Anda di halaman 1dari 3

Pendapat saya tentang rencana perpindahan Ibukota Negara Indonesia ke

Palangka Raya. Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia akan dipindahkan ke


Palangka Raya dari DKI Jakarta hal ini akan menimbulkan perdebatan dikalangan
masyarakat ada yang pro dan yang kontra.

Indonesia adalah negara yang luas maka usulan Pemerintah untuk memisah
pusat pemerintahan dan pusat ekonomi sudah tepat, sebagai contoh ada beberapa
negara yang memisah pusat pemerintahan dan pusat ekonomi misalnya adalah
Amerika Serikat yang menjadikan Washington DC sebagai pusat pemerintahan dan
New York City sebagai pusat ekonomi. Sedangkan Brazil yang juga merupakan
negara berkembang menjadikan Brasilia sebagai pusat pemerintahan dan Rio de
Janeiro sebagai pusat ekonomi. Berkaca dari 2 contoh Negara diatas yang berhasil
memisahkan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi maka hal tersebut mungkin
dilakukan di Indonesia.

Palangkaraya merupakan kota sedang yang artinya kota yang ada dan
established, namun tidak crowded. Infrastruktur yang sudah ada, jadi pembiayaan
pembenahan tidak akan terlalu besar. Secara geografis Palangka Raya mempunyai
banyak lahan untuk dikembangkan bagi keperluan pemerintah. Selain itu yang bisa
dipertimbangkan adalah Palangka Raya akan sulit menjadi pusat ekonomi
dikarenakan letak wilayah Palangka Raya yang berada di tengah-tengah jauh dari
akses laut, jadi Palangka Raya dapat fokus menjadi pusat pemerintahan.

Hal tersebut tidak akan mempengaruhi berlangsungnya negara sebagai contoh


2 negara yang saya sebutkan diatas. Washington DC yang sebagai pusat pemerintahan
Amerika Serikat pun sampai sekarang tidak tumbuh menjadi pusat ekonomi dan
hanya menjalankan pemerintahan. Kota Brasilia di Brazil yang berada di kawasan
pedalaman Amazon pun sampai sekarang tidak menjadi pusat ekonomi, melainkan
Rio de Janeiro.
Pendapat saya terhadap usulan pemindahan Ibukota Negara Indonesia ke
Palangka Raya memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungnya adalah sebagai
berikut.

1. Pemeratan; terjadi pemeratan karena Palangka Raya berada di tengah-tengah


dan agar bukan hanya pulau Jawa yang mengalami perpadatan penduduk yang
berlebihan dan ada penambahan jumlah penduduk di Palangka Raya sehingga
dapat meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak. Selain itu kawasan
pulau Kalimantan lainnya dapat mengalami kemajuan dikarenakan pusat
pemerintahan yang dekat dan memudahkan pemerintah memantu pulau-pulau
atau wilayah yang berada di daerah perbatasan.

2. Peningkatan sumber daya manusia; ini terjadi dikarenakan sebagai Ibukota


Negara maka masyarakat yang ada didalamnya mau tidak mau harus
meningkatkan kemampuan dan pendidikan mereka agar tidak tertinggal dan
kalah dari masyarakat pendatang, yang menimbulkan daya saing yang tinggi.
Selain itu putra daerah dapat ikut andil langsung membangun daerah mereka
sendiri.

3. Penambahan lahan kerja; hal ini dikarenakan bila pemindahan terjadi maka
infrastrukur yang ada mesti diperbaiki dan dilain hal pasti ada pembangunan-
pembangunan infrastruktur lainnya untuk menunjang pemerintahan terjadi.
Perbaikan atau penambahan infrastruktur ini membuka lahan kerja baru di
Palangka Raya, sehingga berkurangnya angka pengangguran. Mungkin
pemerintah dapat membuat pembangkit listrik Palangka Raya sendiri dan
tidak tergantung dari provinsi lain.

Sedangkan kerugian dari pemindahan Ibukota Negara Indonesia ke Palangka Raya


adalah sebagai berikut.

1. Terkuras sumber daya alam; hal ini dikarenakan semakin beriringnya waktu
perbaikan dan penambahan infrastruktur menyebabkan sumber daya alam
terkuras, lahan-lahan yang ada menjadi bangunan baru. Mungkin hutan-hutan
akan diratakan agar menambah infrastruktur dan berakibat kepada lingkungan
hidup.

2. Kepadatan dan kerusakan jalan; terjadi karena bila menjadi pusat


Pemerintahan dipastikan jalanan akan dilalui oleh pejabat pemerintahan
sedangkan di Palangka Raya saat ini saja bila satu jalur jalan ditutup maka
akan jadi kemacetan yang panjang. Kemacetan ini akan mengakibatkan
produktivitas berkurang dan menimbulkan kerugian. Hal ini pun sebenarnya
dapat diatasi dengan melakukan pelebaran jalan dan penambahan jalan
alternatif.

3. Banjir; dikarenakan drainase yang kurang saat ini saja Palangka Raya bila
mengalami hujan yang berkisar 6-8 jam dengan intensitas sedang- deras sudah
mengalami banjir padahal tidak terdapat bangunan yang banyak dan rapat,
bayangkan bila menjadi Ibukota Negara Indonesia dengan bangunan yang
banyak dan rapat maka tidak lebih baik daripada DKI Jakarta, kecuali
drainase yang ada diperluas dan diperbaiki serta dibuat daerah serapan.

Kerugian tersebut diatas bisa terjadi bila pemindahan Ibukota Negara Indonesia ke
Palangka Raya sebagai pusat pemerintahan dan diikuti dengan pemindahan pusat
ekonomi.

Seperti yang saya ulas diatas Amerika Serikat dan Brazil mampu memisahkan
pusat pemerintahan dan pusat ekonomi dan masih menjalankan negara dengan baik.
Maka wacana pemindahan Ibukota Negara Indonesia ke Palangka Raya sebagai pusat
pemerintahan bisa direalisasikan mengingat lahan yang cukup luas dan geografis
yang strategis. Sedangkan pusat ekonomi tetap di Jakarta dan Pulau Jawa yang lebih
strategis untuk menjalankan roda perekonomian.

NAMA: JENE VERRY YONATHAN

NIM: FAB 117 015

Anda mungkin juga menyukai