Anda di halaman 1dari 7

REPRODUKSI

Reproduksi adalah proses biologis suatu individu untuk menghasilkan individu baru.
Reproduksi merupakan cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk
kehidupan oleh pendahulu setiap individu organisme untuk menghasilkan suatu generasi
selanjutnya. Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis, yakni seksual dan
aseksual.
Sistem reproduksi atau sistem genital adalah sistem organ seks dalam organisme yang bekerja
sama untuk tujuan reproduksi seksual. Banyak zat non-hidup seperti cairan, hormon, dan
feromon juga merupakan aksesoris penting untuk sistem reproduksi. Tidak seperti kebanyakan
sistem organ, jenis kelamin dari spesies yang telah terdiferensiasi sering memiliki perbedaan
yang signifikan. Perbedaan ini memungkinkan untuk kombinasi materi genetik antara dua
individu, yang memungkinkan untuk kemungkinan kebugaran genetik yang lebih besar dari
keturunannya.
Fungsi sistem reproduksi tidak banyak, tepatnya hanya untuk satu alasan yaitu sebagai sarana
untuk menghasilkan keturunan (individu baru) dan mempertahankan keberadaan jenisnya.
Tetapi walaupun hanya dengan satu fungsi utama yang telah disebutkan, sistem reproduksi
termasuk salah satu sistem didalam tubuh yang sangat penting, berhubungan dengan
memperbanyak keturunan.

Pria
Sepasang testis, yang terbungkus dalam kantong skrotum, testis berfungsi sebagai penghasil
sperma dan hormon testosteron
Sepasang epididimis, saluran panjang berkelok-kelok terdapat di dalam skrotum

Wanita
Ovarium berfungsi menghasilkan ovum dan hormon (estrogen dan progesteron). Jika sel telur
pada ovarium telah masak, akan dilepaskan dari ovarium, pelepasan telur dari ovarium disebut
ovulasi.
Kontrasepsi adalah mencegah terjadinya pembuahan. Ada 5:
1. IUD diletakkan pada uterus
2. Kondom
3. Suntikan
4. Implant
Sterilisasi ada 2:
Vasektomi; mengikat/memutuskan skrotum (pria)
Tubektomi; mengikat/memutuskan tuba fallopi (wanita)

1
Struktur Dan Komponen Organ Reproduksi Wanita
a. Organ Reproduksi Luar (Genitalia Eksterna)
1. Vulva
Vulva merupakan celah paling luar dari organ kelamin wanita yang membentang
dari mons pubis sampai tepi perineum. Vulva terdiri dari mons pubis, labia mayora,
labia minor, klitoris, vestibulum, introitus, vagina, dan perineum.
2. Klitoris
Klitoris merupakan organ erektil yang dapat disamakan dengan penis pada pria.
Meskipun klitoris secara structural tidak sama persis dengan penis pada pria, namun
klitoris juga mengandung korpus kavernosa. Pada klitoris terdapat banyak
pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bentuknya pendek, silindris dengan
ukuran 6x6 mm.
3. Labium Minor
labium yaitu sepasang lipatan kulit yang halus dan tipis, tidak dilapisi lemak terletak
dibawah labia mayora, membentang dari bawah klitoris samoai dengan fourchette.
Di labia mayora terdapat banyak pembuluh darah, saraf dan otot sehingga berwarna
merah dan lebih sensitive serta lebih erektil.
4. Labium Mayor
Labium mayor merupakan bibir luar vagina atau lipatan kulit melengkung yang
tebal berlapiskan lemak dan jaringan ikat yang menyatu dengan mons pubis serta
berhubungan dengan perineum pada bagain bawah.
5. Vestibulum
Merupakan area tertutup oleh labia minora, terletak diantara klitoris, labia minora
dan fourchette. Vestibulum terdiri dari saluran atau orificium yaitu lubang muara
uretera (orificium uretra), vagina, ductus glandula bartholini kanan dan kiri. Juag di
bawah vestibulum terdapat introitus vagina.
6. Perineum
Merupakan daerah muscular yang ditutupi kulit, terletak antara introitus vagina dan
anus. Jaringan otot ini juga menopang rongga panggul dan menjaga panggul tetap
pada tempatnya.
7. Mons Pubis
Mons pubis atau mons veneris merupakan daerah atas dan terluar dari vulva yang
banyak mengandung jaringan lemak. Pada masa pubertas daerah atas ini mulai
ditumbuhi rambut dan dilengkapi oelh kelenjar sebasea.
8. Hymen
Pada daerah dekat saluran ujung vagina terdapat hymen atau selaput dara. Hymen
merupakan selaput mukosa yang banyak mengandung pembuluh darah.

