Di Susun Oleh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , dimana atas rahmat dan
karuniaNya saya dapat menyusun makalah ini yang berjudul Sejarah Keperawatan di Dunia
dan di Indonesia , Tokoh-tokoh keperawatan , dan keperawatan sebagai Profesi
Penyusun menyadari makalah ini masih belum sempurna, baik dari isi maupun sistematika
penulisannya, maka dari itu penyusun berterima kasih apabila ada kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat dapat bermanfaat bagi rekan-rekan seperjuangan
khususnya Program Studi Ilmu Keperawatan nantinya.
Makassar,Februari 2016
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Keperawatan........................................................................... ..
B. Sejarah Perkembangan Keperawatan di Dunia.........................................
C. Sejarah Perkembangan Keperawatan di Indonesia .............................
D. Tokoh-tokoh keperawatan .
E. Keperawatan sebagai profesi .
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Merawat orang sakit merupakan salah satu sifat kemanusiaan yang terdapat dalam diri
manusia. Politik, agama, serta keadaan masyarakat selama ini memainkan perananan dalam
timbulnya pekerjaan keperawatan.
Di dunia ini, setiap orang pasti pernah merasakan sakit. Bukan hanya, dokter saja yang
mampu mengobati, dokter juga pastinya membutuhkan rekan kerja yang dapat membantunya
,yang dapat mengerti tentang masalah medis. Perawatan bagi individu yang sehat ataupun sakit,
dari segala umur, latar belakang, budaya ,emosi, psikologis, intelektual, social, dan kebutuhan
rohani.
Pada masalah lalu, pasang surut keperawatan selalu berkaitan dengan peperangan, serta
kemakmuran. Perkembangan keperawatan di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi social ekonomi
yaitu pada saat penjajahan Belanda, Inggris, dan Jepang. Pada umumnya pelayanan orang-orang
sakit tersebut dipandang sebagai suatu tindakan amal.
B.Tujuan
1. Tujuan Umum
Makalah ini bertujuan untuk memperkenalkan aspek-aspek umum tentang
berkembangnya kesehatan di Dunia.
2. Tujuan Khusus
Makalah ini bertujuan untuk meningkatkan minat pembaca untuk mengetahui lebih luas
lagi tentang perkembangan keperawatan di Dunia dan di Indonesia,tokkoh-tokoh
keperawatan serta keperawatan sebagai profesi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Keperawatan
Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan
keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan
keperawatan (UU Kesehatan No. 23, 1992).
Menurut Effendy (1995), perawatan adalah pelayanan essensial yang diberikan oleh
perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat. Pelayanan yang diberikan adalah upaya
mencapai derajat kesehatan semaksimal mungkin sesuai dengan potensi yang dimiliki dalam
menjalankan kegiatan di bidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan
menggunakan proses keperawatan.
Merawat mempunyai suatu posisi sentral. Merawat merupakan suatu kegiatan dalam ruang
lingkup yang luas yang dapat menyangkut diri kita sendiri, menyangkut sesuatu yang lain dan
menyangkut lingkungan. Jika kita merawat sesuatu, kita menginginkan hasil yang dicapai akan
memuaskan. Jadi kita akan selalu berusaha untuk mencapai sesuatu keseimbangan antara
keinginan kita dan hasil yang akan diperoleh.
2. Zaman Keagamaan
Perkembangan keperawatan mulai bergeser kearah spiritual dimana
seseorang yang sakit dapat disebabkan karena adanya dosa atau kutukan Tuhan.
Pusat perawatan adalah tempat-tempat ibadah sehingga pada waktu itu pemimpin
agama disebut sebagai tabib yang mengobati pasien karena ada anggapan yang
mampu mengobati adalah pemimpin agama sedangkan pada waktu itu perawat
dianggap sebagai budak yang hanya membantu dan bekerja atas perintah
pemimpin agama.
