PENDAHULUAN
Seiring dengan laju perkembangan zaman, kebutuhan akan barang dan jasa terus
bidang ekonomi pun juga tidak bisa terelakkan. Perkembangan dunia industri
perlu adanya penciptaan lapangan kerja baru untuk menutupi kebutuhan tersebut.
peralatan yang modern di satu sisi akan memberi kemudahan terhadap proses
produksi dan produktivitas pekerja misalnya bengkel las yang akan memudahkan
1
1.3 Manfaat Ekonomi
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
memperbaiki suatu benda menjadi bentuk yang baru atau kondisi yang lebih baik
secara manfaat maupun estetika. Perbengkelan merupakan sebuah ilmu yang telah
satunya tempat untuk membuat alat hingga berkembang industri manufaktur besar
bahan yang dikonstruksi (batu, kayu, atau logam) dan pemanfaatannya (bengkel
alat dan mesin pertanian, bengkel kendaraan bermotor, bengkel industri, bengkel
kereta api, dan sebagainya). Menurut Depo (2010) Ada beberapa jenis dan status
3
1. Bengkel bebas
Bengkel ini berdiri sendiri, tidak terikat dan tidak memawakili merek tertentu
2. Bengkel perwakilan
Bengkel ini masih mirip dengan bengkel tersebut diatas, yaitu berdiri sendiri
tapi
ada merek yang diwakilinya melalui surat penunjukan dari pemegang merek.
menunjuknya dan sekaligus masuk kedalam bagian dari layanan purna jual merek
3. Bengkel dealer
Bengkel ini merupakan bagian atau sub bagian operasional dari dealer atau
ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) sebagai unit layanan purna jual untuk
berbagai jenis perkakas di samping yang ada didaftar, perbaikan umum dapat
terpenuhi dengan perkakas yang ada pada daftar ini. Bengkel sebaiknya dilengkai
4
dengan perkakas yang diperlukan dengan mengacu pada daftar ini. Ingat bahwa
jenis dan
2006).
pengikat adalah alat atau sarana untuk mengikat benda-benda seperti baut, sekrup,
mur, prna, pasak, ring, dan lain sebagainya agar tidak bergerak atau bergeser saat
banyak
digunakan sekarang ini merupakan hasil dari pabrik untuk sejumlah alasan yang
Baut, sekrup dan mur digunakan sebagai alat pengikat untuk sejumlah alat-
alat mesin. Baut biasanya digunakan pada lubang-lubang yang dibor melalui
sedangkan pada sekrub merupakan sebuah batang metal yang panjang yang
mempunyai sebuah kepala dan sebuah bodi, kepala pada sekrup umumnya bersegi
enam atau empat, pada batang mur dan sekrup mempunyai rusuk ulir yang disebut
b. Ring Penahan
5
Sebuah ring datar ialah baja yang bundar dengan sebuah lubang yang
melalui pusat poros, jika ring tersebut dipasangkan di bawah kepala dari sebuah
baut, atau di bawah mur, maka plain washer member muatan yang lebih pada
suatu daerah yang lebih luas/besar dari pada kepala mur atau baut.
c. Paku
keeling, pen, dari bahan lunak dengan sebuah kepala pada salah satu ujungnya,
alat penguat menjadi tidak berguna tanpa suatu ketepatan, dengan alat yang akan
untuk tujuan pekerjaan ini, alat-alat yang biasanya menghasilkan kerja yang baik
d. Kunci Ring
Kunci Ring memiliki ujung bulat (box) cocok untuk membuka atau
megunci kepala baut atau murk arena memberikan suatu cengkeraman yang lebih
e. Kunci Kombinasi
Kunci komninasi yaitu kunci yang pada salsatu ujungnya terbuka dan yang
lainnya bulat, perkakas ini berfungsi lebih cepat untuk membuka atau memasang
baut dan mur. Kunci kombinasi mempunyai bentuk dan ketebalan yang berbede-
f. Kunci Inggris
Kunci Inggris ini telah dikenal dengan nama dagangnya bentuk sabit
digunakan untuk membuka baut dan mur yang mempunyai ukuran yang tidak
6
cocok jika dibuka dengan kunci lain. Sebuah kunci inggris yang dapat disetel
ukuran diameter kepalanya. Sehingga penggunaan pada bengkel tidak sulit untuk
melakukan suatu usaha pada penguatan pada benda yang dikengcangkan pada
baut tersebut.
