Anda di halaman 1dari 5

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS)

Liputan6.com, Jakarta Indonesia tak akan lagi mengimpor beras kelas medium, karena produksi dan stok
beras di dalam negeri mencukupi. Dengan konsumsi dan produksi beras nasional yang masing-masing
diperkirakan 33,3 juta ton dan 44,3 juta ton, negeri ini sudah surplus beras. Adapun yang masih diimpor
merupakan beras premium dan beras untuk keperluan khusus.

Pada 2016, berdasarkan data BPS, impor beras sebanyak 1,2 juta ton. Impor beras yang cukup besar tahun
lalu merupakan realisasi sisa kontrak impor tahun 2015.

Pada awal tahun ini, stok beras di gudang Perum Bulog mencapai 1,73 juta ton atau dua kali lipat lebih
dari kondisi pada awal 2015 yang hanya 800 ribu ton. Selain itu, harga beras cenderung stabil Rp 10.700
per kilogram (kg).

sejumlah wilayah lumbung padi juga tengah memasuki masa panen seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah
dan Jawa Timur. Beras hasil panen di wilayah tersebut akan di distribusikan ke Kalimantan dan Sumatera.

kini di 2017 Indonesia mampu ekspor beras dari Merauke ke negara tetangga yaitu Papua Nugini. Harga
beras yang diekspor Rp 10 ribu per kg. Harga tersebut separuh harga beras impor dari Filipina, Thailand
dan Vietnam.
Data eksport-import produksi asam oksalat Indonesia

Impor Ekspor Konsumsi Produksi


Tahun
(ton) (ton) (ton) (ton)
2005 2364,247 - 10265,51 7687
2006 1770,963 - 9750,96 7980
2007 1325,765 4555,62 13211 7732
2008 1177,604 - 13750,87 7620,37
2009 1133,769 - 15243,49 7223,183
Rata-rata 1554,47 12444,366 7648,504
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS)

Produksi beras

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016


Produksi
60.3 64.4 66.4 65.4 69.1 71.3 70.9 75.4 79.2
Beras
angka dalam unmilled tons

Sumber: Food and Agriculture Organization of the United Nations and Kementrian Agrikultur

Lima Produsen Beras Terbesar Dunia Tahun 2014

China 208.100.000
India 155.500.000
Indonesia 70.600.000
Bangladesh 52.400.000
VIetnam 44.900.000

angka dalam unmilled tons

Sumber: FAOSTAT Data Desember 2014


2.2.1 Pandan Wangi

Beras Pandan Wangi atau beras wangi (aromatic rice) merupakan salah satu jenis padi yang
ditanam di beberapa Negara Asia, salah satunya Indonesia. Beras ini berasal dari daerah Cianjur-
Jawa Barat dan dibudidayakan sejak tahun 1960-an. Karena memiliki aroma yang wangi dan
menghasilkan tekstur nasi yang pulen, varietas beras ini pun banyak disukai masayarakat.

2.2.2 Menthik Susu

Beras putih mentik susu sepintas sangat mirip dengan ketan atau padi yang masih muda saat
dipanen. Beras mentik susu jauh lebih pulen dibandingkan dengan beras jenis lainnya dan sedikit
lebih lengket namun tidak selengket beras ketan sehingga cocok untuk membuat nasi sushi,
lontong dan nasi kuning.

2.2.3 Menthik Wangi


Beras menthik wangi merupakan variasi dari beras mentik susu dan mentik bening. Bentuknya
mirip dengan beras pandan wangi yang bulat, namun warnanya sedikit kusam. Bau wangi yang
ditimbulkan beras mentik wangi merupakan aroma alami bawaan dari beras tersebut.

2.2.4 Beureum Seungit (Beras Merah Wangi)

Beras merah wangi adalah beras varietas lokal asal Cianjur. Sesuai dengan namanya, beras merah
ini memiliki aroma wangi yang sangat menggugah selera selain tentu saja lebih bergizi. Sayangnya
beras ini nyaris punah karena saat ini kebanyakan orang enggan mengonsumsi beras merah karena
nasinya memang lebih keras dibandingkan nasi biasa. Ciri khas dari beras ini yakni berwarna
merah dan berbentuk panjang dan bulat, sedikit pera, serta tidak menggumpal ketika dimasak.
Beras ini mengandung banyak serat yang dapat meningkatkan perkembangan otak dan
menurunkan kolesterol. Selain itu beras merah ini banyak dikonsumsi pelaku diet dan penderita
diabetes karena manfaatnya yang menyehatkan.

2.2.5 Rojolele

Beras rojolele adalah sebutan dari suatu daerah di Jawa Tengah atau Jawa Timur. Beras ini sangat
khas dengan bentuknya yang bulat dan sebagian butirannya berwarna putih susu. Berasnya juga
tidak beraroma pandan seperti beras pandan wangi atau sentra ramos. Jenis beras yang satu ini
terkenal karena teksturnya yang pulen dan lembut.

2.2.6 Sentra Ramos

Beras sentra ramos disebut juga dengan beras IR 64, beras ini sangat popular di pasaran karena
harganya yang sangat terjangkau. Beras asal Cianjur-Jawa Barat ini memiliki ciri fisik yang
berbeda dengan beras lainnya yaitu butiran berasnya agak panjang dan lonjong, selain itu juga
beraroma pandan. Setelah dimasak, rasa beras ini cenderung pulen namun tidak bisa disimpan
lama karena mudah basi.

2.2.7 IR 42

Beras IR 42 bentuknya tidak bulat, mirip dengan IR 64 namun ukurannya lebih kecil. Beras ini
jika dimasak nasinya tidak pulen, namun pera sehingga cocok untuk keperluan khusus seperti
untuk nasi goreng, nasi uduk, longong, ketupat dan lain sebagainya. Biasanya harganya relatif
lebih mahal daripada IR 64 karena beras ini jarang ditanam oleh petani.

Anda mungkin juga menyukai