Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA TN. A DENGAN


HIPERTENSI DI DESA NYIUR GADING RT
01 RW 00 SIMPANG BABEKO
KECAMATAN BATHIN II BABEKO.
Posted on Juni 3, 2013 by dayatvetra
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA KELUARGA TN. A DENGAN HIPERTENSI
DI DESA NYIUR GADING RT 01 RW 00 SIMPANG BABEKO KECAMATAN BATHIN II
BABEKO.

A. PENGKAJIAN.
Pengkajian pada keluarga Tn.A Dilakukan Hari Sabtu- minggu, 11- 12 mei 2013 di rumah Tn.A

I. Data Umum.
1. Nama KK : Tn. A
2. Umur : 45 Tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : TANI
5. Alamat : Ds. Nyiur Gading Rt 01 / Rw 00 Simpang Babeko
Kecamatan Bathin Ii Babeko.
6. Komposisi Keluarga.
NO NAMA J.K Hub dgn KK Pnddkn Umur STATUS IMUNISASI Ket
BCG POLIO DPT Hepatitis
1 Tn.A L Suami SD 45 Th
2 Ny.N P Istri SPMA 42 Th
3 An.M P Anak SMA 20 Th
4 An. J P Anak SD 11 Th
5 An.F L Anak TK 6 Th

7. Genogram :

Keterangan :

: Laki laki : Klien


: Perempuan : Meninggal
: Tinggal serumah : Meninggal

Tn. A kakak beradik 6 orang, 2 orang laki-laki dan 4 orang perempuan, orang tua Tn. A 1 orang
perempuan meninggal yang laki-laki masih hidup, Tn. A ada 3 orang dari 6 saudara dan menikah
dengan Ny. N anak ke 6 dari 6 saudara, 2 orang anak laki-laki dan 3 orang perempuan dan 1
orang perempuan meninggal dunia.

8. Tipe Keluarga :
Keluarga Tn. A termasuk tipe keluarga inti (Nuclear family). Keluarga Tn. A terdiri dari Tn. A
sebagai kepala keluarga, Ny. N istri, An. M, J, F

9. Suku Bangsa.
Tn. A dari suku padang dan Ny. N dari suku melayu. Bahasa yang digunakan dalam keseharian
adalah bahasa daerah. Dalam keluarga Tn. A tidak ada pantangan atau kebiasaan yang mengikat,
terutama kaitannya dengan kesehatan.

10. Agama.
Keluarga Tn. A beragama Islam, taat dalam menjalankan ibadah. Keluarga Tn. A menganggap
bahwa agama adalah keyakinan akan adanya Tuhan dan manusia sebagai hambanya harus
mengabdi dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Keyakinan yang
dianut dalam keluarga Tn. A tidak ada yang bertentangan dengan kesehatan.

11. Status Sosial Ekonomi Keluarga


Tn. A bekerja sebagai petani dengan penghasilan Rp.2.000.000 perbulan yang diterima dan
pengeluaran Tn. A setiap bulan. Dari pendapatan tersebut keluarga Tn. A menggunakannya
untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

12. Aktivitas Rekreasi Keluarga.


Aktivitas rekreasi yang biasa dilakukan keluarga Tn. A adalah hanya mendengarkan musik dan
sesekali menonton TV di rumah bersama keluarga.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA.


1. Tahapan Perkembangan Keluarga Saat Ini.
Saat ini keluarga Tn. A berada pada tahap keluarga mulai melepas anaknya sebagai orang
dewasa. Hal ini didukung data masih ada anak Tn. A yang belum menikah yaitu An. M, An J,
An. F.

2. Tugas Tahapan Perkembangan Yang Belum Terpenuhi.


Tugas tahapan perkembangan yang belum terpenuhi adalah membantu anak untuk mandiri
sebagai keluarga baru di masyarakat.

3. Riwayat Keluarga Inti.


Keluarga Tn. A saat ini dalam keadaan sehat, hanya Ny. N yang menderita tekanan darah tinggi.
Ny. N mengeluh pegel-pegel dan linu-linu pada persendian. Ny. N sering mengalami kepala
terasa pusing dan berat secara tiba-tiba, Satu bulan yang lalu tidak bisa bangun dari tempat tidur.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya.
Dari keluarga Tn. A tidak yang mengalami penyakit keturunan, Ny. N ada riwayat penyakit
keturunan. Hubungan antara keluarga dari pihak Tn. A dan Ny. N baik, tidak ada konflik.

