Anda di halaman 1dari 12

SISTEM REPRODUKSI

KONSEP PERSALINAN
Dosen pembimbing : Yektiningtyastuti, S.Kep, M.Kep, Sp.Mat.

Disusun Oleh : Kelompok 4


1. Aprilitasari
2. Arif Mugiono
3. Dian Agustinah
4. Ika Rahmawati
5. Nur Dwi Prantomo
6. Rindi Kandita P
7. Siti Rodhiyah
8. Triono
9. Unggul Prasetyo

STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH


CILACAP
2010
KONSEP PERSALINAN

A. PENGERTIAN
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke
dalam jalan lahir. (Prawirohardjo, 2001).
Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban di dorong keluar melalui jalan
lahir. (Prawirohardjo, 2001).
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi
yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan
selaput janin dari tubuh ibu ( Obstetri Fisiologi UNPAD ).

B. JENIS PERSALINAN
1. Persalinan Normal
Persalinan normal adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala yang
dapat hidup dengan tenaga ibu sendiri dan uri,tanpa alat serta tidak melukai ibu dan
bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam melalui jalan lahir.
2. Persalinan spontan
Persalinan spontan adalah persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu
sendiri dan melalui jalan lahir ( Obstetri Fisiologi UNPAD ).
3. Persalinan Buatan
Persalinan Buatan adalah persalinan yang dibantu dengan tenaga dari luar
misalnya ekstraksi dengan forceps, atau dilakukan operasi sectio caesarea.
4. Persalinan Anjuran
Persalinan Anjuran adalah persalinan yang terjadi bila bayi sudah cukup besar
untuk hidup di luar, tetapi tidak sedemikian besarnya sehingga menimbulkan kesulitan
dalam persalinan. Kadang-kadang persalinan tidak mulai dengan sendirinya tetapi baru
berlangsung setelah pemecehan ketuban, pemberian pitocin atau prostaglandin.
Berhubungan dengan tuanya umur kehamilan dan berat badan bayi yang
dilahirkan, dikenal beberapa istilah :
Abortus :
Pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22 minggu atau bayi
dengan berat badan kurang dari 500 gr
Partus Immaturus :
Pengeluaran buah kehamilan antara 22 minggu dan 28 minggu atau bayi
dengan berat badan antara 500 gr dan 999 gr.
Partus Prematurus ;
Pengeluaran buah kehamilan antara 28 minggu dan 37 minggu atau bayi
dengan berat badan antara 1000 gr dan 2499 gr.
Partus Marturus atau partus aterme :
Pengeluaran buah kehamilan antara 37 minggu dan 42 minggu dengan
berat badan 2500 gr atau lebih.
Partus Postmaturus atau Partus Serotinus :
Pengeluaran buah kehamilan setelah kehamilan 42 minggu.
C. KALA PERSALINAN

Persalinan dibagi dalam 4 kala, yaitu :


1) Kala I : Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10 cm).
Proses ini terbagi dalam 2 fase :
Fase Laten (8 jam) serviks membuka sampai 3 cm.
Fase aktif (7 jam) serviks membuka dari 3 cm sampai 10 cm.
Kontraksi lebih kuat dan sering selama Fase aktif.
2) Kala II : Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini
biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi.
3) Kala III : Dimulai segera setelah lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung
tidak lebih dari 30 menit.
4) Kala IV : Dimulai saat lahirnya plasenta sampai 1 jam pertama postpartum.

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN


1) Passage ( Jalan Lahir )
Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga panggul,
dasar panggul, serviks dan vagina. Syarat agar janin dan plasenta dapat melalui jalan
lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir tersebut harus normal.
2) Power
Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari his atau
kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. Power merupakan tenaga primer atau
kekuatan utama yang dihasilkan oleh adanya kontraksi dan retraksi otot-otot rahim.
Kekuatan yang mendorong janin keluar (power) terdiri dari :
1. His (kontraksi otot uterus)
Adalah kontraksi uterus karena otot otot polos rahim bekerja dengan baik dan
sempurna. Pada waktu kontraksi otot otot rahim menguncup sehingga menjadi tebal
dan lebih pendek. Kavum uteri menjadi lebih kecil serta mendorong janin dan
kantung amneon ke arah segmen bawah rahim dan serviks.
2. Kontraksi otot-otot dinding perut
3. Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan
4. Ketegangan dan ligmentous action terutama ligamentum rotundum

Kontraksi uterus/His yang normal karena otot-otot polos rahim bekerja


dengan baik dan sempurna mempunyai sifat-sifat :

Kontraksi simetris
Fundus dominan
Relaksasi
Involuntir : terjadi di luar kehendak
Intermitten : terjadi secara berkala (berselang-seling)
Terasa sakit
Terkoordinasi
Kadang dapat dipengaruhi dari luar secara fisik, kimia dan psikis

