Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KAMAR OPERASI

Pasien : Ny. Lisnaini


Umur : 38 tahun
No. RM : 00.47.47.04
Alamat : Jl. Jendral Sudirman GG Dadali VI NO 122, Kec.
Kotabumi Selatan Kota Bandar Lampung
Operator : dr. Zulfadli, Sp.OG
Diagnosis pre-op : G5P4A0 PEB+Kasep
Diagnosis post-op : P5A0 Post SSTP a.i. Kasep + post histerektomi
Tanggal : Senin, 12 September 2016
Tindakan : Seksio Sesaria Transperitoneal Profunda (SSTP) +
Histerektomi Total

21.00 WIB : OPERASI DIMULAI


Penderita dalam posisi terlentang dalam keadaan spinal anastesi.
Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah abdomen dan
sekitarnya.
Lapangan operasi dipersempit dengan doek steril.
Dilakukan insisi pfannensteil, diperdalam secara tajam dan tumpul sampai
menembus peritoneum. Didapatkan uterus sebesar kehamilan 38 minggu.
Diputuskan dilakukan Seksio Sesaria Transperitonealis Profunda (SSTP)
dengan cara sebagaiberikut:
Membuka plika vesikouterina, kemudian vesika urinaria disisihkan ke
bawah dan dilindungi dengan hak besar.
Insisi SBR semilunar sepanjang 5cm secara tajam kemudian bagian
tengah ditembus secara tumpul dengan jari sampai menembus kavum uteri
dan diperlebar kelateral kanan dan kiri.
Bayi dilahirkan dengan meluksir kepala. Ketuban cukup dan jernih
21.20 WIB : Lahir neonatus hidup perempuan, BB: 4000 gram PB: 51 cm A/S:
7/8FT AGA
21.25 WIB : Plasenta lahir lengkap
Dilanjutkan penjahitan SBR satu lapis secara jelujur dengan PGA no.2
Dilanjutkan dengan retroperitonealisasi secara jejulur dengan plain catgut
no.2.0.
Perdarahan dirawat sebagaimana mestinya
Dilanjutkan pembersihan cavum abdomen dengan NaCl 0,9%, kemudian
dilakukan penutupan dinding abdomen lapis demi lapis dengan cara
sebagai berikut:
o Peritoneum dijahit jelujur dengan plain catgut no2.0
o Lapisan otot dijahit jelujur dengan plain catgut no2.0.
o Fascia dijahit jelujur dengan PGA no 2.0
o Subkutis dijahit secara satu-satu dengan plain catgut no.2.0
o Kutis dijahit subkutikuler dengan PGA no.3.0
o Luka operasi ditutup dengan sofratule, kassa dan hypafix.
22.30 WIB :Perdarahan aktif pervaginam
23.00 WIB : Dilakukan relaparotomi
Dilakukan eksplorasi perdarahan aktif (+), flabby (atonia)

Diputuskan untuk dilakukan histerektomi subtotal

Dilakukan pencucian cavum abdomen dengan NaCl 0.9 %

Setelah diyakin tidak ada perdarahan, dinding abdomen dijahit lapis demi
lapis dengan cara:

Peritoneum dijahit jelujur dengan plain cat gut no 2

Otot dijahit satu-satu dengan plain cat gut no 2

Fascia dijahit jelujur dengna PGA no 1

Subkutis dijahit secara satu-satu dengan plain no.1

Kutis dijahit secara jelujur subkutikuler dengan PGA no 3.0

Luka operasi ditutup dengan sufratule, kassa dan hypafix.

00.00 WIB : OPERASI SELESAI

Mengetahui

Operator
dr. Zulfadli, Sp.OG

Pasien : Ny. Milda Yanti


Umur : 32 tahun
No. RM : 00.47.46.71
Alamat : Rejo mulyo, Lampung Selatan
Operator : dr. Zulfadli, Sp.OG
Diagnosis pre-op : G2P1A0 hamil 38 minggu inpartu kala I fase aktif 6
jam tidak lengkap dengan hipertensi gestasioanal, JTH
preskep
Diagnosis post-op : P2A0 Post SSTP a.i. makrosomia
Tanggal : Selasa, 13 September 2016
Tindakan : Seksio Sesaria Transperitoneal Profunda (SSTP)