III. Data Lingkungan.


1. Karakteristik Rumah.
Keluarga Tn. A didesa simpang babeko, dengan luas tanah 110 m2. Rumah milik sendiri,
bangunan permanen, tembok belum disemen, lantai plester, ada 3 kamar tidur, ruang tamu,
dapur, kamar mandi. Kondisi dalam rumah agak kotor dan tidak teratur. Semua ruang terdapat
jendela yang dibuka kadang-kadang saja. Sumber mata air menggunakan sumur arthritis yang
mengalir pada jam-jam tertentu. Septic tank berada di samping rumah, jarak dengan sumber air
lebih dari 10 m. Kondisi air jernih, tidak berbau, tidak berasa. Keluarga Tn. A memiliki gentong
sebagai penampung air untuk keperluan memasak. Sampah ditampung di tempat sampah di
samping rumah, yang akan dibakar jika sudah kering. Terdapat fasilitas pembuangan limbah
rumah tangga berupa selokan yang dialirkan ke sungai. Keluarga Tn. A mengetahui jika ada
lingkungan yang kotor seperti sampah yang berserakan, air yang menggenang itu semua dapat
menimbulkan penyakit. Dalam keluarga Tn. A kebiasaan membersihkan rumah setiap hari
berupa menyapu lantai.

Denah Rumah :

Keterangan :
1. Pintu depan
2. Kamar tidur 1
3. Ruang tamu
4. Kamar tidur 2
5. Sumur
6. Wc

7. Kamar mandi
8. Meja makan
9. Dapur
10. Kamar tidur 3
11. Pintu belakang

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitasnya.


Lingkungan tetangga cukup ramah, keluarga Tn. A tinggal berdekatan dengan tetangganya.
Hubungan dengan tetangga cukup baik. Kebanyakan tetangga bermata pencaharian sebagai
Petrawat.

3. Mobilitas Geografis Keluarga.


Tn. A bersama keluarga menempati rumahnya sudah 8 tahun. Letak rumah tepat di dekat jalan
raya kampung, alat transportasi umum yang ada yaitu angkutan umum dan ojek. Sedang untuk
mobilitas, keluarga menggunakan sepeda Motor. Jarak rumah ke puskesmas 7 km.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat.
Keluarga Tn. A biasa berkumpul pada sore hari, sepulang kerja. Di lingkungan rumah ada
kegiatan rutin seperti pengajian ibu-ibu, pertemuan RT , kamling, posyandu dan kebersihan
lingkungan. Kadang-kadang Tn. A ikut pertemuan RT. Ny. N tidak pernah ikut kegiatan karena
takut jika berjalan jauh nanti jatuh. Keamanan lingkungan terjaga, hubungan antar tetangga baik.
Tn. A, Ny. N An. M, dan Ny. Sn menyadari pentingnya posyandu lansia untuk memantau
kesehatan. Tetapi kendalanya jarak posyandu yang jauh, sehingga enggan untuk datang.

5. Sistem Pendukung Keluarga.


Keluarga Tn. A tidak memiliki fasilitas jaminan kesehatan (askes gakin) yang dapat digunakan
untuk pengobatan dan perawatan di fasilitas kesehatan yang ada.

IV. Struktur Keluarga.


1. Pola Komunikasi Keluarga.
Komunikasi yang digunakan dalam keluarga Tn. A yaitu komunikasi terbuka, jika ada masalah
maka akan dirembuk bersama. Jika pagi tidak ada yang di rumah karena ada kesibukan
tersendiri, Jika sore hari setelah keluarga kumpul semua anggota keluarga juga biasa
bercengkeramah di ruang tamu.

2. Struktur Kekuatan Keluarga.


Tn. A sebagai kepala keluarga berperan sebagai pengambil keputusan, meskipun tetap lewat
musyawarah keluarga.

3. Struktur Peran.
Tn. A berperan sebagai kepala keluarga masih aktif bekerja mencari nafkah untuk menghidupi
keluarganya. Ny. N berperan sebagai ibu istri, An.M sebagai anak bungsu yang masih tinggal
dengan kedua orang tuanya. Ny. Sn adalah kakak Ny. S

4. Nilai dan Norma Budaya


Dalam keluarga Tn. A menekankan etika dan sopan santun dalam bergaul dengan orang lain,
saling menghormati dan menghargai, serta berani karena benar.

V. Fungsi Keluarga.
1. Fungsi Afektif.
Keluarga Tn. A termasuk keluarga yang harmonis, interaksi dalam keluarga terjalin baik. Antar
anggota keluarga saling memperhatikan, menghormati, dan menyayangi sehingga tidak ada
istilah pilih kasih.

