Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam dunia keperawatan, personal hygiene merupakan salah satu


kebutuhan dasar manusia. Personal hygiene adalah kebersihan dan kesehatan
perorangan yang bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit pada diri sendiri
maupun orang lain (Tarwoto dan Wartonah, 2006). Personal hygiene menjadi
penting karena personal hygiene yang baik akan meminimalkan pintu masuk
(portal of entry) mikroorganisme yang ada dimana-mana dan pada akhirnya
mencegah seseorang terkena penyakit (Saryono, 2010). Personal hygiene yang
tidak baik akan mempermudah tubuh terserang berbagai penyakit, seperti penyakit
kulit yaitu skabies, penyakit infeksi, penyakit mulut dan gigi, dan penyakit saluran
cerna atau bahkan dapat menghilangkan fungsi bagian tubuh tertentu, seperti halnya
kulit (Sudarto, 1996).
Personal hygiene yang dimaksud mencakup perawatan kebersihan kulit
kepala dan rambut, mata, hidung, telinga, kuku kaki dan tangan, kulit, dan
perawatan tubuh secara keseluruhan (Tarwoto dan Wartonah, 2006: 58).
Pentingnya menjaga personal hygiene ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor
23 Tahun 1992 Pasal 3 tentang kesehatan yang menyatakan bahwa: Setiap orang
wajib ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
perorangan, keluarga, dan lingkungannya.
Pendidikan mengenai personal hygiene diperkenalkan melalui program
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
hidup sehat peserta didik dan derajat kesehatan peserta didik, serta menciptakan
lingkungan sekolah yang sehat sehingga tercapai pertumbuhan dan perkembangan
yang optimal dalam upaya membentuk manusia Indonesia yang sehat. Sekolah
sebagai institusi masyarakat yang terorganisasi dengan baik merupakan sarana yang
efektif untuk pemberian pendidikan kesehatan dalam upaya mengubah perilaku dan
kebiasaan anak-anak sekolah agar menjadi lebih sehat (Effendy, 1998).

1
1.2 Tujuan

Mencegah terjadinya penyakit yang semakin beraneka ragam terutama pada anak

Membiasakan anak untuk menjaga dan merawat kebersihan dirinya

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengkajian

Respon yang diberikan guru maupun siswa SD Negeri Merjosari 2 sangat


positif, dibuktikan dengan perhatian dari guru maupun siswa terhadap keberadaan
mahasiswa beserta program-programnya, sehingga keseluruhan proses
pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan baik.

Strategi yang digunakan saat pengumpulan data adalah kerjasama dengan


guru maupun siswa dan melakukan program turun ke bawah (jemput bola) sehingga
keberadaan mahasiswa membaur dengan guru maupun siswa disamping itu juga
melakukan literature review bedasarkan data yang didapatkan oleh hasil kelompok
profesi ners gelombang sebelumnya.

2.2 Pengumpulan data

Core Inti

a. Riwayat komunitas

Banyak siswa yang kurang menyadari pentingnya kebersihan diri.

Setelah bermain siswa langsung memakan kue yang dia beli tanpa mencuci
tangan terlebih dahulu

Siswa mengaku tidak mengetahui cara mencuci tangan yang baik dan
benar.

Banyak siswa yang mengaku malas gosok gigi dan tidak mengerti
bagaimana cara menggosok gigi yang baik dan benar.

Terdapatnya kader Tiwisada pada setiap sekolah, namun belum maksimal


berjalan dan kebanyakan dari mereka kurang mengerti tentang kebersihan
diri, cara pengisian KMS, cara sikat gigi dan cara cuci tangan yang baik
dan benar.

3
b. Demografi

Siswa SD N Merjosari 2

Jumlah Gurudan staf : 30 orang

Jumlah siswa kelas 1-6 : 240 siswa

Jumlah kader Tiwisada 10 siswa

c. Nilai kebudayaan

Siswa kurang mengetahui tentang pentingnya mencuci tangan dan


menggosok gigi, sehingga banyak siswa yang mengaku malas
melakukannya.

Siswa kurang menyadari pentingnya kebersihan diri

Sub Sistem

a. Pendidikan

Tingkat pendidikan guru

Siswa pernah mendapatkan penyuluhan tentang pentingnya mencuci


tangan dan menggosok gigi.

Siswa mengaku masih lupa dengan cara mencuci tangan dan menggosok
gigi dengan baik dan benar.