Palu adalah alat untuk memukul benda kerja. Penggunaan palu tergantung
pada kebutuhan. Palu sangat bervariasi jenis dan ukurannya, beberapa jenis palu
antara lain palu karet, palu kayu, palu plastic, plau tembaga, dan palu besi.
Masing-masig palu memiliki fungsi tersendiri, palu yang terbuat dari karet, kayu,
benda kerja yang dipukul harus dijaga agar jangan sampai rusak, sedang pada
pada palu tembaga dan besi digunakan untuk memukul logam-logam yang keras
(Maran, 2007).
material-material dari suatu bahan. Menurut Maran dan Daryanto (2007 dan 1987)
a. Gergaji
Gergaji digunkan untuk memotong besi, kuningan, maupun baja, plat, dan
kayu sesuai dengan jenis gergajinya. Dilihat dari sisi potong gergaji, terdapat dua
jenis mata gergaji dengan satu sisi dan mata gergaji dengan dua sisi. Sedangkan
menurut bentuk gigi gergaji terbagi menjadi tipe lurus dan bentuk tipe silang
7
dengan besar sudut tiap gigi gergaji 50. Konstruksi sebuah gergaji terdiri dari
b. Penggores
tanda berupa garis pada permukaan logam yang hendak dipotong. Bagian
penggoresan yang sering rusak yaitu pada bagian ujungnya yang menjadi tumpul
c. Gunting
dengan menggunakan gunting besi biasa, yang memiliki rahang potong datar,
berukuran tebal maka menggunkan gunting tuas yang memiliki daya potong
tergantung pada tenaga tenaga yang diberikan oleh mekanik saat menggerakkan
d. Kikir
benda kerja yang terbuat dari bahan logam. Kikir terbuat dari baja karbon dengan
e. Pahat
memotong logam. Bagian yang paling penting pada pahat yaitu ujunga
8
f. Mesin Bubut
pengubah bentuk dan ukuran benda dengan jalan menyayat benda tersebut dengan
suatu pahat penyayat, posisi benda kerja berputar sesuai dengan sumbu mesin dan
pahat diam bergerak ke kanan atau kekiri searah dengan sumbu mesin bubut
g. Mesin Gerinda
benda kerja sehingga rata dan halus, khusunya untuk mengasah pahat pemotongan
Mesin Bor adalah suatu alat pembuata lubang atau alur yang efesien,
sebagai pisau penyayat pada mesin bor ini dinamakan mata bor yang mempunyai
gerak utama berputar fungsi pokok mesin ini adalah untuk melubangi benda kerja
i. Perkakas Lainnya
perbengkelan lainnya, seperti alat tulis menulis dan meja perata yaitu meja yang
9
Bengkel las merupakan bengkel yang masuk dalam kategoribengkel logam.
Bengkel las adalah sebuah bangunan yang menyediakan ruang dan peralatan
adalah kegiatan utama yang terjadi dalam bengkel las. Mengelas adalah
panas. Tenaga panas diperlukan untuk memanaskan bahan dasar yang akan
adalah suatu proses penyambungan logam dimana logam menjadi satu akibat
panas dengan atau tanpa tekanan, atau dapat didefinisikan sebagai akibat dari
metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. Sebelum
atomatom tersebut membentuk ikatan, permukaan yang akan menjadi satu perlu
menurut keterangan telah diketahui dan dipraktekkan dalam rentang waktu antara
tahun 4000 sampai 3000 SM dan diduga sumber panas berasal dari pembakaran
kayu dan arang. Pada abad ke 19 teknologi pengelasan berkembang dengan pesat
Menurut Deutsce Industrie Normen (DIN) las adalah ikatan metalurgi pada
lanjut bahwa las adalah sesuatu proses dimana bahan dan jenis yang sama
kimia yang dihasilkan dari pemakaian panas dan tekanan (Suharno, 2008).
10
2.2.2 Jenis dan Macam Sambungan Las
digunakan dalam bidang las, ini disebabkan karena belum adanya kesepakatan
dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu klasifikasi berdasarkan cara kerja dan
dalam kelompok las cair, las tekan, las patri dan lain-lainnya, sedangkan
listrik, las kimia, las mekanik dan seterusnya. Bila diadakan klasifikasi yang lebih
sampai mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau semburan api gas
yang terbakar.