Perubahan-perubahan akibat his :


a. Pada uterus dan servik Uterus teraba keras/padat karena kontraksi.Tekanan
hidrostatis air ketuban dan tekanan intrauterin naik serta menyebabkan servik
menjadi (effacement) dan terbuka (dilatasi).
b. Pada ibu rasa nyeri karena iskemia rahim dan kontraksi rahim. Juga ada
kenaikan nadi dan tekanan darah.
c. Pada janin Pertukaran oksigen pada sirkulasi utero-plasenter kurang, maka
timbul hipoksia janin. Denyut jantung janin melambat (bradikardi) dan kurang
jelas didengar karena adanya iskemia fisiologis.
Dalam melakukan observasi pada ibu ibu bersalin hal hal yang harus
diperhatikan dari his:
1. Frekuensi his
Jumlah his dalam waktu tertentu biasanya permenit atau persepuluh menit.
2. Intensitas his
Kekuatan his diukurr dalam mmHg. intensitas dan frekuensi kontraksi uterus
bervariasi selama persalinan, semakin meningkat waktu persalinan semakin
maju. Telah diketahui bahwa aktifitas uterus bertambah besar jika wanita
tersebut berjalan jalan sewaktu persalinan masih dini.
3. Durasi atau lama his
Lamanya setiap his berlangsung diukurr dengan detik, misalnya selama 40
detik.
4. Datangnya his
Apakah datangnya sering, teratur atau tidak.
5. Interval
Jarak antara his satu dengan his berikutnya, misalnya his datang tiap 2 sampe
3 menit
6. Aktivitas his
Frekuensi x amplitudo diukur dengan unit Montevideo
3) Passanger
a. Janin.
Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala janin. Posisi dan
besar kepala dapat mempengaruhi jalan persalinan.
b. Placenta.
Placenta juga harus melalui jalan lahir, ia juga dianggap sebagai penumpang
atau pasenger yang menyertai janin namun placenta jarang menghambat pada
persalinan normal.
c. Air Ketuban
Amnion pada kehamilan aterm merupakan suatu membran yang kuat dan ulet
tetapi lentur. Amnion adalah jaringan yang menentukan hampir semua
kekuatan regang membran janin dengan demikian pembentukan komponen
amnion yang mencegah ruptura atau robekan sangatlah penting bagi
keberhasilan kehamilan. Penurunan adalah gerakan bagian presentasi
melewati panggul, penurunan ini terjadi atas 3 kekuatan yaitu salah satunya
adalah tekanan dari cairan amnion dan juga disaat terjadinya dilatasi servik
atau pelebaran muara dan saluran servik yang terjadi di awal persalinan dapat
juga terjadi karena tekanan yang ditimbulkan oleh cairan amnion selama
ketuban masih utuh.
4) Psikis (psikologis)
Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benar-benar
terjadi realitas kewanitaan sejati yaitu munculnya rasa bangga bias melahirkan atau
memproduksi anaknya. Mereka seolah-olah mendapatkan kepastian bahwa kehamilan
yang semula dianggap sebagai suatu keadaan yang belum pasti sekarang menjadi
hal yang nyata.
5) Penolong
Peran dari penolong persalinan dalam hal ini Bidan adalah mengantisipasi dan
menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Proses tergantung
dari kemampuan skill dan kesiapan penolong dalam menghadapi proses persalinan.

E. TEORI PERSALINAN
Penyebab timbulnya persalinan sampai sekarang belum diketahui secara pasti/jelas.
Terdapat beberapa teori antara lain : (Rustam Muchtar, 1998).
1) Penurunan kadar progesteron :
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaliknya Estrogen
meninggikan kerentanan otot rahim.
Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar Progesteron dan Estrogen di
da;lam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar Progesteron menurun sehingga
timbul his.
2) Teori oxytocin :
Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah. Oleh karena itu timbul kontraksi
otot-otot rahim.
3) Keregangan otot-otot :
Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung bila dindingnya teregang oleh
karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya.
Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan makin teregang otot-
otot dan otot-otot rahim makin rentan.
4) Pengaruh janin :
Hypofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang peranan oleh
karena pada anencephalus kehamilan sering lebih lama dari biasa.