Siswa mengaku kurang mengerti tentang manfaat dari kebersihan diri.

b. Rekreasi

Bagi para siswa sarana rekreasi bagi mereka adalah sekolah dan rumah.

c. Kelengkapan/ fasilitas UKS dan kesehatan sekolah

(Inventaris UKS)

KMS: 200 buah

4
Meja : 1 buah

Kursi : 2 buah

Kotak Obat: 1 buah

Tempat Tidaur Lengkap: 1 buah

Sketsel: 1 buah

Buku/ register UKS: 6 buah

Sapu: 2 buah

Sulak: 2 buah

(Obat di UKS)
Betadin: 1 buah
Minyak kayu putih: 1 buah
Paracetamol: syrup 1 botol, 17 tablet
Antalgin: 3 butir
Yodiol: 3 botol @ 100 butir

Kesehatan
Terdapat ruang UKS pada SD N Merjosari 1 dan 2
Ruang UKS masih belum memenuhi standar.
Belum terdapat kelengkapan obat pertolongan pertama pada UKS.
Belum ada kesadaran dari siswa untuk menjaga kebersihan diri mulai
dari cuci tangan dan menggosok gigi.

d. lingkungan fisik

SD Negeri Merjosari 2:
Terdapat 6 wastafel dari 6 kelas
Terdapat 1 sabun pada setiap wastafel

5
2.3 DIAGNOSA

1. Resiko Terjadi penyakit sistem pencernaan

2. Kurangnya PHBS b.d kurang penyuluhan tentang pentignya kebersihan gigi

2.4 Intervensi

DX Keperawatan Sasaran Tujuan Intervensi


1. Resiko Terjadi Seluruh civitas Setelah tinda kan ajarkan cara
penyakit sistem SDN merjosari 2 kepera watan cuci tangan
pencernaan selama 1 hari yang benar
diharapkan para
Ds:
murid terhindar anjurkan cuci
Banyak siswa
dari penyakit tangan sebelum
yang kurang
dengan indikator makan
menyadari
diare menurun,
pentingnya
dan angka Edukasi
kebersihan diri.
penyebaran virus pentingnya
Kurang
maupun bakteri kesehatan
pengetahuan
menurun.
murid tentang
cara mencuci
tangan benar

Do: -

2. Kurangnya Seluruh civitas Stelah di lakukan Ajarkan cara


PHBS b.d kurang akademik SDN Penyuluhan di menggosok gigi
penyuluhan Merjosari 2 harapkan semu dengan benar
tentang pentignya murid mengetahu
kebersihan gigi tentang Ajarkan cara
pentingnya memelihara gigi
Ds yang baik

6
Banyak siswa menjaga
yang kurang kebersihan gigi Anjurkan
menyadari menggosok gigi
pentingnya minimal 2 kali
kebersihan diri sehari

Do Berikan edukasi
Banyak siswa tentang
yang mengaku pentingnya
malas gosok gigi menjaga
dan tidak kebersihan gigi
mengerti
bagaimana cara Berikan edukasi
menggosok gigi tentang
pentingnya
mandi

Berikan edukasi
tentang
pentingnya cuci
tangan

2.5 Standar Evaluasi

75% seluruh peserta mengerti cara mengosok gigi dan mencuci tangan yang
benar serta memahami tentang pentingnya kebersihan diri.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Personal hygiene adalah kebersihan dan kesehatan perorangan yang


bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit pada diri sendiri maupun orang lain
(Tarwoto dan Wartonah, 2006). Personal hygiene menjadi penting karena personal
hygiene yang baik akan meminimalkan pintu masuk (portal of entry)
mikroorganisme yang ada dimana-mana dan pada akhirnya mencegah seseorang
terkena penyakit (Saryono, 2010). Personal hygiene yang tidak baik akan
mempermudah tubuh terserang berbagai penyakit, seperti penyakit kulit yaitu
skabies, penyakit infeksi, penyakit mulut dan gigi, dan penyakit saluran cerna atau
bahkan dapat menghilangkan fungsi bagian tubuh tertentu, seperti halnya kulit
(Sudarto, 1996).

3.2 Saran
Kita sebagai perawat diharapkan dapat bersosialisasi di sekolah-sekolah
terutama di sekolah dasar untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya
menjaga kebersihan diri dan para orang tua tanamkan kebiasaan mencuci tangan,
mandi, menggosok gigi dan lain-lain serta berikan contoh supaya anak-anak rajin
untuk melakukan hal tersebut.

8
DAFTAR PUSTAKA

Hasil observasi dari SDN Merjosari 2 Dinoyo

Eriska. 2005. Hubungan Pendidikan Penyikatan Gigi dengan Tingkat Kebersihan


Gigi dan Mulut Siswa-Siswi Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Imam Bukhari.
Universitas Padjadjaran: Unpublished Thesis.

Johnson. 2010. Teaching children about hygiene. Melalui,


<http://www.hygieneexpert.com> [18/05/12].

Anda mungkin juga menyukai