b. Organ Reproduksi Dalam


1. Ovarium (indung telur)
Ovarium merupakan kelenjar yang berjumlah sepasang berbentuk seperti
almond, berwarna putih keruh. Memiliki panjang 4cm, lebar 0.4 cm dan berat
sekitar 3 gr. dan berfungsi menghasilkan sel telur (ovum). Ovarium terletak di
rongga perut tepatnya di daerah pinggang kiri dan kanan. Atau tepatnya berada
dipermukaan posterior ligamentum latum disekat infundibulum. Ovarium

2
diselubungi oleh kapsul pelindung dan mengandung beberapa folikel. Setiap folikel
mengandung satu sel telur. Folikel merupakan struktur, seperti bulatan-bulatan
yang mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan makanan dan melindungi
perkembangan sel telur. Sel telur yang telah masak akan lepas dari ovarium.
Peristiwa itu disebut ovulasi. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga berfungsi
menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Ovarium terbagi dua bagian yaitu
kortex dan bagian medulla. Kortex merupakan kulit sebagai lapisan terluar, terdiri
dari stroma dan folikel ovarian yaitu unit fungsional pada ovarium yang sangat
penting dalam proses oogenesit. Sedangkan bagain medulla terdiri dari stroma,
pembuluh darah, limfatik, serabut saraf dan otot polos.
2. Oviduk (tuba Falopii)
Oviduk berjumlah sepasang dan berfungsi menggerakkan ovum ke arah rahim
dengan gerakan peristaltik. Ujungnya berbentuk corong berjumbai-jumbai
(fimbrae). Fimbrae berfungsi untuk menangkap ovum yang dilepaskan oleh
ovarium. Pembuahan sel telur oleh sperma terjadi pada oviduk, selanjutnya ovum
yang telah dibuahi bergerak ke rahim (uterus). Panjang oviduk sekitar 10cm dan
diameter 0.7 cm, terletak menggantung antara ligament uterus. Tuba falopi dibagi
menjadi empat bagian yaitu infundibulum, ampula, isthumus dan interstitialis.
Fungsi organ ini adalah menangkap sel ovum, menyalurkan spermatozoa dan
tempat konsepsi, pertumbuhan dan perkembangan konsepsi sampai blastula.
3. Uterus (Rahim)
Rahim (uterus) merupakan tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio
hingga dilahirkan. Rahim berfungsi untuk mempersiapkan penerimaan ovum hasil
fertilisasi, menyediakan tempat yang nyaman untuk pertumbuhan dan
perkembangan fetus selama kehamilan dan membantu pengeluaran fetus dan
plasenta saat melahirkan, menyediakan nutrisi hasil konsepsi. Rahim manusia
bertipe simpleks, artinya hanya mempunyai satu ruangan. Pada wanita yang belum
pernah melahirkan, biasanya rahim berukuran panjang 7 cm dan lebar 4 cm dengan
berat 60 gram. Posisi rahim biasanya anteflesi (menekuk dan maju ke depan).
Bentuknya seperti buah pear yang terletak di rongga pelvis antara kadung kemih
dan rectum. Rahim bagian bawah mengecil dan dinamakan serviks uteri, sedangkan
bagian yang besar disebut corpus uteri (badan rahim). Dinding rahim terdiri atas
tiga lapisan, yaitu perimetrium, miometrium, dan endometrium. Endometrium
menghasilkan banyak lendir dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan
inilah yang mengalami penebalan dan akan mengelupas setiap bulannya, jika tidak
ada zigot yang menempel, yaitu saat terjadi menstruasi.
4. Vagina
Vagina merupakan saluran muscular elastic mulai dari vestibulum sampai
dengan serviks. Terletak antara kandung kemih, uretra dan rectum. Pada dinding
vagian terdapat otot polos dan epitel skuamosa. Keadaan dindingnya semakin
menebal seiring dengan bertambahnya usia. Pada daerah vagina tidak terdapat
kelenjar tetapi dilumasi oleh cairan servik yang bersifat asam dengan pH sekitar 4.5
sehingga mencegah pertumbuhan bakteri. Pada masa produktif, seiring
meningkatnya hormon estrogen, semakin meningkat keasamannya, tetapi sebelum
pubertas dan menopause cairan vagina menjadi basa. Vagina memiliki 3 fungsi
utama yaitu sebagai tempat pengeluaran cairan atau darah menstruasi, tempat