3. Zaman Masehi
Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, dimana pada
saat itu banyak terbentuk Diakones (deaconesses) yaitu suatu organisasi wanita
yang bertujuan untuk mengunjungiorang sakit sedangkan laki-laki diberi tugas
dalam memberikan perawatan untuk mengubur bagi yang meninggal, sehingga
pada saat itu berdirilah rumah sakit di Roma seperti Monastic Hospital. Pada saat
itu rumah sakit digunakan sebagai tempat perawatan orang sakit, orang cacat,
miskin, dan yatim piatu. Pada saat itu pula di daratan benua Asia, khususnya di
Timur Tengah, perkembangan keperawatan mulai maju seiring dengan
perkembangan agama Islam. Keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam
menyebarkan agama Islam diikuti dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi seperti ilmu pasti, kimia, kesehatan, dan obat-obatan. Sebagaimana
dalam Al-Quran dituliskan pentingnya menjaga kebersihan diri,makanan,
lingkungan dan lain-lain. Perkembangan tersebut melahirkan tokoh Islam dalam
keperawatan yang dikenal dengan nama Rufaidah.
Pada masa ini, struktur dan orientasi masyarakat berubah dari agama menjadi
kekuasaan, yaitu perang, eksplorasi kekayaan dan semangat kolonial. Gereja dan
tempat-tempat ibadah ditutup, padahal tempat ini digunakan oleh orde-orde
agama untuk merawat orang sakit. Dengan adanya perubahan ini, sebagai dampak
negatifnya bagi keperawatan adalah berkurangnya tenaga perawat. Untuk
memenuhi kurangnya perawat, bekas wanita tuna susila yang sudah bertobat
bekerja sebagai perawat. Dampak positif pada masa ini, dengan adanya perang
salib, untuk menolong korban perang dibutuhkan banyak tenaga sukarela sebagai
perawat, mereka terdiri dari orde-orde agama, wanita-wanita yang mengikuti
suami berperang dan tentara (pria) yang bertugas rangkap sebagai perawat.
Pengaruh perang salib terhadap keperawatan :
a. Mulai dikenal konsep P3K
b. mulai dibutuhkan dalam ketentaraan sehingga timbul peluang kerja
bagi perawat dibidang sosial.
Ada 3 Rumah Sakit yang berperan besar pada masa itu terhadap
perkembangan keperawatan :
3. Betty Neuman
Faye glenn abdellah lahir tanggal 13 maret 1919 di new York city .bertahun-
tahun kemudian,pada tanggal 6 mei 1937 pesawat berbahan bakar hydrogen jerman
Hindenburg meledak diatas Lakehurst,New Jesey, di mana abdellah 18 tahun dan
keluarganya kemudian hidup, dan abdellah dan adiknya berlari ke tempat kejadian untuk
membantu dalam sebuah wawancara dengan seorang penulis untuk wajah perawat,
Abdellah bercerita :
saya bisa melihat orang melompat dari zepellin dan saya tidak tahu bagaimana
merawat mereka,sehingga itulah aku bersumpah bahwa saya akan belajar merawat .
Abdellah memperoleh ijazah keperawatan dari fiktin memorial hospital school
of nursing.sekarng ann mei school of nursing.pada tahun 1940.
TOKOH KEPERAWATAN INDONESIA
Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional. Walaupun begitu,
istilah profesional juga digunakan untuk suatu aktivitas yang menerima bayaran, sebagai lawan
kata dariamatir. Contohnya adalah petinju profesional menerima bayaran untuk pertandingan
tinju yang dilakukannya, sementara olahraga tinju sendiri umumnya tidak dianggap sebagai suatu
profesi.
Menurut Muchtar Luthfi dari Universitas Riau (lihat Mimbar,3, 1984:44), seseorang disebut
memiliki profesi bila ia memenuhi 8 (delapan) kriteria dan Selanjutnya ditambah 2 (dua) kriteria
lainnya oleh Finn (1953, lihat Miarso, 1986:28-29) sebagai berikut:
Maksudnya ialah profesi itu merupakan alat dalam mengabdikan diri kepada
masyarakat, bukan untuk kepentingan diri sendiri seperti untuk mengumpulkan uang atau
mengejar kedudukan.