11
Gambar 2.1 Klasifikasi Pengelasan
Berdasarkan proses pengelasan, maka pengelasan terbagi menjadi dua antara lain
(Bintoro, 1999) :
dengan pemanasan permukaan logam yang akan dilas atau disambung sampai
mencair oleh nyala gas acetylene melalui pembakaran C2H2 dengan gas O2
dengan atau tanpa logam pengisi. Proses penyambungan dapat dilakukan dengan
tekanan
sangat tinggi sehingga dapat mencairkan logam. Pengelasan dengan gas dilakukan
dengan membakar bahan bakar gas yang dicampur dengan oksigen (O2) sehingga
menimbulkan nyala api dengan suhu tinggi (3000oC) yang mampu mencairkan
logam induk dan logam pengisinya. Jenis bahan bakar gas yang digunakan adalah
12
acetylene, propana atau hidrogen, sehingga cara pengelasan ini dinamakan las
Nyala acetylene diperoleh dari nyala gas campuran oksigen dan acetylene
yang digunakan untuk memanaskan logam sampai mencapai titik cair logam
induk. Pengelasan dapat dilakukan dengan atau tanpa logam pengisi. Oksigen
diperoleh dari proses elektrolisa atau proses pencairan udara. Oksigen komersil
umumnya berasal dari proses pencairan udara dimana oksigen dipisahkan dari
nitrogen. Oksigen ini disimpan dalam silinder baja pada tekanan 14 MPa. Gas
asetilen (C2H2) dihasilkan dari reaksi kalsium karbida dengan air. Gelembung-
gelembung gas naik dan endapan yang terjadi adalah kapur tohor. Reaksi yang
terjadi dalam
Karbida kalsium keras, mirip batu, berwarna kelabu dan terbentuk sebagai
hasil reaksi antara kalsium dan batu bara dalam dapur listrik. Hasil reaksi ini
kemudian digerus, dipilih dan disimpan dalam drum baja yang tertutup rapat. Gas
acetylene dengan mencampurkan karbid dengan air atau kini dapat dibeli dalam
tabung-tabung gas siap pakai. Agar aman tekanan gas asetilen dalam tabung tidak
boleh melebihi 100 KPa, dan disimpan tercampur dengan aseton. Tabung
acetylene diisi dengan bahan pengisi berpori yang jenuh dengan aseton, kemudian
diisi dengan gas acetylene. Tabung jenis ini mampu menampung gas acetylene
13
Nyala hasil p antara gas oksigen dan gas acetylene nya. Ada tiga macam
nyala api dalam las oxy-acetylene seperti ditunjukkan pada gambar di bawah:
antara kerucut dalam dan kerucut luar akan timbul kerucut nyala baru
berwarna biru. Di antara kerucut yang menyala dan selubung luar akan
terjadinya karburisasi pada logam cair. Nyala ini banyak digunakan dalam
nyala netral maka nyala api menjadi pendek dan warna kerucut dalam
oksidasi atau dekarburisasi pada logam cair. Nyala yang bersifat oksidasi
ini harus digunakan dalam pengelasan fusion dari kuningan dan perunggu
14
Gambar 2.3 Nyala Oksidasi
c. Nyala netral
Nyala ini terjadi bila perbandingan antara oksigen dan acetylene sekitar
satu. Nyala terdiri atas kerucut dalam yang berwarna putih bersinar dan
kerucut luar yang berwarna biru bening. Oksigen yang diperlukan nyala
ini berasal dari udara. Suhu maksimum setinggi 3300 sampai 3500 o C
Karena sifatnya yang dapat merubah komposisi logam cair maka nyala
acetylene berlebih dan nyala oksigen berlebih tidak dapat digunakan untuk
mengelas baja. Suhu Pada ujung kerucut dalam kira-kira 3000 C dan di
o
15
Pada posisi pengelasan dengan oxy-acetylene arah gerak pengelasan dan posisi
bawah tangan dan benda kerja terletak di atas bidang datar. Sudut ujung
Pada posisi ini benda kerja berdiri tegak sedangkan pengelasan dilakukan
atau ke bawah. Kawat pengisi ditempatkan antara nyala api dan tempat
16
d. Pengelasan di atas kepala (over head)
dengan posisi lainnya dimana benda kerja berada di atas kepala dan
Cara pengelasan ini paling banyak digunakan dimana nyala api diarahkan
Cara ini banyak digunakan karena cara pengelasannya mudah dan tidak
kiri. Pengelasan dengan cara ini diperlukan untuk pengelasan baja yang
17
d. Dengan teknik pengelasan yang tepat hampir semua jenis logam dapat
penyambungan.