3
penyaluran sperma pada saat berhubungan untuk masuk ke uterus dan merupakan
temapat jalan lahir. Organ ini mempunyai banyak lipatan sehingga pada saat
melahirkan dapat mengembang.

Struktur Dan Komponen Organ Reproduksi Pria


a. Organ Reproduksi Luar (Genitalia Eksterna)
1. Penis
Penis merupakan salah satu organ utama reproduksi luar pria yang berperan
sebagai organ kopulasi (hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk
memudahkan proses pembuahan) juga mengeluarkan sperma dan pengeluaran urin
pada saat miksi. Penis berbentuk silindris dan terletak pada dua pangkal paha
dengan panjang yang bervariasi. Penis terdiri dari jaringan-jaringan otot, jaringan
spons yang lembut, pembuluh darah dan jaringan saraf. Secara structural, bagian
badan penis tersusun atas tiga rongga berisi jaringan erektil yang mirirp spons. Dua
rongga yang terletak di bagian atas dinamakan korpus kavernosa. Sedangkan satu
rongga lagi yang berada dibawah korpus kavernosa dinakan korpus spongiosum
yang didalamnya terdapat uretra. Di bagian ujung penis terdapat bagian yang
dinamakan kepala penis (gland penis). Dan juga terdapat bagian akar atau radiks
yang berhubungan dengan dua crus dan satu bulbus yang melekat erat pada ramus
ischiopubis pelvis.
2. Scrotum
Scrotum merupakan sepasang kantung yang di dalamnya berisi testis. Skrotum
berfungsi sebagai kantung berkulit tipis yang melindungi testis dan sebagai
pengatur suhu testis agar tetap stabil. Dalam skrotum terdapat serat-serat otot yang
berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster yang
berperan sebagi pengatur suhu lingkungan testis. Diantara skrotum kanan dan kiri,
dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos) berfungsi
untuk menggerakkan scrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Pada cuaca
panas skrotum akan mengendur atau membesar sehingga las permukaannya
meningkat mengakibatkan panas dapat dikeluarkan. Pada uaca dingin skrotum akan
mengerut dan menyebabkan testis tertarik ke dekat tubuh sehingga menjadi lebih
hangat.

b. Organ Reproduksi Dalam (Genitalia Interna)


1. Testis
Testis merupakan organ utama memproduksi sperma dan hormon reproduksi.
Bentuknya oval dengan diameter sekitar 3 cm, panjangnya 4-5 cm, lebarnya 2.5 cm
dengan berat sekitar 10.5-14 gram. Terletak di dalam skrotum (kantung pelir) yang
berfungsi mengatur suhu testis agar sesuai untuk pembentukan sperma. Testis
dilapisi oleh tiga lapisan yaitu. Lapisan terluar adalah tunika vaginalis, pada bagian
ini terdapat lapisan tunika albuginea, lapisan ini membagi testis menjadi lobus-
lobus. La[isan paling dalam adalah tunika vaskulata yang berisi pleksus pembuluh
darah dan jaringan penyambung halus. Testis kiri sering tergantung lebih rendah
dari yang kanan. Memiliki banyak tubulus seminiferus. Dinding tubulus