F. MEKANISME TERJADINYA PERSALINAN


Gerakan utama pada Mekanisme Persalinan :
1) Engagement
Suatu keadaan dimana diameter biparietal sudah melewati pintu atas panggu
Diameter biparietal melewati PAP
Nullipara terjadi 2 minggu sebelum persalinan
Multipara terjadi permulaan persalinan
Kebanyakan kepala masuk PAP dengan sagitalis melintang pada PAP-Flexi
Ringan.
2) Descent (Turunnya Kepala)
Turunnya kepala dapat dibagi dalam :
Masuknya kepala dalam pintu atas panggul.
Majunya kepala
Turunnya presentasi pada inlet
Disebabkan oleh 4 hal :
a. Tekanan cairan ketuban
b. Tekanan langsung oleh fundus uteri
c. Kontraksi diafragma dan otot perut (kala II)
d. Melurusnya badan janin akibat kontraksi uterus.
3) Flexion
Majunya kepala mendapat tekanan dari servix, dinding panggul atau dasar panggul
Flexi (dagu lebih mendekati dada).
Keuntungan : Ukuran kepala yang melalui jalan lahir lebih kecil (D. SOB = 9,5 cm)
Outlet.
4) Internal Rotation
Bagian terrendah memutar ke depan ke bawah symphis
Usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir (Bidang
tengah dan PBP)
Terjadinya bersama dengan majunya kepala
Rotasi muka belakang secara lengkap terjadi setelah kepala di dasar panggul
5) Extension
Defleksi kepala
Karena sumbu PBP mengarah ke depan dan atas
Dua kekuatan kepala
Mendesak ke bawah
Tahanan dasar panggul menolak ke atas
Setelah sub occiput tertahan pada pinggir bawah symphisis sebagai
Hypomoclion lahir lewat perineum = occiput, muka dagu.
6) External Rotation
Setelah kepala lahir kepala memutar kembali ke arah panggul anak untuk
menghilangkan torsi leher akibat putaran paksi dalam Ukuran bahu menempatkan
pada ukuran muka belakang dari PBP.
7) Expulsi
Bahu depan di bawah symphisis sebagai Hypomoklion lahir bahu belakang, bahu
depan badan seluruhnya.
G. TANDA-TANDA PERSALINAN
Tanda-tanda persalinan sudah dekat :
1. Beberapa minggu sebelum persalinan, calon ibu merasa bahwa keadaannya
menjadi lebih enteng ( lightening ). Ia merasa sesak, tetapi sebaliknya ia merasa
bahwa berjalan sedikit lebih sukar dan sering diganggu oleh perasaan nyeri oleh
anggota bawah.
Juga terdapat beser kencing ( pollakisuria ). Pada pemeriksaan ternyata
epigastrium kendor, fundus uteri lebih rendah dari pada kedudukannya pada
akhir bulan ke- IX dan ternyata bahwa kepala sudah mulai masuk ke dalam
pintu atas panggul.
Secara singkat gejala ini disebabkan oleh turunnya rahim karena masuknya
kepala ke dalam rongga panggul. Kalau diperiksa dalam maka ternyata cervix
sudah matang.
2. His pendahuluan atau his palsu :
3 atau 4 minggu sebelum persalinan, calon ibu diganggu oleh his pendahuluan
yang sebetulnya hanya merupakan peningkatan dari kontraksi Braxton Hicks.
His pendahuluan bersifat :
Nyeri, dan nyeri hanya terasa di perut bagian bawah
Tidak teratur
Lamanya his pendek
Tidak bertambah kuat dengan majunya waktu
Kalau dibawa jalan tidak bertambah kuat malahan sering berkurang
Tidak ada pengaruh pada pendataran atau pembukaan servix
Tanda-tanda persalinan ;
1. Timbulnya his persalinan ialah his pembukaan dengan sifat-
sifatnya sebagai berikut :
Nyeri melingkar dari punggung memancar ke perut bagian depan
Teratur
Makin lama makin pendek intervalnya dan makin kuat
intensitasnya
Kalau dibawa berjalan bertambah kuat
Mempunyai pengaruh pada pendataran dan atau pembukaan cervix
2. Keluarnya lender berdarah dari jalan lahir ( show )
Dengan pendataran dan pembukaan lender dari canalis cervikalis
keluar disertai dengan sedikit darah. Perdarahan yang sedikit ini
disebabkan karena lepasnya selaput janin pada bagian bawah
segmen bawah rahim hingga beberapa capillair terputus.
3. Keluarnya cairan banyak dengan sekonyong-konyong dari jalan
lahir. Hal ini terjadi kalau ketuban pecah atau selaput janin robek.
Ketuban itu biasanya pecah, kalau pembukaan lengkap atau
hamper lengkap dan dalam hal ini keluarnya cairan merupakan
tanda yang lambat sekali. Tetapi kadang-kadang ketuban itu pecah
pada pembukaan kecil malahan kadang-kadang selaput janin robek
sebelum persalinan. Walaupun selaput robek sebelum persalinan,
kita boleh mengharapkan bahwa persalinan akan mulai dalam 24
jam setelah air ketuban keluar.
DAFTAR PUSTAKA

- Mochtar R. Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jilid I. Jakarta, EGC ; 1998


- 2 Oxorn, Harry. Ilmu Kebidanan : Patologi dan Fisiologi Persalinan (Human
Labour and Birth). Jakarta, Yayasan Essentia Medica ; 2003.
- Obstetri fisiologi . bagian obstetric dan ginekologi. Bandung.fakultas kedokteran
universitas padjajaran bandung : 1983

Anda mungkin juga menyukai