2. Las listrik
Las tahanan listrik adalah proses pengelasan yang dilakukan dengan jalan
menekan benda kerja dengan tekanan yang cukup. Penyambungan dua buah
logam atau lebih menjadi satu dengan jalan pelelehan atau pencairan dengan busur
nyala listrik. Tahanan yang ditimbulkan oleh arus listrik pada bidang-bidang
Bahaya pada las listrik yaitu, loncatan bunga api yang terjadi pada nyala busur
listrik karena adanya potensial tegangan atau beda tegangan antara ujung-ujung
terjadinya loncatan bunga api, semakin besar tegangan semakin mudah terjadi
loncatan bunga api listrik. Hal yang perlu diperhatikan, bahwa tegangan yang
tinggi akan membahayakan operator las, karena tubuh manusia hanya mampu
menderita tegangan listrik sekitar 42 volt. Selain penggunaan arus dan tegangan
yang bisa membahayakan operator, nyala busur listrik juga memancarkan sinar
ultra violet
dan sinar infra merah yang berinteraksi sangat tinggi. Pancaran atau radiasi dari
sinar tersebut sangat membahayakan mata maupun kulit manusia (Bintoro, 1999).
18
Macam sambungan bergantung pada faktor-faktor seperti ukuran dan profil
yang tersedia untuk pengelasan, dan biaya relatif dari berbagai jenis las.
Sambungan las terdiri dari lima jenis dasar dengan berbagai macam variasi dan
kombinasi yang banyak jumlahnya. Kelima jenis dasar ini adalah sambungan
a. Sambungan Sebidang
plat datar dengan ketebalan yang sama atau hampir sarna. Keuntungan
ialah ujung yang akan disambung biasanya harus disiapkan secara khusus
dilas. Hanya sedikit penyesuaian dapat dilakukan, dan potongan yang akan
b. Sambungan Lewatan
19
1) Mudah disesuaikan. Potongan yang akan disambung tidak
penyesuaian panjang.
c. Sambungan Tegak
up) seperti profil T, profil 1, gelagar plat (plat girder), pengaku tumpuan
dibentuk dari plat datar yang disambung dengan las sudut maupun las
tumpul.
20
d. Sambungan Sudut
boks segi empat seperti yang digunakan untuk kolom dan balok yang
e. Sambungan Sisi
untuk menjaga agar dua atau lebih plat tetap pada bidang tertentu atau
Seperti yang dapat disimpulkan dari pembahasan di muka, variasi dan kombinasi
kelima jenis sambungan las dasar sebenarriya sangat banyak. Karena biasanya
terdapat lebih dari satu cara untuk menyambung sebuah batang struktural dengan
Untuk menghasilkan kualitas sambungan las yang baik, salah satu faktor yang
harus diperhatikan yaitu kampuh las. Kampuh las ini berguna untuk menampung
bahan pengisi agar lebih banyak yang merekat pada benda kerja, dengan demikian
4. Posisi pengelasan.
21
Sebelum memulai proses pengelasan terlebih dahulu ditentukan jenis sambungan
las yang akan dipilih. Hal-hal yang harus diperhatikan bahwa sambungan yang
dibuat akan mampu menerima beban (beban statis, beban dinamis, atau
keduanya).
1. Kampuh V Tunggal
Sambungan V tunggal juga dapat dibuat tertutup dan terbuka. Sambungan ini
juga lebih kuat dari pada sambungan persegi, dan dapat dipakai untuk
menerima gaya tekan yang besar, serta lebih tahan terhadap kondisi beban
statis dan dinamis. Pada pelat dengan tebal 5 mm20 mm penetrasi dapat
dicapai 100%.