Apakah dengan demikian pemegang profesi tidak boleh menerima uang. atau dilarang
menduduki jabatan? Kiranya tidaklah demikian. Pemegang profesi boleh menerima uang,
kedudukan, tetapi hal itu hanyalah sebagai penghargaan masyarakat atau negara terhadap
profesi. penghargaan itu layak diterimanya, dan masyarakat memang wajar memberinya.
Hakikat profesi
Suatu pekerjaaan yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang
berkualitas tinggi dalam melayani atau mengabdi pada kepentingan umum untuk
mencapai kesejahteraan manusia. Keterampilan teknis yang didukung oleh
pengetahuan dan sikap kepribadian tertentu yang dilandasi oleh norma norma yang
mengatur perilaku anggota profesi.
Pergeseran yang mendasar munuju terwujudnya suatu profesi.
Pergeseran yang mendasar menuju terwujudnya suatu profesi :
Vokasional (pekerjaan) profesional (pengetahuan ilmiah).
Masa peralihan F. Nightingale sebelum dan sesudahnya yaitu dari
penguasaan prosedur tindakan hingga penekanan kepada
landasan pengetahuan ilmiah serta penguasaan dan pelaksanaan
pada asuhan keperawatan.
Lokakarya Nasional Keperawaatan 1983 : keperawatan adalah
suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang
komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat
baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan
manusia.
Fokus perhatian keperawatan disimpulkan : keperawatan adalah
science dan art, profesi yang berorientasi kepada pelayanan,
keperawatan mempunyai 4 tingkatan klien (individu, keluarga,
kelompok dan komunitas) serta yang keperawatan mencakup
seluruh rentang yang kesehatan.
Keperawatan yang semula belum jelas ruang lingkupnya dan batasannya, secara
bertahap mulai berkembang. Pengertian perawat dan keperawatan itu sendiri diartikan
oleh pakar keperawatan dengan berbagai cara dalam berbagai bentuk rumusan, seperti
oleh Florence Nightingale, Goodrich, Imogene King, Virginia Henderson, dan
sebagainya.
Masih banyak di kalangan masyarakat kita bahwa profesi perawat bila di rumah
sakit adalah 'pembantu dokter'. Seorang perawat banyak diartikan serta dipersepsikan
sebagai seseorang yang hanya menuruti kata dokter dan bisa di suruh-suruh seenaknya.
Semua itu jelas salah total. Dan asumsi yang masih banyak di masyarakat ini memang
harus dikikis habis. Perawat itu bukan pembantu dokter melainkan sebuah profesi yang
sebenarnya setingkat dengan dokter. Bila dokter adalah dalam hal medisnya sedangkan
perawat dengan profesi perawat tentunya bertugas dan berperan di bidang keperawatan
itu sendiri.
Demikian tadi sahabat-sahabat semunya mengenai profesi perawat ini. Dan sebagai
seorang perawat kita harus bangga dengan profesi perawat kita sendiri dan tentunya harus
diimbangi dengan peningkatan pengetahuan, pendidikan, ketrampilan yang kesemuanya itu
adalah dalam tujuan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat luas dengan lebih baik
lagi.
c) Profesionalisasi keperawatan.
1.Wawancara/anamnesis
2.Pengamatan
3.Pemeriksaan fisik
c. ANALISIS DATA
Adalah kemampuan dalam mengembangkan kemampuan berpikir rasional
sesuai dengan latarbelakang ilmu pengetahuan.
d. PENGELOMPOKAN DATA
1.Data fisiologis/biologis
a.riwayat kesehatan dan penyakit
b.masalah kesehatan saat ini
c.masalah ganggun fungsi sehari-hari
d.masalah resiko tinggi
e.pengaruh perkembangan terhadap kehidupan
2.Data psikologis
a.perilaku
b.pola emosional
c.konsep diri
d.gambaran diri
e.penampilan intelektual
f.tingkat pendidikan
g.daya ingat
3.Data social
a.status ekonomi
b.kegiatan rekreasi
d.pengarah kebudayaan
e.sumber-sumber masyarakat
g.hubungan sosisal
i.pekerjaan
4.Data spiritual
a.nilai-nilai/norma
b.kepercayaan
c.keyakinan
d.moral
Peran perawat
Peran adalah pola sikap, perilaku nilai dan tujuan yang diharapkan dari seseorang
berdasarkan posisinya dimasyarakat (Keliat,1992).
Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang
sesuai dengan kedudukan dalam system, di mana dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial
baik dari profesi perawat maupun dariluar profesi keperawatan yang bersipat konstan.
Peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari :
a. Pemberi Asuhan Keperawatan
Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat
dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan
melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses
keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa
direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat
kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat
perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang
sederhana sampai dengan kompleks.
b. Advokat Klien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau
informasi lain khusunya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan
keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga dapat berperan
mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas
pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas
privasi, hak untuk menntukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti
rugi akibat kelalaian.
c. Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bhkan tindakan yang diberikankan,
sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan
kesehatan.
d. Koordinator
peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta
mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian
pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuan klien.
e. Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan
yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya
mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi
atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
f. Konsultan
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan
klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang
diberikan.
g. Peneliti / Pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan,
kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode
pemberian pelayanan keperawatan.
Fungsi perawat.
Organisasi keperawatan sedunia ICN (1973) berpendapat bahwa, The unique
function of the nurse is to assist individual, sick or well in the performance of those
activities contributing to health or its recovery (or to a peaceful death) he would perform
unaided of he had necessary strength will or knowledge yang artinya fungsi unik
perawat yaitu melakukan pengkajian pada individu sehat maupun sakit, dimana segala
aktivitas yang dilakukan berguna untuk kesehatan dan pemulihan kesehatan berdasarkan
pengetahuan yang dimiliki. Aktivitas ini dilakukan dengan berbagai cara untuk
mengembalikan kemandirian pasien secepat mungkin.
Dalam menjalan kan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi
diantaranya:
a. Fungsi Independent.
Merupan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana
perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan
keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi
kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis
(pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktifitas dan
lain-lain), pemenuhan kebutuhan keamanan dan kenyamanan, pemenuhan
cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.
b. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatan atas pesan atau
instruksidari perawat lain. Sehingga sebagian tindakan pelimpahan tugas
yang di berikan. Hal ini biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada
perawat umum atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.
c. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling
ketergantungan di antara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat
terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam
pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan pada
penderita yang mempunyai penyakit kompleks. Keadaan ini tidak dapat
diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun yang
lainnya.
a. Mengumpulkan Data
A.KESIMPULAN
Keperawatan merupakan sebuah ilmu dan profesi yang memberikan pelayanan kesehatan
guna untuk meningkatkan kesehatan bagi masyarakat. Keperawatan sudah ada sejak manusia itu
ada dan hingga saat ini Profesi keperawatan berkembang dengan pesat. Sejarah perkembangan
keperawatan di Indonesia tidak hanya berlangsung di tatanan praktik, dalam hal ini layanan
keperawatan, tetapi juga di dunia pendidikan keperawatan. pendidikan keperawatan memberi
pengaruh yang besar terhadap kualitas layanan keperawatan. Karenanya, perawat harus terus
meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui pendidikan keperawatan yang
berkelanjutan.
B.SARAN
Dari kesimpulan yang ada maka kita sebagai perawat atau calon perawat harus terus
meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui pendidikan keperawatan yang
berkelanjutan, sehingga kita tidak mengalami ketertinggalan dari keperawatan internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat A. Aziz Alimul. (2007). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Eds 2. Salemba Medika: Jakarta
Stevens, P.J.M, et al. (1999) Ilmu keperawatan. Jilid I, Ed. 2. EGC: Jakarta
Hidayat A. Aziz Alimul. (2007). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Eds 2. Jakarta: Salemba Medika
Sumijatun. 2010. Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional. Jakarta: Trans Info Media
Sumijatun. 2010. Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional. Jakarta: Trans Info Media
14.00 WIB