4
seminiferus terdiri dari jaringan epitelium dan jaringan ikat. Pada jaringan epitelium
terdapat sel-sel induk sperma yang disebut spermatogonium. Diantara
spermatogonium terdapat sel sertoli berfungsi memberi makan sperma dan sel
Leydig berfungsi menghasilkan hormon testosteron. Setiap harinya, seorang laki-
laki dewasa menghasilkan lebih dari seratus juta sperma. Pembentukan sperma
terjadi di dalam saluran sempit yang dinamakan tubulus seminiferus.
2. Saluran Reproduksi
a. Epididimis
Epididimis merupakan saluran halus berkelok-kelok yang berada didalam
skrotum dan keluar dari kedua testis. Epididimis terbentuk atas 3 bagian yaitu
caput, corpus dan cauda. Epididimis berfungsi untuk menyimpan spermatozoa,
maturasi (pematangan spermatozoa, reabsorpsi air dan elektrolit, sekresi bahan
organic dan transportasi. Spermatozoa yang telah dibentuk di dalam tubulus
seminiferus selanjutnya disimpan didalam epididimis yang mengalami proses
pematangan selama 12 hari dan akan dikeluarkan ketika terjadi ejakulasi.
b. Vas Deferens
Vas defferens merupakan saluran kelanjutan dari epididimis yang
menghubungkan testis dan kantong sperma. Vas defferens berjumlah sepasang.
Bagian ujungnya terletak di dalam kelenjar prostat.
c. Ductus Ejakulatoris
Duktus ini dibentuk oleh penyatuan dari vesikula seminalis dengan duktus
deferen, mulai dari dasar prostate dan berakhir pada utrikel prostate di uretra.
d. Uretra
Uretra merupakan saluran yang dilewati sperma sebelum dikeluarkan dari tubuh
3. Kelenjar Aksesoris
a. Vesikula Seminalis
Vesikula seminalis adalah saluran yang berkelok-kelok, terletak antara vesika
urinera dan rectum. Pada bagain bawahnya menyempit dan bergabung dengan
duktus deferen membentuk duktus ejakulatorius.
b. Kelenjar Prostat
Kelenjar prostate merupakan organ Kenyal yang mengelilingi pangkal uretra,
dibawah vesika urineria. Kelnjar ini berfungsi menghasilkan cairan seperti susu
yang bersifat alkali untuk menetralisir asisitas vagina dan melindungi
spermatozoa terhadap tekanan pada uretra dan vagina. Disamping itu cairan
prostate juga berfungsi meningkatkan motilitas sperma yang optimal pada pH
6.0 sampai 6.5.
c. Kelenjar Bulbouretral (cowper)
Merupakan kelenjar kecil yang bentuknya bundar seperti kacang polong,
berwarna kuning dan panjangnya sekitar 2.5 cm. Kelenjar ini mensekresi cairan
basa yang mengandung mucus ke dalam uretra untuk melumasi dan melindungi
serta menambah semen.

