, yaitu semikonduktor intrinsik dan semikonduktor
ekstrinsik.
a). Semikonduktor Intrinsik
Semi konduktor intrinsik adalah semikonduktor yang belum mengalami
penyisipan oleh atom akseptor atau atom donor. Pada suhu tinggi elektron valensi
dapat berpindah menuju pita konduksi, dengan menciptakan hole pada pita
valensi. Pengahantar listrik pada semikonduktor adalah elektron dan hole.
( elektroloss.blogspot.co.id/)
b). Semikonduktor Ekstrinsik
Semikondutor ekstrinsik merupakan semikonduktor yang memperoleh
pengotoran atau penyuntikan (doping) oleh atom asing.

2.14 Karaktersitik Bahan Semikonduktor


a). Semikonduktor elemental
Semikonduktor elemental terdiri atas unsur unsur pada sistem periodik
golongan IV A seperti silikon (Si), Germanium (Ge) dan Karbon (C). Karbon
semikonduktor ditemukan dalam bentuk kristal intan. Semikonduktor intan
memiliki konduktivitas panas yang tinggi sehingga dapat digunakan dengan
efektif untuk mengurangi efek panas pada pembuatan semikonduktor laser.
b). Semikonduktor Gabungan
Semikonduktor gabungan (kompon) terdiri atas senyawa yang dibentuk
dari logam unsur periodik golongan IIB dan IIIA (valensi 2 dan 3) dengan non
logam pada golongan VA dan VIA (valensi 5 dan 6) sehingga membentuk ikatan
yang stabil (valensi 8). Semikonduktor gabungan III dan V misalnya GaAs dan
InP, sedangakan gabungan II dan VI misalnya CdTe dan ZnS.

2.15 Penggunaan Bahan Semikonduktor


Semikonduktor merupakan terobosan dalam teknologi bahan listrik yang
memungkinkan pembuatan komponen elektronik dalam wujud mikro, sehingga
peralatan elektronik dapat dibuat dalam ukuran yang lebih kecil. Beberapa
komponen elektronik yang menggunakan bahan semikonduktor yaitu:
a). Dioda
Dioda merupakan peranti semikonduktor yang dasar. Diode memiliki
banyak tipe dan tiap tipe memiliki fungsi dan karakteristik masing-masing. Kata
Diode berasal dari Di (Dua) Ode (Elektrode), jadi Diode adalah komponen yang
memiliki dua terminal atau dua electrode yang berfungsi sebagai penghantar arus
listrik dalam satu arah. Dengan kata lain diode bekerja sebagai Konduktor bila
beda potensial listrik yang diberikan dalam arah tertentu (Bias Forward) tetapi
diode akan bertindak sebagai Isolator bila beda potensial listrik diberikan dalam
arah yang berlawanan (Bias Reverse) Tipe dasar dari diode adalah diode
sambungan PN.
b). Transistor
Transistor adalah komponen elektronik yang dibuat dari materi
semikonduktor yang dapat mengatur tegangan dan arus yang mengalir
melewatinya dan dapat berfungsi sebagai saklar elektronik dan gerbang
elektronik.
c). IC (Integrated Circuit)
Integrated Circuit merupakan komponen elektronik yang terdiri atas
beberapa terminal transistor yang tergabung membentuk gerbang. Masing
masing gerbang dapat dioperasikan sehingga membentuk logika tertentu yang
dapat mengendalikan pengoperasian suatu perangkat elektronik. Gabungan dari
beberapa buah IC dan komponen lain dapat diproduksi dengan menggunakan
bahan semikonduktor dalam bentuk chip. Chip multifungsi ini kemudian dikenal
sebagai mikroprosesor yang berkembang hingga sekarang.