2. Kampuh Persegi
tertutup dan sambungan terbuka. Sambungan ini kuat untuk beban statis tapi
3. Kampuh V Ganda
Sambungan ini lebih kuat dari pada V tunggal, sangat baik untuk kondisi
beban statis dan dinamis serta dapat menjaga perubahan bentuk kelengkungan
Sambungan ini digunakan untuk beban tekan yang besar. Sambungan ini
22
sambungan yang dibuat akan mampu menerima beban (beban statis, beban
1. Kampuh V Tunggal
Sambungan V tunggal juga dapat dibuat tertutup dan terbuka. Sambungan ini
juga lebih kuat dari pada sambungan persegi, dan dapat dipakai untuk
menerima gaya tekan yang besar, serta lebih tahan terhadap kondisi beban
statis dan dinamis. Pada pelat dengan tebal 5 mm20 mm penetrasi dapat
dicapai 100%.
2. Kampuh Persegi
tertutup dan sambungan terbuka. Sambungan ini kuat untuk beban statis tapi
3. Kampuh V Ganda
Sambungan ini lebih kuat dari pada V tunggal, sangat baik untuk kondisi
beban statis dan dinamis serta dapat menjaga perubahan bentuk kelengkungan
Sambungan ini digunakan untuk beban tekan yang besar. Sambungan ini
lebih baik dari sambungan persegi, tetapi tidak lebih baik dari pada
6 mm-20 mm.
5. Kampuh U Tunggal
23
Kampuh U tunggal dapat dibuat tertutup dan terbuka. Sambungan ini lebih
6. Kampuh U Ganda
ini lebih kuat menerima beban statis maupun dinamis dengan ketebalan pelat
7. Kampuh J Ganda
sambungan V ganda, tetapi tidak lebih baik untuk menerima beban tekan.
24
2.2.4 Cacat Pada Las
Sebab: Terbentuk gas di dalam bahan las sewaktu pengelasan akibat kandungan
Penanggulangan: Gouging 100% di lokasi cacat dan perbaiki sesuai WPS asli.
ampere capping terlalu tinggi. Akibat: Tampak jelek, mengalami karat permukaan.
tidak boleh mengingat akan memakan bahan induk. Cacat percikan las
25
(Sumber : Sri Widharto, 2007)
3. Retak (Crack)
Sebab: Tegangan di dalam material, penggetasan pada bahan dan daerah terimbas
panas, karat tegangan, bahan tidak cocok dengan kawat las, pengelasan tanpa
sebabnya, setelah diketahui baru ujung-ujung retak dibor dan bagian retak
digouging (dikikis) 100% kemudian diisi dengan bahan yang cocok sesuai dengan
WPS. Jika sebabnya adalah ketidakcocokan materil atau retak berada di luar
kampuh, maka seluruh sambungan las berikut bahannya diganti. Cacat retak
4. Keropos (Porosity)
Sebab: Lingkungan las lembab atau basah, kampuh kotor, angin berhembus
dipermukaan las, lapisan galvanis, salah jenis arus, salah jenis polaritas, ampere
26
Gambar 2.9 Keropos
(Sumber : Sri Widharto, 2007)
Sebab: Tukang las terlalu cepat selesai, amper capping terlalu tinggi, kecepatan las
capping terlalu tinggi, elektroda terlalu kecil, bukaan sudut kampuh terlalu besar.
pada gambar.
Sebab: Suhu metal terlalu tinggi, ampere capping terlalu tinggi. Akibat:
diisi dengan stringer saja. Undercut yang tajam seperti takik, dilarang (harus
27
7. Penguat berlebihan (Excessive Reinforcement)
Sebab: Elektrode terlalu rapat, kecepatan capping terlalu rendah, ampere capping
terlalu rendah, suhu metal terlalu dingin. Akibat: Diragukan fusi dan kekuatannya,
perlu diuji ultrasonik proba sudut (angle probe), jika ternyata fusi tidak ada,
seluruh
WPS.
Sebab: Mungkin telah terjadi manipulasi mutu las. Akibat: Jika terbukti, seluruh
28
9. Tinggi Rendah (High Low)
Gouging 100%, disetel dan dilas ulang sesuai WPS. Welder diperingatkan. Cacat
Sebab: Suhu metel terlalu dingin, ampere capping terlalu rendah, ayunan (sway)
tidak tetap (consistent). Akibat: Terjadi fusi tidak sempurna dipermukaan dan
Bongkar keseluruhan jalur las untuk kemudian dibuat kampuh lagi dan dilas ulang
29
BAB 3
DESKRIPSI USAHA
Usaha las listrik yang mencakup pembuatan pagar, tralis, atap, dan lain-lain.