5
PROSES TERJADINYA REPRODUKSI
1. Spermatogenesis
Spermatogenesis merupaka proses perkembangan spermatogonia menjadi
sperma yang biasanya menghabiskan waktu sekitar 75 hari. Proses ini biasanya terjadi
di awal masa pubertas di dalam testis, yang berpengaruh pada meningkatnya hormone
testosterone. Di dalam testis, tepatnya di dalam tubulus seminiferus terdapat sel induk
atau sel stem yang ada di lapisan luar tubulus seminiferus yang kemudian
berdiferensiasi menjadi sel epitel benih. Spermatogonia membelah terus secara Mitosis
untuk memperbanyak diri dan berubag menjadi spermatosit primer. Spermatosit primer
ini mengalami fase istirahat setelah berpindah ke bagian luar tubulus seminiferus. Lalu
kembali membelah dengan proses pembelahan moesis sampai akhirnya
spermatogenesis menghasilkan 4 spermatozoa fungsional dari 1 spermatosit primer.
Proses pembelahan spermatogenesis tergantung pada lingkungan, hormone dan
temperature. Hormone yang membantu proses pembentukan spermatogenesis diatur
oleh hipothelamus dan dihasilkan oleh kelenjar pituitary dan kelenjar leydig. Hormone
yang dihasilkan yaitu hormone testosterone.
2. Oogenesis
Oogenesis merupakan proses yang membentuk ovum melalui pematangan
folikel-folikel di dalam ovarium. Proses oogenesis ini sangat bergantung pada pengaruh
hormone FSH dan LH. Proses oogenesis tidak terjadi selama seumur hidup dimulai saat
janin dan masa suburnya pada saat puber dan berakhir pada saat menopause. Oosit
primer yang berada dalam sel-sel folikel membelah secara moesis pertama dan
menghasilkan 1 oosit sekunder dan 1 palosit. Dalam proses pembelhan moesis yang
kedua, oosit sekunder membelah menjadi 1 ootid dan 1 polosit. Oogensis menghasilkan
ovum fungsional dan 3 polosit yang mati dari 1 oosit primer melalui proses pembelahan
ini. Setiap tahap proses oogenesis tidak terlepas dari siklus ovarium dan proses ovulasi.
Proses ovulasi terjadi ketika sel telur yang dihasilkan sudah matang dan menuju ke tuba
falopi untuk dibuahi. Tentunya, proses ini juga tidak lepas dari proses menstruasi yang
terjadi karena sel telur tersebut tidak dibuahi. Dalam sistem reproduksi, selalu terjadi
proses yang rumit dan kompleks setelah terbentuknya sel kelamin. Yang mana tujuan
dari proses ini yaitu menghasilkan individu baru. Proses runutnya dimulai dari
pembuahan, kehamilan dan kelahiran. Berikut akan kita bahas secara singkat :
3. Fertilisasi (pembuahan)
Pembuahan merupakan proses bergabungnya antara sel kelamin jantan atau
sperma dan sel kelamin betina atau sel ovum yang telah matang didalam saluran
Fallopii. Sekian banyak sperma yang masuk ke dalam rahim, akan terus berjalan masuk
ke saluran fallopii. Kebanyakan dari sperma ini akan hancur oleh lendir yang ada di
dalam uterus, hanya satu yang dapat bertahan dan masuk ke dalam ovum. Segera setelah
sperma masuk, ovum akan mengeras untuk mencegah sel sperma lainnya masuk.
4. Kehamilan
Proses kehamilan terjadi setelah proses fertilisasi berjalan dengan baik dan
berhasil dengan sempurna. Proses kehamilan ini berlangsung sekitar 40 minggu atau
280 hari terhitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Selama 3-4 hari setelah proses
fertilisasi terjadi, zigot yang berada dalam ampula akan membelah dan berubah menjadi
morula. Setelah 6-7 hari akan berubah menjadi blastokista dan bagian luarnya dilapisi
oleh trofoblas yang kemudian akan berkembang menjadi plasenta dan korion.

6
Selanjutnya ketika blastokista telah mencapai uterus, permukaannya menjadi lengket
dan melekat pada uterus. Melekatnya blastokista pada uterus menimbulkan perubahan
pada lapisan endometrium menjadi banyak vaskuler, membesar dan menyimpan gizi.
Dan perkembangan ini terus berlanjut menjadi embrio. Embrio dikelilingi cairan
amnion yang melindungi embrio dari bahaya benturan. Juga embrio membutuhkan
asupan makanan yang disalurkan oleh plasenta dan tali pusat yang menghubungkan
embrio dengan jaringan ibunya. Tidak sampai hanya disitu saja, masa kehamilan yang
terjadi kurang lebih Sembilan bulan menunjukkan proses pada setiap petumbahannya.
Proses kehamilan dibagi menjadi tiga fase (trismester) sesuai dengan pertumbuhan fisik
bayi.
5. Kelahiran
Pertambahan usia janin atau usia kehamilan, jumlah hormone tertentu dalam
dalah seperti hormone estrogen meningkat, tetapi hormone progesterone menurun.
Kondisi dimana hormone berubah dalam jumlahnya, memicu kontraksi uterus. Juga
terdapat hormone yang merangsang kontraksi uterus yaitu relaksin, estrogen,
prostaglandin, dan oksitosin. Proses kelahiran bergantung secara utuh kepada kontraksi
uterus. Jika saja uterus tidak berkontraksi dengan baik, maka jalan akhirnya yaitu
dengan melaksanakan operasi untuk mengeluarkan bayi dari perut ibunya. Segera
setelah lahir, bayi harus menyusu kepada ibunya. Terlebih ASI pertama yang keluar
(kolostrum) yang berwarna kekuningan sangatlah penting. ASI pertama menyediakan
zat kekebalan tubuh bagi bayi.

Anda mungkin juga menyukai