2.16 Doping dan Persiapan bahan semikonduktor


a). Doping semikonduktor
Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah
sifat elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan
menambah sejumlah kecil ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut dopan.
Doping sejumlah besar ke semikonduktor dapat meningkatkan konduktivitasnya
dengan faktor lebih besar dari satu milyar. Dalam sirkuit terpadu modern,
misalnya, polycrystalline silicon didop-berat seringkali digunakan sebagai
pengganti logam.
b). Persiapan bahan semikonduktor
Semikonduktor dengan properti elektronik yang dapat diprediksi dan
handal diperlukan untuk produksi massa. Tingkat kemurnian kimia yang
diperlukan sangat tinggi karena adanya ketidaksempurnaan, bahkan dalam
proporsi sangat kecil dapat memiliki efek besar pada properti dari material. Kristal
dengan tingkat kesempurnaan yang tinggi juga diperlukan, karena kesalahan
dalam struktur kristal (seperti dislokasi, kembaran, dan retak tumpukan)
mengganggu properti semikonduktivitas dari material. Retakan kristal merupakan
penyebab utama rusaknya perangkat semikonduktor. Semakin besar kristal,
semakin sulit mencapai kesempurnaan yang diperlukan. Proses produksi massa
saat ini menggunakan ingot (bahan dasar) kristal dengan diameter antara empat
hingga dua belas inci (300 mm) yang ditumbuhkan sebagai silinder kemudian
diiris menjadi wafer.
Karena diperlukannya tingkat kemurnian kimia dan kesempurnaan struktur kristal
untuk membuat perangkat semikonduktor, metode khusus telah dikembangkan
untuk memproduksi bahan semikonduktor awal. Sebuah teknik untuk mencapai
kemurnian tinggi termasuk pertumbuhan kristal menggunakan proses Czochralski.
Langkah tambahan yang dapat digunakan untuk lebih meningkatkan kemurnian
dikenal sebagai perbaikan zona. Dalam perbaikan zona, sebagian dari kristal padat
dicairkan. Impuritas cenderung berkonsentrasi di daerah yang dicairkan,
sedangkan material yang diinginkan mengkristal kembali sehingga menghasilkan
bahan lebih murni dan kristal dengan lebih sedikit kesalahan.
Dalam pembuatan perangkat semikonduktor yang melibatkan heterojunction
antara bahan-bahan semikonduktor yang berbeda, konstanta kisi, yaitu panjang
dari struktur kristal yang berulang, penting untuk menentukan kompatibilitas antar
bahan.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Arus adalah elektron yang mengalir dari satu atom ke atom lainnya
melalui penghantar dan diukur dalam Ampere. Satu Ampere adalah aliran
arus listrik dari 6,28 x 10 pangkat 28 elektron / detik pada sebuah
penghantar. Jadi, arus adalah jangkauan aliran listrik yang diukur dalam
Ampere atau elektron / detik.
Konduktor atau penghantar adalah zat atau bahan atau media yang
bersifat dapat menghantarkan energi, baik energi listrik maupun energi
kalor, baik berupa zat padat, cair atau gas.
Maka, dengan media konduktor arus yang mengalir pada suatu
rangkaian bergantung pada konduktor tersebut dengan memerhatikan nilai
konduktivitasnya. Karena, dengan bahan konduktor yang berbeda, akan
membuat arusnya berpengaruh dan berubah.
3.2 SARAN
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu, kritik dan saran dari rekan-rekan atau teman-
teman sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Sekian dan terima
kasih.
DAFTAR PUSTAKA

1. Lubis Asmar; 2015; BAB VI Konduktor, Arus, Kerapatan Arus dan


Hukum Ohm; academia.edu
2. Canova Agus; 2013; Urutan Membuat Makalah sederhana yang baik;
domarku.blogspot.co.id
3. Nurzaeni Latipah; 2011; Pengertian Konduktor, Isolator, Semikonduktor;
latipahnurzaeni11.blogspot.co.id
4. documents.tips/documents/konduktor-55bd18b061372.html

Anda mungkin juga menyukai