11.30 WIB : OPERASI DIMULAI


Penderita dalam posisi terlentang dalam keadaan spinal anastesi.
Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah abdomen dan
sekitarnya.
Lapangan operasi dipersempit dengan doek steril.
Dilakukan insisi pfannensteil, diperdalam secara tajam dan tumpul sampai
menembus peritoneum. Didapatkan uterus sebesar kehamilan 38 minggu.
Diputuskan dilakukan Seksio Sesaria Transperitonealis Profunda (SSTP)
dengan cara sebagaiberikut:
Membuka plika vesikouterina, kemudian vesika urinaria disisihkan ke
bawah dan dilindungi dengan hak besar.
Insisi SBR semilunar sepanjang 5cm secara tajam kemudian bagian
tengah ditembus secara tumpul dengan jari sampai menembus kavum uteri
dan diperlebar kelateral kanan dan kiri.
Bayi dilahirkan dengan meluksir kepala. Ketuban cukup dan jernih
11.45 WIB : Lahir neonatus hidup perempuan, BB: 4100 gram PB: 50 cm A/S:
5/8FT AGA
11.55 WIB : Plasenta lahir lengkap
Dilanjutkan penjahitan SBR satu lapis secara jelujur dengan PGA no.2
Dilanjutkan dengan retroperitonealisasi secara jejulur dengan plain catgut
no.2.0.
Perdarahan dirawat sebagaimana mestinya
Dilanjutkan pembersihan cavum abdomen dengan NaCl 0,9%, kemudian
dilakukan penutupan dinding abdomen lapis demi lapis dengan cara
sebagai berikut:
o Peritoneum dijahit jelujur dengan plain catgut no2.0
o Lapisan otot dijahit jelujur dengan plain catgut no2.0.
o Fascia dijahit jelujur dengan PGA no 2.0
o Subkutis dijahit secara satu-satu dengan plain catgut no.2.0
o Kutis dijahit subkutikuler dengan PGA no.3.0
o Luka operasi ditutup dengan sofratule, kassa dan hypafix.

12.30 WIB : OPERASI SELESAI

Mengetahui

Operator
dr. Zulfadli, Sp.OG
Pasien : Ny. Purwati
Umur : 32 tahun
No. RM : 00.47.46.26
Alamat : Tanjung bintang pasar, Lampung Selatan
Operator : dr. Zulfadli, Sp.OG
Diagnosis pre-op : kehamilan ektopik terganggu
Diagnosis post-op : ruptur tuba fallopi pars ampularis sinistra
Tanggal : Selasa, 13 September 2016
Tindakan : Salfingektomi sinistra

11.30 WIB : OPERASI DIMULAI


Penderita dalam posisi terlentang dalam narkose umum.
Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah abdomen dan
sekitarnya.
Lapangan operasi dipersempit dengan doek steril.
Dilakukan insisi mediana, 2 jari di atas simfisis sampai dengan 2 jari di
bawah pusat.
Insisi diperdalan secara tajam dan tumpul dampai menembus peritoneum
Dilakukan eksplorasi, didapatkan darah dan bekuan darah sebanyak 500cc
Ditemukan ruptur tuba fallopi pars ampularis sinistra, dilakukan
salfingektomi sinistra
Perdarahan dirawat sebagaimana mestinya
Dilakukan pencucian cavum abdomen dengan NaCl 0,9%
Setelah diyakini tidak ada perdarahan, dinding abdomen dijahit lapis demi
lapis dengan cara sebagai berikut:

o Peritoneum dijahit jelujur dengan plain catgut no2.0


o Lapisan otot dijahit jelujur dengan plain catgut no2.0.
o Fascia dijahit jelujur dengan PGA no 2.0
o Subkutis dijahit secara satu-satu dengan plain catgut no.2.0
o Kutis dijahit subkutikuler dengan PGA no.3.0
o Luka operasi ditutup dengan sofratule, kassa dan hypafix.

14.30 WIB : OPERASI SELESA

Mengetahui

Operator
dr. Zulfadli, Sp.OG

Pasien : Ny. Maimunah


Umur : 47 tahun
No. RM : 00.47.46.26
Alamat : Panggung rejo, Pringsewu
Operator : dr. Zulfadli, Sp.OG
Diagnosis pre-op : Susp. Ca ovarium +asites
Diagnosis post-op :
Tanggal : Jumat, 16 September 2016
Tindakan : Histerektomi total + Salphingooforektomi Bilateral

11.30 WIB : OPERASI DIMULAI


Penderita dalam posisi terlentang dengan general anestesi.
Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah abdomen dan
sekitarnya.
Lapangan operasi dipersempit dengan doek steril.
Dilakukan insisi mediana, 1 jari di atas simfisis sampai dengan 4 jari di
bawah pusat.
Insisi diperdalan secara tajam dan tumpul dampai menembus peritoneum

Setelah peritoneum dibuka, vesica urinaria dilindungi dengan hak besar


dan dilakukan eksplorasi, didapatkan:
- Asites masif (+)
- Uterus lebih dari ukuran normal dengan bercak-bercak endometriosis
pada corpus. Kesan= susp. adenomyosis
- Massa berasal dari ovarium kiri dengan ukuran 50cmx40cm.
Perlengketan dengan colon, omentum dan uterus kista pecah,
didapatkan serous kekuningan
- Ovarium kanan dan tuba kanan normal
- Diputuskan untuk histerektomi total + salfingooforektomi bilateral

Perdarahan dirawat sebagaimana mestinya


Dilakukan pencucian cavum abdomen dengan NaCl 0,9%
Setelah diyakini tidak ada perdarahan, dinding abdomen dijahit lapis demi
lapis dengan cara sebagai berikut:

o Peritoneum dijahit jelujur dengan plain catgut no2.0


o Lapisan otot dijahit jelujur dengan plain catgut no2.0.
o Fascia dijahit jelujur dengan PGA no 2.0
o Subkutis dijahit secara satu-satu dengan plain catgut no.2.0
o Kutis dijahit subkutikuler dengan PGA no.3.0
o Luka operasi ditutup dengan sofratule, kassa dan hypafix.

14.30 WIB : OPERASI SELESA

Mengetahui

Operator
dr. Zulfadli, Sp.OG

Anda mungkin juga menyukai