2. Fungsi Sosialisasi.
Dalam keluarga Tn. A biasa ditanamkan kedisiplinan. Hubungan dengan tetangga baik, Tn. A
juga anggota keluarga yang lain selalu berusaha melakukan sosialisasi dengan lingkungan jika
ada waktu senggang.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan.
a. Mengenal masalah kesehatan.
Keluarga Tn. A mengetahui kalau Ny. N menderita tekanan darah tinggi. Keluarga hanya tahu
makanan yang harus dihindari oleh Ny. N yaitu makan yang asin-asin dan daging. Ny. N jarang
mengontrolkan kesehatannya dengan alasan tidak memiliki cukup uang. Ny. N juga tidak rutin
minum obat pengontrol tekanan darah tinggi.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan.
Jika dalam keluarga ada yang sakit biasanya dibelikan obat di warung dan makan obat herbal,
tetapi jika dirasa sakitnya berat dan tidak sembuh dengan obat warung dan obat herbal maka
akan dibawa ke Puskesmas atau poliklinik 24 jam terdekat.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit.
Dalam keluarga belum ada yang memperingatkan Ny. N untuk memeriksa keadaannya Karena
Ny. N ada riwayat hipertensi maka Tn. A sudah berusaha untuk Ny. N Semua anggota keluarga
juga sangat memperhatikan kondisi Ny. N.
d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat.
Kondisi rumah tidak rapi, agak kotor, dan penataan ruangan kurang serasi. Keluarga kurang tahu
bahaya akibat lingkungan yang tidak teratur bagi anggota keluarga yang sudah lanjut usia.
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan di masyarakat.
Tn. A mengatakan kebiasaan keluarga akan berobat ke Puskesmas atau pelayanan kesehatan lain
jika dirasa sakitnya berat dan tidak sembuh dengan obat yang dibeli di warung dan obat herbal.
Tn. A dan Ny. N tidak memiliki kartu JPS atau Askes Gakin.

4. Fungsi Reproduksi.
Saat ini Ny. N sudah mengalami penyakit hipertensi. An. M belum menikah, kedua orang tua
berharap An.M segera mendapatkan pendamping hidup.

5. Fungsi Ekonomi
Semua pendapatan yang ada digunakan untuk keperluan hidup sehari-hari. Dari makan, listrik,
air, dan hal-hal yang tidak terduga. Dengan pendapatan yang pas-pasan tersebut keluarga tidak
dapat menabung.

VI. Stress Dan Koping Individu.


1. Stressor Jangka Pendek dan jangka panjang.
Bagi keluarga Tn. A saat ini yang masih menjadi pikiran adalah anaknya, An. M yang belum
menikah dalam usia 20 tahun. Tn. A maupun Ny. N ingin agar anaknya segera menikah.

2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor.


Terkadang Tn.A maupun Ny. N sedih jika memikirkan An. M yang belum menikah.

3. Strategi Koping Konstruktif Yang Digunakan.


Kedua orang tuanya hanya bisa pasrah dan berharap An. M segera menemukan jodohnya.

4. Strategi Adaptasi Fungsional.


Di keluarga Tn. A tidak ada yang bersifat kekerasan di dalam membina rumah tangganya.
VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga.
Pemeriksaan Fisik Hanya Dilakukan Pada Ny. N.
1. Kondisi umum : Kesadaran komposmentis, KU baik, T 150/120 mmHg, N 96 x/mnt, Rr 18
x/mnt, S 36 oC.
2. Kepala : Kulit kepala bersih, beruban, rambut tidak mudah dicabut.
3. Mata : Mata kiri sudah tidak bias melihat, mata kanan masih bisa melihat, konjungtiva merah
muda, pupil isokor.
4. Hidung : Septum di tengah, tidak ada discharge, penciuman normal.
5. Telinga : Kedua telinga simetris, masih bias mendengar dengan jelas, kotor, tampak serumen.
6. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid juga vena jugularis.
7. Dada : Bentuk simetris, suara napas vesikuler, tidak ada suara napas tambahan, BJ I II
murni, tidak terdengar gallop, perkusi sonor.
8. Perut : Simetris, kenyal, tidak ada bekas luka, peristaltik terdengar normal, tidak kembung,
tidak teraba massa.
9. Genitalia : Tidak ada keluhan, normal-normal saja.
10 Anus : Tidak ada hemoroid, tidak ada keluhan.
11 Extremitas : Reflek hamer positif, reflek babinski negatif, tampak deformitas pada kedua
kaki, klien tampak susah berjalan.
12 Kulit : Warna sawo matang, turgor kurang (keriput), kering.

VIII. Harapan Keluarga.


Tn. A berharap di dalam kelurganya dalam keadaan sehat.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA.