30
c. Manajemen organisasi kurang menguasai.
distribusi.
a. Kebutuhan konsumen
b. Konsumen
31
Aspek tempat tinggal dan gaya hidup masyarakat menjadi factor penentu
3) Masyarakat umum
c. Jenis produk
32
1) Daerah Perkotaan dan Industri
2) Masyarakat umum
1) Daerah Surabaya
2) Daerah Sidoarjo
d. Pesaing
1. Promosi Awal
Sebagai awal berdiri saya merencanakan untuk memasang plakat badan usaha.
Selain itu juga mengadakan acara-acara seperti upacara pembukaan, pameran, dan
pengenalan usaha dan produk usaha kepada konsumen secara langsung. Untuk
periklanan. Namun tidak akan terlalu berlebihan karena baru awal-awal berdiri.
Biarkan konsumen mengetahui dari sisi kelebihan usaha bukan dari sisi iklannya
yang mewah.
33
Pendirian Plakat dan Poster Rp. 301.500
adalah
kelebihan. Di antaranya :
4. Penanggung jawab badan usaha tidak bertumpu kepada satu orang namun
5. Adanya sekutu aktif dan sekutu pasif yang memberikan peran masing-masing
yaitu :
a. Sekutu Aktif
b. Sekutu Pasif
34
2) Tidak ikut campur tangan dalam pengelolaan usaha namun berhak
35
pemakaian
mencapai > 10
tahun
1. Lokasi Usaha
produksi, distribusi, promosi, dan tenaga kerja. Selain itu yang menjadi
1) Daerah Surabaya
2) Daerah sidoarjo
Daerah surabaya dan sidoarjo karena merupakan daerah asal saya, usaha
36
2. Cara Mencapai Konsumen
a. Perorang
b. Pengecer
a. Grosir/Distributor
yang luas.
37
perusahaan dan
melaporkn
dalam setiap
rapat bulanan
Administrasi Melakukan Menangani Lulusan
pencatatan calon pegawai SMK/S1,
administrasi baru, mengurus mampu
karyawan dan pajak menyusun surat
perusahaan perusahaan dan resmi dan
surat penting perpajakan,
menguasai Ms
Word dan Ms
Excell
Teknisi Melakukan Bertanggung Lulusan STM
kegiatan jawab akan jurusan teknik
produksi tempat produksi pemesinan,
dan hasil yang elektro atau
dicapainya otomotif
Keamanan Menjaga Menjaga Lulusan SMA
keamana daerah keutuhan sederajat
produksi kekayaan
perusahaan
Untuk upah premi saya anggarkan premi maksimal yang mampu diperoleh
oleh karyawan. Gaji Kerja dihitung berdasarkan upah per hari yang dapat
terkumpul selama satu bulan. Satu bulan tidak dihitung 30 hari namun 25 hari
1. Sumber Modal
38
a. Simpanan Pribadi : Rp. 39.147.500
2. Penggunaan
3. Modal Kerja
Jumlah : Rp 355.152.000
39
4. Rencana Penjualan
Lapisan Pajak
40
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Untuk menjalankan usaha ini pada tahap awal dibutuhkan 10 orang tenaga
kerja yang diambil dari anggota keluarga dan bekerjasama dengan teman yang
bertujuan untuk efektifitas dan efisien. Dengan demikian CV. Farila dilihat dari
4.2 Saran
Usaha ini diharapkan dapat menjadi salah satu jalan dalam memperindah dan
lainnya.
41
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta.
Depo.2010.http://www.google.co.id,urlsa=t&rct=j&q=Penggolongan+pe
rkakas+bengkel+berdasarkan+fungsi+kerjanya.pdf&source=web&cd=7&ved=
0CEkQFjAG&url=http%3A%2F%2Focw.usu.ac.id%2Fcourse%2Fd.
Yogyakarta.
42
Wiryosumarto dan Okumura. T, 2004. Teknologi Pengelasan Logam. Penerbit
PT
43