1. Analisa Dan Sintesis Data.
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1 DS :
Ny. N memiliki riwayat hipertensi.
Tn. A mengatakan Ny. N tidak rutin minum obat pengontrol tekanan darah tinggi.
Tn. A mengatakan kebiasaan keluarga akan berobat ke pelayanan kesehatan jika dirasa
sakitnya berat dan tidak sembuh dengan obat warung dan obat herbal.
DO :
T 150/120 mmHg, N 96 x/mnt. Risiko tinggi terhadap ketidak patuhan. Ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah pengobat an yang diperlukan pada hipertensi.
2 DS :
Ny. N tidak pernah kontrol & minum obat.
Ny. N ke Puskesmas hanya jika sakitnya dirasa berat.
Ny. N sering memikirkan anaknya (An. M) yang belum menikah.
DO :
Keluarga hanya tahu pantangan orang hipertensi adalah makan makanan yang asin-asin dan
daging.
Pemeliharaan kesehatan Ny. N tentang diet dan gaya hidup tidak efektif. Ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarganya yg men derita hipertensi.
3. DS :
Ny. N memiliki riwayat hipertensi lama.
Ny. N mengeluh pegel-pegel dan linu-linu pada persendian.
Ny. N mengatakan sering kepalanya tiba-tiba pusing dan terasa berat.
Ny. N satu bulan yang lalu tidak bisa bangun dari tempat tidurnya.
DO :
T 150/200 mmHg, N 96 x/mnt.
Kondisi rumah agak kotor, tidak teratur tidak rapi, penataan ruangan < serasi. Risiko tinggi
cidera pd Ny. N. Ketidakmampuan keluarga memodifi kasi lingkungan.

2. Perumusan Diagnosis Keperawatan.


No Diagnosis Keperawatan
1. Pemeliharaan kesehatan Ny. N tentang diet dan gaya hidup tidak efektif berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.
2. Risiko tinggi terhadap ketidakpatuhan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah pengobatan yang diperlukan pada hipertensi.
3. Risiko tinggi cidera pd Ny. N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan.

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


PADA KELUARGA TN. A DENGAN HIPERTENSI
DI DESA NYIUR GADING RT 01 RW 00 SIMPANG BABEKO KECAMATAN BATHIN II
BABEKO.

DI SUSUSN OLEH :

NAMA : GUSTI YAWATI

NIM : 101009314401058

AKADEMI KEPERAWATAN SETIH SETIO

MUARA BUNGO

TAHUN AJARAN 2012/2013

IMPLEMENTASI

No Implementasi Evaluasi
1.

2.

3. 1. bina ham dengan keluarga


2. kaji pengetahuan keluarga tentang pengetahuan hipertensi
3. beri reinforcement positif atas jawaban keluarga
4. diskusikan pengertian hipertensi dengan keluarga
5. beri kesemapatan keluarga bertanya
6. minta keluarga menyebutkan kembali
7. jawab pertanyaan keluarga

1. kaji pengethauan keluarga tentang penyebab hipertensi


2. eri reinforcement positif atas jawaban keluarga
3. diskusikan penyebab hipertensi
4. motivasi keluarga untuk mengulang kembali
5. beri reinforcement positif atas keberhasilan keluarga

1. Diskusikan tanda dan gejala hipertensi dengan keluarga


2. kesempatan keluarga bertanya
3. Jawab pertanyaan keluarga
4. Motivasi keluarga untuk mengulang kembali
5. Beri reinforcement positif atas keberhasilan keluarga

S:
Ny. N memiliki riwayat hipertensi.
Tn. A mengatakan Ny. N sudah rutin minum obat pengontrol tekanan darah tinggi.
Tn. A mengatakan kebiasaan keluarga akan berobat ke pelayanan kesehatan jika dirasa
sakitnya berat dan tidak sembuh dengan obat warung dan obat herbal.
O:
TD 150/120 mmHg,
N 96 x/mnt.
A : sudah rutin minum obat pengontrol tekanan darah tinggi.
P : lanjutkan intervensi

S:
Ny. N tidak pernah kontrol & minum obat.
Ny. N ke Puskesmas hanya jika
sakitnya dirasa berat.
Ny. N sering memikirkan anaknya (An. M) yang belum menikah.
O:
Keluarga hanya tahu pantangan orang hipertensi adalah makan makanan yang asin-asin dan
daging.

A:
Ny. N sering memikirkan anaknya (An. M) yang belum menikah.
P : intervensi di lanjutkan.

S:
Ny. N memiliki riwayat hipertensi lama.
Ny. N mengeluh pegel-pegel dan linu-linu pada persendian.
Ny. N mengatakan sering kepalanya tiba-tiba pusing dan terasa berat.
Ny. N satu bulan yang lalu tidak bisa bangun dari tempat tidurnya.
O:
T 150/200 mmHg, N 96 x/mnt.
Kondisi rumah agak kotor, tidak teratur tidak rapi, penataan ruangan < serasi.
A:
Ny. N satu bulan yang lalu tidak bisa bangun dari tempat tidurnya.
P : intervensi di lanjutkan.

Anda mungkin juga menyukai